Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI BANGSA INDONESIA


Dosen Pengampu: Dra. Tri Wahyuningsih, S.Pd., M.Si

Disusun oleh:

Dimas Arya Kedhaton : 2101026258


Fatimah Tandiarak : 2201016025
Gholib Murtadho Ramadhan : 2201016001
Haykal Rifa Adrian : 2201016053
Zihan Fauzi : 2201016095

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Program Studi Ekonomi Pembangunan
Universitas Mulawarman Samarind
ABSTRAK
1
Pancasila merupakan warisan luhur yang muncul dari pemikiran
foundingfather pendirinya dalam membentuk dasar negara Indonesia merdeka.
Pancasila dibangun di atas nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, yang adat
istiadat, budaya, dan agama yang terkandung dalam cara pandang hidup
masyarakat. Pancasila sering digolongkan sebagai ideologi tengah dari dua
ideologi utama dunia yang berpengaruh besar terhadap negara. Pancasila
bukanlah komunis/marxis dan juga bukan liberal/kapitalis. Kesepakatan rakyat
Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup rakyat saat ini
semakin memprihatinkan di era globalisasi. Pancasila sebagai weltanschaung
(pandangan hidup) artinya nilai-nilai pancasila merupakan etika hidup bangsa
Indonesia yang telah mengakar sejak lama. Aktualisasi Pancasila bekerja pada
nilai-nilai Pancasila dalam bentuk standar dan menerapkannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pengatur sikap/moralitas dan
perilaku bangsa Indonesia hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa (sila-I),
dengan sesama manusia (sila-II), persatuan bangsa (sila-III), kekuasaan dan
pemerintahan negara (sila-IV) dan keadilan timbal balik (sila-V). Pancasila
hanya digunakan sebagai simbol dalam acara resmi. Gagasan menggali
Pancasila hanyalah omong kosong belaka. Kita seakan lupa bahwa Pancasila
adalah jati diri bangsa yang harus dijunjung tinggi dan dilindungi.

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................5
1.3. TUJUAN.....................................................................................................................5
1.4. Manfaat......................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
2.1. Sejarah dan Perkembangan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia........6
2.2. Makna Yang Terkandung Di Dalam Lambang Pancasila....................................7
2.3. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA...........................................................8
2.4. Fungsi dan Kedudukan Pancasila..........................................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
3.1. KESIMPULAN........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila adalah pilar ideologi negara Indonesia. Namanya terdiri dari
dua kata Sanskerta: पच्च "pañca" artinya lima dan शीला "śīla" artinya prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman hidup berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan warisan luhur
yang muncul dari pemikiran foundingfather pendirinya dalam membentuk dasar
negara Indonesia merdeka. Pancasila pertama kali disampaikan oleh Soekarno
pada rapat BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan Pancasila
sebagai Philosofische Grondslag (dasar, falsafah, atau jiwa).
Beliau mengemukakan 5 prinsip dasar negara Indonesia merdeka:
1. Kebangsaan (Nasionalisme)
2. Internasionalisme (Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Kelima asas dasar ini disebut Panca Sila artinya panca/lima, sila artinya
asas atau landasan. Kemudian lima asas tersebut dibagi menjadi tiga yaitu:
socio-nationalisme, socio-democratie, dan ke-Tuhanan. Lalu dipecah menjadi
satu dasar Negara yaitu: “GOTONG ROYONG”
Dr. Suwarno meyakini bahwa kelima sila tersebut berasal dari prinsip
yang terkandung dalam satu kata otentik, yaitu gotong royong. Dia mengatakan
bahwa kata "perasaan" ini ingin menghindari pihak-pihak yang tidak setuju
dengan Pancasila. Maka dia menyarankan varian lain yaitu Trisila dan Ekasila.
Meski di akhir pidatonya, Sukarno kembali menegaskan bahwa Pancasila akan
diterima. Pancasila dirumuskan oleh panitia kecil (panitia sembilan)
BPUPKI berdasarkan pemikiran dan konsep yang diberikan dalam pidato
Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945, dengan beberapa tambahan. Setelah
pertemuan informal selama beberapa hari, sebuah komisi yaitu panitia sembilan
menyusun prinsip negara pada 22 Juni 19455, yang dikenal sebagai Piagam
Jakarta.

4
Pancasila dipersembahkan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 di kota
Jakarta, dan dianggap oleh rakyat Indonesia sebagai hari lahirnya Pancasila.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia?
2. Apa Makna yang terkandung di dalam lambang Pancasila?
3. Mengapa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila perlu
diterapkan?
4. Apa sajakah fungsi dan kedudukan Pancasila

1.3. Tujuan
Adapun beberapa tujuan penulis membuat paper ini antara lain:
 Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
 Memberikan informasi seputar perkembangan Pancasila dari lahirnya
pancasila hingga dijadikan landasan Negara Indonesia

1.4. Manfaat
Dapat menjadi metode pembelajaran bagi pembaca untuk mengetahui isi dari
paper yang telah dituangkan oleh penulis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.5. Sejarah dan Perkembangan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Indonesia
Pengertian Pancasila sebagai “ideologi negara” adalah nila-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam
penyelenggaraan negara. Secara luas, pengertian Pancasila sebagai ideologi
Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia, yaitu terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi Ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan,
berkerakyatan, serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Keputusan bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai ideologi negara
tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor 18 Tahun 1998 tentang Pencabutan
dari Ketetapan MPR Nomor 2 Tahun 1978 mengenai Pedoman Penghayatan
dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada
pasal 1 Ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar
negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari Ketetapan
MPR tersebut dapat diketahui bahwa di Indonesia kedudukan Pancasila
adalah sebagai ideologi negara, selain kedudukannya sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi nasional, yaitu sebagai cita-cita nasional dan
alat pemersatu masyarakat, perlu implementasi dan penerapan operasional
yang konkret daripada digunakan sebagai slogan belaka. Ketetapan MPR
menyatakan bahwa Pancasila harus diimplementasikan secara konsisten
dalam kehidupan berbangsa.
Konsep Pancasila pada awalnya dipahami sebagai landasan bersama bagi
berbagai ideologi politik yang berkembang di Indonesia saat itu. Pancasila
merupakan usul yang dapat menjembatani perbedaan ideologi di antara

6
BPUPKI. Pancasila dikonsepsikan sebagai asas bersama oleh Soekarno pada
saat itu agar semua golongan di Indonesia dapat bersatu dan menganut asas
ini.
Menurut Adnan Buyung Nasution, fungsi Pancasila sebagai ideologi
nasional telah berubah. Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai platform
demokrasi bagi semua golongan di Indonesia. Perkembangan doktrinal
Pancasila mengubahnya dari fungsi awalnya sebagai landasan bersama
ideologi politik dan aliran pemikiran, menjadi ideologi yang utuh dan
menyeluruh. Ideologi pancasila merupakan ideologi unik yang
membedakannya dengan ideologi lain.
Pernyataan Soekarno berkembang secara signifikan dan berbeda dengan
pernyataan Notonegoro. Melalui interpretasi filosofinya, ia
menganugerahkan status akademis dan resmi ideologis kepada rakyat
Indonesia. Awalnya ideologi terbuka, pancasila sebagai konsensus politik,
dan telah menjadi ideologi yang benar-benar inklusif. Penafsiran ini berlaku
pada masa Orde Baru dan bersifat masif bahkan monolitik.
Pancasila, dari sudut pandang politik, adalah konsensus politik,
kesepakatan politik yang disepakati oleh berbagai kelompok masyarakat di
Indonesia. Dengan diterimanya Pancasila oleh berbagai golongan dan aliran,
mereka siap bersatu dalam negara-bangsa Indonesia. Secara politis,
Pancasila merupakan landasan bersama bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Oleh karena itu, mengembangkan Pancasila sebagai doktrin dan keyakinan
yang terpisah tidak benar-benar bermanfaat jika dilihat dari tujuan pemersatu
bangsa.
Banyak partai politik sepakat bahwa pancasila sebagai ideologi nasional
merupakan konsensus bersama, landasan bersama dan nilai integral bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan kesepakatan
bersama yang harus kita jaga dan kembangkan dalam kehidupan bangsa
yang majemuk ini.

1.6. Makna Yang Terkandung Di Dalam Lambang Pancasila


1. Simbol Bintang
Di tengah perisai terdapat lambang bintang kuning berujung lima
dengan latar belakang hitam yang merupakan dasar keimanan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Artinya bangsa Indonesia adalah bangsa yang
beragama, yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaannya.
Gambar bintang digunakan sebagai lambang sila pertama Pancasila
yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

7
2. Simbol Rantai
Rantai dengan latar belakang merah digunakan sebagai landasan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini
digunakan sebagai simbol sila kedua Pancasila. Rantai dengan angka
17 dan saling berhubungan tidak putus, melambangkan generasi
berikutnya, peralihan dari satu generasi ke generasi lainnya.
3. Simbol Pohon Beringin
Lambang ini terletak di pojok kanan atas sebelah simbol bintang yang
dijadikan sebagai dasar persatuan Indonesia. Simbol pohon beringin
ini digunakan sebagai simbol sila ketiga Pancasila yang
melambangkan tempat untuk berteduh atau perlindungan.
4. Simbol Kepala Banteng
Simbol kepala banteng terletak di bagian kiri atas perisai. Simbol sila
keempat ini digambarkan dengan kepala banteng berwarna hitam
dengan latar merah. Simbol banteng sendiri berarti permusyawaratan.
Filososfinya, banteng merupakan hewan sosial yang gemar
berkumpul.
5. Simbol Padi dan Kapas
Simbol bergambar padi dan kapas melambangkan kekayaan dan
kemakmuran. Lambang padi dan kapas digunakan sebagai landasan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

1.7. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA


Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan yang satu dan hanya mencerminkan kepercayaan
kepada satu Tuhan, Tuhan yang universal. Dalam beragama kita bebas
menentukan apa yang kita yakini. Namun kenyataannya masih banyak
umat beragama yang harus hidup dalam ketakutan akibat serangan
fisik dan verbal oleh orang-orang intoleran. Unsur-unsur ini sangat
sedikit dibandingkan orang Indonesia yang toleran dan cinta damai.
Tuhan yang kita percayai itu penuh kasih dan penyayang, penuh kasih
damai. Di Indonesia, kebebasan beragama dijamin oleh UUD, namun
kenyataannya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu kita harus
mengikuti perintah pertama dengan meningkatkan toleransi antar umat
beragama, menghormati perbedaan dalam doa, dan percaya bahwa
hanya ada satu Tuhan. Dan itu bisa mempersatukan kita semua,warga
negara Indonesia.

Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

8
Di bawah Tuhan adalah manusia. Hal ini diketahui oleh para
pendiri negara yang menginginkan persamaan hak, toleransi dan harkat
serta martabat yang sama. Namun, kenyataannya terjadi ketimpangan
sosial, yang kaya semakin rakus, yang miskin terdesak dan mendorong
roda kehidupan yang menolak martabat mereka, sehingga mereka harus
tunduk
pada ketidakadilan. Yang berkuasa semakin menunjukkan kemewahan,
sedangkan yang lapar semakin sengsara. Kemanusiaan tidak lagi menjadi
prioritas yang menempatkan terlalu banyak kekayaan materi. Orang-
orang sangat mencintai satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, kita tidak
pernah bisa hidup sendiri. Karakter gotong royong adalah jati diri orang
yang harus kita bangkitkan, hidupkan dan amalkan dalam kehidupan kita
sehari-hari.

Sila ke-3: Persatuan Indonesia


Dengan pemberlakuan sistem otonomi yang dimulai pada masa
reformasi, daerah-daerah di Indonesia memiliki peluang untuk
mengembangkan potensi daerahnya. Namun, kurangnya pemerataan
pembangunan menyebabkan pembangunan yang tidak merata di setiap
provinsi, dan masih banyak daerah yang tertinggal dari segi ekonomi dan
pendidikan. Beberapa daerah juga menjadi korban kebijakan yang tidak
adil, terutama dalam hal pemanfaatan sumber daya alam. Akibatnya,
elemen radikal dan separatis menggunakan keprihatinan masyarakat
sebagai dalih untuk berubah dan mengancam akan memisahkan diri dari
negara kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan yang telah lama mengikat warga negara Indonesia terancam
dan terbuka terhadap pengaruh negatif yang ingin memecah belah
Indonesia. Kita generasi muda harus berpegang teguh pada prinsip
Bhinneka Tunggal Ika, meskipun kita memiliki suku bangsa, agama,
budaya yang berbeda, kita tetap satu kesatuan yaitu Indonesia. Tanpa
adanya kesatuan, kita tidak bisa mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

Sila ke-4: Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan


Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama dalam
menggunakan hak politiknya. Bukti paling nyata dari penggunaan politik
adalah pemilu dan pemilihan kepala daerah. Kita memilih kandidat
terbaik untuk mewakili kita dari RT hingga Presiden. Semuanya
dilakukan atas dasar demokrasi.

9
Namun kini dikotori oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kebijakan moneter, kecurangan pemilu menjadi penyakit yang belum ada
obatnya. Biaya politik yang tinggi membuat calon pemimpin meminjam
uang dari mana-kemana. Saat terpilih, masa jabatan tidak digunakan
untuk melayani rakyat. Tetapi jika memikirkan pengembalian modal yang
ditanamkan, sehingga hutang dibayar dan diperkaya dengan uang rakyat
dan uang negara. Karena itu perlu dipilih wakil rakyat yang benar-benar
melayani rakyat dan menyampaikan keluhan rakyat kepada pemerintah.

Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keadilan sosial merupakan konsep yang abstrak, umumnya kita
mengartikan keadilan sosial sebagai suatu keadaan dimana semua warga
negara memperoleh kehidupan yang layak dan kesempatan yang sama
untuk mewujudkan keinginannya. Namun kenyataannya tetap tidak
seperti itu, kemiskinan semakin meningkat, pengangguran semakin
meningkat dan ketimpangan sosial menjadi ancaman, yang diekspresikan
melalui tindakan kekerasan dan tindakan anarkis di masyarakat. Dalam
hal ini pemerintah harus bertanggung jawab terhadap warga negaranya
dan membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin hidup layak. Kita
harus mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang adil.

1.8. Fungsi dan Kedudukan Pancasila


1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia: sebagai nilai-nilai kehidupan
masyarakat Indonesia melalui perbaikan instrumental sebagai acuan
hidup, yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai dan semangat jiwa
bangsa Indonesia, dan karena Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya
bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia: merupakan peranan
yang menunjukkan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang berbeda
dengan bangsa lain yaitu sikap, tingkah laku dan perbuatan bangsa
Indonesia.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia: merupakan
kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang
membentuk pandangan hidup yang menghasilkan sikap, watak, perilaku,
nilai, standar dan etika.
4. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia: mengatur tata kehidupan
bangsa Indonesia dan negara Indonesia mengatur pelaksanaan seluruh
sistem ketatanegaraan Indonesia menurut Pancasila.

10
5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia: sebagai segala sumber hukum negara Indonesia,
karena setiap kehidupan dalam negara Indonesia berlandaskan Pancasila,
maka harus pula berlandaskan hukum. Semua tindakan otoritas dalam
masyarakat harus didasarkan pada hukum.
6. Pancasila sebagai kesepakatan luhur rakyat Indonesia pada saat
berdirinya negara: Karena pada saat berdirinya negara, Pancasila
merupakan kesepakatan mulia yang disepakati oleh para pendiri negara
untuk dilaksanakan, melestarikan dan menjaga
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: Karena
Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, yaitu
menjadikan Pancasila sebagai acuan atau dasar pemersatu bangsa.

11
BAB III
PENUTUP

1.9. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijawab pada bab
sebelumnya, yakni bab pembahasan. Maka kami menyimpulkan:

Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai yang terkandung di


dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan
negara. Keputusan bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai ideologi
negara tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor 18 Tahun 1998 tentang
Pencabutan dari Ketetapan MPR Nomor 2 Tahun 1978 mengenai
Pedoman Penghayatan dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara.

Dalam tiap-tiap Pancasila terkandung nilai yang berbeda-beda. Pada sila


pertama dengan simbol bintang yang mengartikan bahwa bangsa
Indonesia adalah negara yang beragama, sila kedua dengan simbol rantai
yang menegaskan bahwa menciptakan generasi yang berkelanjutan, pada
sila ketiga dengan simbol pohon beringin yaitu Persatuan bangsa
Indonesia, dan sila keempat dengan simbol kepala banteng mengartikan
bahwa bangsa Indonesia mengedepankan musyawarah, terakhir sila
kelima dengan simbol padi dan kapas yang melambangkan kekayaan
bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan sesuatu hal yang berharga bagi bangsa Indonesia


yang mampu mengatur tatanan bagi bangsa indonesia. Untuk itu sangat
penting bagi tiap-tiap warga negara untuk mengikuti nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.

Pancasila memiliki beberapa fungsi dan kedudukan diantaranya:


Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,

12
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum, Pancasila sebagai kesepakatan luhur, dan yang
terakhir Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa.

Wikipwdia.org. Pancasila-wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia


bebas. Di akses pada 7 Maret 2023. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Utama,S,U & Dewi, S (2018) Pancasila sebagai ideologi bangsa


Indonesia serta perkembangan ideologi Pancasila pada masa orde lama, orde
baru, dan era reformasi. Di akses pada 7 Maret 2023
https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPB/article/view/7145/6332

13

Anda mungkin juga menyukai