Anda di halaman 1dari 33

Kedudukan dan Fungsi

Pancasila
Nasional “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
Tujuan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut


melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan
negara Republik Indonesia yang berkadaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada,
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Pancasila

Indonesia, dan Kerakyatan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


Poin

permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi


seluruh rakyat Indonesia”

” —alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945


Jiwa Bangsa
Indonesia

Kepribadian
Dasar Negara
Bangsa Indonesia

Kedudukan dan
Fungsi Pancasila

Pandangan Hidup
Ideologi Negara
Bangsa

Perjanjian
Luhur
Pancasila sebagai
Jiwa Bangsa

Secara harfiah jiwa bangsa juga disebut sebagai volkgeist, national character

Friedrich Carl Von Savigny  hukum tidak dibuat namun tumbuh, hidup, dan
berkembang dalam jiwa bangsa/masyarakat

Pancasila  ciri khas yang mengakar dalam kebudayaan bangsa dengan lima sila
(pancasila) sebagai satu kesatuan utuh. Diperkuat dengan TAP MPR No. VI/MPR/1978
yang menegaskan kedudukan Pancasil sebagai sumber dari segala sumber hukum dari
tertib hukum di Indonesia.
Perwujudan Pancasila sebagai jiwa
bangsa dalam upaya penegakan hukum
Tantangan penerapan law enforcement dalam masyarakat yang majemuk
dengan beragam kebudayaan dan kesatuan SARA (?)
Perwujudan Pancasila sebagai jiwa
bangsa dalam upaya penegakan hukum
Tantangan penerapan law enforcement dalam masyarakat yang majemuk
dengan beragam kebudayaan dan kesatuan SARA (?)

● Adaptasi sistem hukum dengan menggunakan kebudayaan yang ada di


masyarakat (hukum adat, norma)
● Apabila tidak tercapai  kekuatan hukum dipandang lemah  hukum
rimba
● Pancasila beperan sebagai perantara dalam membangun kultur
(budaya) dalam masyarakat, struktur hukum (penegak hukum), dan
menjadi hukum itu sendiri.
Pancasila sebagai
Kepribadian Bangsa

Pancasila sebagai kepribadian bangsa mencerminkan kepribadian ideal bangsa


Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur Pancasila

Kepribadian tersebut terbentuk melalui proses pembiasaan yang berlangsung panjang


dan dipengaruhi oleh berbagai faktor
1. Toleransi antar umat beragama
2. Pengakuan atas hak asasi manusia, tenggang rasa
3. Mengutamakan kesatuan persatuan diatas kepentingan pribadi, rela berkorban
bagi bangsa dan negara
4. Menjunjung sikap demokrasi, tidak memaksakan kehendak pada orang lain
5. Menjaga hak dan kewajibab, menghargai hak-hak orang lain
Tantangan nilai-nilai Pancasila saat ini
terhadap perkembangan kepribadian
Bangsa
● Disorientasi nilai Pancasila
● Pergeseran nilai etika
● Memudarnya kesadaran terhadap nilai kebudayaan
bangsa
● Ancaman diintegrasi bangsa

Akibatnya terjadi perubahan pada kepribadian bangsa yang


justru berlawanan dengan Pancasila
Contoh perubahan pada kepribadian bangsa
yang justru berlawanan dengan Pancasila

Sila 1 Paham atheisme yang menyebar ke seluruh dunia termasuk


Indonesia
Sila 2 Masih sering terjadi konflik antar golongan

Sila 3 Primordialisme serta etnosentrisme yang terlalu tinggi


sehingga membuat bangsa terpecah-pecah
Sila 4 Musyawarah, mufakat yang tidak berjalan karena terlalu
memaksakan kehendak/pendapat pribadi
Sila 5 Penegak keadilan yang korupsi
Pancasila sebagai
Pandangan Hidup Bangsa

Nilai-nilai luhur Pancasila sebagai petunjuk bagi Bangsa Indonesia dalam segala
kegiatan

Pancasila sebagai Pandangan hidup memiliki cakupan yang sangat luas,


1. Sebagai landasan kegiatan negara  landasan pembuatan undang-undang
/peraturan dalam pelaksanaan kegiatan
2. Penghubung antar warga negara  mencegah perselisihan
3. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia  terletak di pembukaan UUD 1945
4. Menyusun sistem kehidupan Bangsa Indonesia
5. Kesepakatan tertinggi  dari hasil diskusi tokoh negara sebelum kemederdekaan
Pancasila sebagai
Perjanjian Luhur
Perjanjian luhur  nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian
bangsa telah disepakati oleh para tokoh perwakilan pada saat itu

Berdasarkan sejarah, Bangsa Indonesia memiliki 3 fase sumpah perjanjian


luhur

Sumpah Sumpah Proklamasi


Palapa Pemuda Kemerdekaan
Pancasila sebagai
Perjanjian Luhur
Dasar sumber kemerdekaan bangsa Indonesia
1. Rakyat Indonesia beragama  dikukuhkan ke dalam prinsip Ketuhanan oleh BPUPKI dan
dilegalitaskan pada UUD 1945 Pasal 29 (1) “Negara berdasarkan Ketuahan Yang Maha Esa”
2. Telah dijajah  kemerdekaan ada hak mutlak
3. Mempunya cita-cita luhur  tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-3 : didorong oleh
keinginan agar rakyat Indonesia memiliki kehidupan yang bebas dan merdeka
4. Telah berusahan meraih kemerdekaan  sejak jaman pemberontakan hingga menjelang
kemerdekaan (pergerakan)
5. Kemerdekaan sebagai bentuk karunia dari Tuhan
6. Bangsa Indonesia memproklamirkan dua hal; (1) tentang kemerdekaan Indonesia dan (2)
pendirian negara dengan tempo sesingkat-singkatnya
Pancasila sebagai
Ideologi Negara

• Sebagai Ideologi negara, nilai-nilai Pancasila diangkat dari nilai


budaya yang mengakar kuat di dalam masyarakat, bukan
mengangkat/mengambil/imitasi dari ideologi lainnya.
• Pancasila juga bukan merupakan ideologi yang berasal dari
buah pikir seseorang/kelompok melainkan diangkat dari nilai-
nilai yang sudah ada di dalam kehidupan masyarakat
Pancasila sebagai
Ideologi Negara
• Ketahanan/kekuatan ideologi di suatu negara tergantung pada
kualitas 3 dimensi yang dimiliki oleh ideologi tersebut
Dimensi Realita  apakah nilai-nilai yang mendasari ideologi tersebut
mencerminkan kenyataan (realitas) masyarakatnya?

Dimensi Idealisme  apakah kualitas ideologi tersebut mampu memberikan


harapan masa depan yang lebih baik?

Dimensi Fleksibilitas  apakah ideologi tersebut mampu mempengaruhi


dan/atau menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat?
Pancasila sebagai
Ideologi Negara

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Karena implementasinya bersifat REFORMATIF, DINAMIS, TERBUKA.

Reformatif  bersifat aktual sesuai zaman


Dinamis  tidak terdiri atas nilai yang kaku
Terbuka  berisi ide dasar tanpa konsep operasional yang kaku
Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi negara;
1. Memperkokoh persatuan bangsa
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing Bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan
3. Memelihar dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai
dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenaik keadaan
bangsa dan negara
Sumber Historis, Sosiologi, dan Politis
Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Sumber Historis
Semakin hari resonansi Pancasila mulai kurang bergema, awalnya dimulai dari
• Penegasan kedudukan Pancasila di awal kemerdekaan
• Pembentukan P4 didasari oleh TAP MPR No. II/1978 di masa Orde Baru
• UU no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Sumber Sosiologis
Pancasila berakar dalam kehidupan masyarakat
• Kepercayaan religius
• Menghargai hak orang lain
• Mencintai produk dalam negeri
• Semangat musyawarah
Fungsi Pancasila
sebagai Ideologi Negara
3. Sumber Politis
Unsur politis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi negara
• Toleransi antar umat beragama
• Pelaksanaan HAM di Indonesia
• Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
• Mendahulukan musyawarah daripada voting
• Tidak menyalahgunakan kekuasaan
Komu • Karl Max
nisme • Engels

• Nietzche
Naziis
me • Wille zur
Macht

• Filsafat
Panca
sila Bangsa
Indonesia

dll
Sistem
Dasar
Ideologi Ketatanegaraan
Negara
PEDOMAN/PATOKAN PONDASI NEGARA
Azas Filosofis dan Urgensi Pancasila
sebagai Ideologi dan Dasar Negara

Ontologis Epistemologis Aksiologis


= keberadaan atau asal
mula Dasar berdirinya negara
= analisis kelayakan (?)
harus digali dari kebudayaan
Intrinsik = adat, budaya, bangsanya
kepercayaan yang
berkembang di masyarakat Orientasi masa depan 
tujuan nasional
Ekstrinsik = mengandung
sistem, nilai, yang diyakini
kebenarannya (pandangan
hidup)
Pancasila sebagai
Dasar Negara
Kedudukan sebagai Dasar Negara tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea ke-4
Diperkuat dengan ;
Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998
tentang
• pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
• Penetapan tentang Pancasila sebagai dasar negara
Fungsi Pancasila sebagai
dasar negara

Sumber Sumber
Dasar
segala Tertib
Negara
peraturan Hukum
Fungsi Pancasila sebagai Sumber Hukum

1. Ideologi hukum di Indonesia


2. Kumpulan nilai-nilai yang harus ada di belakang (dasar)
keseluruhan hukum di Indonesia
3. Asas-asas yg berperan sebagai petunjuk dalam
menerapkan hukum di Indonesia
4. Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan
keinginan bangsa Indonesia
Ketetapan MPR Np. III/MPR/2000
tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-Undangan, Pasal 1

● Sumber hukum  sumber yang dijadikan bahan dalam


menyusun peraturan perundang-undangan
● Sumber hukum dibagi menjadi 2, yaitu; hukum tertulis
dan tidak tertulis/kebiasaan ketatanegaraan (convention)
● Sumber hukum nasional adalah Pancasila
Ada 2 pengertian sumber hukum
FORMAL MATERIIL
Tempat/lembaga yang membuat Isi atau substansi yg
hukum. membentuk hukum. Contoh
Pancasila
Bentuk Hukum Badan yg berwenang
UUD MPR
TAP MP MPR
UU/Perppu Presiden + DPR
Peraturan Pemerintah Presiden
Peraturan Presiden Presiden
Perda Prov Gubernur + DPRD
Perda Kab/Kota Bupati/wali kota +DPRD
Kualitas Pancasil sebagai Sumber Hukum
Materiil
1. Muatan Pancasila merupakan landasan filosofis bangsa
2. Pancasila sebagai identitas hukum nasional
3. Pancasila tidak menentukan perintah, larangan,
maupun sanksi. Hanya menentukan asas-asas
fundametal untuk membentuk hukum
Tergerusnya nilai Pancasila sebagai
Sumber segala sumber hukum

1. Resistensi terhadap Orde Baru  dampak prak


otoriterianisme dalam upaya penanaman pengamalan
Pancasila, TRAUMA.
Pada tap MPR No. III/MPR/2000 Pasal 1 (3), Pancasila tidak lagi
ditegaskan sebagai sumber dari segala sumber hukum

UU no. 10 tahun 2004, TAP MPR sebagai rumah hukum


Pancasila tidak dimasukan ke dalam hirarki peraturan
perundang-undangan.
Tergerusnya nilai Pancasila sebagai
Sumber segala sumber hukum

2. Menguatnya Pluralisme Hukum beberapa jenis sistem


hukum (civil law, common law, hukum islam, dan
hukum adat terus unjuk gigi.

3. Hanya sebagai simbolis hukum  Pancasila hanya


sebagai acuan formalitas. Banyak UU yang dibuat tidak
benar-benar merujuk pada UUD 1945. pelanggaran lex
superiori derogat legi inferiori.
Menerapkan Pancasila sebagai
sumber segala sumber hukum melalui;
1. Menjadikan Pancasila sebagai suatu aliran hukum positif
2. Mendudukan Pancasila sebagai puncak hirarki peraturan
perundang-undangan
Menjadikan Pancasila sebagai
suatu aliran hukum positif
● Austin : Hukum positif, Hukum adalah perintah dari kekuasaan politik yang
berdaulat dalam suatu negara
● Kelsen : menyempurnakan pendapat Austin. Kepastian hukum yang
awalnya dipegang penguasa, jadi terletak pada segala peraturan.
● Aliran hukum akan benar bergantung pada ruang dan waktu penerapannya
● Jika Pancasila sebagai aliran hukum maka akan terbentuk sistem hukum
nasional yang jelas, utuh, dan dapat berkembang menyesuaikan
perkembangan masyarakat
Stufenbautheory oleh Panca
sila

Kelsen dan Nawiasky UUD


1945

Menempatkan Pancasila
TAP MPR

sebagai norma dasar UU/Perppu


(Grundnorm/Staatfundamen
talnorm) Peraturan Pemerintah

Nawiasky mengelompokkan norma menjadi Peraturan Presiden


1. Staatfundamentalnorm
2. Staatgrundgesetz (aturan dasar/pokok Perda Provinsi
negara)
3. Formal gesetz (UU)
Perda Kab/Kota
4. Verordnung dan Autonome Satznung
Sumber
Amran, Ali. 2018. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, edisi kedua. Rajawali Press: Depok.
Alaby, Muhammad Awin. (2020). Menumbuhkan Kepribadian Bangsa yang Berkarakter Pancasila.
Jurnal Pendidikan Terintegrasi, vol 1 (1), 45-55.
Bo’a, Fais Yonas. (2018). Pancasila sebagai Sumber Hukum dalam Sistem Hukum Nasional. Jurnal
Konstitusi, Vol 15 (1), 27-49.
Charda, Ujang S. 2020. Pendidikan Pancasila : untuk Pendidikan Tinggi. Rajawali Press. Depok.
Dedihasriadi, La Ode dan Edy Nurcahyo. (2020). Pancasila sebagai Volkgeist: Pedoman Penegak
Hukum dalam Mewujudkan Integritas Diri dan Keadilan. Jurnal Magister Hukum Udayana, Vol 9
(1), 142-152. doi: 10.24843/JMHU.2020.v09.i01.p10
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Pendidikan Pancasila untuk
Perguruan Tinggi. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi : Jakarta.
Nurhikmah, A.R. et al. (2021). Dinamika Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa. Jurnal Pancasila, Vol 2(2), 56-69.
Widisuseno, Iriyanto. (2014).Azas Filosofis Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Humanika,
Vol. 20 (2), 62-66.

Anda mungkin juga menyukai