Anda di halaman 1dari 2

B.

SIKAP ULAMA TERHADAP AYAT-AYAT MUTASYABIH DAN AYAT-AYAT


MUHKAM.

Menurut Al-Zarqani, ayat-ayat Mutasyabih dapat dibagi 3 ( tiga ) macam :

1. Ayat-ayat yang seluruh manusia tidak dapat mengetahui maksudnya, seperti pengetahuan
tentang zat Allah dan hari kiamat, hal-hal gaib, hakikat dan sifat-sifat zat Allah.
Contoh:
Tentang tibanya hari kiamat sebagaiman firman Allah dalam surat an-Naml ayat 82:
         
       
“Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang
akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat
Kami”1

Sedang mengenai hal-hal ghaib Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 59 :
            
           
         
59. dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia
sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

2. Ayat-ayat yang setiap orang bisa mengetahui maksudnya melalui penelitian dan
pengkajian, seperti ayat-ayat : Mutasyabihat yang kesamarannya timbul akibat ringkas,
panjang, urutannya, dan seumpamanya. Contoh surat An-Nisa’ ayat 3 :
          


“dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim, Maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi.”

Maksud ayat ini tidak jelas dan ketidak jelasanya timbul karena lafalnya yang ringkas. Kalimat asal berbunyi :

َ َ‫َواِ ْن خَ ْفـتُ ْم اَ ْن الَ تُ ْق ِسطُوْ ا فِى اليَتمى اِ َذا تَـزَ َّوجْ ـتُ ْم بِ ِه َّن فَا ْن ِكحُوْ ا َماط‬
‫اب لَ ُك ْم ِمنَ النِّ َسا ِء‬

1
Yang dimaksud dengan Perkataan di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran alam. salah satu
dari tanda-tanda kehancuran alam ialah keluarnya sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat ini.
“dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi.”

3. Ayat-ayat mutasyabihat yang maksudnya dapat diketahui oleh para Ulama tertentu dan bukan
semua Ulama. Maksud yang demikian adalah makna-makna yang tinggi yang memenuhi hati
seseorang yang jernih jiwanya. Sebagai mana diisyaratkan oleh Nabi dengan do’anya kepada
Ibnu Abbas :

‫اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل‬


Artinya :“ Ya Tuhanku, jadikanlah seseorang yang paham dalam agama,dan ajarkanlah kepadany
takwil”.

Anda mungkin juga menyukai