Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PANCASILA 6

TUGAS INDIVIDU

Ditulis untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah pancasila

Oleh

ANANTA FEBRINA YOZHA


NIM. 221211984
Kelas 1A

DOSEN PENGAMPU :
HIDAYATUL FAJRI S.AP, M.PA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2023
1. Resume Materi
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara?
Anda tentu mengetahui bahwa setiap sistem keyakinan itu terbentuk melalui
suatu proses yang panjang karena ideologi melibatkan berbagai sumber seperti
kebudayaan, agama, dan pemikiran para tokoh. Ideologi yang bersumber dari
kebudayaan, artinya berbagai komponen budaya yang meliputi: sistem religi dan
upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan,
bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan peralatan,
sebagaimana diungkapkan Koentjaraningrat dalam buku Kebudayaan Mentalitas dan
Pembangunan (2004: 2), memengaruhi dan berperan dalam membentuk ideologi suatu
bangsa
Perlu diketahui juga bahwa agama dapat menjadi sumber bagi suatu Ideologi.
Di saat ideologi bersumber dari agama, maka akan ditemukan suatu bentuk negara
teokrasi, yakni sistem pemerintahan negara yang berlandaskan pada nilai-nilai agama
tertentu. Apabila suatu negara bercorak teokrasi, maka pada umumnya segala bentuk
peraturan hukum yang berlaku di negara tersebut berasal dari doktrin agama tertentu.
Demikian pula halnya, dengan pemimpin negara teokrasi pada umumnya adalah
pemimpin agama. Dalam rumusan bahasa yang sederhana, dapat diberikan rumusan
tentang negara teokrasi sebagai berikut. NT = HA + PA (Negara Teokrasi = Hukum
Agama + Pemimpin Agama).
Pancasila menjadi ideologi negara Indonesia karena dipandang sebagai
landasan moral dan filosofis yang kuat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia
yang majemuk dengan beragam suku, agama, dan budaya. Pancasila dipilih sebagai
dasar negara setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, di mana para pendiri negara
sepakat bahwa Indonesia harus memiliki ideologi nasional yang jelas dan bersifat
inklusif untuk menciptakan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

Selain itu, Pancasila juga dianggap sesuai dengan nilai-nilai universal yang diakui
oleh masyarakat internasional, seperti kebebasan, persamaan, keadilan, dan
kemanusiaan. Oleh karena itu, Pancasila juga dapat menjadi dasar untuk menjalin
hubungan dengan negara-negara lain dalam konteks kerjasama internasional.
Penggunaan Pancasila sebagai ideologi negara tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
dan secara formal diakui sebagai ideologi negara dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sejak saat itu, Pancasila telah menjadi
pijakan utama bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Ada beberapa alasan kuat mengapa Pancasila dipilih sebagai ideologi negara
Indonesia, antara lain:
1. Mengakomodasi keberagaman: Pancasila mengakui dan menghormati
keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Dalam arti
lain, Pancasila mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk tanpa
melihat perbedaan tersebut.
2. Kesesuaian dengan nilai-nilai universal: Pancasila sejalan dengan nilai-nilai
universal yang diakui oleh masyarakat internasional seperti kebebasan,
persamaan, keadilan, dan kemanusiaan. Hal ini menjadikan Pancasila mudah
diterima dan dipahami oleh masyarakat internasional.
3. Berdasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal: Pancasila bukanlah hasil
penjiplakan atau pengimporan dari negara lain, melainkan dibentuk dari nilai-
nilai kearifan lokal bangsa Indonesia, seperti gotong royong, musyawarah,
keadilan sosial, dan demokrasi.
4. Konsistensi dengan perkembangan zaman: Meskipun Pancasila telah ada
selama lebih dari 70 tahun, nilai-nilainya tetap relevan dan konsisten dengan
perkembangan zaman. Pancasila dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks
dan situasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
5. Mengikat seluruh elemen bangsa: Pancasila tidak hanya menjadi ideologi
negara, melainkan juga menjadi pijakan dalam berbagai bidang kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai faktor
pengikat seluruh elemen bangsa dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai warga negara.
Dengan alasan-alasan tersebut, Pancasila dianggap sebagai alasan kuat mengapa
Pancasila dipilih sebagai ideologi negara Indonesia dan menjadi landasan moral dan
filosofis yang kuat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia.
2. Resume materi ke 2 di YT
Melacak Akar Sejarah Pancasila
Sebelum kita mengetahui lebih lanjut alangkah kita dapat mengetahui terlebih
dahulu sejarah dari panasila itu sendiri
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia lahir dalam proses sejarah
panjang. Sejarah pembentukan Pancasila dapat dilihat dari beberapa tahapan
berikut:
 Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928): Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakan
Kongres Pemuda II di Jakarta yang kemudian dikenal dengan nama Sumpah
Pemuda. Pada kesempatan tersebut, para pemuda dari berbagai daerah di
Indonesia bersumpah untuk bersatu dan tidak terbagi-bagi oleh perbedaan
suku, agama, dan ras.
 Piagam Jakarta (22 Juni 1945): Piagam Jakarta ditandatangani oleh Soekarno,
Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam
ini berisi tentang gagasan-gagasan mengenai kemerdekaan Indonesia, seperti
penentuan nasib sendiri, kemerdekaan, dan persatuan bangsa.
 Sidang BPUPKI (28 Mei-1 Juni 1945): Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dilaksanakan dari tanggal 28
Mei hingga 1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan untuk membahas dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk setelah kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
 Panca Sila (1 Juni 1945): Dalam sidang BPUPKI, Soekarno mengemukakan
gagasan mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila terdiri
dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
 Sidang PPKI (18 Agustus 1945): Sidang PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 untuk
menetapkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menetapkan
Pancasila sebagai dasar negara.
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945): Pada tanggal 17
Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta membacakan naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Dalam naskah tersebut,
Pancasila diakui sebagai dasar negara Indonesia.
Dari tahapan-tahapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pancasila lahir dari
proses perjuangan panjang para tokoh bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan dan merumuskan dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai
kebangsaan Indonesia. Pancasila dipilih sebagai dasar negara karena mampu
mengakomodasi keberagaman masyarakat Indonesia dan mampu menjadi landasan
moral dan filosofis yang kuat bagi bangsa Indonesia.

Kita juga dapat melacak akar sejarah mengenai sejarah pancasila dari
beberapa sumber, diantaranya:
 Adat Istiadat: Di Indonesia, terdapat berbagai adat istiadat yang dianut
oleh masyarakatnya. Beberapa nilai dari adat istiadat tersebut diterapkan
dalam Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah, dan keadilan sosial.
 Falsafah Jawa: Falsafah Jawa juga berperan penting dalam membentuk
nilai-nilai Pancasila. Misalnya, falsafah Jawa tentang "Rukun" (lima unsur
kehidupan) dan "Tata Krama" (etika dan sopan santun).
 Nilai Islam: Islam juga berpengaruh dalam membentuk nilai-nilai
Pancasila. Misalnya, nilai-nilai keadilan, persamaan, dan kemanusiaan.
 Kebangkitan Nasional: Kebangkitan nasional Indonesia juga memberikan
kontribusi penting dalam pembentukan Pancasila. Pada masa itu, para
tokoh nasionalis seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir
mengembangkan gagasan-gagasan tentang nasionalisme, modernitas, dan
persatuan nasional, yang kemudian tercermin dalam Pancasila.
 Pendidikan Barat: Pendidikan Barat yang diterima oleh para tokoh
nasionalis Indonesia seperti Soekarno dan Mohammad Hatta juga
memberikan pengaruh besar dalam pembentukan Pancasila. Nilai-nilai
seperti demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia juga tercermin
dalam Pancasila.
 Secara singkat, akar sejarah Pancasila berasal dari berbagai sumber, baik
dari tradisi adat istiadat, falsafah Jawa, nilai Islam, kebangkitan nasional,
dan pendidikan Barat yang diterima oleh para tokoh nasionalis Indonesia.
Semua sumber ini berkontribusi untuk membentuk nilai-nilai Pancasila
yang menjadi landasan moral dan filosofis bagi bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai