Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &


PENGENDALIAN RESIKO
Doc. No P-HSE-1 Edisi : 1 / Rev : 0 Date of Issue : 1 Maret 2010 Page 1 of 5

DAFTAR ISI

NO. JUDUL HALAMAN

1. TUJUAN LINGKUP 2
2. RUANG 2
3. REFERENSI 2
4. TANGGUNG JAWAB 2
5. PROSEDUR 2
6. LAMPIRAN 5

1. TUJUAN : Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan dan memelihara


prosedur identifikasi bahaya bahaya, penilaian resiko resiko, dan
mengimplementasikan langkah pengendalian terhadap bahaya
bahaya yang ada di perusahaan secara terus-menerus, yang meliputi :
PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RESIKO
Doc. No P-HSE-1 Edisi : 1 / Rev : 0 Date of Issue : 1 Maret 2010 Page 2 of 5

1. Kegiatan-kegiatan rutin maupun tidak rutin.


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seluruh karyawan di tempat
kerja, termasuk kontraktor dan pengunjung / tamu.

2. Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang disediakan oleh


perusahaan ataupun pihak ketiga.

2. RUANG LINGKUP : Seluruh Departemen Operasional PT. Inspektindo Pratama

3. REFERENSI : OHSAS 18001 : 2007 Clause 4.3.1

4. TANGGUNG JAWAB : Manajer Departemen dan Manager HSE (Health, Safety &
Environment)

5. PROSEDUR :

5.1 Setiap manajer departemen operasional dibantu oleh field engineer/supervisor/safety officer
bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi bahaya-bahaya yang ada di setiap proyek
yang sedang berjalan maupun proyek baru yang akan dilaksanakan, menilai resiko-resiko dari
bahaya-bahaya yang ada dan mengontrol setiap bahaya yang significant yang bisa timbul di
dalam aktivitas perusahaan.

5.2 Untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan kontrol harus mengacu kepada
langkah-langkah sebagai berikut:

5.2.1. Identifikasikan aktivitas:

- Aktivitas Rutin dan Tidak Rutin

- Aktivitas seluruh karyawan termasuk sub kontraktor dan tamu / pengunjung.

- Fasilitas di tempat kerja, baik yang disediakan oleh perusahaan ataupun pihak
lain.

5.2.2. Tentukan hazard/bahaya terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Departemen


yang melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut.

5.2.3. Tentukan angka keparahan (severity score) dari setiap potensi bahaya yang merugikan,
seperti contoh tabel di bawah ini :

Contoh Skor Keparahan


PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RESIKO
Doc. No P-HSE-1 Edisi : 1 / Rev : 0 Date of Issue : 1 Maret 2010 Page 3 of 5

Skor Definisi
0 Tidak terjadi kecelakaan/sakit atau kerusakan alat lebih dari $100; tidak ada persyaratan
legal
1 Kecelakaan ringan/sakit, pertolongan pertama atau tidak kehilangan waktu kerja atau
(LO) kerusakan alat kurang dari $1000; tidak melanggar legal
2 Hilang waktu karena kecelakaan/sakit tanpa cacat permanen atau kerusakan alat kurang dari
(ME) $10,000; melanggar persyaratan legal.
3 Mati, cacat permanen/sakit tidak dapat disembuhkan atau kerusakan alat di atas $10,000;
(HI) melanggar persyaratan legal.
5.2.4. Menentukan angka kemungkinan (Probability score) kejadian, seperti tabel di bawah
ini :

Contoh Skor Kemungkinan


Skor Definisi
0 Kemungkinan sangat kecil
1
Kemungkinan kecil
(LO)
2
Kemungkinan sedang
(ME)
3
Sangat mungkin
(HI)
5.2.5. Hitung tingkat resiko (risk level) dengan rumus seperti berikut :

Level Resiko = Keparahan X Kemungkinan

5.2.6. Kolom persyaratan hukum/undang-undang (Legal Requirement) diisi dengan Yes jika
ada legal yang mempersyaratkan kontrol khusus dari aktivitas atau bahaya. Diisi
dengan No jika tidak ada hukum/undang-undang yang mempersyaratkan kontrol
khusus terhadap activity atau bahaya.

5.2.7. Analisa dan tentukan langkah pengendalian terhadap bahaya-bahaya tersebut sesuai
tabel berikut

Contoh Skor Resiko


PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RESIKO
Doc. No P-HSE-1 Edisi : 1 / Rev : 0 Date of Issue : 1 Maret 2010 Page 4 of 5

Risk Level Tindak Pengendalian Yang diperlukan

0 Trivial Resiko dapat diabaikan


1.3 Tolerable Resiko minimal dapat di tolerir oleh perusahaan
(LO)
4-5 Moderate Resiko memerlukan kontrol lebih lanjut dan aktivitas perbaikan; dapat
(ME) dilanjutkan tetapi memerlukan monitoring resiko secara periodik.

6-7 Substantial Resiko tidak dapat diterima dalam tenggang waktu tertentu tetapi aktivitas
(HI) masih dibolehkan untuk dilakukan dibawah kontrol khusus
8-9 Intolerable Resiko tidak dapat diterima oleh perusahaan; aktivitas harus dihentikan

10 Extreme Resiko yang mengancam kelangsungan hidup.


5.2.8. Untuk menetapkan langkah pengendalian yang tidak terlalu mengandung resiko tidak
terlalu tinggi dapat dilakukan dengan safety briefing.

5.3 Hasil identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian bahaya yang telah dilakukan di
setiap proyek ditabulasikan ke dalam formulir F 1.18 yang kemudian ditandatangani oleh
Manajer Departemen yang bersangkutan dan disahkan oleh HSE Manager.

5.4 Dokumen hasil identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian bahaya yang telah
dilakukan di setiap proyek, selanjutnya digandakan oleh Departemen HSE dan dokumen asli
dikendalikan oleh Departemen HSE, sedangkan copy nya didistribusikan ke Manajer
Departemen yang bersangkutan.

5.5 Bila ada permintaan perubahan/revisi terhadap dokumen identifikasi bahaya, penilaian resiko
dan pengendalian bahaya yang sudah ada, Manajer Departemen membahas bersama dengan
Departemen HSE untuk kemudian diterbitkan dokumen baru yang sudah direvisi dan
didistribusikan kembali ke Departemen yang bersangkutan.

5.6 Setiap permintaan perubahan/revisi dari lapangan wajib ditinjau terlebih dahulu oleh
Departemen yang bersangkutan.

5.7 Semua perubahan/revisi terhadap dokumen identifikasi bahaya, penilaian resiko dan
pengendalian bahaya harus disahkan terlebih dahulu oleh Manager HSE sebelum diterbitkan.

5.8 Pengendalian terhadap perubahan dokumen identifikasi bahaya, penilaian resiko dan
pengendalian bahaya dilakukan sesuai prosedur Pengendalian Dokumen (P-HSE-08).

5.9 Hasil monitoring, audit, input, perkembangan teknologi baru, perubahan metode kerja dan
prosedur atas penilaian resiko dan pengendalian bahaya, perusahaan melakukan revisi
HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang up to date
sesuai keadaan (kondisi/situasi) yang ada.
5.10 Departemen HSE dan Departemen yang bersangkutan melaksanakan training / sosialisasi atas
HIRADC yang telah dibuat kepada crew / staf di bawah masing-masing.
PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RESIKO
Doc. No P-HSE-1 Edisi : 1 / Rev : 0 Date of Issue : 1 Maret 2010 Page 5 of 5

5.11 Departemen HSE dan Departemen terkait melakukan monitoring atas pelaksanaan HIRADC
melalui pengawasan rutin / audit internal atas operasi yang sedang berjalan.

6. LAMPIRAN : 1. Formulir HIRADC (F 1.18)

Anda mungkin juga menyukai