Anda di halaman 1dari 3

“ PROVINSI DI INDONESIAYANG DI NYATAKAN SEBAGAI OTONOMI DAERAH

KHUSUS ”
MATAKULIAH : ILMU NEGARA

DI SUSUN OLEH:
IMAM AFANDI AR
D101 22 094

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2022
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
Dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah terbaru, yaitu UU No. 23 Tahun 2014, perbedaan
definisi daerah khusus dan daerah istimewa tidak disebutkan sama sekali. Namun,
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur status kekhususan dan keistimewaan
dari daerah-daerah tersebut di Indonesia, serta menurut pendapat Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia (MK), dapat disimpulkan bahwa pengertian keduanya adalah sebagai berikut.

 Daerah khusus adalah daerah yang diberikan otonomi khusus, yaitu otonomi daerah dengan


suatu kekhususan yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah lainnya. Otonomi khusus tersebut
terkait dengan kenyataan dan kebutuhan politik yang karena posisi dan keadaannya
mengharuskan suatu daerah diberikan status khusus yang tidak bisa disamakan dengan
daerah lainnya.[2]
 Daerah istimewa adalah daerah dengan penyelenggaraan tata kelola daerah yang bersifat
istimewa bila dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Keistimewaan daerah tersebut
terkait dengan hak asal usul dan kesejarahan daerah tersebut sejak sebelum lahirnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1. Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta
DKI Jakarta menjadi salah satu dengan status sebagai darah otonomi khusus. Kepada
Jakarta, dasar hukum kekhususannya adalah UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun, nantinya setelah Presiden Jokowi mengeluarkan Kepres mengenai tanggal
pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan
Timur, maka Jakarta tidak berstatus sebagai Ibu Kota Negara.
Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) mempunyai lima kota administratif dan satu
kabupaten administratif. Berbeda dengan provinsi lain di Indonesia, wali kota dan bupati
yang ada di Jakarta diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta atas rekomendasi DPRD DKI
Jakarta. Bukan hasil dari pemilihan langsung oleh masyarakat. Kekhususan pada Jakarta
yaitu memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam
penyelenggaraan pemerintahan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta
pusat/pewakilan lembaga internasional.

2. Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta


Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki perbedaan dengan wilayah lain. Karena kepala
daerah di tingkat provinsi atau gubernur dijabat oleh sultan Ngayogyakarta Hadiningrat
sudah pasti menjabat Gubernur DI Yogyakarta dan Adipati Pakualaman sudah pasti
menjabat wakil gubernur. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sudah diakui oleh
Belanda sebagai sebuah negara berdaulat dengan sebutan Zelfbestuurlandschappen atau
Daerah Swapraja. Hal itu berjalan jauh sebelum NKRI dibentuk.
Ketika Jepang terusir dari Indonesia, Yogya merupakan wilayah yang sangat siap
menjadi negara merdeka yang berdaulat, lengkap dengan wilayah, harta, penduduk, serta
sistem pemerintahan monarki khas mereka. Namun, Sultan Yogya Sri Sultan
Hamengkubuwono (HB) IX menyatakan bahwa kesultanannya merupakan bagian dari
NKRI.
Bahkan, pada saat itu, Sri Sultan HB IX juga menyumbangkan hampir seluruh harta
kerajaan untuk penyelenggaraan pemeritahan NKRI di masa-masa awal kemerdekaan
ketika Yogya menjadi Ibu Kota Indonesia pada 1946 dan 1949. Pemerintah Indonesia
mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan UU No. 3 dan No. 19 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Status tersebut merupakan
pemberian pemerintah atas jasa-jasanya serta latar belakang sejarah tersebut.

3. Papua dan Papua Barat


Dua wilayah ini juga termasuk dalam daerah otonomi khusus. Hal itu tercantum dalam
amanat Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi
Provinsi Papua pasal 34. Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Otsus ini telah
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun 2020. Selain
mengatur batas waktu alokasi dana otonomi khusus serta besarannya sebesar 2% dari
plafon Dana Alokasi Umum Nasional, UU ini juga menjadi dasar hukum berlakunya
otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan daerah-daerah pemekarannya sejak tahun 2001.
Dua provinsi paling timur Indonesia itu memiliki kehkhasan tersendiri. Mereka
mempunyai, sebuah lembaga negara yang khas dan hanya ada di sana yaitu Majelis
Rakyat Papua (MRP) dan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) adalah lembaga di tingkat
provinsi yang merupakan representasi kultural Orang Asli Papua (OAP). Lembaga ini
punya tugas dan wewenang tertentu yang diatur Undang-Undang.

4. Daerah Istimewa (DI) Nanggroe Aceh Darussalam


Wilayah paling barat di Indonesia juga memiliki status sebagai daerah otonom.
keistimewaan Aceh diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Pemerintah daerah Aceh menyebut peraturan daerah yang mereka keluarkan dengan
istilah Qanun. Rakyat Aceh diperbolehkan menghukum pelaku zina dengan cambuk serta
bisa membuat parpol lokal. Sejarah panjang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang
menuntut kemerdekaan dari NKRI merupakan salah satu yang mendorong adanya
keistimewaan di ‘Serambi Mekah’ itu.
Isi Perjanjian Helsinki di Finlandia pada 15 Agustus 2005, Pemerintah Indonesia dan
GAM sepakati Aceh diberi wewenang mengatur dan melaksanakan semua sektor publik
sesuai dengan hukum syariat Islam, kecuali urusan atau hubungan luar negeri, moneter
dan fiskal, kekuasaan kehakiman, keamanan nasional dan kebebasan beragama yang
merupakan domain Pemerintah Pusat.

Anda mungkin juga menyukai