Disusun Oleh :
Nama : Rahmah Walidaini
Nim : 230704026
Fakultas : Ilmu Budaya
Program Studi : Sastra Arab
Kelas : 13 Pancasila
DAFTAR ISI
1
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................2
2.1 Mata kuliah Wajib Kurikulum (MKWK)...........................................................2
2.2 Pancasila.............................................................................................................3
BAB III HASIL REFLEKSI..................................................................................................4
3.1 Pengetahuan........................................................................................................5
3.2 Cara Pandang......................................................................................................5
3.3 Perubahan Perilaku.............................................................................................5
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN....................................................................................6
3.4 Simpulan............................................................................................................7
3.5 Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Pasal ini menjelaskan hubungan pancasila tepatnya sila ke 3 dengan bentuk negara yang dianut
yaitu negara kesatuan bukan negara serikat.Selain itu bentuk negara Republik bukan absolutisme
sejalan dengan sila ke 2 dan ke 4 Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna nilai-nilai pancasila harus menjadi landasan
dan pedoman dalam membentuk dan menyelenggarakan negara, termasuk menjadi sumber
pedoman dalam pembentukan peraturan.
Proklamasi merupakan :
1. Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, baik pada dirinya sendiri maupun terhadap dunia
luar
2. Tindakan2 yang segera harus diselenggarakan berhubungan dengan pernyataan kemerdekaan
tersebut
Pancasila merupakan nilai dasar yg sifatnya permanen, tidak dapat diubah karena merupakan
asas kerohanian atau nilai inti dari Pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah negara yg
fundamental.
• Untuk mengimplementasikan nilai2 dasar Pancasila dalam kehidupan praksis bernegara
diperlukan nilai2 instrumental yg berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan nilai dasar
Melalui Pendidikan Pancasila Menjadikan Mahasiswa Mendukung Masyarakat Bergotong
Royong
Işi kegiatan dengan hal-hal yang positif-produktif, tinggalkan kegiatan yang sia-sia, misal
narkoba, minuman keras, tawuran, dll.
•Optimalkan potensi diri misal olah raga, berorganisasi, belajar berbisnis, berkegiatan sosial,
mengikuti lomba- lomba dil
• Kembangkan Gotong Royong berdasar pada S3C (Spirituality, Critical Thinking, Creativity,
Collaboration)
4
2.6 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NKRI
Ideologi merupakan seperangkat sistem yg diyakini setiap warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Setiap sistem keyakinan itu terbentuk melalui proses yg
panjang karena ideologi melibatkan berbagai sumber
seperti kebudayaan, agama, pemikiran para tokoh Ideologi yg bersumber dari kebudayaan
artinya berbagai komponen budaya (ingat 7 kunci pokok kebudayaan) mempengaruhi dan
berperan dalam membentuk ideologi suatu bangsa. Ketika suatu ideologi bertitik tolak dari
komponen2 budaya yg berasal dari sifat dasar bangsa itu sendiri, maka pelaku ideologi (warga
negara) lebih mudah melaksanakannya karena merasa sdh akrab, tidak asing lagi dgn nilai2 yg
terdapat dalam ideologi tsb.Ideologi yg bersumber dari nilai pancasila.
1. Pengertian Filsafat Secara Etimologis
Berasal dari bahasa Yunani philein" yang artinya cinta" dan "shopos" artinya "hikmah atau
"kebijaksanaan Jadi secara harafiah istilah filsafat ini mengandung makna cinta kebijaksanaan.
Filsafat apabila ditinjau dari lingkup pembahasannya meliputi banyak bidang pembahasan
antara lain tentang manusia, masyarakat, alam, etika, logika, estetika dan bidang-bidang lainnya.
Oleh karena itu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan ilmu filsafat ini lain:
Filsafat sosial
Filsafat hukum
Filsafat politik
Filsafat bahasa
bidang ilmu lainnya
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat lingkungan
Filsafat agama
Filsafat yang berkaitan dgn
a. Filsafat sebagai produk
b. Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber negara Republik Indonesia yang
secara resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam perjalanan sejarah eksistensi
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia dan pandangan filosofis
Indonesia. Oleh karena itu sudah seharusnya kewajiban moral terwujud dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5
etika diperlukan dalam hubungannya dengan relasi antara politik dan kekuasaan. Karena
kekuasaan canderung disalahgunakan maka etika sebagai prinsip normatif/etika normatif (bukan
metoetika) sangar diperlukan. Dengan memahami etika politik, para pejabat tidak akan
menyalahgunakan kekuasaannya
Dalam pengimplementasiannya, pancasila dijadikan sebuah sistem etika yang merupakan
salah satu cabang ilmu prinsip yang menjelaskan secara mendalam prinsip-prinsip yang
terkandung di dalam Pancasila tersebut. Nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sebuah
sistem etika yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
Sebagai sistem etika berbangsa dan bernegara, pancasila mengandung nilai-nilai guna
membentuk suatu kesatuan.
serta bertujuan untuk mengembangkan dimensi moral Dengan moral ini individu mampu
menampilkan sikap spiritual dalam perjalanan hidupnya. Pancasila itu lebih dekat dengan
pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan.
12.Etika dan Moral Dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berdasarkan Pancasila
Kesimpulan tentang materi etika dan moral dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan Pancasila adalah bahwa nilai-nilai etika dan moral Pancasila harus menjadi
pedoman utama dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan serta teknologi. Prinsip-
prinsip seperti gotong royong, adil, dan berkeadilan harus dijunjung tinggi untuk memastikan
perkembangan teknologi memberikan manfaat pasitif dan tidak merugikan masyarakat serta
lingkungan.
Etika memberi panduan bagi ilmuwan bahwa dalam pengembangan ilmu pengetahuan, ia tidak
hanya harus memberi pemahaman, tetapi juga memberi teladan tentang tindakan yang
bertanggung jawab.
Pancasila memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu sosial dan budaya di Indonesia.
Pancasila menjadi dasar dan pedoman bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memberikan jaminan kesejahteraan masyarakat dan melindungi bangsa dari pengaruh yang
buruk. Pancasila juga menjadi kesatuan dalam sila Pancasila yang berisi sumber nilai, kerangka
berpikir, dan prinsip moral bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
kehidupan sosial dan budaya, Pancasila memiliki peran penting dalam menciptakan kegiatan
pembelajaran.
BAB III
6
HASIL REFLEKSI
7
3. Menerapkan 45 butir P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) seperti tidak
semena-mena dengan orang lain atau Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
3.4 Ketrampilan Komunikasi sesuai Karakter BINTANG USU
Adapun perubahan keterampilan komunikasi yang terjadi setelah melakukan pembelajaran
MKWK mata kuliah Pancasila dan melakukan proyek adalah saya lebih berani berpendapat dan
lebih berani melakukan sosialisasi mengenai toleransi antar umat beragama. Saya juga lebih
Inovatif, Tangguh dan Arif.
8
PENUTUP
4.1 Simpulan
Pendidikan Pancasila memiliki peranan penting sebagai sarana dalam mengerti, memahami,
serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Tujuan lainnya
Pancasila diajarkan di perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan
mempersiapkan warga negara yang mempunyai
pengetahuan,pemahama,penghargam,penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila.
Hal tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti pembangıman dan
pemegang estafet kepemimpinan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini,
saya mengakui masih memiliki kekurangan dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila dan akan
terus berusaha semakin meningkatkan pengalaman Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Saran
Dalam proses perjalanan proyek ini saya menyadari ada banyaknya kekurangan dari berbagai
pihak. Kekurangan mahasiswa, masih kurangnya semangat dalam belajar MKWK dan beberapa
menganggap MKWK ini tidak sama pentingnya dengan mata kuliah di jurusannya. Karena itu
diharapkan agar mahasiswa lebih berusaha lagi mencari manfaat dari setiap proyek dan
pembelajaran MKWK dan menikmatinya bukan malah menganggapnya beban. Saran untuk para
dosen untuk mengajar sepenuh hati walaupun online sekalipun dan mengajarkan mahasiswa
seperti anak sendiri. Dan terakhir untuk LIDA agar setiap prosedur proyeknya agar
disosialisasikan dulu kepada kakak mentor dan dosen fasilitator sehingga setiap yang terlibat
memiliki pemahamanyang sama dan tidak menyulitkan mahasiswa.
9
DAFTAR PUSTAKA
10