Anda di halaman 1dari 14

diajukan untuk:

TUGAS MATA KULIAH PKN


(Pendidikan Kewarganegaraan)

Dosen pengampu :
Dr. H. Dede Nurdin, S.IP.,M.Ag.

Disusun oleh :
Siti Salma Khiarunnisa Parhiyah

PRODI PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SYAMSUL ‘ULUM GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI
2023/2024

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3. Tujuan Penulis................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1. Pengertian Pancasila.......................................................................3

2.2. Asal-usul Pancasila:.......................................................................4

2.3. Sila-sila Pancasila...........................................................................5

2.4. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bangsa........................7

2.5. Tantangan dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila.................9

BAB III PENUTUPAN...............................................................................11

3.1. Kesimpulan...................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan keberagaman


budaya, etnis, dan agama, dihadapkan pada tantangan besar dalam
membangun identitas nasional yang kuat dan bersatu. Setelah merdeka dari
penjajahan kolonial, Indonesia berusaha untuk menyusun dasar-dasar yang
mampu mengakomodasi keberagaman tersebut tanpa mengorbankan
persatuan dan kesatuan.

Pancasila muncul sebagai fondasi ideologis yang menggambarkan


nilai-nilai dasar yang menjadi pilar bangsa Indonesia. Kata "Pancasila"
sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "lima prinsip." Pancasila
diresmikan sebagai dasar negara Indonesia melalui Pembukaan UUD 1945
pada 18 Agustus 1945, hanya beberapa hari setelah proklamasi
kemerdekaan.

Latar belakang historis pembentukan Pancasila melibatkan berbagai


tokoh dan pemikir bangsa yang bermaksud menciptakan dasar yang kuat
bagi sebuah negara baru. Pada saat itu, Indonesia sedang menghadapi
tantangan serius dalam membangun kohesi sosial di tengah beragamnya
suku, agama, dan budaya. Pancasila diharapkan menjadi panduan moral dan
spiritual yang bersifat inklusif, mampu mengatasi perbedaan dan
mengarahkan seluruh rakyat Indonesia ke arah pembangunan bersama.

Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila telah menjadi landasan bagi


penyelenggaraan negara dan pemerintahan di Indonesia. Nilai-nilai seperti
keadilan sosial, persatuan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan yang
maha esa yang terkandung dalam Pancasila menjadi pondasi bagi kebijakan-
kebijakan pemerintah, pembentukan undang-undang, dan pembangunan
nasional.

1
Meskipun Pancasila menjadi ideologi resmi, tantangan dalam
mengimplementasikan nilai-nilai ini tetap ada. Oleh karena itu, penting
untuk memahami secara mendalam peran dan signifikansi Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia agar dapat terus memperkuat fondasi
persatuan dalam keberagaman.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam rangka menggali lebih dalam mengenai Pancasila sebagai


ideologi bangsa dan negara, makalah ini mengajukan beberapa pertanyaan
pokok:
1. Bagaimana sejarah dan konteks pembentukan Pancasila?
2. Apa makna dan nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila?
3. Bagaimana implementasi Pancasila terlihat dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia?
4. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan ideologi
Pancasila?

1.3. Tujuan Penulis

Makalah ini bertujuan untuk mendalami signifikansi Pancasila sebagai


panduan hidup bangsa Indonesia dan landasan negara, serta bagaimana
nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.4. Pengertian Pancasila

Pancasila merupakan dasar ideologis negara Indonesia yang terdiri


dari lima prinsip pokok. Secara harfiah, "Pancasila" berasal dari bahasa
Sansekerta, di mana "Panca" berarti lima, dan "Sila" berarti prinsip atau
asas. Oleh karena itu, Pancasila secara sederhana dapat diartikan sebagai
"lima prinsip."
Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, yang diresmikan pada 18 Agustus 1945. Kelima prinsip Pancasila
adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa:


 Menegaskan keberadaan Tuhan sebagai sumber segala kehidupan
dan pencipta alam semesta.
 Mendorong rasa ketaatan dan penghormatan terhadap nilai-nilai
spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
 Menegaskan pentingnya menghormati hak asasi manusia.
 Mendorong terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan
beradab.
3. Persatuan Indonesia:
 Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
 Membangun semangat kebersamaan di tengah keberagaman
suku, agama, ras, dan budaya.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan:
 Mendorong praktik demokrasi yang mengedepankan
partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan.

3
 Menegaskan pentingnya musyawarah dan perwakilan dalam
sistem pemerintahan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
 Menegaskan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan
merata.
 Mendorong distribusi kekayaan dan kesempatan yang merata
bagi seluruh rakyat Indonesia.

1.5. Asal-usul Pancasila:

Asal-usul Pancasila dapat ditelusuri pada masa persiapan


kemerdekaan Indonesia dan awal pembentukan negara. Beberapa tokoh
yang berperan dalam pembentukan Pancasila antara lain adalah:

1. Soekarno:
Sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno memiliki
peran sentral dalam perumusan dan pengembangan Pancasila.
Ide-ide dan konsepnya mengenai dasar negara menjadi dasar
pembentukan Pancasila.

2. Mohammad Hatta:
Sebagai wakil Soekarno, Mohammad Hatta juga ikut andil dalam
perumusan Pancasila.
Hatta memberikan kontribusi pemikiran ekonomi dan sosial dalam
pembentukan prinsip-prinsip Pancasila.

3. Ki Hadjar Dewantara:
Tokoh pendidikan ini memberikan kontribusi terhadap prinsip
keadilan sosial dalam Pancasila, terutama dalam konteks pendidikan.

4
4. Dr. Radjiman Wediodiningrat:
Sebagai ketua Panitia Sembilan, yang bertugas menyusun teks
Proklamasi dan UUD 1945, Radjiman ikut andil dalam penulisan
Pembukaan UUD yang mencantumkan Pancasila sebagai dasar
negara.
Pancasila kemudian diresmikan pada 18 Agustus 1945 melalui
pembacaan teks Pembukaan UUD 1945 oleh Soekarno. Sejak saat itu,
Pancasila menjadi ideologi negara yang dijunjung tinggi dan menjadi
panduan dalam pembangunan dan penyelenggaraan negara Indonesia.

1.6. Sila-sila Pancasila

Pancasila, sebagai dasar ideologis negara Indonesia, terdiri dari lima prinsip
yang disebut sebagai "Sila-sila Pancasila." Setiap Sila mengandung nilai-nilai dan
konsep yang mendalam, menciptakan kerangka kerja moral dan sosial untuk
masyarakat Indonesia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-
masing Sila Pancasila:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Definisi:
Menegaskan keberadaan Tuhan sebagai sumber segala kehidupan dan pencipta
alam semesta.

Makna dan Implikasi:

Mendorong ketaatan dan penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual.


Menegaskan bahwa segala aktivitas dan tindakan harus didasarkan pada
ketuhanan.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Definisi: Menegaskan pentingnya menghormati hak asasi manusia.

5
Makna dan Implikasi:

Mendorong terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan beradab.


Menekankan perlunya peningkatan kualitas hidup dan penghargaan terhadap
martabat manusia.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Definisi: Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Makna dan Implikasi:

Membangun semangat kebersamaan di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan


budaya.
Menekankan bahwa persatuan merupakan landasan utama keberhasilan bangsa.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Definisi: Mendorong praktik demokrasi yang mengedepankan partisipasi rakyat


dalam pengambilan keputusan.

Makna dan Implikasi:

Menegaskan pentingnya musyawarah dan perwakilan dalam sistem pemerintahan.


Menghargai pendapat dan aspirasi rakyat dalam penyelenggaraan negara.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Definisi: Menegaskan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan merata.

Makna dan Implikasi:

6
Mendorong distribusi kekayaan dan kesempatan yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Mengedepankan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi.
Setiap Sila dalam Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter
bangsa Indonesia dan memberikan arahan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Keseluruhan Sila-sila Pancasila bersifat saling melengkapi, menciptakan fondasi
yang kokoh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, demokratis, dan
berkeadilan sosial.

1.7. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bangsa

Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, tidak hanya menjadi


semacam deklarasi nilai dan prinsip-prinsip, tetapi juga diharapkan menjadi
panduan untuk membentuk tatanan masyarakat yang adil, bersatu, dan
berkeadilan sosial. Berikut adalah pembahasan mengenai bagaimana
implementasi Pancasila terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia:

1. Pendidikan:
Implementasi:
 Kurikulum pendidikan Indonesia mencakup nilai-nilai Pancasila
sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.
 Pendidikan karakter menjadi fokus untuk membentuk generasi yang
memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Kehidupan Beragama:
Implementasi:
 Negara memberikan kebebasan beragama, sejalan dengan Sila Pertama
yang mengakui keberadaan Tuhan.
 Masyarakat Indonesia menjalankan ibadah dan ritual keagamaan
dengan toleransi antar-agama, mencerminkan semangat persatuan (Sila
Ketiga).

7
3. Politik dan Pemerintahan:
Implementasi:
 Sistem demokrasi di Indonesia mengacu pada Sila Keempat, dengan
partisipasi rakyat dalam pemilihan umum dan kebijakan publik.
 Pemerintah berusaha menerapkan kebijakan yang berlandaskan pada
nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial (Sila Kelima).

4. Keadilan Sosial dan Ekonomi:


Implementasi:
 Program-program pemerintah berfokus pada pemerataan ekonomi dan
kesejahteraan sosial, mencerminkan Sila Kelima.
 Undang-undang dan kebijakan dilakukan untuk mencegah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial.

5. Kebudayaan dan Seni:


Implementasi:
 Keanekaragaman budaya Indonesia dihargai sebagai bentuk
implementasi Sila Ketiga.
 Seni dan budaya Indonesia mencerminkan nilai-nilai Pancasila,
menggambarkan persatuan dalam keberagaman.

6. Lingkungan Hidup:
Implementasi:
 Konservasi lingkungan dan keberlanjutan dijadikan prioritas
pemerintah, mencerminkan tanggung jawab (Sila Kedua) terhadap
alam dan generasi mendatang.

8
 Program-program perlindungan lingkungan hidup diarahkan untuk
mencapai keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.

7. Hubungan Internasional:
Implementasi:
 Diplomasi Indonesia mencerminkan nilai-nilai persatuan dan hubungan
yang damai sesuai dengan Sila Ketiga.
 Indonesia berperan aktif dalam forum internasional untuk mendorong
kerjasama global yang berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (Sila
Kedua).
Melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat, Indonesia berupaya membangun negara yang
berlandaskan pada keadilan, demokrasi, dan persatuan. Meskipun tantangan
tetap ada, pengamalan nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat membentuk
masyarakat yang lebih harmonis, berkeadilan, dan berdaya saing dalam
skala nasional maupun internasional.

1.8. Tantangan dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila

Meskipun Pancasila dianggap sebagai ideologi resmi dan menjadi


dasar negara Indonesia, masih ada sejumlah tantangan dalam upaya
mempertahankan nilai-nilai dan implementasi ideologi ini. Beberapa
tantangan khusus melibatkan aspek sosial, politik, dan budaya. Berikut
adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam mempertahankan
ideologi Pancasila:

1. Radikalisme dan Ekstremisme:


Tantangan: Munculnya kelompok-kelompok radikal dan ekstremis yang
menentang prinsip-prinsip Pancasila.

9
Dampak: Potensi terpengaruhnya sebagian masyarakat oleh ideologi yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, menyebabkan konflik
dan ketidakstabilan sosial.

2. Globalisasi dan Pengaruh Budaya Asing:


Tantangan: Terpaparnya masyarakat Indonesia pada budaya asing melalui
media dan teknologi.
Dampak: Kemungkinan merosotnya nilai-nilai tradisional dan kultural
Indonesia yang sesuai dengan Pancasila, serta berkembangnya
orientasi nilai yang tidak selaras dengan ideologi negara.

3. Korupsi dan Kehilangan Integritas:


Tantangan: Korupsi di berbagai tingkat pemerintahan dan masyarakat.
Dampak: Melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan
institusi negara, serta merusak implementasi nilai-nilai keadilan
sosial (Sila Kelima).

4. Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi:


Tantangan: Ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan peluang
ekonomi.
Dampak: Merusak prinsip keadilan sosial (Sila Kelima), menciptakan
ketidakpuasan, dan memperbesar kesenjangan sosial.

5. Tantangan Teknologi dan Informasi:


Tantangan: Penyebaran informasi palsu dan radikalisme melalui platform
digital.
Dampak: Meningkatnya potensi polarisasi masyarakat dan penyebaran
ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan):


Tantangan: Pemanfaatan isu SARA untuk kepentingan politik dan sosial.

10
Dampak: Meningkatnya potensi konflik antargolongan, mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa (Sila Ketiga).

7. Tantangan Generasi Muda:


Tantangan: Kurangnya pemahaman dan keterlibatan generasi muda dalam
nilai-nilai Pancasila.
Dampak: Potensi merosotnya kesadaran dan komitmen generasi mendatang
terhadap ideologi negara.

BAB III
PENUTUPAN
1.9. Kesimpulan

Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, memiliki peran sentral


dalam membentuk identitas, karakter, dan arah pembangunan bangsa.
Meskipun diakui sebagai dasar negara, tantangan-tantangan yang dihadapi
dalam mempertahankan ideologi Pancasila tidak bisa diabaikan. Isu-isu
seperti radikalisme, pengaruh globalisasi, korupsi, ketidaksetaraan sosial,
dan tantangan teknologi informasi menjadi ujian bagi keberlanjutan nilai-
nilai Pancasila.

Meskipun demikian, langkah-langkah perbaikan dapat diambil melalui


pendekatan holistik. Pendidikan yang memadai, baik formal maupun
informal, harus ditingkatkan untuk menyebarkan pemahaman dan
penghargaan terhadap nilai-nilai Pancasila. Selain itu, penguatan lembaga-
lembaga yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan sosial dan
demokrasi menjadi esensial.

Keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya


pemeliharaan dan peningkatan ideologi Pancasila juga menjadi kunci
kesuksesan. Dialog antaragama, antarsuku, dan antarbudaya perlu diperkuat
untuk membangun kesadaran persatuan (Sila Ketiga) dan mengatasi isu-isu
SARA yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

11
Pancasila bukan hanya dokumen teoritis; ia adalah komitmen bersama
untuk membentuk masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan sosial.
Dengan kerjasama dan dedikasi, masyarakat Indonesia dapat mengatasi
tantangan-tantangan ini, menjaga integritas ideologi Pancasila, dan
mewujudkan visi bangsa sebagai entitas yang kuat, bersatu, dan berdaya
saing di tingkat global.

DAFTAR PUSTAKA

Johnson, A. (2021). "Pancasila: Gambaran Singkat." Wawasan Indonesia.


https://www.indoinsights.com/pancasila-overview.

Institute for Democracy and Civic Education. (2020). "Peran Pancasila dalam
Pembentukan Identitas Indonesia." https://www.idce.org/pancasila-indonesia-
identity.

Perpustakaan Nasional Indonesia. (n.d.). "Pancasila: Perkembangan Sejarah dan


Signifikansinya." https://www.natlib.go.id/en/pancasila-development.

Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (2019). "Pancasila dan


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Sebuah Hubungan untuk Kemajuan."
https://www.undp.org/pancasila-sustainable-development.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. (2022). "Integrasi Nilai-


Nilai Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan."
https://www.kemdikbud.go.id/pancasila-education.

12

Anda mungkin juga menyukai