Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN EKONOMI


DITENGAH GEJOLAK PANDEMI COVID19 DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Bapak Cece Enjang Kartiwa, S.Pd ,M.M

Disusun oleh :

Irma Delita (D1.2104625 )

Manajemen E/1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Selain itu penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada orang tua dan teman – teman yang sudah mendukung dan berkontribusi dalam
bentuk materil dan spiritual.

Kami berharap semoga makalah “ Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi


Ditengah Gejolak Pandemi Covid19 di Indonesia “ ini dadpat menambah pengetahuan para
pembaca tentang pentingnya memahami Pancasila di masa pandemi ini.

Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sumedang, 27 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...…1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………….……1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………2
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………3

A. Pengertian Paradigma……………………………………………………………………..3
B. Pancasila Sebaagi Paradigma Pembangunan………………………………………………3
C. Penerapan Paradigma di Bidang Ekonomi………………………………………………...4
D. Ciri – ciri Pancasila Ekonomi……………………………………………………………...6
E. Implementasi Pancasila Sebagai Paradigma Ekonomi Pada Era Pandemi Covid19

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP……………………………………………………..8

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..8
B. Penutup……………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asal mula Pancasila secara materil merupakan bagian tak terlupakan dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, yaitu berupa nilai – nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945. Secara formal berpuncak pada proklamasi kemerdekaan, yaitu berupa proses
perumussan dan pengesahannya sebagai dasar filsafat NKRI. Maka Pancasila memperoleh
kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian, tata kehidupan bernegara
tidak hanya bertopamg pada asas – asas social,ekonomi,politik akan tetapi dalam perpaduannya
dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas – asas kulturasi, religious
dan asas – asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila system nilai acuan, kerangka-
acuan berpikir, pola-acuan berpikir, atau jelasnya sebagai system nilai yang dijadikan kerangka
landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah tujuan bagi yang menyandangnya. Yang
menyandangnya itu diantaranya :\

• Bidang politik
• Bidang ekonomi
• Bidang hukum
• Bidang kehidupan antar umat beragama

Pembangunan pada masa pandemic ini diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan
martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga dan aspek kesatuan pembangunan nasional
sebagai upaya peningkatan manusia secara berkualitas dalam menghadapi pandemic yang tak
kunjung reda. Perkembangan bidang ekonomi terasa penting untuk memotivasi negara dalam
menemukan model hukum yang cocok dengan nilai perkembangan masyarakat global.
Paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi harus mendasar pada moralitas ketuhanan
dan ketuhanan bertujuan untuk mensejahterakan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paradigma ?
2. Bagaimana Pancasila sebagai paradigma pembangunan ?
3. Bagaimaana Pancasila sebagai pembangunan ekonomi ?
4. Bagaimana ciri-ciri Pancasila ekonomi ?
5. Bagaimana implementasi pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi pada era
pandemic covid-19 ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian paradigma
2. Mengetahui paradigma di bidang ekonomi
3. Mengetahui Pancasila sebagai pembangunan ekonomi
4. Mengetahui ciri – ciri Pancasila ekonomi
5. Mengetahui implementasi Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi pada era
pandemic covid-19

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma

Istilah paradigma menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Depdikbud 1990 ) memiliki
beberapa pengertian, yaitu (1) Daftar dari semua pembentukan dari sebuah kata yang
memperlihatkan Konjugasi dan Deklinasi kata tersebut, (2) Model dalam teori ilmu
pengetahuan, (3) Kerangka berpikir. Dalam konteks ini pengertian Paradigma adalah
pengertian kedua dan ketiga, khususnya yang ketiga yaitu kerangka berpikir.

Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah paradigma sebagai ilmu


pengetahuan terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah Thomas S.
Khun. Pengertian Paradigma adalah suatu asumsi – asumsi teoritis yang umum sehingga
merupakan sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang
menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri ( Kaelan 2000 ).

Istilah Paradigma pada umumnya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan
menurut Thomas Kuhn orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan
bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi olrh suatu paradigma. Paradigma adalah
pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang terjadi pokok persoalan suatu
cabang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang ekonomi, politijk, hukum
dan social. Paradigma kemudian berkembsng dalam pengertian sebagai kerangka piker,
kerangka bertindak, parameter dan arah serta tujuan dari suatu kegiatan. Dengan demikian
Paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam
kehidupan manusia.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan


Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi
dasar, kerangka acuan dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan
di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuennsi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia
atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan
objektif bahwa Pancasila sebagai dasar negsrs Indonesia, sedangkan negara merupakan
3
organisasi atau persekutuan hidup manusia, maka tidak berlebihan apabila Pancasila menjadi
landasan dan tolak ukur penyelenggaraan bernegsrs termasuk dalam melakssanakan
pembangunan.
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat
manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang
monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain :
• Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
• Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus social
• Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan

C. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi


Sesuai dengan paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada Pancasila. Secara khusus, sistem
ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan ( sila 1 pancasila ) dan
kemanusiaan ( sila 2 pancasila ). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dan
humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi
yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, social, makhluk pribadi
maupun makhluk Tuhan.
Sistem ekonomi yang berdasar Pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang
hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi
demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui
kepemilikan individu. Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai
subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem
ekonomi yang berdasar Pancasila adalah sitem ekonomi kerakyatan yang berdasarkan
kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral
kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk
persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan,
ketidakadilan, penderitaan dan kesengsaraan warga negara.

4
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat
Pancasila sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem
Ekonomi Indonesia. Dalam ekonomi kerakyatan, kebijakan ekonomi harus untuk sebesar
besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang harus mampu mewujudkan
perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat ( tidak lagi
yang seperti Orde Baru yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglamerat ). Politik
rkonomi kerakyatan yang lebih memberikan kesempatan, dukungan dan pengembangan
ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil, dan uasaha menengah sebagai pilar
utama pembangunan ekonomi nasional. Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan
program-program kongkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan
lebih mampu mewujudkan keadilan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian,
Ekonomi Kerakyatan akan mampu memperdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi,
sehingga lebih adil, demokratis, transparan dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan,
pemerintah pusat ( negara ) yang demokratis berperanan memaksakan pematuhan peraturan-
peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum.

D. Ciri – ciri Pancasila Ekonomi


1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Terdapat pula
pada UUD 1945 pasal 33 Ayat 2. Yang berbunyi “ Cabang-cabang produksi yang
penting bsgi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.”. Contoh hajat hidup orang banyak yakni : air, bahan bakar minyak/BBM,
pertambangan/hasil bumi dan lain sebagainya.
2. Peran Negara penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak
swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi
kondisi sistem ekonomi liberal maupun sisten ekonomi komando. Kedua pihak yakni
pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting dimana kegiatan produksi dilakukan oleh

5
4. semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
5. Modal ataupun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.

E. Implementasi Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi Pada Era


Pandemi Covid-19
Pancasila dalam pembangunan ekonomi maka solidaritas dan pembangunan ekonomi
berpijak pada nilai moral daripada Pancasila secara khusus sistem ekonomi harus mendasar
pada moralitas sesuai dengan sila 1 (pertama) Pancasila yang mengajarkan nilai keimanan
kepada takdir Tuhan bahwa manusia hanya merencana seperti membangun ekonomi akan
berhasil tetapi hasil akhir berada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, seperti wabah covid-
19 adalah bagian ujian dalam kehidupan yang harus semakin menjadikan kita tambah
kekuatan diluar dugaan mereka, sehingga religiusitas harus menyadarkan kita semakin kuat
di masa pandemi ini. Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dan humanistis akan
menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan yaitu sistem ekonomi yang
menghadapi hakekat manusia baik selaku makhluk individu social sekaligus makhluk
pribadi makhluk Tuhan lebih meningkatkan keyakinan bahwa kita bisa. Oleh karena itu
sistem ekonomi yang harus dikembangkan menjadi sistem dalam pengembangan ekonomi
yang mempunyai tujuan pada saat pandemic Covid-19 ini untuk kesejahteraan rakyat secara
keseluruhan harus mendasarkan pada Pancasila yaitu beazaskan pada nilai kerakyatan dan
kekeluargaan.
Secara umum sistem ekonomi di Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai
moral kemanusiaan pada masa pandemic Covid-19 pembangunan ekonomi harus mampu
menyadarkan diri dari bentuk-bentuk moralitas persaingan bebas dan bahkan menambah
penderitaan kesengsaraan pada masyarakat, sehingga perlunya Pancasila sebagai paradigma
pembangunan ekonomi haruslah mengacu pada esensi pada sila ke 4 ( Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ) artinya bahwa

6
kebijakan pemimpin dan elit pemerintah dibutuhkan untuk menghasilakn kebijakan negara
yang benar-benar berorientasi pada kepentingan dan keberpihakan kepada rakyat dalam
mencapai pandemic Covid-19 ini. Dan dampaknya pada keberlangsungan tidak ada yang
boleh mengambil keuntungan atau hasrat untuk penyalahgunaan kekuasaan serta otoritas
ditanggung kesulitan rakyat dengan demikian ekonomi kerakyatan politik atau kebijakan
ekonomi harus untuk sebesar-sebesarnya kemakmuran atau kesejahteraan rakyat yang
mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga
masyarakat, sehingga pada ekonomi kerakyatan ini lebih memberikan kesempatan dan
dukungan untuk pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, UMKM sebagai
pilar utama pembangunan nasional,

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pembangunan ekonomi di masa pandemic Covid-19 harus mampu menyadarkan diri dari
bentuk-bentuk moralitas persaingan bebas dan bahkan menambah penderitaan kesengsaraan pada
masyarakat sehingga perlunya Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi haruslah
mengacu pada esensi pada sila ke 4 ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan ) artinya bahwa kebijakan pemimpin dan elit pemerintah
dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan negara yang benar-benar berorientasi pada
kepentingan dan keberpihakan kepada rakyat dalam menangani pandemic.

B. Saran
Ada atau tidak pandemic, pembangunan ekonomi harusnya untuk melaksanakan amanat
UUD 1945. Di tengah pandemic Covid-19 ini, konsep ketahanan pangan dalam pengertian yang
paling umum berarti keadaan dimana semua orang disetiap saat memiliki akses bergizi yang cukup
untuk mempertahankan kehidupan yang sehat dan aktif. Pemerintah Indonesia juga harus mengkaji
kembali kebijakan ekonomi dan Kembali ke amanat UUD 1945 yakni Usaha Bersama yang
berdasarkan pada asas kekeluargaan sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pemimpin bangsa
dahulu. Ini mendorong Indonesia memunculkan kesadaran gotong royong dalam pembangunan
bidang ekonomi.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/12/14/pancasila-sebagai-paradigma/
http://www.e-journal.akpelni.ac.id/index.php/Gema-Maritim/article/view/118
https://pdfcoffee.com/makalah-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-pembangunan-nasional-
pdf-

Anda mungkin juga menyukai