Anda di halaman 1dari 2

Nama: Silvia Nainggolan

Kelas: IX-I
Mapel: PKN

OTONOMI DAERAH

1. Pengertian otonomi daerah:


>> Secara definitif, otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk dapat mengatur
dan mengurus berbagai kepentingan masyarakat secara mandiri serta berdasar pada
aspirasi masyarakat.
Di lain sisi, menurut UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus
pemerintahan dalam taraf kepentingan masyarakat.

2. Jenis otonomi daerah :


>>· Otonomi Organik, yaitu otonomi menjadi akumulasi urusan yang memiliki peran
untuk menentukan ritme dari badan otonom
· Otonomi Formal, yaitu segala hal yang menyangkut persoalan otonom tidak memiliki
limitasi secara positif
· Otonomi Materiil, yaitu kewenangan daerah dilimitasi secara positif, terperinci,
dan tegas untuk mengatur suatu kebijakan
· Otonomi Riil, yaitu pemerintah daerah memiliki legitimasi wewenang pangkal untuk
kemudian dieksekusi secara gradual
· Otonomi Nyata, yaitu hak dan wewenang pemerintah daerah untuk mengurus "rumah
tangganya" sendiri sesuai dengan konstitusi

3. Asas asas otonomi daerah:


Asas Desentralisasi: Dalam pelaksanaan otonomi daerah ada sebuah penyerahan
wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangga daerahnya sendiri disebut asas desentralisasi.
Asas Dekonsentrasi: Asas dekonsentrasi adalah pendelegasian sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintah pusat kepada kepala daerah.
Asas Tugas Pembantuan: Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah otonom untuk menyelesaikan sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat.

4. Tujuan tujuan otonomi daerah:


>> Penerapan otonomi daerah di Indonesia memiliki beberapa tujuan yaitu:
Mewujudkan demokratisasi sistem pemerintahan di daerah.
Mengurangi kesenjangan antar daerah.
Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan perekonomian daerah.
Menciptakan sistem pembiayaan daerah yang adil, proporsional, dan transparan.
Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang partisipatif.
Mempertegas sistem pertanggungjawaban keuangan oleh pemerintah daerah.
Menciptakan akuntabilitas lokal sehingga lebih memperhatikan hak-hak masyarakatnya.

5. Contoh otonomi daerah di bidang ekonomi:


>> Secara umum otonomi daerah di bidang ekonomi merupakan kewenangan daerah dalam
mengelola sektor ekonomi di daerahnya masing-masing. Berikut contoh otonomi daerah
dalam bidang ekonomi:
Memungut pajak.
Mengatur penentuan jumlah retribusi pajak atas daerahnya.
Mengelola kekayaan atau Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD).
Penggunaan APBD untuk meringankan beban biaya rumah sakit penduduk miskin di daerah
melalui pemberian subsidi.
Penentuan Upah Minimum Regional (UMR).
Membantu daerah dalam mengembangkan potensi ekonomi masyarakatnya.
6. Contoh otonomi daerah di bidang sosial:
>> Tujuan otonomi daerah dalam bidang sosial budaya yaitu peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat, perhatian terhadap potensi dan keanekaragaman daerah,
distribusi pelayanan publik, dan lainnnya. Berikut contoh otonomi daerah dalam
bidang sosial:
Penggunaan APBD untuk pemerataan pembangunan sosial di daerah dan membiayai
santunan untuk lansia.
Pengembangan kehidupan sosial di daerah pedesaan sebagai obyek wisata daerah
pedesaan.
Memberikan layanan konsultasi atau bantuan untuk mengajukan permohonan ke
pemerintah pusat pada masyarakat umum.
Melakukan pengelolaan daerah pesisir pantai sebagai tempat pengadaan festival
bahari atau obyek wisata bagi para wisatawan.
Menetapkan kewajiban kepada pekerja instansi tertentu untuk mengenakan seragam
dinas sebagai bentuk memperjelas status sosial seseorang.

7. Contoh otonomi daerah di bidang pendidikan:


>> Otonomi bidang pendidikan yang diberikan kepada daerah yaitu memberikan
keleluasaan daerah untuk menjadikan daerah unggul di bidang pendidikan.
Menetapkan aturan kebijakan daerah berkaitan dengan lembaga pendidikan.
Penggunaan APBD untuk mensubsidi pembelian buku paket atau sarana prasarana
pendidikan.
Menentukan biaya sekolah.
Pengembangan kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan daerah.
Adanya kebijakan PTNBH kepada perguruan tinggi dalam upaya memaksimalkan
pembangunan setiap perguruan tinggi yang ada
6. Pengadaan pelatihan atau bimbingan melek huruf dan sadar pendidikan kepada
masyarakat guna memajukan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerima pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai