Anda di halaman 1dari 7

“PENDIDIKAN YANG MEMPELAJARI TENTANG SISTEM HUBUNGAN ANTARA WARGA NEGARA

DAN NEGARANYA”
(Mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga
demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan
keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan
sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik, administrasi publik dan sistem hukum,
pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan aktif, dan sebagainnya)

KEWARGANEGARAAN DAN PANCASILA


Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya memiliki beragam latar belakang, mulai
dari etnis, budaya, adat-istiadat, ras, agama dan kepercayaan hingga Bahasa. Keanekaragaman
tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara yang heterogen dan memiliki peluang konflik yang
besar. Perbedaan-perbedaan yang ada dapat menimbulkan

Asal Mula Pancasila


1. Causa Materialis (asal mula bahan) Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan bangsa,
unsur-unsur Pancasila sudah ada sejak zaman dahulu, bersumber dari adat istiadat,
kebudayaan, dan agama.
2. 2. Causa Formalis (asal mula bentuk) Pancasila dibentuk oleh sejumlah tokoh bangsa
yakni , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI bersama-sama 15
anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila.
3. 3. Causa Efisien (asal mula karya) Pancasila sebagai dasar filsafat negara disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 sebagai asal mula karya.
4. 4. Causa Finalis (asal mula tujuan) Tujuan dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar
negara Republik Indonesia.

Historis
Secara historis, Pancasila disusun untuk menjadi Dasar Negara Indonesia. Pancasila
diambil berdasarkan sejarah dan nilai nilai pandangan hidup yang telah berkembang di dalam
masyarakat bahkan jauh dari sebelum Indonesia merdeka.
kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara pada suatu azas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri
filosofis
Landasan filosofis adalah Pancasila merupakan suatu pandangan, falsafah atau pemikiran
dari bangsa Indonesia yang berisikan ajaran-ajaran moral
Yuridis
Secara yuridis konstitusional Pancasila telah menjadi dasar negara Republik Indonesia, hal
ini dibuktikan dengan dimuatnya Pancasila kedalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai
dasar negara menjadi landasan bagi peraturan-peraturan dalam tertib hukum Indonesia atau
sumber dasar nasional, yaitu menjadi sumber bagi penyusunan peraturan perundang-undangan

Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Pendidikan Pancasila


1. Sumber Historis Yaitu Pendidikan Pancasila berarti melihat bagaimana proses dan sejarah
Pancasila itu muncul dan digunakan sebagai dasar negara.
2. Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila diambil dari kebiasaan yang telah terlaksana di
dalam masyarakat Indonesia itu sendiri
3. Sumber Politis. Pancasila berasal dari fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia

Tujuan belajar Pendidikan Pancasila

meningkatkan manusia yang berkualitas, berimtak, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,


mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
bertanggungjawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

“Pancasila sebagai Dasar Negara adalah Pancasila yang dijadikan sebagai pedoman bagi
bangsa Indonesia dalam melaksanakan kegiatan ketatanegaraan, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara

Dalam sejarah bangsa Indonesia, rumusan Pancasila telah beberapa kali mengalami
perubahan versi, yaitu:

1. rumusan Moh. Yamin secara lisan;


2. rumusan Moh. Yamin secara tertulis;
3. rumusan Prof. Soepomo;
4. rumusan Ir. Soekarno;
5. rumusan Panitia
9: Piagam Jakarta;
6. rumusan dalam Pembukaan UUD 1945;
7. rumusan dalam Pembukaan Konstitusi RIS 1949;
8. rumusan dalam Pembukaan UUDS 1950

NILAI YANG TERKANDUNG DI DALAM PANCASILA

1. Nilai Dasar :
hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai yang terkandung dan
menjadi dasar pelaksanaan tingkah laku manusia

2. Nilai Instrumental :
suatu pedoman yang dapat diukur dan dapat diarahkan

3. Nilai Praktis :
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

“NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DIDALAM KE-5 SILA PANCASILA


MENJADI LANDASAN PANDANGAN, GAGASAN NEGARA INDONESIA DALAM
MENENTUKAN ARAH TUJUAN KEDEPANNYA. PANCASILA MERUPAKAN
GAGASAN DASAR YANG BERKENAAN DENGAN KEHIDUPAN NEGARA”

Karakteristik Ideologi :
1. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kiris
2. Ideologi merupakan pemikian yang sistematis
3. Ideologi memiliki ruang lingkup yang sangat luas
4. Ideologi mencakup beberapa tingkatan pemikiran

Fungsi Ideologi :
• Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang didapat merupakan landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitranya.
• Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan manusia.
• Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah
dan betindak.
• Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya

Pentingnya Ideologi bagi suatu Bangsa


1. Membentuk identitas negara
2. Menyatukan anggota negara
3. Mengatasi konflik yang terjadi
4. Membentuk identitas negara
5. Mengatasi perbedaan yang terjadi di suatu bangsa
6. Menjadi dasar & arah yang ingin dicapai oleh suatu bangsa

Tipe-tipe Ideologi:

a. Ideologi Terbuka Ideologi terbuka merupakan ideologi yang tidak dimutlakkan


nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri.

b. Ideologi tertutup
ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-
norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh
dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus
dipatuhi.

Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

a. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang


majemuk. b. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
c. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
d. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara
Sifat-sifat Pancasila Sebagai Ideologi

1. Terbuka Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan
religius masyarakatnya, Menerima reformasi dan Penguasa bertanggung jawab pada
masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat.
2. Komprehensif Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh
tanpa berpihak pada golongan tertentu atau melakukan transformasi sosial secara besar-
besaran menuju bentuk tertentu. Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang
berkembang dalam masyarakat yang bersifat majemuk.
3. Objektif Nilai-nilai Pancasila bersifat universal,tetap sepanjang masa dan merupakan
pokok kaidah yang fundamental bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Subjektif Nilai-nilai Pancasila sangat bergantung dari bangsa Indonesia sendiri,yaitu
berasal dari tatanan budaya Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa dan jati diri
bangsa

Anda mungkin juga menyukai