Anda di halaman 1dari 15

BAB IV: 𝑫𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒓𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒐𝒕𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊 𝒅𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎

𝒌𝒐𝒏𝒕𝒆𝒌𝒔 𝑵𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒕𝒖𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒄 𝑰𝒏𝒅𝒐𝒏𝒆𝒔𝒊𝒂

𝒜. 𝒟𝐸𝒮𝐸𝒩𝒯𝑅𝒜𝐿𝐼𝒮𝒜𝒮𝐼 𝒜𝒯𝒜𝒰 𝒪𝒯𝒪𝒩𝒪𝑀𝐼 𝒟𝒜𝐸𝑅𝒜𝐻


Desentralisasi berasal dari bahasa belanda yaitu de lepas dan centerum yg artinya pusat.

Anglo saxon Mendefisinikan bahwa wewenang dari pemerintah pusat kepada badan badan otonom
daerah disebut dengan devolusi. Devolusi berarti pembagian kekuasaan kepada badan politik daerah
untuk mengambil keputusan baik secara politis ataupun administratif.

Kontential membagi desentralisasi menjadi dua yaitu :


1.} desentralisasi jabatan / dekontralisasi.
Dekontralisasi adalah penyerahan kekuasaan dari atas ke bawah semata mata untuk kelancaran
pekerjaan.

2.} desentralisasi ketatanegaraan:


Pemberian kekuasaan untuk mengatur daerah di lingkungannya guna mewujudkan asas demokrasi
dalam pemerintahan Negara.

Menurut amran muslimin desentralisasi dibedakan menjadi 3:


1.} desentralisasi politik
Kewenangan pemerintah pusat dalam mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi
badan badan politik yg dipilih rakyat.

2. desentralisasi fungsional
Hak pada golongan tertentu untuk mengurus segolongan kepentingan masyarakat baik terikat atau
tidak.

3.} desentralisasi kebudayaan


Hak pada minoritasbuntuk menyelenggarakan budaya sendiri

2. 𝓸𝓽𝓸𝓷𝓸𝓶𝓲 𝓭𝓪𝓮𝓻𝓪𝓱

𝓪.𝓓𝓮𝓯𝓲𝓷𝓲𝓼𝓲 𝓸𝓽𝓸𝓷𝓸𝓶𝓲 𝓭𝓪𝓮𝓻𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓷𝓾𝓻𝓾𝓽 𝓗𝓜 𝓐𝓖𝓤𝓢 𝓢𝓐𝓝𝓣𝓞𝓢𝓞:


a. C.J FRANSEN: otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan urusan daerah dan menyesuaikan
peraturan-peraturan yg sudah dibuat dengannya.

b. J.WAJONG: OTONOMI DAERAH ialah kebebasan untuk memelihara dan memajukan kepentingan
khusus daerah dengan keuangan sendiri.hukum sendiri,dan pemerintahan sendiri.

Pelaksanaan otonomi daerah diindonesia dilaksanankan secara bebas tapi masih dengan aturan hukum,
pemerintah juga memerhatikan kesesuaian dengan kekhassan daerah masing masing. Pemerintah
daerah bebas mrngatur dan berekspresi dalam mrmbangun daerahnya. Uu mengenai landasan hukum
otonomi daerah ada pada UU NO 1 1945,UU NO22 1945,dan lain sebagainya.

𝓫. 𝓝𝓘𝓛𝓐𝓘,𝓓𝓘𝓜𝓔𝓝𝓢𝓘,𝓓𝓐𝓝 𝓟𝓡𝓘𝓝𝓢𝓘𝓟 𝓞𝓣𝓞𝓝𝓞𝓜𝓘


𝓓𝓐𝓔𝓡𝓐𝓗 𝓘𝓝𝓓𝓞𝓝𝓔𝓢𝓘𝓐.

𝟙. ℕ𝕀𝕃𝔸𝕀 𝔻𝔸𝕊𝔸ℝ 𝕌𝕌 𝟙𝟡𝟜𝟝


A} nilai UNITARIS : kedaulatan rakyan dan bangsa tidak terbagi dalam kesatuan2 pemerintahan.
b.} NILAI DASAR DESENTRALISASI TERITOLIAL : pemerintah wajib melaksanakan desentralisasi dan
dekonstrasi di bidang tata negaraan.

2. 𝓓𝓘𝓜𝓔𝓝𝓢𝓘:
A} DIMENSI POLITIK:

KABUPATEN/KOTA YG DIPANDANG TIDAK FANATISME AKAN KEDAERAHAN

B.}DIMENSI ADMINISTRATIF;

Penyelenggaraan pemerintah pada masyarakat relative lebih efektif.

C} KABUPATEN/KOTA LEBIH TAU APA YG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGEmbangkan daerahnya


semdiri.

3. 𝕻𝕽𝕴𝕹𝕾𝕴𝕻.
𝟣. 𝒫𝑅𝐼𝒩𝒮𝐼𝒫 𝒦𝐸𝒮𝒜𝒯𝒰𝒜𝒩:
pelaksanaan otonomi didukung rakyat
𝟚. ℙℝ𝕀ℕ𝕊𝕀ℙ ℝ𝕀𝕀𝕃 𝔻𝔸ℕ 𝕋𝔸ℕ𝔾𝔾𝕌ℕ𝔾 𝕁𝔸𝕎𝔸𝔹:
Pemerintah daerah yg bertanggung jawab membangun daerahnya

3. 𝓟𝓡𝓘𝓝𝓢𝓘𝓟 𝓟𝓔𝓝𝓨𝓔𝓑𝓐𝓡𝓐𝓝:
Pelaksanaan asas desentralisasi dan dekonsentrasi untuk memberikan masyarakat hak
membangundaerahnya.

𝟜. ℙℝ𝕀ℕ𝕊𝕀ℙ 𝕂𝔼𝕊𝔼ℝ𝔸𝕊𝕀𝔸ℕ:
Pemberian otonomi daerah bertujuan meserasikan dan pendemokrasian.

𝟧. 𝒫𝑅𝐼𝒩𝒮𝐼𝒫 𝒫𝐸𝑀𝐵𝐸𝑅𝒟𝒜𝒴𝒜𝒜𝒩:
Pemberian otonomi daerah bertujuan untuk memberikan daya guna daan hasil guna dalam aspek
pembangunan dan pelayanan pada masyarakat.

𝐂. 𝐊𝐄𝐃𝐔𝐃𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐑𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐌𝐄𝐑𝐈𝐍𝐓𝐀𝐇 𝐏𝐔𝐒𝐀𝐓.

1. 🄵🅄🄽🄶🅂🄸 🄻🄰🅈🄰🄽🄰🄽 (🅂🄴🅁🅅🄸🄲🄸🄽🄶 🄵🅄🄽🄲🅃🄸🄾🄽)


Melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. 𝖋𝖚𝖓𝖌𝖘𝖎 𝖕𝖊𝖓𝖌𝖆𝖙𝖚𝖗𝖆𝖓 (𝖗𝖊𝖌𝖚𝖑𝖆𝖙𝖎𝖓𝖌 𝖋𝖚𝖓𝖈𝖙𝖎𝖔𝖓)
- menyediakan insfratruktur ekonomi

-menyediakan jasa dan barang kolektif

-Menjembatani konflik dalam masyarakat

-menjaga kompetisi

-menjamin akses tiap individu terhadap barang dan jasa

-menjaga stabilitas ekonomi

3.𝖋𝖚𝖓𝖌𝖘𝖎 𝖕𝖊𝖒𝖇𝖊𝖗𝖉𝖆𝖞𝖆𝖆𝖓
- merencanakan nasional dan pengadilan pembangunan nasional secara makro

-dana perimbangan keuangan

-pembinaan dan pemberdayaan SDA.


𝔻. 𝕂𝔼𝔻𝕌𝔻𝕌𝕂𝔸ℕ 𝔻𝔸ℕ ℙ𝔼ℝ𝔸ℕ ℙ𝔼𝕄𝔼ℝ𝕀ℕ𝕋𝔸ℍ 𝔻𝔸𝔼ℝ𝔸ℍ.

𝔸. 𝔹𝔼ℝ𝔻𝔸𝕊𝔸ℝ𝕂𝔸ℕ 𝕌𝕌 ℕ𝕆𝟚𝟛 𝟚𝟘𝟙𝟜 𝔻𝔸ℕ 𝕌𝕌 ℕ𝕆𝟡 𝟚𝟘𝟙𝟝:


-perencanaan dan pengendalian pembangunan

-penyediaan sarana dan prasarana umum

-pelayanan pertahanan

-pengendalian lingkungan hidup

-dan sebagainya…

𝕭. 𝕯𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖒𝖊𝖑𝖆𝖐𝖘𝖆𝖓𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖐𝖊𝖜𝖊𝖓𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖔𝖙𝖔𝖓𝖔𝖒𝖎 𝖞𝖌 𝖇𝖆𝖎𝖐 𝖔𝖙𝖔𝖓𝖔𝖒𝖎 𝖉𝖆𝖊𝖗𝖆𝖍


𝖉𝖆𝖕𝖆𝖙 𝖉𝖎𝖚𝖐𝖚𝖗 𝖉𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 3 𝖕𝖊𝖗𝖐𝖆𝖗𝖆 𝖞𝖆𝖎𝖙𝖚:
1) terjaminnya keseimbangan pembangunan diwilayah Indonesia baik skala local maupun nasional
2) terjangkaunya pelayanan pemerintah bagi penduduk Indonesia dengan adil dan merata.
3) pelayanan pemerintah yg efektif dan efisien.
𝒞. 𝒮𝑒𝓁𝒶𝒾𝓃 𝒾𝓉𝓊 𝓅𝑒𝓂𝑒𝓇𝒾𝓃𝓉𝒶𝒽 𝓅𝓊𝓈𝒶𝓉 𝒹𝒶𝓃 𝒹𝒶𝑒𝓇𝒶𝒽 𝒹𝒾𝒽𝒶𝓇𝒶𝓅𝓀𝒶𝓃
𝓂𝑒𝓂𝒾𝓁𝒾𝓀𝒾 𝓈𝒾𝒻𝒶𝓉 𝓈𝒾𝒻𝒶𝓉 𝓈𝑒𝓅𝑒𝓇𝓉𝒾 𝒷𝑒𝓇𝒾𝓀𝓊𝓉:
-kabpavilitas (kemampuan aparatur)
-integritas (mentalitas)
-akseptabilitas (penerimaan)
-akuntabilitas (kepercayaan dan tanggung jawab.

𝕰. 𝕺𝕿𝕺𝕹𝕺𝕸𝕴 𝕶𝕳𝖀𝕾𝖀𝕾.
𝟙} 𝔻𝔸𝔼ℝ𝔸ℍ 𝕆𝕋𝕆ℕ𝕆𝕄𝕀 𝕂ℍ𝕌𝕊𝕌𝕊 𝕁𝔸𝕂𝔸ℝ𝕋𝔸

𝕂𝔼𝕂ℍ𝕌𝕊𝕌𝕊𝔸ℕ 𝕂𝕆𝕋𝔸 𝕀ℕ𝕀 𝔻𝔸ℙ𝔸𝕋 𝔻𝕀𝕃𝕀ℍ𝔸𝕋 ℙ𝔸𝔻𝔸 𝕌𝕌 ℕ𝕆𝟚𝟡 𝟚𝟘𝟘𝟟 𝕐𝔸𝕀𝕋𝕌:


-provinsi dki Jakarta berkedudukan dan berfungsi sebagai ibu kota NKRI sekaligus sebagai daerah
otonom pada tingkat provinsi.
-anggota DPRD provinsi DKI JAKARTA berjumlah 125% jumlah maksimal di kategori penduduk DKI
JAKARTA.
-gubernur dapat menghadiri siding cabinet yg menyangkut kepentingan ibu kota NKRI.
𝟚} 𝔻𝔸𝔼ℝ𝔸ℍ 𝕀𝕊𝕋𝕀𝕄𝔼𝕎𝔸 𝕐𝕆𝔾𝕐𝔸𝕂𝔸ℝ𝕋𝔸 (𝔻𝕀𝕐)

-tatacara pengisian jabatan,kedudukan,tugas dan wewenang gubernur(sultan hamengku buwono) dan


wakil gubernur(adipati paku alam).

-tata ruang berkaitan dengan pengolaan tanah kasultan & kadipaten.

-kebudayaan.
3} 𝓟𝓡𝓞𝓥𝓘𝓝𝓢𝓘 𝓐𝓒𝓔𝓗

𝓚𝓮𝓴𝓱𝓪𝓼𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓮𝓻𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓲 𝓽𝓮𝓻𝓽𝓮𝓻𝓪 𝓹𝓪𝓭𝓪 𝓜𝓔𝓝𝓣𝓔𝓡𝓘 𝓡𝓘


𝓝𝓞1/𝓜𝓘𝓢𝓢𝓘/1959:
1.) peristilahan daerah menjadi dewan perwakilan rakyat aceh (DPRA), komisi independen pemilihan
(KIP), QANUN sebagai peraturan daerah, dan membedakan APBD menjadi PENDAPATAN DAN BELANJA
ACEH.

2.) kelembagaan bersifat syariat islam,perpol local,mahkamah syariat aceh dan syariah
kabupaten/kota,majelis permusyawaratan ulama (MPU), dan lembaga WALI NANGGRORE.
4.} 𝔓ℜ𝔒𝔙ℑ𝔑𝔖ℑ 𝔓𝔄𝔓𝔘𝔄 𝔇𝔄𝔑 𝔓ℜ𝔒𝔙ℑ𝔑𝔖ℑ 𝔓𝔄𝔓𝔘𝔄 𝔅𝔄ℜ𝔄𝔗.

𝒦𝑒𝓀𝒽𝓊𝓈𝓊𝓈𝒶𝓃 𝓅𝓇𝑜𝓋𝒾𝓃𝓈𝒾 𝒾𝓇𝒾𝒶𝓃 𝒿𝒶𝓎𝒶 𝓉𝑒𝓇𝓅𝒶𝓅𝒶𝓇


𝓅𝒶𝒹𝒶 𝒰𝒰 𝒩𝒪𝟤𝟣 𝟤𝟢𝟢𝟣, 𝓎𝒶𝒾𝓉𝓊:
1.) istilah daerah menjadi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA(DPRP), peraturan daerah provinsi
(PERDASI), distrik daerah kabupaten/kota dan kampong-kampung didalamnya,serta MUSYAWARAH
KAMPUNG.

2.) kelembagaannnya yaitu MAJELIS RAKYAT PAPUA(MRP), lambing daerah berbentuk bendera, serta
peraturan daerah khusus(PERDASUS).

𝐹. 𝒦𝐸𝒫𝒜𝐿𝒜 𝒟𝒜𝐸𝑅𝒜𝐻 𝒟𝒜𝒩 𝒫𝐸𝑅𝒜𝒩𝒢𝒦𝒜𝒯 𝒟𝒜𝐸𝑅𝒜𝐻.


𝓐. Ҝ𝔼ℙⓐĹ𝒶 𝓓𝐚E𝐫𝕒ђ:
kepala daerah adalah orang yg memimpin urusan pemerintaha kewenangan otonom. Kepala daerah
dibantu oleh WAKIL KEPALA DAERAH,wewenang kepala daerah ialah:

-memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat

-menetapkan PERDA yg disetujui DPRD.

-saat mendesak kepala daerah mengambil tindakan bagi daerah/masyarakat.

̾ ̾ E̾R̾A̾N̾G̾K̾A̾T̾ ̾D̾A̾E̾R̾A̾H̾:̾
B̾.̾ P
Perangkat daerah ialah pihak yg membantu kepala daerah dan DPRD dalam urusan-urusan yg
menyangkut pemerintahan daerah. Perngkat daerah meliputi: secretariat daerah,secretariat
DPRD,INSPEKTORAT,DINAS,dan BADAN.

𝔾. 𝔻𝔼𝕎𝔸ℕ ℙ𝔼ℝ𝕎𝔸𝕂𝕀𝕃𝔸ℕ ℝ𝔸𝕂𝕐𝔸𝕋 𝔻𝔸𝔼ℝ𝔸ℍ(𝔻ℙℝ𝔻)


𝟙. 𝔻ℙℝ𝔻 ℙℝ𝕆𝕍𝕀ℕ𝕊𝕀
DPRD PROVINSI memiliki fungsi anggaran dan pengawasan, dengan tugas dan wewenang sebagai :

-membentuk perda provinsi bersama gubernur

-membahas persetujuan rancangan perda provinsi mengenai APBD yg dianjurkan gubernur.

-melaksanakan pengawasan terhadap perda provinsi dan APBD provinsi.

𝟚.𝔻ℙℝ𝔻 𝕂𝔸𝔹𝕌ℙ𝔸𝕋𝔼ℕ/𝕂𝕆𝕋𝔸.
Anggota DPRD KABUPATEN/KOTA terdiri atas anggota parpol yg terpilih dalam pemilu. DPRD
mempunyai fungsi dalam pembentukan perda kabupaten/kota,dan fungsi anggaran serta funfsi
pengawasan, dengan tugas dan wewenang sebagai:

-membentuk perda kabupaten/kota dengan bupati/walikota.

-memberi persetujuan tentang rencana kerja internasional yg dilakukan perda kab/kota.

-meminta laporan penanggung jawaban bupati/wali kota terhadap perda kab/kota.


H.PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH

Proses pemilihan kepala daerah dilakukan secara pemilu yg bersifat


perorangan,rahasia,langsung,bebas,jujur,juga adil. Hasil pemilu dinyatakan sah apabila melebihi 25%
dan apabila kurang dari itu akan dilakukan pemilihan putaran kedua. Dengan syarat suara yg paling
banyaklah yg terpilih.

𝕀. ℙ𝔼ℝ𝔸𝕋𝕌ℝ𝔸ℕ 𝔻𝔸𝔼ℝ𝔸ℍ (ℙ𝔼ℝ𝔻𝔸)


masyarakatnya, dan Perda dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan kepala daerah, yg mengatur
daerahnya sesuai dengan kebutuhan dengan memerhatikan kekhasan daerah masing-masing.

🄹. 🄺🄴🅄🄰🄽🄶🄰🄽 🄳🄰🄴🅁🄰🄷.
Keuangan daerah ini sangat penting bagi urusan pemerintahan. Perimbangan keuangan dilakukan
secara adil,trasparan,proposional,demokratis,dan bertanggung jawab. Hubungan keuangan dalam
urusan pemerintahan pada pasal 279 UU NO23 2014 yaitu:

-pemberian dana bersumber dari perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah.

-pemberian sumber penerimaan daerah berupa pajak dan retribusi daerah.

-pemberian pinjaman/dana darurat.

𝖐. 𝖍𝖚𝖇𝖚𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖘𝖙𝖗𝖚𝖐𝖙𝖚𝖆𝖑 𝖉𝖆𝖓 𝖋𝖚𝖓𝖌𝖘𝖎𝖔𝖓𝖆𝖑 𝖕𝖊𝖒𝖊𝖗𝖎𝖓𝖙𝖆𝖍 𝖕𝖚𝖘𝖆𝖙


𝖉𝖆𝖓 𝖉𝖆𝖊𝖗𝖆𝖍.
Hubungan struktual ini timbul karna dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan Negara . Selain
itu hal yg menghubungkan keduanya ialah dengan SENTRALISASI,yaitu segala urusan,fungsi,tugas,dan
wewenang ada pada pemerintah pusat yg dilakasanakan secara dekonsentrasi,berarti (pendelegasian
wewenang oleh bawahan hirarkinya didaerah. Lalu yg kedua ialah dengan DESENTRALISASI,yakni
urusan,tugas,dan wewenang (pendelegasian oleh daerah otonom) pemerintah diserahkan pada PERDA.
Dengan 3 faktor pembagian fungsi,tugas,dan wewenang yaitu:

-fungsi berskala nasional.

-fungsi menyangkut pelayanan masyarakat.

-funfsi bersifat loka/melibatkan rakyat didalamnya.

𝓑𝓪𝓰𝓪𝓷 𝓱𝓾𝓫𝓾𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓴𝓸𝓸𝓻𝓭𝓲𝓷𝓪𝓼𝓲 𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 𝓹𝓮𝓶𝓮𝓻𝓲𝓷𝓽𝓪𝓱 𝓹𝓾𝓼𝓪𝓽 𝓭𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓮𝓻𝓪𝓱:


TUGAS PPKAN BAB IV: HUBUNGAN STRUKTUAL
DAN FUNFSIONAL PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH
NAMA: MALEM TETA MUSLIMAH
KELAS: X IPS B

Anda mungkin juga menyukai