Anda di halaman 1dari 5

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

NAMA : Faisal Afif Sulaeman


NIM : 191100
MATA KULIAH : Hukum Pemerintahan Daerah
SEMESTER/KELAS : VI/ B4
DOSEN PENGAMPU : Fahmi Ali Ramdhani, S.H., M.H.

1. A. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Asas Otonomi adalah prinsip dasar
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan Otonomi Daerah. Desentralisasi adalah
penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan
Asas Otonomi. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat,
kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota
sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum. Instansi Vertikal adalah perangkat
kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian yang mengurus Urusan
Pemerintahan yang tidak diserahkan kepada daerah otonom dalam wilayah tertentu dalam
rangka Dekonsentrasi. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wilayah Administratif adalah wilayah kerja perangkat Pemerintah Pusat termasuk gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat di Daerah dan wilayah kerja gubernur dan
bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum di Daerah.

B. Tujuan otonomi daerah


Tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah adalah sebagai berikut:

 Dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.


 Dapat mengembangkan kehidupan yang berasaskan demokrasi.
 Dapat mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
 Dapat mewujudkan pemerataan daerah.
 Dapat memelihara hubungan yang serasi dan baik antara pusat dan daerah serta
antardaerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
 Dapat mendorong upaya pemberdayaan masyarakat.
 Dapat menumbuhkan prakarsa sekaligus kreativitas, meningkatkan peran masyarakat,
serta mengembangkan peran dan fungsi dari pihak DPRD.

Asas otonomi daerah


Asas-asas untuk menyelenggarakan otonomi daerah pada dasarnya ada tiga, yaitu:

02092021
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

 Asas desentralisasi. Asas ini bermakna adanya penyerahan wewenang dari pemerintah
pusat kepada daerah-daerah otonomi berdasarkan struktur Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
 Asas dekonsentrasi. Asas ini bermakna adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah
pusat kepadagubernur sebagai representasinya di tingkat daerah.
 Asas tugas pembantuan. Asas ini bermakna bahwa terdapat sebuah penugasan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat kepada suatu daerah otonomi dan oleh kepala daerah
kepada kepala desa dalam rangka melaksanakan tugas tertentu yang disertai adanya
ketentuan tentang pembiayaan, sarana, dan prasarana, serta sumber daya manusia.

Syarat Pembentukan otonomi daerah


adanya pelaksanaan otonomi daerah diharapkan dapat memperbaiki kesehjateraan
masyarakat. Pelaksanaan otonomi daerah cukup penting dalam rangka pengembangan
suatu daerah yang disesuaikan dengan potensi dan kekhasan masing-masing. Melalui
kebijakan sistem otonomi daerah bisa menjadi sebuah kesempatan yang baik bagi
pemerintah daerah untuk dapat membuktikan kemampuan secara maksimal dalam
melaksanakan kewenangan yang sejatinya adalah hak dari tiap tiap daerah.

C. Sebutkan 5 Contoh Otonomi Daerah

1. Aturan Kebijakan Daerah, Contoh Otonomi Daerah aturan kebijakan daerah. Salah
satu contoh otonomi daerah yaitu suatu kebebasan pemerintah dalam membuat kebijakan
daerah, pemerintah daerah tersebut bisa berupa Gubernur, Bupati, Camat, Kepala desa,
Ketua RW, hingga Ketua RT diperbolehkan membuat kebijakan serta kewenangan dalam
ruang lingkup wilayah yang dipimpinnya. Namun dalam membuat kebijakan tersebut
harus memerhatikan nilai dan norma yang berlaku, dibutuhkan persetujuan dari
pemerintah pusat terlebih dahulu agar pelaksanaan kebijakan dapat diperlakukan.

2. Penentuan UMR, Contoh Otonomi Daerah Penentuan UMR. Upah Minimum Regional
memiliki nilai yang berbeda-beda di setiap daerahnya, tentu saja ini adalah hasil dari
sistem otonomi daerah yang diberlakukan. Pemerintah daerah akan menentukan UMR
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di suatu wilayah, kebijakan ini pastinya
dibuat dengan mempertimbangkan banyak hal dan tidak hanya mendukung satu pihak
saja. Baik perusahaan ataupun pekerja sendiri akan mendapatkan hasil yang seimbang,
dimana perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar UMR dan pekerja memiliki
gaji yang cukup untuk menghidupi keluarganya. UMR ini juga berkaitan erat dengan
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, semakin tinggi kemampuan ekonomi daerah maka
semakin tinggi pula UMR yang diberikan.

3. Penggunaan APBD, Contoh Otonomi Daerah Penggunaan APBD. Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah atau biasa disebut dengan APBD juga termasuk ke dalam
sistem otonomi daerah, pemerintah memiliki hak dan kewajiban dalam mengelola APBD
secara penuh tanpa campur tangan pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah bisa
mengalokasikan dana ke suatu kebutuhan tertentu yang memang dibutuhkan wilayah
tersebut. Penerapan APBD yang diserahkan langsung ke pemerintah daerah, membuat
sektor keuangan menjadi lebih cepat berputar.

02092021
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

4. Retribusi Daerah, Contoh Otonomi Daerah Retribusi Daerah. Pengenaan pajak ataupun
retribusi daerah terkadang menjadi polemik yang tiada hentinya di masa dahulu, namun
sejak adanya otonomi daerah membuat sektor ini kini dipegang oleh pemerintah daerah.
Dampaknya masyarakat bisa membayar pajak sesuai dengan kemampuannya masing-
masing, baik dari segi jabatan, ekonomi, ataupun harta yang dimiliki kini menjadi poin
penting dalam penarikan pajak.

5. Desentralisasi Kehutanan, contoh otonomi daerah Desentralisasi Kehutanan. Indonesia


merupakan negara yang memiliki hutan sangat banyak, bahkan ia dijuluki sebagai salah
satu paru-paru dunia. Tak heran pengelolaan hutan kini sangatlah diperhatikan oleh
pemerintah pusat, salah satu cara untuk membuat hutan tetap lestari adalah dengan
Desentralisasi hutan. Disini kewenangan atas tanggung jawab hutan diserahkan secara
langsung ke pemerintah daerah.

2. A. sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara pada hakikatnya merupakan uraian


tentang bagaimana mekanisme  pemerintahan negara dijalankan oleh Presiden sebagai
pemegang kekuasaan pemerintahan Negara. Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
adalah system bekerjanya pemerintahan sebagai fungsi yang ada Presidenya. Pada dasarnya
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara tidak membicarakan Sistem Penyelenggaraan
Pemerintahan oleh lembaga lembaga Negara secara keseluruhan. Dalam arti sempit, istilah
penyelenggaraan Negara tidak mencakup lembaga lembaga yang tercantum dalam undang
undang dasar 1945. dalam arti luas untuk istilah penyelenggaraan Negara yang  mengacu
pada tataran supra struktur politik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan sistem
penyelenggaraan Negara sebenarnya adalah mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif yang
dipimpin oleh Presiden baik selaku kepala pemerintahan mau pun kepala daerah. Jadi
Kesimpulannya Adalah Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara adalah rangka
menjalankan kehidupan pemerintahan untuk mencapai suatu tujuan yang di harapkan.

B. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial, yakni:

 Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.


 Presiden dipilih langsung oleh rakyat lewat proses pemilu bukan parlemen.
 Presiden mengangkat menteri dalam kabinet dalam menjalankan tugas
pemerintahannya.
 Presiden juga bisa memberhentikan menteri. Para menteri bertanggung jawab
kepada presiden.

Dalam sejarah, Indonesia pernah memakai berbagai sistem pemerintahan. Pada awal
pemerintahan setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 memakai sistem
pemerintahan presidensial. 

C. Tugas Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara. Sedang sebagai kepala pemerintahan, tugas Presiden
memegang kekuasaan pemerintahan. Selain itu, tugas Presiden mengangkat dan
memberhentikan menteri dan pejabat setingkat menteri, seperti Kapolri dan Jaksa Agung.

02092021
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

Tentu, Presiden bisa memberi perintah kepada para pembantunya itu. Tugas dan
wewenang Presiden lainnya tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Berikut
tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan:

Tugas Presiden sebagai kepala negara

 Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan


Laut dan Angkatan Udara (Pasal 10).
 Presiden mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat 1).
 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 13 ayat 3).

3. A. Pemerintah pusat adalah sistem kepemerintahan yang mengatur tentang penyelenggaraan


urusan pemerintahan pusat (negara) yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden dan
dibantu oleh para menteri. Sebagai lembaga legislatif Pemerintah Pusat adalah DPR dan MPR.
Pemerintahan ini berkedudukan di Ibu Kota Negara Indonesia, yang saat ini adalah DKI Jakarta.
Artinya pemerintah pusat akan membawahi/mengatur semua peraturan pemerintah daerah.

Pemerintah daerah adalah sistem kepemerintahan yang mengatur tentang penyelenggaraan


urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD, menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI.
Artinya segala urusan-urusan yang terjadi di setiap daerah diselesaikan oleh pemerintah daerah.
Contohnya, Gubernur, Bupati, Walikota, dan perangkat daerah lainnya.

B. Urusan Pemerintahan Absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi


kewenangan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan
yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten atau kota.
Urusan pemerintahan umum adalah urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden
sebagai kepala pemerintahan. Urusan pemerintahan absolut adalah urusan yang sepenuhnya
menjadi wewenang pemerintah pusat. Untuk urusan pemerintah absolut seperti dalam Pasal 9
terbagi meliputi: Politik luar negeri Pertahanan Keamanan Yustisi Moneter dan fiskal nasional
Agama.
Urusan pemerintahan konkuren merupakan urusan pemerintahan yang dibagi antara
pemerintah pusat dan daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan
konkuren diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah. Urusan
pemerintahan umum sebagaimana merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
presiden sebagai kepala pemerintahan. 2. Urusan pemerintahan konkuren merupakan
pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan daerah provinsi serta daerah
kabupaten/kota. Kewenangan Pemerintah pusat dilaksanakan pada lokasi lintas daerah provinsi
atau lintas negara,  yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien bagi kepentingan nasional
apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah provinsi lokasinya lintas daerah kabupaten/kota dan penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh daerah provinsi. Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten/kota, lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota yang manfaat
atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah kabupaten/kota; dan penggunaan sumber dayanya
lebih efisien apabila dilakukan oleh daerah kabupaten/kota.

02092021
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

02092021

Anda mungkin juga menyukai