Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
ridha, dan karuniaNya laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa
kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Dengan adanya laporan ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mendapatkan
pengetahuan yang lebin tentang mengenai hak dan kewajiban dalam UUD NRI 1945 yang benar
dan tepat. Mengingat sekarang ini orang-orang sudah tidak hak dan  kewajiban UUD NRI.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………... 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Undang Undang nomor 9 tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum……………………………………………………………..................... 2
2.2 Identifikasi Hak dan Kewajiban Negara Menurut Undang Undang…………………... 3
2.2.1 Hak dan Warga Negara Dalam Menympaikan Pendapat Dimuka Umum...…. 3
2.2.2 Kewajiban dan Tanggung Jawab Dalam Penyampaian Pendapat di Muka
Umum………………………………………………………………………….. 3
2.2.3 Kewajiban dan Tanggung Jawab Warga Negara Indonesia dalam
Penyampaian Pendapat di Muka umum……………………………………….. 3
2.2.4 Kewajiban dan Tanggung Jawab Aparatur Pemerintah Terhadap
Peyampaian Pendapat di Muka Umum………………………………………… 4
2.3  Keseimbangan Pengaturan Antara Hak dan Kewajiban dalam Undang-Undang
No. 9 Tahun 1998……………………………………………………………………….. 4

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………. 5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri.
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan
kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. 

1.2 Rumusan masalah

1. Mengetahui UU sebagai pelaksanaan dari salah satu pasal dalam UUD NRI Tahun 1945
mengenai Hak dan Kewajiban
2. Mengidentifikasi Hak dan Kewajiban negara menurut Undang Undang yang diambil
3. Mengetahui keseimbangan pengaturan antara Hak dan Kewajiban

1.3 Tujuan

Tujuan kami membuat makalah ini untuk meneyelesaikan tugas dari dosen kami.
Selain itu, tujuan kami yang lainnya yaitu untuk menyampaikan kepada teman teman
tentang undang undang yang berkaitan dengan masalah hak dan kewajiban, dan
menyampaikan tentang keseimbangan antara hak dan kewajiban.

1
BAB II
PEMBAHASAN 

2.1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan


Pendapat di Muka Umum
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum merupakan contoh hak legal
warga negara yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Dalam undang-
undang ini, kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tak hanya itu,
kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum juga merupakan hak asasi manusia
yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi Universal Hak-hak Asasi
Manusia.
Kemerdekaan warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum
merupakan bentuk perwujudan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Dalam UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum, terdapat beberapa bentuk penyampaian pendapat di muka umum, yaitu:
1. Unjuk rasa atau demonstrasi: kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka
umum.
2. Pawai: cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan umum.
3. Rapat umum: pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan pendapat dengan
tema tertentu.
4. Mimbar bebas: kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara
bebas dan terbuka tanpa tema tertentu.
Penyampaian pendapat di muka umum ini dilaksanakan di tempat-tempat terbuka
untuk umum. Namun, ada beberapa lokasi yang tidak boleh dijadikan tempat menyampaikan
pendapat di muka umum. Tempat-tempat tersebut, yakni:
1. lingkungan istana kepresidenan.
2. tempat ibadah.
3. instalasi militer.
4. rumah sakit.
5. pelabuhan udara atau laut.
6. stasiun kereta api.
7. terminal angkutan darat.
8. dan obyek-obyek vital nasional.

2
2.2 Identifikasi Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Menurut Undang-Undang
Penyampaian pendapat di muka umum merupakan hak setiap warga negara
Indonesia sebagai perwujudan demokrasi di Indonesia. Untuk menjamin kepastian hukum
dan keadilan dalam penyampaian pendapat di muka umum, pemerintah telah menetapkan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum.
Hak dan kewajiban penyampaian pendapat di muka umum diatur dalam ketentuan
Pasal 5 – Pasal 8 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
2.2.1 Hak Warga Negara Indonesia dalam Penyampaian Pendapat di Muka Umum
Setiap warga negara Indonesia berhak menyampaikan pendapat di muka umum
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Mengeluarkan pikiran secara bebas.
2. Memperoleh perlindungan hukum.

Mengeluarkan pikiran secara bebas maksudnya adalah mengeluarkan pendapat,


pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik, psikis, atau pembatasan
yang bertentang dengan tujuan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
Memperoleh perlindungan hukum dalam hal ini salah satunya adalah jaminan keamanan.
2.2.2 Kewajiban dan Tanggung Jawab dalam Penyampaian Pendapat di Muka Umum
Kewajiban dan tanggung jawab dalam penyampaian pendapat di muka umum
berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum dibedakan menjadi:
1. Kewajiban dan Tanggung Jawab Warga Negara Indonesia dalam Penyampaian Pendapat
di Muka Umum.
2. Kewajiban dan Tanggung Jawab Aparatur Pemrintah Terhadapa Peyampaian Pendapat di
Muka Umum.
2.2.3 Kewajiban dan Tanggung Jawab Warga Negara Indonesia dalam Penyampaian
Pendapat di Muka Umum
Setiap warga negara Indonesia dalam penyampaian pendapat di muka umum juga
mempunyai kewajiban dan bertanggung jawab dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain.
2. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum.
3. Menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum.
5. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

3
2.2.4 Kewajiban dan Tanggung Jawab Aparatur Pemerintah Terhadap Peyampaian
Pendapat di Muka Umum
Aparatur pemerintah juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap
penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan oleh warga negara Indonesia
sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, yaitu:
1. Melindungi hak asasi manusia.
2. Menghargai asas legalitas.
3. Menghargai prinsip praduga tidak bersalah.
4. Menyelenggarakan pengamanan.
2.3 Keseimbangan Pengaturan Antara Hak dan Kewajiban dalam Undang-Undang No. 9
Tahun 1998
Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1998, dalam menyampaikan pendapat di
muka umum warga negara diberikan hak untuk mengeluarkan pendapat secara bebas melalui
lisan maupun tulisan. Selain itu, warga negara juga mendapatkan hak perlindungan hukum
dari negara. Hak tersebut seimbang dengan kewajiban yang harus ditaati oleh warga negara,
yang salah satunya adalah menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain dalam
berpendapat.

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dirangkum dalam makalah sederhana ini adalah bahwa
setiap warga negara memiliki hak serta kewajiban. Hak adalah sesuatu yang pantas dan mutlak
didapatkan oleh seluruh warga negara sejak dalam masa kandungan sekalipun. Dan kewajiban adalah
tugas dan tuntutan yang harus ditunaikan oleh seluruh warga negara berkaitan dengan ketentuan
yang telah berlaku baik secara hukum dan tatanan ketatanegaraan.

Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dan tercantum dengan sangat jelas dalam
undang-undang dasar 1945 yang menyatakan bahwa tiap warganegara berhak mendapatkan dan atas
kehidupan dan penghidupan yang layak serta pekerjaan bagi kemanusiaan.

Adapun salah satu dari hak warga negara adalah kemerdekaan menyampaikan pendapat di
muka umum seperti yang telah tertera di UU no 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum adalah penjaminan terhadap salah satu hak asasi manusia.

Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk


menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di muka umum adalah
dihadapan orang banyak, atau orang lain termasuk juga di tempat yang dapat didatangi dan atau
dilihat setiap orang.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/21/01300061/aturan-menyampaikan-pendapat-di-
muka-umum#:~:text=UU%20Nomor%209%20Tahun%201998%20juga%20mengatur
%20tentang%20cara%20penyampaian,pemimpin%2C%20atau%20penanggung%20jawab
%20kelompok

https://www.bphn.go.id/data/documents/98uu009.pdf

https://rendratopan.com/2020/10/09/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia-dalam-
penyampaian-pendapat-di-muka-umum-demonstrasi/

Anda mungkin juga menyukai