Anda di halaman 1dari 4

CARA PEMBENTUKAN P2K3

Cara Pembentukan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja)


A. Persyaratan Pembentukan P2K3
Dalam hali ini setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha atau pengurus WAJIB
membentuk P2K3. Adapun kriteria yang dimaksud adalah :
1. Tempat kerja dimana dipekerjakan 100 orang atau lebih
2. Tempat kerja dimana pengusaha/pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang, akan
tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai resiko yang besar akan
terjadi peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radio aktif.
B. Prosedur pembentukan P2K3
Di dalam prosedur pembentukan P2K3 terdapat 2 langkah pertama Syarat Keanggotaannya dan
yang kedua Langkah Pembentukannya kita bahas satu per satu.
Syarat Keanggotaan terdapat 4 syarat :
o Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan tenaga kerja yang susunannya terdiri
atas Ketua, Sekretaris, dan Anggota.
o Didalam hal ini Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 Umum di perusahaan yang
bersangkutan.
o Ketua P2K3 adalah pimpinan perusahaan atau salah satu pimpinan perusahaan yang
ditunjuk (khusus untuk kelompok perusahaan/sentra industry).
o Jumlah dan Susunan P2K3 adalah sebagai berikut :
a.Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih, jumlah anggota sekurangkurangnya 12 orang terdiri dari 6 orang mewakili pengusaha/pimpinan dan 6 orang mewakili
tenaga kerja
b.Perusahaan yang memiliki tenaga kerja 50 sampai dengan 100 orang, jumlah anggota sekuragkurangnya 6 orang yang terdiri atas 3 orang yang mewakili pengusaha dan 3 orang yang
mewakili tenaga kerja

c. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 orang dengan tingkat resiko bahaya
yang sangat besar jumlah anggota sesuai dengan point b diatas
d. Kelompok perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 orang untuk anggota
kelompok, jumlah anggota sesuai dengan butir b diatas yang masing-masing anggota mewakili
perusahaanna.
C. Langkah Pembentukan P2K3
1. Tahap Persiapan
I. Bagi perusahaan :
a. Kebijakan K3
Pengusaha lebih dahulu menggariskan dan menjalankan pokok-pokok kebijakan mengenai K3
secara umum serta maksudnya untuk membentuk P2K3. Kebijakan ini disebut safety and health
policy.
b. Kebijakan tentang K3 ini harus dituangkan secara tertulis karena sangat penting bagi
manajemen dan pihak-pihak terkait.
c. Inventarisasi calon anggota, meliputi :
1). Pimpinan perusahaan menysun daftar calon anggota P2K3 yang digariskan oleh unit kerjanya
masing-masing dan memutuskan diantara para calon tersebut yang akan menjadi calon anggota
P2K3
2). Setelah pimpinan perusahaan menyusun keanggotaan P2K3 masing-masing maka calon
anggota tersebut dikumpulkan dan diberi pengarahan singkat tentang kebijakan pimpinan
perusahaan dalam hal K3.
d. Konsultasi ke kantor Disnaker setempat
Selama dalam tahap penyusunan kebijakan tentang K3 dan pengurus calon anggota P2K3,
pimpinan perusahaan dapat melakukan konsultasi dengan kantor Disnaker setempat untuk
mendapatkan petunjuk-petunjuk teknis yang diperlukan dengan proses pembuatan P2K3 yang
dianggap masih belum jelas.
II. Pemerintah Daerah
a. Inventarisasi Perusahanaan
Kantor Disnaker setempat mengadakan inventarisasi terhadap perusahaan-perusahaan yang
menurut ketentuan sudah harus membentuk P2K3.

b. Pengarahan Kepada Perusahaan ada 2 yaitu :


1). Terhadap perusahaan yang bersangkutan diberikan pemberitahuan dan penjelasan tentang
latar
belakang
dibentuknya
P2K3
diperusahaan
masing-masing,
pemberitahuan/penjelasan/penyuluhan dapat dilakukan melalui surat menyurat maupun melalui
pegawai pengawas ketenagakerjaan petugas yang mempunyai program perusahaan yang
bersangkutan.
2). Hal ini juga dapat dilakukan melalui penyuluhan serentak terhadap beberapa perusahaan
secara klasikal.
2. Tahap Pelaksana
Tahapan pelaksaan ini pun dibagi atas 2 kategori pertama di perusahaan dan yang kedua di
pemerintah daerah.
a. Perusahaan, terdapat dua proses yaitu :
1). Membentuk P2K3
Setelah perusahaan berhasil menyusun calon anggota P2K3 maka dilanjutkan dengan
pembentukan P2K3 secara resmi oleh pimpinan perusahaan.
2). Melaporkan ke Disnaker setempat
Setelah pimpinan perusahaan membentuk P2K3 kemudain melaporkan pada Disnaker setempat.
Padaa saat melaporkan telah dibentuknya P2K3 di perusahaan masing-masing pimpinan
perusahaan dapat sekaligus mengajukan permohonan tertulis untuk mendapatkan pengesahan.
b. Pemerintah daerah, terdapat 2 tahapan yaitu :
1). Penerbitan surat keputusan pengesahaan P2K3
Kantor Disnaker setempat setelah menerima permohonan pengesahan langsung untuk
menerbitkan SK pengesahan pembentukan P2K3 atas nama Bupati/Wali Kota setempat.
2). Pelantikan/pengukuhan
Kepala Disnaker setempat setelah menerbitkan pengesahan P2K3 dilanjutkan dengan melantik
anggota secara resmi. Pelantikan/pengukuhan dapat dilakukan secata bersama-sama diantara
beberapa P2K3, perusahaan dan juga anggota P2K3 yang baru menggantikan anggota yang lama.
Itulah beberapa proses pembentukan P2K3 dimana hal ini sangat penting/vital di perusahaan
masing-masing guna menciptakan lingkungan kerja yang Sehat, Nyama dan pastinya Aman. Di
artikel berikutnya kita akan membahas tentang Struktur Organisasi dan tugas serta fungsi P2K3
(In Shaa Allah). Kami butuh sekali masukan dari rekan-rekan terkait artikel apa saja yang ingin

disuguhkan silahkan Komentar si kolom komentar di bawah. Baca juga TUGAS DAN
KEWAJIBAN AHLI K3

SALAM SAFETY,
SAFETY IS INVESTATION.

Anda mungkin juga menyukai