KELAS: RMIK B
NIM: 2203078
A. LATAR BELAKANG
1
A. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi, asas, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian
pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah
laku yang penting dan baik. Pancasila dapat kita artikan sebagai lima dasar yang
dijadikan dasar negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan
dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat dari dalam maupun dari
luar.
Peranan dan fungsi pancasila pada era sekarang masih relevan karena
pancasila mencakup aspek-aspek dasar. Selain itu, pancasila juga merupakan alat
untuk keamanan dan kemakmuran bersama rakyat Indonesia. Hanya saja
pelaksanaan secara konkrtiknya belum bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
karena keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia belum juga
terwujut sampai saat ini. Pancasila juga merupakan kepribadian seluruh rakyat
Indonesia. Akan tetapi, nilai-nilai luhur sudah sangat pudar, terkikis oleh perilaku
yang hanya mementingkan aspek ekonomi gaya hidup globalisasi yang buruk.
2
mengingat sangat pentingnya oancasila sebagai dasar negara, maka kita harus
meneruskan perjuangan serta memelihara, melestarikan menghayati, dan
mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar tujuan
pancasila dapat terpenuhi, sehingga akan menjadi ketahanan jati diri bangsa.
Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasionl tentang
pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil perenungan
jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang di
tuangkan dalam suatu system (Abdul Gani 1998).
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran
yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan
diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil,
bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955 sampai
kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu menyatakan
bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan
tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India (hindu-buddha), Barat
(Kristen), Arab (Islam).
3
Filsafat pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis sehingga filsafat
pancasila tidak hanya mengandung pemikiran yang sedalam-dalamnya atau tidak
hanya bertujuan mencari, tetapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila
tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life atau
weltanschauung) agar hidup bangsa Indonesia dapat mencapai kebahagiaan lahir
dan batin, baik dunia maupun di akhirat (Salam, 1988:23-24).
a. Obyek material
b. Obyek formal
4
Menurut Endang Saefudin Anshori (1981) objek material filsafat adalah sarwa
yang ada (segala sesuatu yang berwujud), yang pada garis besarnya dapat dibagi
atas tiga persoalan pokok yaitu : 1). Hakekat Tuhan; 2). Hakekat Alam; dan 3).
Hakekat manusia, sedangkan objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan
secara radikal terhadap objek material filsafat. Dengan demikian objek material
filsafat mengacu pada substansi yang ada dan mungkin ada yang dapat difikirkan
oleh manusia, sedangkan objek formal filsafat menggambarkan tentang cara dan
sifat berfikir terhadap objek material tersebut, dengan kata lain objek formal
filsafat mengacu pada sudut pandang yang digunakan dalam memikirkan objek
material filsafat.
Hubungan : Sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”
mengakui adanya kekuatan gaib yang di luar manusia menjadi pencipta, pengatur
serta penguasa alam semesta.
2) Aspek Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber
5
pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, serta batas dan validitas
ilmu pengetahuan. Yang termasuk cabang epistemologi adalah matematika,
logika, sematik, dan teori ilmu. Dilihat dari aspek epistemologi, Pancasila
merupakan pengetahuan ilmiah dan filsafati, dan bisa diteliti dan diuji
kebenarannya.
Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki tiga unsur pokok agar dapat
menarik loyalitas dan pendukungnya yaitu :
3) Aspek Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai,
jenis dan tingkatan nilai dan hakekat nilai. Dalam konteks aksiologi, Pancasila
sebagai sistem filsafat mengandung nilai manfaat yaitu untuk mempersatukan
bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku bangsa ini, dan mengandung nilai
manfaat sebagai acuan moral bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
diangkat dari kehidupan bangsa Indonesia yang diyakini sebagai sesuatu hal yang
baik, benar dan indah.
6
sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali
yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang
tidak benar.
a) Sebagai satu kesatuan yang utuh, berarti kelima sila dari sila I s.d. V
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Memisahkan satu
sila berarti menghilangkan arti Pancasila.
b) Bersifat konsisten dan koheren, berarti lima sila Pancasila itu urut-urutan
sila I s.d. V bersifat runtut tidak kontradiktif, dan nilai yang lebih esensial
didahulukan. Esensi pokok sila I s.d. V : Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan
adil. Tuhan menciptakan manusia, manusia butuh interaksi dengan
manusia lain (persatuan), setelah bersatu mencapai tujuan bersama
(keadilan) dan perlu musyawarah terlebih dahulu.
c) Ada hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lain, berarti sila I
s.d. V ada hubungan keterkaitan dan ketergantungan yang menjadi lima
sila tersebut bulat dan utuh.
d) Ada kerjasama, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pendukung
Pancasila itu yang melakukan kerjasama yaitu bangsa Indonesia sendiri.
7
e) Semua mengabdi pada satu tujuan yaitu tujuan bersama, maksudnya
adalah semua pendukung Pancasila (bangsa Indonesia) harus bekerjasama
untuk tujuan bersama seperti yang dimaksud dalam UUD 1945 yaitu
kesejahteraan bersama.
Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan
rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya.” Artinya sila yang
dibelakang sila lainnya lebih sempit/kecil cakupannya atau merupakan
pengkhususan atau bentuk penjelmaan dari sila-sila yang mendahuluinya. Dengan
adanya urut-urutan dari kelima sila Pancasila yang mempunyai hubungan
mengikat satu sama lain, sehingga Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat
dan utuh. Hal ini menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung
sila-sila lainnya, ini berarti :
8
permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Prinsipnya tercakup dalam pasal 29, Bagian 1 UUD 1945 dan berbunyi: “Negara
harus didasarkan pada kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa”.
3) Kesatuan Indonesia
Prinsip ini mewujudkan konsep nasionalisme, cinta untuk bangsa dan tanah
air seseorang. Ini membayangkan kebutuhan untuk selalu menumbuhkan kesatuan
dan integritas nasional. Nasionalisme Pancasila menuntut agar orang Indonesia
menghindari perasaan superioritas atas dasar etnik, karena alasan keturunan dan
warna kulit. Pada tahun 1928.
Pemuda Indonesia berjanji untuk memiliki satu negara, satu negara dan satu
bahasa, sementara lambang Indonesia melambangkan simbol “Bhinneka Tunggal
Ika” yang berarti “kesatuan dalam keragaman”. Perbedaan sosial dalam kehidupan
sehari-hari seharusnya tidak pernah mempengaruhi persatuan dan kesatuan
nasional. Mengacu pada pertanyaan ini, Presiden Soeharto pernah berkomentar:
“Apa yang harus kita lakukan adalah membuat perbedaan ini menyatukan kita
dalam harmoni yang sempurna seperti spektrum pelangi yang indah.
9
4) Demokrasi Dipandu oleh Kebijaksanaan Batin dalam Kebulatan Suara
yang Berasal dari Musyawarah di Antara Perwakilan
Pada jenis demokrasi ini, Presiden Soeharto mengatakan: “Demokrasi yang
kita praktikkan adalah demokrasi Pancasila yang menjadi dasar dasar dan dasar
hukum yang ditetapkan di tahun 1945 Konstitusi.” Demokrasi Pancasila
menyerukan pengambilan keputusan melalui musyawarah, musyawarah, hingga
mencapai konsensus, atau mufakat. Ini adalah demokrasi yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Pancasila. Ini menyiratkan bahwa hak demokratis harus selalu
dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa menurut keyakinan dan kepercayaan religius seseorang, dengan
menghormati nilai-nilai kemanusiaan martabat dan integritas manusia,
Perlindungan harus mencegah perlakuan yang disengaja oleh yang kuat dan
menjamin aturan keadilan. Inilah nilai sakral Pancasila yang, sebagai sebuah
prinsip budaya, harus selalu dihormati oleh setiap orang Indonesia karena
sekarang menjadi ideologi negara dan filosofi kehidupan masyarakat Indonesia
sebagai contoh demokrasi konstutional. Sistem filosofis masyarakat Indonesia
dikenal secara luas karena Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan
rasional tentang realitas budaya negara dan bangsa Indonesia untuk mendapatkan
pokok-pokok pemikiran fundamental dan komprehensif tentang Pancasila.
Dengan kata lain, Pancasila didefinisikan sebagai filosofi karena ini merupakan
hasil refleksi mendalam dari founding fathers yang menuangkannya ke dalam
sebuah sistem dan pancasila sebagai ilmu pengetahuan.
10
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran
yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan
diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil,
bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955 sampai
kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu menyatakan
bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan
tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India (hindu-buddha), Barat
(Kristen), Arab (Islam).
11
Daftaf Pustaka
https://guruppkn.com/ciri-ciri-filsafat-pancasila
https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=227535
https://arvyndilawijaya.wordpress.com/2013/03/24/pancasila-sebagai-filsafat/
http://www.kanalinfo.web.id/2016/08/pengertian-filsafat-filosofi.html.
12