Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

DISUSUN OLEH:

AHMAD AFIL
STAMBUK F55122050
INFORMATIKA B

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Pancasila.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada dosen yang
mengajar pancasila karena telah membimbing penulis, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................................1
BAB 2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
A. Sejarah Pancasila.............................................................................................................................2
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara......................................................................................................3
C. Pancasila sebagai ideologi Negara...................................................................................................4
D. Pancasila Sebagai Falsafah Hidup Bangsa........................................................................................5
BAB 3
PENUTUP.....................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita,
Negara Republik Indonesia. Pancasila sendiri di tetapkan sebagai nilai-nilai
bernegara,berpemerintahan, dan bermasyarakat. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku
dan tindakan pembuatan harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila
Pancasila.
Namun, Saat ini penerapan Pancasila hanya menjadi teori di kampus bahkan
masyarakat pun hanya mengetahui bunyi butir pancasila tanpa mengetahui makna yang
terkandung didalamnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan nyata
bagi terciptanya masyarakat yang berbangsa dan bernegara.
Padalah dasar ideologi bangsa Indonesia. Pancasila yang berasal dari bahasa
Sanskerta terdiri dari dua kata ,yaitu panca dan sila. Dimana panca berati lima dan sila
artinya prinsip. Atau dapat di artikan Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara epitemologis
pancasila selain sebagai dasar Negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup banagsa,
jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian bangsa Indonesia pada waktu
mendirikan Negara.

B. Rumusan masalah
a. Dapat mengetahui sejarah dari pancasila
b. Mengidentifikasi pancasila sebagai dasar Negara
c. Mengidentifikasi pancasila sebagai ideologi Negara
d. Mengidentifikasi pancasila sebagai falsafah hidup bangsa

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pancasila
Sebelum pancasila disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945, nilai nilai
yang terkandung dalam pancasila sudah ada sejak zaman dahulu sebelum Indonesia
berdiri menjadi Negara yang berupa nilai nilai adat istiadat, kebudayaan serta religious.
Nilai nilai tersebut telah melekat dan teramalkan oleh masyarakat Indonesia dahulu,
sehingga bangsa Indonesia disebut sebagai kausa materialis dari pancasila.
Terbentuknya Negara dan bangsa Indonesia melalui suatu proses yang cukup
panjang yaitu sejak zaman batu kemudian timbulnya kerajaan pada abad ke IV dan V.
Kemudian dasar dasar kebangsaan Indonesia mulai nampak pada abad ke VII ketika
munculnya Kerajaan Sriwijaya di bawah Wangsa Syailendra, Kerajaan Majapahit dan
Kerajaan besar lainnya.
 Berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni merupakan salah
satu hari penting dalam kalender bangsa Indonesia. Pasalnya, di tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir
Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara
Republik Indonesia.  Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945.
Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia
merdeka.
Dalam sidang kedua  BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk
“Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal
Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945. Pidato ini
pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat
sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman
Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan
oleh BPUPKI.
Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar
negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila
artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara
Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau
Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila
kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar
yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk

2
sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir. Soekarno, Mohammad
Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul
Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan
pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa
Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar
negara Indonesia yang sah.

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara


Secara luas, makna Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila digunakan
sebagai dasar oleh negara dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara.
Selain itu, arti Pancasila sebagai dasar negara juga dapat dimaknai dengan dijadikannya
Pancasila sebagai pedoman dan prinsip dasar dalam kehidupan.
Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar
negara Indonesia Merdeka. Dalam prosesnya, segala perumusan Pancasila sebagai dasar
negara ini digali dan didasarkan dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia
dan dituangkan menjadi kesatuan sebagai pandangan hidup bangsa.
Secara kultural. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sebuah hasil budaya
bangsa. Oleh karenanya, Pancasila haruslah diwariskan kepada generasi muda melalui
pendidikan. Jika tidak diwariskan, negara dan bangsa akan kehilangan kultur yang
penting. Penting untuk diingat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki
kepedulian kepada pewarisan budaya luhur bangsanya.
Secara yuridis, Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD
1945. Sehubungan dengan itu, Pancasila memiliki kekuatan yang mengikat. Seluruh
tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila dinyatakan tidak berlaku
dan harus dicabut.
Secara filosofis, nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Tatanan nilai ini tidak lain merupakan ajaran tentang berbagai bidang
kehidupan yang dipengaruhi oleh potensi, kondisi bangsa, alam, dan cita-cita masyarakat.
Lebih lanjut, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila diakui sebagai filsafat
hidup yang berkembang dalam sosial budaya Indonesia.
Dalam setiap sila sila pancasila, terdapat makna atau nilai nilai yang terkandung
didalamnya yaitu:
1. Ketuhanan yang maha esa
Nilai Ketuhanan menjadi sumber pokok nilai kehidupan bangsa. Ketentuan Pasal
29 ayat (1) UUD 1945 menerangkan bahwa negara berdasarkan Ketuhanan yang Maha
Esa. Kemudian, Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menerangkan bahwa negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3
Sila kedua menyimpulkan cita-cita kemanusiaanbyang adil dan beradab
memenuhi seluruh hakikat manusia. Sebagaimana rumusan sila kedua, setiap warga
negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Setiap warga negara dijamin
hak dan kebebasannya yang menyangkut hubungan dengan Tuhan, orang seorangan,
negara, masyarakat, dan menyangkut pula kemerdekaan untuk berpendapat dan pekerjaan
serta penghidupan yang layak.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam corak dan beraneka
ragam menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam arti
ideologis, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Persatuan Indonesia
merupakan persatuan bangsa yang didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang
bebas dalam wadah negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaa dalam permusyarawatan
keadilan
Sila keempat menandakan Indonesia menganut dua macam demokrasi, yakni
demokrasi langsung dan tidak langsung (demokrasi perwakilan). Hikmat kebijaksanaan
berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan
persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat, dan dilaksanakan dengan sabar, jujur,
dan bertanggung jawab serta didorong oleh itikad baik.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk
merumuskan atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat hingga tercapai
kesepakatan datau mufakat. Perwakilan sendiri adalah suatu sistem atau prosedur yang
mengusahakan turut sertanya rakyat untuk ambil bagian dalam kehidupan bernegara,
yakni melalui badan-badan perwakilan. Jika disimpulkan, sila keempat bermakna
pemerintahan Republik Indonesia didasarkan atas kedaulatan rakyat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakat Indonesia
Sila kelima berarti keadilan untuk semua rakyat, setiap warga negara mendapat
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Keadilan sosial mencakup pula pengertian adil dan makmur.Keadilan sosial juga
mengandung arti tercapainya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan
masyarakat. Seia kelima ini adalah tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yakni
menghasilkan tata masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila sebagai dasar Negara.
Segala perumusan Pancasila sebagai dasar negara diambil dari nilai-nilai
pandangan hidup masyarakat Indonesia dan dituangkan menjadi kesatuan sebagai
pandangan hidup bangsa. Berdasarkan sejarahnya, perumusan Pancasila telah dilakukan
sedemikian rupa hingga mencapai kesepakatan pada tiap sila-silanya. Setiap sila-sila dari
Pancasila pun memiliki makna dan tujuan tersendiri sebagaimana yang telah disebutkan.

C. Pancasila sebagai ideologi Negara


Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari  2 kata, idea dan logos. Idea
berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil pemikiran.
Jadi berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga
hakikat buah pikir atau gagasan. Berarti, dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan
4
hasil pemikiran yang isinya mencakup nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Ideologi disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara.
Karena ideologi sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting untuk sebuah negara,
dimana ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah
masyarakat negara.
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat
Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di
kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan tentang moral. Oleh karena itu,
pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran penggunanya.
Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya
adalah berupa sanksi moral dan sosial. Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga
berperan dalam pembentukan Undang-Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila
juga berperan sebagai pedoman dalam pembuatan Undang-Undang, baik itu pada tingkat
daerah atau tingkat nasional. Oleh sebab itu, dengan adanya Pancasila, maka setiap
peraturan perundang-undangan yang telah dibuat harus berdasarkan suara dari rakyat
serta cerminan dari bangsa Indonesia. Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia
memiliki akar maupun dasar yang kuat serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi
ciri khas yang membedakannya dengan bangsa lain.
Bukan hanya perannya saja, Pancasila sebagai ideologi negara juga memiliki
fungsi. Fungsi fungsinya sebagai berikut:
1. Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar bisa
mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa Indoensia.
2. Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis
terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila
dapat terwujud.
3. Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai tujuannya terutama
yang berkaitan dengan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
4. Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa Indonesia agar menjadi
satu kesatuan, sehingga persatuan bangsa Indonesia tetap terus terjaga dan
mengurangi terjadinya konflik antar anggota masyarakat.
5. Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
bangsa Indonesia, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat dijalani denga harmonis.

D. Pancasila Sebagai Falsafah Hidup Bangsa


Secara etimologis, falsafah berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang
artinya hakikat kebenaran. Falsafah atau filsafat adalah pemusatan pikiran sehingga
manusia menemui kepribadiannya. Di dalam kepribadian itu, terdapat suatu kesungguhan.
Bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari Pancasila. Lima sila yang dirumuskan oleh
para founding fathers setelah mendapatkan kemerdekaan. Pancasila mengandung banyak
nilai dan makna bagi Indonesia. Salah satunya sebagai falsafah hidup bangsa.

5
Terdapat dua pengertian falsafah yaitu falsafah dalam arti proses dan falsafah
dalam arti produk. Falsafah dalam arti proses adalah aktivitas berfilsafat dalam proses
pemecahan suatu permasalahan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai
dengan objeknya. Sedangkan, falsafah dalam arti produk adalah pengetahuan, ilmu,
konsep, dan pemikiran para filsuf yang lazimnya merupakan suatu aliran tertentu seperti
rasionalisme, materialisme, dan pragmatisme. Oleh karena itu, Pancasila dapat
digolongkan sebagai falsafah dalam arti produk yaitu sebagai pandangan hidup.
Artinya, Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam hal sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kehidupan suatu bangsa, pandangan
hidup sangat diperlukan. Fungsi pandangan hidup bagi suatu bangsa adalah:
1. Memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara
bangsa memecahkan persoalan tersebut. Sehingga tidak terombang-ambing ketika
menghadapi persoalan besar, baik yang datang dari dalam masyarakat maupun dari
luar.
2. Memiliki pegangan dan pedoman bagaimana suatu bangsa memecahkan masalah
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Menjadi pedoman bagi bangsa untuk membangun dirinya.
Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa merupakan pedoman
dan pegangan dalam pembangunan bangsa agar negara berdiri kokoh dan mengetahui
arah tujuannya. Baik dari segi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun
pertahanan. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa mengandung:
1. Konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
2. Dasar pemikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap
baik.
3. Kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup tersebut harus dijunjung tinggi karena berakar
pada budaya dalam masyarakat. Pandangan hidup Pancasila yang dibalut dengan Bhineka
Tunggal Ika harus menjadi asas pemersatu bangsa sehingga keanekaragaman bangsa akan
tetap terjaga.

6
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila sudah ada sejak zaman dahulu sebelum
Indonesia berdiri menjadi Negara yang berupa nilai nilai adat istiadat, kebudayaan serta
religious. Setelah melalui beberapa tahapan proses, Pancasila akhirnya dapat disahkan
pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa
Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar
negara Indonesia yang sah. Peran Pancasila negara memberi bimbingan kepada
masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam
berbuat di kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Secara terminologi, Filsafat adalah
daya upaya pemikiran manusia untuk mencarikebenaran atau kebijakan dengan mencari
sebab-musabab yang terdalam sedangkanIdeologi secara harfiah adalah perangkat prinsip
pengarahan yang dijadikan dasarserta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai dalam
melangsungkan danmengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan
negara.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-kalijaga-yogyakarta/
pendidikan-matematika/pancasila-kelompok-1-sejarah-pancasila/15446605

https://www.hukumonline.com/berita/a/pancasila-sebagai-dasar-negara-lt61f23142a7e13/?
page=all

https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/
#D_Peran_Pancasila_Sebagai_Ideologi_Negara

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/01/01000001/pancasila-sebagai-falsafah-hidup-
bangsa

Anda mungkin juga menyukai