DAN NEGARANYA”
(Mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga
demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan
keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan
sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik, administrasi publik dan sistem hukum,
pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan aktif, dan sebagainnya)
Historis
Secara historis, Pancasila disusun untuk menjadi Dasar Negara Indonesia. Pancasila
diambil berdasarkan sejarah dan nilai nilai pandangan hidup yang telah berkembang di dalam
masyarakat bahkan jauh dari sebelum Indonesia merdeka.
kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara pada suatu azas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri
filosofis
Landasan filosofis adalah Pancasila merupakan suatu pandangan, falsafah atau pemikiran
dari bangsa Indonesia yang berisikan ajaran-ajaran moral
Yuridis
Secara yuridis konstitusional Pancasila telah menjadi dasar negara Republik Indonesia, hal
ini dibuktikan dengan dimuatnya Pancasila kedalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai
dasar negara menjadi landasan bagi peraturan-peraturan dalam tertib hukum Indonesia atau
sumber dasar nasional, yaitu menjadi sumber bagi penyusunan peraturan perundang-undangan
“Pancasila sebagai Dasar Negara adalah Pancasila yang dijadikan sebagai pedoman bagi
bangsa Indonesia dalam melaksanakan kegiatan ketatanegaraan, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
Dalam sejarah bangsa Indonesia, rumusan Pancasila telah beberapa kali mengalami
perubahan versi, yaitu:
1. Nilai Dasar :
hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai yang terkandung dan
menjadi dasar pelaksanaan tingkah laku manusia
2. Nilai Instrumental :
suatu pedoman yang dapat diukur dan dapat diarahkan
3. Nilai Praktis :
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Karakteristik Ideologi :
1. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kiris
2. Ideologi merupakan pemikian yang sistematis
3. Ideologi memiliki ruang lingkup yang sangat luas
4. Ideologi mencakup beberapa tingkatan pemikiran
Fungsi Ideologi :
• Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang didapat merupakan landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitranya.
• Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan manusia.
• Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah
dan betindak.
• Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
Tipe-tipe Ideologi:
b. Ideologi tertutup
ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-
norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh
dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus
dipatuhi.
1. Terbuka Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan
religius masyarakatnya, Menerima reformasi dan Penguasa bertanggung jawab pada
masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat.
2. Komprehensif Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh
tanpa berpihak pada golongan tertentu atau melakukan transformasi sosial secara besar-
besaran menuju bentuk tertentu. Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang
berkembang dalam masyarakat yang bersifat majemuk.
3. Objektif Nilai-nilai Pancasila bersifat universal,tetap sepanjang masa dan merupakan
pokok kaidah yang fundamental bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Subjektif Nilai-nilai Pancasila sangat bergantung dari bangsa Indonesia sendiri,yaitu
berasal dari tatanan budaya Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa dan jati diri
bangsa