Anda di halaman 1dari 4

Keistimewaan Jakarta sehingga disebut Daerah Khusus

Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan


mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam
otonomi daerah dikenal dengan adanya daerah istimewa. Daerah istimewa adalah
daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan otonomi khusus selain
diatur dengan undang-undang pemerintahan daerah diberlakukan pula ketentuan
khusus yang diatur di UU lain. Otonomi khusus adalah kewenangan khusus yang
diakui dan diberikan kepada daerah khusus,untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi
dan hak-hak dasar masyarakat. Dan Jakarta termasuk salah satu dari daerah
istimewa. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara
dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia
yang memiliki status setingkat provinsi.
Beberapa alasan mengapa Jakarta menjadi daerah khusus antara lain :

1. Segi Yuridis

Jakarta adalah salah satu dari sedikit daerah di Indonesia yang mendapatkan
desentralisasi asimetris. Selain Jakarta, privilese juga diberikan untuk Papua,
Aceh dan Yogyakarta. Tiap-tiap daerah ini diatur dalam undang-undang tersendiri
untuk mengatur hak-hak spesial di luar aturan umum dalam pemerintahan daerah.
Status khusus bagi Jakarta sudah diberikan sejak berlakunya UU No.18 Tahun
1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Dalam UU tersebut, pasal 2
ayat (2) menyebutkan “Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta dimaksud
dalam UU No.10 Tahun 1964, sebagai Kotaraya tersebut pada ayat (1) pasal ini,
baik bagi perubahan dan penyempurnaan batas-batas wilayahnya maupun
mengingat pertumbuhan dan perkembangannya dapat mempunyai dalam
wilayahnya daerah-daerah tingkat lain ataupun pemerintahan dalam bentuk lain
yang sedapat mungkin akan disesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-undang
ini yang pengaturannya ditetapkan dengan Undang-undang”.
Jadi, kekhususan Jakarta saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun
2007 antara lain :

 Otonomi tunggal di tingkat provinsi. Selain di Jakarta, otonomi daerah di


seluruh wilayah NKRI dilekatkan ke kota/kabupaten. Sedangkan di
Jakarta, kota bukanlah daerah otonom melainkan hanya wilayah
administrasi kerja. Sehingga penyebutannya pun Kota Administrasi (Pusat,
Utara, Barat, Selatan dan Timur) dan Kabupaten Administrasi Kepulauan
seribu. Konsekuensinya adalah, Walikota dan Bupati di Jakarta bukanlah
jabatan politis melainkan jabatan struktural birokrasi.
 Selain seorang wakil gubernur, ada juga empat Deputi Gubernur yang
membantu Gubernur Jakarta. Berbeda dengan wakil gubernur yang dipilih
sebagai pasangan calon dalam pilkada, Deputi adalah jabatan birokratis
yang sama dengan Sekretaris Daerah. Pembidangan untuk empat deputi itu
adalah : Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Pengendalian Kependudukan
dan Permukiman, Industri, Perdagangan dan Transportasi; serta Pariwisata
dan Kebudayaan.
 UU 29/2007 juga sebetulnya mengamanatkan adanya jabatan Wakil Camat
dan Wakil Lurah. Dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi, sejak
kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama jabatan tersebut dikosongkan
(walaupun struktrunya tetap ada).
 Di Jakarta ada lembaga yang diberi nama Dewan Kota / Dewan
Kabupaten. Meski kedudukannya ada di tingkat kabupaten/kota, perannya
sama sekali berbeda dengan lembaga legislatif daerah.
 Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125%
(seratus dua puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori
jumlah penduduk DKI Jakarta sebagaimana ditentukan dalam
undangundang.
 Sementara di tingkat kelurahan ada Lembaga Musyawarah Kelurahan
(LMK).
 Jakarta juga diberikan kewenangan penetapan dan pelaksanaan dalam
bidang : tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup;
pengendalian penduduk dan permukiman; transportasi; industri dan
perdagangan; dan pariwisata. Sebetulnya tidak spesifik dalam hal apa
kekhususan Jakarta di bidang-bidang yang sebetulnya juga merupakan
urusan konkuren yang diserahkan juga kepada daerah lain (baik urusan
wajib maupun urusan pilihan).
 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melestarikan dan mengembangkan
budaya masyarakat Betawi dan melindungi berbagai budaya masyarakat
daerah lain yang ada di daerah Provinsi DKI Jakarta.
 Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet yang menyangkut kepentingan
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Pemerintah dapat membentuk dan/atau menetapkan kawasan khusus di
wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan fungsi-
fungsi pemerintahan tertentu yang bersifat khusus bagi kepentingan
nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Gubernur mempunyai hak protokoler, termasuk mendampingi Presiden
dalam acara kenegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan Provinsi DKI Jakarta sebagai
ibu kota negara ditetapkan bersama antara Pemerintah dan DPR dalam
APBN berdasarkan usulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung
jawab tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai tempat
kedudukan perwakilan negara asing, serta pusat/perwakilan lembaga
internasional.

2. Segi Historis
a. Jakarta, sebagai Ibukota Republik Indonesia memang sudah terkenal akan
kekhususannya sejak dari dulu. Jakarta juga memiliki sejarah yang sangat
panjang sebagai sebuah Ibukota Negara. Nama Jakarta sendiri baru
muncul di tahun 1942. Dahulunya Jakarta lebih dikenal dengan Sunda
Kelapa, Jayakarta, dan Batavia
b. Jakarta sejak dahulu merupakan menjadi jalur perdagangan internasional,
jadi banyak yang lebih mengenal Jakarta dibanding kota lain.
c. Tempat dimana kemerdekaan terjadi dan proklamasi dikumandangkan
d. Tempat dicetuskannya sumpah pemuda yang membawa nama kota Jakarta
semakin diketahui.
3. Segi Sosiologis
a. Kepadatan jumlah penduduk, angka kenaikan jumlah penduduk yang
tinggi, menyebabkan berbagai perhatian pemerintah
b. Kemacetan

Anda mungkin juga menyukai