1. Segi Yuridis
Jakarta adalah salah satu dari sedikit daerah di Indonesia yang mendapatkan
desentralisasi asimetris. Selain Jakarta, privilese juga diberikan untuk Papua,
Aceh dan Yogyakarta. Tiap-tiap daerah ini diatur dalam undang-undang tersendiri
untuk mengatur hak-hak spesial di luar aturan umum dalam pemerintahan daerah.
Status khusus bagi Jakarta sudah diberikan sejak berlakunya UU No.18 Tahun
1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Dalam UU tersebut, pasal 2
ayat (2) menyebutkan “Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta dimaksud
dalam UU No.10 Tahun 1964, sebagai Kotaraya tersebut pada ayat (1) pasal ini,
baik bagi perubahan dan penyempurnaan batas-batas wilayahnya maupun
mengingat pertumbuhan dan perkembangannya dapat mempunyai dalam
wilayahnya daerah-daerah tingkat lain ataupun pemerintahan dalam bentuk lain
yang sedapat mungkin akan disesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-undang
ini yang pengaturannya ditetapkan dengan Undang-undang”.
Jadi, kekhususan Jakarta saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun
2007 antara lain :
2. Segi Historis
a. Jakarta, sebagai Ibukota Republik Indonesia memang sudah terkenal akan
kekhususannya sejak dari dulu. Jakarta juga memiliki sejarah yang sangat
panjang sebagai sebuah Ibukota Negara. Nama Jakarta sendiri baru
muncul di tahun 1942. Dahulunya Jakarta lebih dikenal dengan Sunda
Kelapa, Jayakarta, dan Batavia
b. Jakarta sejak dahulu merupakan menjadi jalur perdagangan internasional,
jadi banyak yang lebih mengenal Jakarta dibanding kota lain.
c. Tempat dimana kemerdekaan terjadi dan proklamasi dikumandangkan
d. Tempat dicetuskannya sumpah pemuda yang membawa nama kota Jakarta
semakin diketahui.
3. Segi Sosiologis
a. Kepadatan jumlah penduduk, angka kenaikan jumlah penduduk yang
tinggi, menyebabkan berbagai perhatian pemerintah
b. Kemacetan