PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanpa kita sadari setiap harinya kita selalu menghadapi masalah
masalah ekonomi. Agar tidak terlalu lama terjebak dalam masalah ekonomi
kita perlu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang
berjalan dengan baik satu sama lain. Hal inilah yang dinamakan manajemen,
manajemen merupakan cabang ilmu yang membantu kita dalam mencapai
suatu tujuan yang diinginkan. Di kegiatan yang kita lakukan ada unsur
manajemen seperti halnya kita menyesuaikan jam yang tepat pada saat
berangkat sekolah agar kita tidak telat masuk sekolah, begitu pula kita
biasanya sebelum tidur memasang alarm agar tidak bangun kesiangan. Jadi
tanpa kita sadari sebenarnya semua kegiatan kita selalu termanajemen atau
kita selalu memanage nya. Manajemen yang didasari berdasar syariat islam
dinamakan manajemen syariah. Perlu adanya manajemen syariah ditengah
tengah kehidupan kita sebagai seorang muslim. Manajemen diperlukan untuk
mengelola berbagai aspek sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana
prasarana dan aspek-aspek lainnya. Manajemen yang baik dalam suatu
wilayah akan mempengaruhi kemajuan dan kesuksesan wilayah tersebut.
Jika kita menerapkan manajemen syariah dengan baik dalam suatu
wilayah maka sudah pasti wilayah tersebut akan maju dan sukses dalam
segala aspek, manajemen dalam mengatur tatanan suatu wilayah ini
dinamakan manajemen lokal. Kita sebagai muslim harus mengenal dan
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan manajemen syariah juga
menerapakannya secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari
memahami hal itu, maka kami membahas hal-hal yang berkaitan dengan
manajemen lokal dalam islam.
B. Rumusan Masalah
1
1. Jelaskan definisi sentralisasi dan desentralisasi?
2. Sebutkan keistimewaan pemerintah desentralisasi?
3. Jelaskan lokalisasi pemerintahan dalam islam?
4. Jelaskan kemaslahatan lokal dalam islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami definisi sentralisasi dan desentralisasi.
2. Mengetahui keistimewaan pemerintah desentralisasi.
3. Memahami lokalisasi pemerintahan dalam islam.
4. Memahami kemaslahatan lokal dalam islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
DR. Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: 2012), hlm. 201
3
Menurut sejarah, sistem pemerintahan yang pertama dikenal adalah
sentralisasi. Banyak pengertian sentralisasi yang diungkapkan sejumlah pakar
ilmu politik dan pemerintahan. Namun yang bersifat umum dan dapat
diterima sebagian besar kalangan adalah pengertian yang dikemukakan
Ramlan Surbakti. Menurut Ramlan Surbakti, sentralisasi adalah proses
dimana pemerintah local yang menerima tuga dan kewenangan negara yang
merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Oleh karena itu,
pemerintah lokal bertanggungjawab penuh pemerintah pusat.2 Secara
bertahap, wilayah kekuasaan negara semakin meluas dan tidak mungkin
ditangani secara langsung oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, wewenang
kekuasaan dialihkan dari pemerinrah pusat ke pemerintah daerah. Bagi negara
federal seperti Amerika Serikat, yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas
akan dibagi menjadi beberapa wilayah regional atau negara bagian yang
menjalankan fungsi pemerintah pusat.
Bagi negara yang menganut bentuk unitary state atau federal state,
kebanyakan menggunakan sistem pemerintahan
3
DR. Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: 2012), hlm. 202
5
menyelesaikan persoalan lokal dan menanggung segala konsekuensi dengan
perasaan ridha. Seperti halnya keikutsertaan mereka untuk menyelesaikan
proyek-proyek pemerintahan, dan menjaga fasilitas publik.
Untuk persoalan ini, bisa dilihat dari dua aspek, yakni pertama, tonggak
sejarah di masa kehidupan Rasulullah dan sahabat Khulafaur Rasyidin.
Kedua, apakah sistem pemwrintahan Islam menganut sistem desentralisasi
yang memberikan kekuasaan mutlak kepada daerah, atau menganut sistem
sentralisasi yang menganut semua kebijakan dari pemerintah pusat.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, wilayah Islam sangat luas dan melebar ke
berbagai daerah. Karena letak geografirnya yang berjauhan, maka lebih baik
menggunakan system pemerintahan desentralisasi. Walaupun belum terdapat
undang-undang atau ketentuan pokok dari ibukota Madinah. Sistem
desentralisasi ini tercermin dalam tiga persoalan berikut:
5
DR. Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: 2012), hlm. 204
6
Muhammad Kard Ali, Ibid, hlm. 111
8
kebebasan kepada pemimpin untuk mengelola kemaslahatan daerah
kekuasaanya.
7
DR. Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: 2012), hlm. 205
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
- Sentralisasi merupakan sistem kekuasaan yang dipusatkan dan
difokuskan pada pusat pemerintahan di ibukota.
- Desentralisasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan
kekuasaan dan wewenang bagi pemerintah daerah untuk mengatur
kehidupan rakyat dengan undang-undang yang telah disepakati.
10
- Keistimewaan desentralisasi yaitu memiliki kewenangan dari
pemerintah pusat untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan di
daerahnya sendiri.
- Dalam pemerintahan wilayah islam setiap pemimpin memiliki ciri khas
sendiri-sendiri namun dalam cara memimpinnya semua didasarkan pada
syariat islam.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
DR. Sinn Ahmad Ibrahim Abu, 2012, Manajemen Syariah, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Surbakti Ramlan , 1992, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo
Muhammad Kard Ali, Ibid, Kairo
11
LAMPIRAN
12