1
Dwi Sulisworo, et all, Pancasila sebagai sistem filsafat dan implikasinya. Universitas Ahmad Dahlan,
2012. t.p, hal. 2
2
Alvira Oktavia Safitri dan Dinie Anggraeni Dewi, Pancasila sebagai dasar negar dan implementasinya
dalam berbagai bidang. Jurnal edupsycouns vol. 3 No. 1 2021 hal. 90
3
Fachruddin Pohan, Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Citapustaka Media,2002), hal. 113.
gromdslag bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima
oleh seluruh anggota sidang.
Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan
sebagai berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi pekerti
luhur.4
4
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Jakarta:Manggu Makmur Tanjung
Lestari,2019), hal. 11-13
5
M. Syamsudin, et all. Pendidikan pancasila : menempatkan pancasila dalam konteks keislaman dan indonesia,
(Yogyakarta: total pedia: 2009) hal. 65
6
Ibid. hal 68
Sebagai sistem filsafat ada beberpa pemikiran yang saling berhubungan antara
satu yang lain, adapun beberapa pemikiran itu adalah. Pemikiran tentang segala
sesuatu yang ada (ontologi), pemikiran tentang pengetahuan (epistemologi),
pemikiran tentang nilai (aksiologi). Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 7
a. Ontologi pancasila
Ontologi pancasila membahas tentang adanya pancasila. Adanya pancasila ini
dapat ditinjau dari sebab adanya, cara adanya dan sifat adanya pancasila.
Sebab adanya pancasila dituangkan oleh pemikiran dari manusia sebagi
karunia yang diberikan oleh tuhan kepada ciptannya. Adanya pancasila dengan
cara proses oersidangan wakil rakyat Indonesia pada masa pra kemerdekaan
(BPUPKI dan PPKI). Sifat adanya pancasila adalah nyata yang secara yuridis
terdapat pada pembukaan UUD 1945 dan sudah melekat pada kehidupan
masyarakat Indonesia. Bberdasarkan penjelasan itu maka ontologi pancasila
terdapat pada sila pertama ketuhanan yang maha esa dan sila kedua
kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Epistemologi Pancasila
Epsitemologi adalah ilmu yang membahas tentang ilmu pengetahuan. Secara
pengetahuan pancasila adalah sebagai sumber, metode, instrumen dan sumber
pancasila. Instrument Pancasila, dan kebenaran Pancasila.Sumber Pancasila
meliputi sumber material, yaitu nilai-nilai yang terdapat pada adat-istiadat,
kebudayaan, agama / kepercayaan yang dianut masyarakat, dan sumber formal
yaitu Pembukaan UUD1945 alinea IV. Metode Pancasila meliputi metode
perumusan Pancasila, yaitu kritis selektif dialektis eksperimental, dan metode
pengembangan Pancasila , yaitu interpretasi, hermeneutika, koherensi historis,
dan analitico-sintetik. Adapun instrument pengkajian dan pengembangan
Pancasila adalah akal yang sehat dan jernih.
Kebenaran Pancasila dapat dianalisis dengan menggunakan empat teori
kebenaran. Pertama, teori kebenaran koherensi, nilai-nilai pancasila
dinyatakan benar apabila terdapat keruntutan atau kesesuaian antara nilai
Pancasila yang satu dengan lainnya. Kedua, teori kebenaran korespondensi,
nilai-nilai Pancasila dinyatakan benar apabila sesuai dengan realitas kehidupan
masyarakat Indonesia. Ketiga, teori kebenaran pragmatis, nilai-nilai Pancasila
dinyatakan benar apabila bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Keempat,
7
Ibid. Dwi Sulisworo, et all, Pancasila sebagai sistem filsafat…. Hal 10
teori kebenaran perfomatis, nilai-nilai Pancasila dinyatakan benar apabila
dapat merubah sikap, perilaku, budaya, etos, semangat masyarakat Indonesia.
c. Aksiologi pancasila
Aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat yang membahas tentang nilai.
Pancasila tersebut sebagai pertimbangan masyarakat ,bangsa, dan para
pemimpin untuk menerapkan setiap hasil pemikiran dan kebijakan-kebijakan.
Arti nilai sangat banyak sekali, sesuai dengan latar belakang dan kepentingan
masing-masing subjek. NIlai bersifat abstrak maksudnya nilai tidak dapat
dijangkau oleh panca indra, tetapi dapat dijangkau oleh pikiran. Bersifat
universal maksudnya nilai berlaku umum dapat diterapkan pada semua hal
yang sejenis. Tidak dapat berdiri sendiri (membutuhkan trager / pembawa)
maksudnya nilai membutuhkan media.
C. Pancasila sebagai ideologi
Ideiologi adalah pandangan dan juga sistem yang menyeluruh serta mendalam
mengenai bagaimana cara yang tepat. Secara normal dianggap benar serta adil
mengatur adanya tingkah laku didalam berbagai segi kehidupan. 8 Sebagai ideologi,
yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik Indonesia
Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia,
yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond) yang berkembangan secara
alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila
adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan
masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.9
Pengertian “Ideologi” secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan, yang
menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok
manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan. hal ini menyangkut :
1) Bidang politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan keamanan)
2) Bidang sosial
3) Bidang kebudayaan
8
Si Putu Arisatawa. Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa Dan Bernegara https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/b4831d29bd3256b8
df5aab2c50702326.pdf. dikutip pada 06 Oktober 2022 pukul 22.11 hal. iv
9
Ibid. hal V
4) Bidang keagamaan (Drs Soejono Soemargono, Ideologi
Pancasila Sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan Pelaksanaannya dalam
Masyarakat kita Dewasa ini. Terdapat dua macam ideologi, yaitu ideologi tertutup
dan terbuka. Ideologi tertutup ide, pemikiran berasal dari luar diri masyarakat,
sehingga keberadaannya dipaksalan, dan masyarakat kurang merasa memilki.
Sedangkan ideologi terbuka, ide,pemikirannya berasal dari dalam diri masyarakat
sendiri, tidak dipaksakan, dan masyarakat sudah memilkinya. Pancasila merupakan
ideologi terbuka, artinya Pancasila merupakan kristalisasi dari ide-ide, cita-cita,
keyakinan-keyakinan, masyarakat Indonesia sendiri, sehingga masyarakat sudah
memilikinya. Sebagai ideologi terbuka, nilai-nilai cita-cita, ide-ide dari Pancasila
bersifat tetap keberadaannya, namun bersifat dinamis dalam perwujudannya (sesuai
dengan tempat, waktu, dan kepentingannya).10
Ideologi terbuka memiliki tiga unsur yang harus selalu dikembangkan dan
dihidupkan agar ideologi menjadi berkembang dan tahan uji. Ketiga unsur tersebut
adalah :
1. Nilai dasar > dimensi idealita
Nilai dasar berupa kelima nilai pokok dalam Pancasila, yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar merupakan cita-cita
bangsa Indonesia dan bersifat tetap.
2. Nilai instrumental > dimensi normative / fleksibilitas
Nilai instrumental merupakan alat / media bagi terwujudnya nilai dasar. Nilai
instrumental berupa norma-norma dan kebijakan-kebijakan, misalnya norma
hukum, norma moral,norma agama, norma sosial, GBHN, dan kebijakan lain.
3. Nilai Praksis > dimensi realita
Nilai praksis adalah realisasi cita-cita (nilai dasar) dalam kehidupan setelah
diproses dengan norma atau kebijakan yang dibuat. Nilai praksis ini bersifat nyata,
dan selalu memiliki kesenjangan dengan nilai dasar. Jika terjadi kesenjangan
antara nilai dasar dan nilai praksis, maka yang seharusnya berperan adalah
dimensi normatif.