Anda di halaman 1dari 10

UJIAN MID SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Hari,Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2022
DOSEN : SUNARYA RAHARJA, SH. MHUM
.........................................................................................................................................................
Nama Mahasiswa : Estu Primaningtyas Wikanthi
NIM : 22210027
Prodi : Manajemen
Kelas :B

Jawaban Ujian Tengah Semester


I. Pendidikan Pancasila merupakan pendidikan nilai sehingga harus
diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari baik dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
a. Mengapa Pendidikan Pancasila masuk kurikulum dalam jenjang pendidikan
tinggi.
Jawab :
Pendidikan Pancasila di tingkat perguruan tinggi sangat penting, karena
merupakan proses lanjutan pembentukan karakter bagi manusia. Kehidupan kampus
merupakan suatu awal pembentukan karakter seorang mahasiswa. Setiap kampus di
Indonesia mengupayakan kepada mahasiswanya untuk selalu berpegang teguh pada
norma dan hukum yang berlaku. Tujuannya untuk mencetak generasi muda yang
berakhlak dan berjiwa kritis dalam kehidupan bermasyarakat.
Mata kuliah Pendidikan pancasila merupakan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan student centered learning,untuk mengembangkan
knowledge,attitude,dan skil mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam
membangun jiwa profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing
dengan menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai kaidah penuntun(guiding principle)
sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship).
Sesuai dengan UU N0. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Psl 35
menyatakan bahwa kurikulum wajib memuat mata kuliah yang terdiri dari Agama,
Pancasila, Kewarganegaran dan Bahasa Indonesia. Dan sesuai dengan Keputusan
Mendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa ditetapkan bahwa Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata
kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi. pendidikan pancasila juga bertujuan :
• Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggungjawab sesuai dengan nuraninya.
• Mengantarkan mahasiswa untuk mengenali permasalahan hidup dan
kesejahteraan serta alternatif pemecahan masalah
• Mengantarkan mahasiswa mampu untuk mengenali perubahandan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
• Mengantarkan mahasiswa untuk mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai
– nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan bangsa

b. Bagaimanakah hubungan antara nilai dengan norma


Jawab :
Hubungan nilai dengan norma tidak dapat dipisahkan, karena aturan-aturan
berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu
nilai yang biasany dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Jadi,
hubungan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai sumber
dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku manusia agar harapan-harapannya
dapat menjadi kenyataan. Karena nilai merupakan suatu yang dianggap baik,
diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat, maka norma adalah
kaidah atau aturan yang disepakati masyarakat dan memberi pedoman bagi perilaku
para anggotanya dalam mengejar suatu yang dianggap baik atau diinginkan itu.
Secara bersama-bersama, nilai dan norma mengatur kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspeknya. Nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang
bersifat hakiki, intisari atau makna yang terdalam. Nilai adalah sesuatu yang abstrak,
yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal.
Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan nyata, maka perlu
dirumuskan yang lebih konkret dalam wujud norma.

II. Pancasila dalam pandangan integralistik merupakan satu kesatuan utuh yang
tidak terpisahkan.
a. Bagaimanakah pemahaman sila sila Pancasila secara komprehensif integral?
Jawab :
 Pancasila dalam pandangan integralistik merupakan satu kesatuan yang bulat
dan utuh dari kelima silanya. Masing masing sila tidak dapat dipahami dan
diberi arti secara terpisah dari keseluruhan sila sila lainnya.
 Sila ketiga merupakan penegasan dari paham integralistik yang tercermin
dalam pokok pikiran pertama dalam pembukaan UUD 1945 ; “Negara”
begitu bunyinya “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Penjelasan UUD ’45)

b. Jelaskan manfaat mengkaji Pancasila dari aspek filsafat


Jawab :
Tujuan Filsafat Pancasila antara lain

 Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang Maha
kuasa.
 Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
 Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk
dapat berada dalam kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara
kita.
 Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
 Menjadi negara nasionalis dan cinta tanah air Indonesia.

Fungsi Filsafat Pancasila


a) Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Setiap bangsa di dunia memiliki jiwanya sendiri. Hal ini disebut dengan
istilah Volkgeish, yang berarti 'jiwa bangsa' atau 'jiwa rakyat'. Bagi bangsa
Indonesia, Pancasila adalah jiwa yang telah memainkan peranan penting dalam
kehidupan.
b) Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila berfungsi sebagai kepribadian dan ciri khas bangsa
Indonesia serta menjadi ciri pembeda di antara bangsa lain di dunia.
c) Sebagai Sumber dari Semua Sumber Hukum
Indonesia adalah negara hukum yang menerapkan hukum secara adil
berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, fungsi filsafat Pancasila
merupakan sumber dari seluruh sumber daya hukum di Indonesia. Masing-masing
dari sila yang terkandung dalam Pancasila berfungsi sebagai nilai dasar, sedangkan
hukum adalah nilai instrumental atau keterangan tentang sila Pancasila.
d) Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari Indonesia. Dengan
kata lain, Pancasila merupakan pedoman dan instruksi dalam kehidupan sehari-
hari.
e) Menjadi Falsafah Hidup Bangsa
Filsafat Pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan
pandangan bahwa Pancasila mengandung nilai kepribadian yang paling tepat dan
sesuai dengan bangsa Indonesia. Pancasila juga dianggap sebagai nilai yang paling
bijaksana, paling adil, dan paling tepat untuk menyatukan seluruh rakyat
Indonesia.
f) Sebagai Dasar Negara
Filsafat Pancasila berfungsi sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan
atau penyelenggaraan negara. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan bangsa
Indonesia, baik rakyat, pemerintah, wilayah maupun aspek negara lainnya, harus
didasarkan pada Pancasila.
g) Memberi Hakikat Kehidupan Bernegara
Filsafat Pancasila memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan
mendasar atau sangat mendasar, seperti sifat kehidupan negara. Dengan
filsafat Pancasila, kita dapat mengetahui sifat kehidupan pedesaan dan semua
aspek yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan sosial dan kelangsungan
hidup negara.
h) Memberi Substansi tentang Hakikat Negara, Ide Negara, dan Tujuan
Bernegara
Dengan filsafat Pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting
tentang sifat negara, gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan adanya substansi yang memiliki kebenaran universal bagi bangsa
Indonesia selama berabad-abad.
i) Menjadi Perangkat Ilmu Kenegaraan
Fungsi filsafat Pancasila yang terakhir ialah sebagai perangkat ilmu
pengetahuan yang berbeda, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
kehidupan negara. Hal ini dapat tercermin dalam berbagai contoh Pancasila
sebagai pengetahuan ilmiah.

III. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka mempunyai nilai dasar, instrumental dan
praktis.
a. Jelaskan perbedaan antara ketiga nilai tersebut.
Jawab :
1) Nilai Dasar Pancasila

Nilai Dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil dengan sifat
mutlak, maksudnya sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah:
 Nilai ketuhanan
 Nilai kemanusiaan
 Nilai persatuan
 Nilai kerakyatan
 Nilai keadilan
Nilai dasar adalah esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat
universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan,
serta nilai-nilai yang baik dan benar.

2) Nilai Instrumental Pancasila


Nilai instrumental adalah nilai pelaksanaan umum dari nilai dasar.
Nilai ini biasnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang
diwujudkan dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara. Sifat
dinamis dan inovatif yang ada pada nilai instrumental menjadikan Pancasila
dapat senantiasa beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman tanpa
meninggalkan prinsip dasarnya.
3) Nilai Praksis Pancasila
Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya diterapkan dan dilakukan
dalam kehidupan nyata. Biasanya dalan bentuk nilai etika atau nilai moral.
Jadi kesimpulan sebagai perbedaan dari tiga point diatas,
Nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Nilai Instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan
dari nilai dasar.
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai
instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai
praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-
nilai instrumental.

b. Jelaskan hal hal yang membatasi keterbukaan ideologi dari Pancasila.


Jawab :
Pancasila merupakan rumusan dasar Negara Indonesia yang dijadikan
sebgagai ideologi Negara Indonesia. Karena telah menjadi ideologi negara
Indonesia maka kita juga harus secara pasti mengetahui tentang contoh
keterbukaan ideologi pancasila. Sehingga sebagai generasi penerus bangsa kita
tidak ketinggalan mengenai informasi yang berhubungan dengan ideologi bangsa
kita. Walaupun ideologinya terbuka tetap saja ada batas-batasnya dan kita harus
tahu itu. Infromasi penting mengenai batas-batas keterbukaan ideologi pancasila
sehingga kita semua tahu apa saja yang membatasi keterbukaan ideologi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa keterbukaan ideologi pancasila :
a) Stabilitas nasional yang dinamis
Stabilitas nasional adalah situasi yang kondusif atau stabil pada sebuah
negara yang terjadi pada beberapa bidang sekaligus. Misalnya saja
kestablian dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, sosial budaya,
keamanan, pendidikan, kesejahteraan, dan masih banyak lagi. Sehingga
semuanya bisa berjalan dengan dinamis dan selaras, pemerintahan yang
baik dan juga aktivitas rakyat bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya
gangguan serta program-program yang telah dicanangkan pemerintahan
juga bisa berjalan dengan baik dan optimal. Jika semua kestabilan itu
tercapai maka negara bisa menjadi aman dan kondusif. Oleh karena itu
tidak ada yang boleh melanggar stabilitas nasional yang dinamis di dalam
keterbukaan ideologi pancasila karena jika hal ini dilanggar maka bisa
memecah belah negara Indonesia.
b) Larangan terhadap ideologi marxisme, komunisme, dan leninisme
Batasan yang kedua dari keterbukaan ideologi pancasila adalah larangan
terhadap ideologi marxisme, komunisme, dan leninisme. Yang pertama
kita akan membahas mengenai marxisme, marxisme merupakan ideologi
yang bisa hampir dibilang sama dengan ideologi komunis. Ideologi ini
decetuskan oleh Karl Max, dan bedanya dengan komunis adalah ideologi
ini lebih bebas daripad komunis. Leninisme sendiri adalah suatu ideologi
yang dicetuskan oleh Presiden Rusia yaitu Vladimir Lenin. Yang
menjadikan Rusia sebagai negara sosialis pertama di dunia dan menjadi
bibit teori komunis sampai saat ini. Yang ketiga adalah komunis, komunis
merupakan suatu ideologi yang mengatasnamakan nama negara di setiap
aktivitas negaranya, selain itu kebebasan rakyat tidak diakui dan semua
kegiatan yang boleh dilakukan rakyat hanyalah untuk mendukung negara.
Beberapa ideologi yang disebutkan berbeda dan bertentangan dengan
ideologi pancasila yang terbuka, oleh karena hal ini dimasukkan ke dalam
salah satu batasannya.
c) Mencegah paham liberal
Paham liberalisme adalah sebuah paham yang menghendaki adanya
sebuah kebebasan pada semua aspek untuk semua individu yang ada di
sebuah negara. Paham liberal yang diberlakukan di beberapa negara di
dunia ini memusatkan semuanya pada individu, mereka memiliki paham
jika karena individu-lah masyarakat bisa terbentuk menjadi sebuah
negara. Paham liberal adalah negara yang melindungi dan menghormati
setiap individu sehingga membebaskan mulai dari agama, politik,
ekonomi para individu masyarakatnya.
d) Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus
Penciptaan norma yang ada di dalam masyarakat juga tidak bisa
sembarangan, perlu adanya konfirmasi sehingga hal tersebut bisa
dianggap sebagai norma. Karena norma merupakan salah satu instrumen
penting dalam kehidupan sebuah negara, oleh karena itu norma yang ada
di Indonesia dimasukkan ke dalam batasan ideologi terbuka pancasila.
Batasan ideologi terbuka pancasila yang keempat adalah penciptaan
norma yang baru harus melalui konsensus,yaitu penciptaan norma tidak
bisa sembarangan. Dalam batasan itu penciptaan norma harus melalui
konsensus dulu. Konsensus adalah sebuah proses untuk mencapai sebuah
kesepakatan yang sudah disetujui bersama oleh individu maupun sebuah
kelompok. Suatu hal itu biasanya sudah terlebih dahulu melalui
pengkajian maupun penelitian sehingga disetujui oleh semua pihak yang
bersangkutan. Sehingga pembuatan norma tidak sembarangan dan tidak
merugikan orang lain, sehingga ideologi terbuka pancasila tercapai.
e) Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan
masyarakat
Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan
masyarakat. Dengan adanya keterbukaan pancasila tersebut maka bangsa
Indonesia sangat berharap jika kehidupan masyarakat yang sesuai dengan
pancasila itu bisa rukun dan mencapai kesejahteraan sehigga bangsa
Indonesia juga bisa menjadi negara yang maju. Keterbukaan ideologi dari
Pancasila sudah disesuaikan dengan kelima sila sehingga diharapkan
kehidupan masyarakat bisa berjalan dengan toleransi yang tinggi satu
sama lain. Jika tidak diberi batasan maka bisa saja beberapa oknum atau
golongan tertentu yang tak setuju dengan ideologi pancasila menganut
paham-paham yang bisa mempengaruhi atau menjadi provokasi dengan
warga yang lainnya sehingga bisa mempengaruhi kerukunan bangsa
Indonesia. Poin yang kelima ini digunakan untuk membatasi paham yang
dianut masyarakat Indonesia.

Kelima batasan dari keterbukaan ideologi Pancasila itu tentu saja sudah dibuat
sesuai dengan poin-poin penting dari Pancasila yang dijadikan sebagai ideologi
terbuka Indonesia sehingga tidak akan merugikan masyarakat dan bisa
menjadikan negara Indonesia ini sebagai negara yang maju sesuai dan kondusif
sesuai dengan kelima pancasila.

IV. Upaya sosialisasi dan pembudayaan Pancasila dapat ditempuh melalui jalur
pendidikan.
a. Berikan penjelasan tentang peranan pendidikan informal dalam
pembudayaan Pancasila.
Jawab :
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap terhadap perubahan zaman. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional
tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar
nasional pendidikan.
Alasan pemerintah menggagas pendidikan informal adalah:
 Pendidikan dimulai dari keluarga
 Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional dimulai dari keluarga
 Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal.
 Anak harus dididik dari lahir
Peran Keluarga Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
sekolah, masyarakat atau pemerintah. Sekolah sebagai pembentuk kelanjutan
pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh
anak adalah dalam keluarga. Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib (RA), seorang
sahabat utama Rasulullah Muhammad (SAW) menganjurkan: Ajaklah anak pada
usia sejak lahir sampai tujuh tahun bermain, ajarkan anak peraturan atau adab
ketika mereka berusia tujuh sampai empat belas tahun, pada usia empat belas
sampai dua puluh satu tahun jadikanlah anak sebagai mitra orang tuanya. Ketika
anak masuk ke sekolah mengikuti pendidikan formal, dasar-dasar karakter ini
sudah terbentuk. Anak yang sudah memiliki watak yang baik biasanya memiliki
achievement motivation yang lebih tinggi karena perpaduan antara intelligence
quotient, emosional quotient dan spiritual quotient sudah terformat dengan baik.
Peran orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:
 Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anakanaknya
 Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan
menyiapkan ktenangan jiwa anak-anak
 Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak
 Mewujudkan kepercayaan
 Mengadakan kumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak) Selain
itu kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah keyakinan,
akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia

b. Bagaimanakah peranan pemuka-pemuka agama dalam upaya


mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.
Jawab :
Pancasila sebagai ideologi bangsa memuat lima poin utama, yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima poin tersebut
hendaknya selalu ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
rakyat Indonesia.Pengimplementasian nilai-nilai pancasila ini tentunya disesuaikan
dengan kondisi terkini negara. Terlebih, Pancasila hadir melalui proses
musyawarah dari berbagai golongan masyarakat yang mampu menyesuaikan diri
dengan berbagai zaman.
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
 Menjalanan perintah agama masing-masing sesuai dengan kepercayaan
yang dianutnya.
 Memegang erat nilai toleransi antar umat beragama.
 Menanamkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kejujuran, dan kemuliaan
dalam diri.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat manusia sebagai
makhluk Tuhan.
 Saling menghargai dan toleran terhadap sesama.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
 Memberikan perlindungan kepada semua orang yang berstatus warga
negara Indonesia.
 Perlakuan yang sama pada seluruh warga di manana pun berada tanpa
memandang latar belakang suku, ras, budaya, maupun agamanya.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
 Selalu mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan
keputusan bersama.
 Tidak memaksakan kehendak kepada sesama ketika berbeda pendapat saat
musyawarah.
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Menjalankan wajib gotong royong bersama tetangga.
 Menegur orang yang mengganggu ketertiban umum di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai