Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK BANGSA

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

Dosen pembimbing : Fayakun, SH.,M.Hum.

Dibuat oleh :

( LILIS NURCAHYANI )

PROGRAM STUDI : SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT/ 2A


NIM : A2R20023

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
2020 - 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji ya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK BANGSA ”

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah.Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami keperawatan pada maternitas yang
kami sajikan.Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Dalam menyusun makalah ini kami tidak terlepas mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya Kepada Yang Terhormat :

Bapak Dr. H. Yitno, SKp, MPd sebagai Ketua STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagugung.

Bapak Fayakun, SH.,M.Hum.sebagai dosen pengajar Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan sekaligus sebagai dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan

Teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIkes Hutama Abdi Husada
Tulungagung. Kami sadar bahwa, makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
kesempurnaan.Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

Tulungagung, 29 Maret 2021

Lilis Nurcahyani
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………..………………………………………………………………………………………………………………….1

BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
3.1 Etika Politik.......................................................................................................................4
3.2 Nilai Norma Moral & Dasar.............................................................................................6
3.3 Nilai Instrumental dan Praktis...........................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................11
Daftar Pustaka................................................................................................................................12

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan berbangsa dan
bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia
tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational tumbuh
subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai pancasila itu diyakini kebenarannya,
kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di
breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga
sumber dari segala penjabaran dari norma baik norma hukum, norma moral maupun norma
kenegaraan lainya. Dalam filsafat pancasila terkandung didalamnya suatu pemikiran yang
bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif (menyeluruh) dan sistem
pemikiran ini merupakan suatu nilai, karena itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung
menyajikan norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek prasis
melainkan suatu nilai yan bersifat mendasar.

Nilai-nilai pancasila kemudian dijabarkan dalam suatu norma yang jelas sehingga
merupakan suatu pedoman. Norma tersebut meliputi norma moral yaitu yang berkaitan dengan
tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun buruk. Kemudian yang ke dua
adalah norma hukum yaitu suatu sistem perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Dalam
pengertian inilah maka pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala hukum di Indonesia,
pancasila juga merupakan suatu cita-cita moral yang luhur yang terwujud dalam kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara dan berasal dari bangsa indonesia
sendiri sebagai asal mula (kausa materialis).

Pancasila bukanlah merupakan pedoman yang berlangsung bersifat normatif ataupun


praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber hukum baik
meliputi norma moral maupun norma hukum, yang pada giliranya harus dijabarkan lebih lanjut
dalam norma-norma etika, moral maupun norma hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun
kebangsaan.

2
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada di makalah ini adalah

1. Apa pengertian etika politik ?

2. Bagaimana pengertian nilai, norma dan moral?

3. Bagaimana hubungan antara nilai, norma dan moral?

4. Bagaimana pengertian etika politik dan politik?

5. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika politik ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam makalah ini adalah

 Untuk mengetahui pengertian etika, norma dan moral dalam konteks pancasila sebagai
etika politik.

 Dapat mengerti hierarkhi dalam konteks pancasila sebagai etika politik.

 Dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika
politik.

 Dapat mengerti dan memahami definisi dimensi politisi manusia yang terdapat dalam
tujuan pancasila.

 Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika politik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Etika Politik

A. Pengertian Etika

Berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan yang berkaitan
dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Istilah Etika digunakan untuk menyebut ilmu dan
prinsip dasar penilaian baik buruk perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap
ajaran moral.Etika adalah filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan baik atau
buruk manusia dalam mencapai kebahagiaan.Modal dasar dalam etika adalah perilaku,,sedang
perilaku manusia dipengaruhi oleh pikiran dan hati (perasaan).

Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi.dua kelompok yaitu etika
umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran danpandangan-pandangan moral.itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek
kehidupan manusia (Suseno, 1987). Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus menggambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika
umum merupakan prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia sedangkan etika khusus
membahas prinsip Etika khusus dibagi menjadi etika individu yang membahas kewajiban
manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia
terhadap manusia lain dalam hidup masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika
khusus.Fungsi etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan
berbagai moralitas.Orientasi kritis diperlukan karena kita dihadapkan dengan pluralisme moral.
Etika bersifat lebih umum, konseptual, dan hanya berlaku dalam pergaulan (saat ada orang lain).

B. Pengerian Politik

Politik (bahasa Yunani: Πολιτικά, politiká; Arab: ‫سياسة‬, siyasah), yang berarti dari, untuk,
atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang
berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu
untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

4
Pengertian cita yang berhubungan dengan kekuasaan, Pancasila yang diakui sebagai
dasar negara, sebagai pedoman dan toluk ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik
Indonesia, harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam tata kehidupan berpolitik.

Pengertian politik secara sempit, yaitu bidang politik lebih banyak berkaitan dengan para
pelaksana pemerintahan negara, lembaga – lembaga tinggi negara, kalangan aktivis politik serta
para pejabat serta birokrat dalam pelaksanaan dan penyelengaraan negara.Pengertian politik yang
lebih luas, yaitu menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut masyarakat negara. . Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda,
yaitu antara lain:
 politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles).
 politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
 politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat.
 politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.

C. Pengerian Etika Politik

Etika Politik adalah suatu praktik moral dalam tindakan atau proses politik. Praktik
moral dimaknai sebagai pertimbangan terhadap yang bernilai, berguna, bermanfaat dan
bermartabat bagi publik. Pertimbangan moral seringkali disandingkan dengan norma yang
mengedepankan martabat kemanusiaan. Praktik politik yang bermoral akhirnya berkaitan dengan
pengambilan keputusan, baik dalam proses ataupun outputnya yang manusiawi. Istilah
manusiawi artinya menekankan titik penting nilai kemanusiaan diatas regulasi teknis.Bahkan
hukum positif yang tertulis kadang bisa dikesampingkan apabila bertentangan dengan nilai
kemanusiaan.

Singkatnya, etika dapat dipahami dalam dua dimensi. Pertama sebagai proses. Kedua
sebagai kebijakan. Etika sebagai proses berkaitan dengan pengambilan keputusan, baik metode
maupun prosedurnya. Sedangkan etika sebagai kebijakan berkaitan dengan produk kebijakan itu
sendiri yang biasanya dalam bentuk hukum.Di luar kedua dimensi di atas, etika politik juga bisa
dipahami sebagai kebijakan publik yang dibuat sebagai ‘balas budi’ atas kebijakan sebelumnya
yang dianggap immoral.Maka kita menemukan politik etis di sini.Politik etis adalah salah satu
bentuk etika politik.

5
Etika politik Pancasila adalah suatu proses pengambilan keputusan dan kebijakan lainnya
yang harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila mempunyai nilai yang sangat
fundamental sebagai dasar falsafah Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD
1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus mempelajari,
memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala bidang kehidupan berbangsa
bernegara dan bermasyarakat, karena Pancasila merupakan suatu landasan moral etik dalam
kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Etika berkaitan dengan berbagai masalah
nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan
predikat nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk”, sifat seseorang dikatakan susila
atau bijak apabila ia melakukan kebajikan, sebaliknya seseorang dikatakan tidak susila apabila ia
melakukan kejahatan.

3.2 Nilai Norma Moral & Dasar

A. Pengertian Nilai

Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, namun
bukan objek itu sendiri.Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan
berperilaku baik disadari maupuin tidak disadari.Nilai merupakan harga untuk manusia sebagai
pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2000). Nilai
akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka harus lebih di
kongkritkan lagi secara objektif, sehingga memudahkannya dalam menjabarkannya dalam
tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma hukum, norma agama, norma adat istiadat dll.

· Ciri-ciri Nilai
1. Bersifat abstrak yang ada dalam kehidupan manusia.
2. Memiliki sifat normative.
3. Berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.

6
B. Pengertian Nilai Moral

Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan.Moral
adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia. Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam
masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya, terjadi
sesuatu yang melanggar, pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji,
dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma, moral pun dapat
dibedakan seperti moral keTuhanan atau agama, moral, filsafat, moral etika, moral hukum, moral
ilmu, dan sebagainya. Nilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspeknya.

C. Pengertian Nilai Norma

Norma adalah aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau
kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, pandangan dan pengendali sikap dan tingkah
laku manusia.
Oleh sebab itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma
kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi,
yang dikenal dengan sanksi, misalnya:
a. Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan ,
b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri,
c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat,
d. Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang dipaksakan
oleh alat Negara

Fungsi Norma
Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
Norma merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang
untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
Norma merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai social.
Norma-norma merupakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat sebagai
unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat.

7
D. Pengertian Nilai Dasar

Nilai nilai dasar pancasila adalah nilai yang memiliki sifat tetap, mutlak, dan tidak
berubah.Nilai nilai dasar pancasila ini menjadi dasar, landasan pokok, atau fundamental bagi
penyelenggaraan bangsa Indonesia yang berideologi pancasila.Nilai dasar pancasila merupakan
hakikat, makna, atau esensi yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.Nilai dasar ini bersifat
universal karena merupakan sesuatu yang dianggap sebagai evident truth atau sebuah kebenaran
hakiki yang disetujui oleh semua orang.
Karena merupakan kebenaran hakiki, tentu saja nilai dasar ini merupakan nilai-nilai
positif yang berguna bagi semua orang. Selain itu, nilai-nilai ini juga harus merupakan gambaran
atau kristalisasi dari karakteristik komunitas yang dituju, karena kelak akan menjadi dasar dari
segala aktivitas di komunitas tersebut.

Pancasila sendiri memiliki 5 nilai dasar yang sesuai dengan kelima sila yang ada di
pancasila itu sendiri. Kelima nilai dasar tersebut adalah

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sebagai nilai dasar, maka kelima sila ini diharapkan dapat menjadi sumber norma dan
sumber hukum bagi bangsa dan negara Indonesia.

E. Hubungan antara Nilai Norma dan Moral

Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap
terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digaris
bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki fondasi yang kuat
tumbuh dan berkembang.

8
Sebagaimana tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku
manusia bila dikongkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan
manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan moral
maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia.

Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.Sementara itu,
hubungan antara moral dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan maknanya.
Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak yang
memberikan ajaran moral.

3.3 Nilai Instrumental dan Praktis

Nilai Instrumental Pancasila

Undang undang dan instrumen hukum lainnya merupakan contoh dari nilai instrumental
yang terkandung dan bersumber pada pancasila. Undang undang dan instrumen hukum lainnya
merupakan contoh dari nilai instrumental yang terkandung dan bersumber pada pancasila
Jika nilai dasar adalah intisari dari apa yang diamantkan oleh sebuah sistem nilai, maka nilai
instrumental adalah parameter, panduan, atau koridor yang memungkinkan kita untuk
mewujudkan nilai dasar tersebut. Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia,
maka hasilnya adalah nilai atau norma moral.
Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan keberjalanan negara, maka keluarannya
adalah undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi-strategi lain yang bersumber
dari nilai dasar. Jadi, pada intinya nilai instrumental adalah instrumen-instrumen yang
menjabarkan parameter dan cara untuk mencapai hal-hal yang diamanatkan oleh nilai dasar.
Tanpa adanya nilai instrumental, maka nilai dasar akan sangat sulit untuk diterapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat abstrak.

Nilai Praktis Pancasila

Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan suku dan budaya di Indonesia merupakan
contoh dari nilai praktis atau nilai praksis Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari
Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan suku dan budaya di Indonesia merupakan contoh
dari nilai praktis atau nilai praksis Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari

9
Nilai praktis atau kerap disebut pula sebagai nilai praksis adalah perwujudan dari nilai
dasar dan nilai instrumental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.Nilai praktis
dari pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan
dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya.Namun, perubahan-perubahan ini tidak akan
pernah mempengaruhi fakta bahwa nilai praktis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam pancasila.

Contoh dari nilai praktis antara lain adalah kita harus menghormati seluruh agama
meskipun berbeda dengan keyakinan kita, sesuai dengan sila pertama pancasila. Contoh lainnya
adalah kita harus memperlakukan orang secara adil tanpa pilih kasih ataupun mencurangi orang
lain, sesuai dengan sila kedua pancasila Ketiga jenis nilai ini saling terkait satu dengan yang
lainnya, oleh karena itu, tidak boleh dan tidak mungkin ada penyimpangan di tiap tingkatan nilai.
Karena, pasti akan segera disadari ketika perwujudan nilai tersebut tidak cocok dengan nilai
dasar atau nilai instrumentalnya

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah :

1. Pancasila adalah sebagai suatu sistem filsafat yang pada hakikatnya merupakan nilai
sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma
moral maupun norma kenegaraan lainya.

2. Suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma – norma yang
merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praktis melainkan nilai – nilai yang
bersifat mendasar.

3. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang prinsip – prinsip yang berlaku bagi
setiap tindakan manusia yang membicarakan masalah – masalah yang berkaitan dengan
predikat “susila” dan “tindak susila”, “baik” dan “buruk.

4. Hubungan sistematik antara nilai, norma dan moral tersebut terwujud dalam suatu
tingkah laku praktis dalam kehidupan manusia.

5. Etika politik adalah termasuk lingkup etika sosial manusia yang secara harfiah berkaitan
dengan bidang kehidupan politik.

3.2 Saran

 Kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang Pancasila


 Agar mahasiswa dapa mengetahui peranan pancasila dalaam bernegara
 Kita juga dapat mengetahui pengaruh – pengaruh pancasila terhadap Etika Politik

11
Daftar Pustaka

Http:/Plityz. Blogs pot. Com/2010/Pancasila – Sebagai – Etika – Politik.html Diakses tanggal 22


maret 2012.

Http:/ www.scribd com/doc/2433447/Pancasila Sebagai Etika Poltik.HtmlDiakses tanggal 22


maret2012.

Http:/Khairunnisa Zhet. Blog Spot. Com/2011/06/ Pancasila Sebagai Etika.


http:MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM_Bambang1988′s Blog.

Http:/Plityz. Blogs pot. Com/2010/Pancasila – Sebagai – Etika – Politik.html Diakses tanggal 22


maret 2012.

Http:/ www.scribd com/doc/2433447/Pancasila Sebagai Etika Poltik.HtmlDiakses tanggal 22


maret2012.

Http:/Khairunnisa Zhet. Blog Spot. Com/2011/06/ Pancasila Sebagai Etika.

http:MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM_Bambang1988′s Blog.

12

Anda mungkin juga menyukai