Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN


RESUME MATERI KULIAH PERTEMUAN KE-5
“KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM SENTRALISASI DAN
DESENTRALISASI DALAM PEMERINTAHAN”

Disusun oleh :

Nama : Yuvens Mogi Hardianto


NIM : 181.10.1014
Kelas : B

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2020
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM SENTRALISASI DAN
DESENTRALISASI DALAM PEMERINTAHAN

A. Sentralisasi
Sentralisasi adalah sistem manajemen yang memusatkan seluruh
wewenang sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak dalam
struktur organisasi kepada satu manajer umum. Sedangkan dalam bidang
pemerintahan, pengertian sentralisasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana
segala kekuasaan dan wewenang dipegang oleh pemerintah pusat. Artinya,
pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk mengatur urusan rumah tangga
pemerintah daerah, baik kewenangan administrasi maupun kewenangan politik.
Sentralisasi merupakan pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri
berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan
Republik Indonesia. Di Indonesia sistem sentralisasi pernah diterapkan pada
zaman kemerdekaan hingga orde baru. Namun, saat ini sentralisasi hanya
diterapkan di beberapa bidang tertentu seperti hubungan internasional, peradilan,
pertahanan dan keamanan, moneter dan pemerintahan umum.
Pengertian sentralisasi yaitu memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur
organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia
sebelum adanya otonomi daerah.
Adapula pengertian sentralisasi menurut para ahli, menurut B.N.
Marbun dalam bukunya Kamus Politik, Sentralisasi atau paham sentralisme
adalah pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan
ekonomi, politik, sosial di satu pusat. Sentralisasi adalah seluruh wewenang
menjadi terpusat pada pemerintahan pusat.
Kelemahan sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan
kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat,
sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.
Kelebihan sistem sentralisasi adalah di mana pemerintah daerah tidak terlalu
terbebani pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan
keputusan atau pendapat, karena seluruh keputusan dan kebijakan dikoordinir
seluruhnya oleh pemerintah pusat.

1. Ciri-Ciri Sentralisasi
Adapun ciri-ciri atau karakteristik sentralisasi diantaranya yaitu:
 Terjadi pemusatan seluruh wewenang pada pemerintah pusat.
 Semua hal yang berhubungan dengan politik dan administrasi
ditangani oleh pemerintah pusat.
 Proses pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat karena
ditentukan oleh pusat.
 Kebijakan umum yang diambil lebih mudah diimplementasikan
terhadap seluruh daerah.
 Adanya keseragaman manajemen, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi.
 Adanya kemudahan dalam berkoordinasi karena rantai komando
dipegang oleh pemerintah pusat.

2. Tujuan Sentralisasi
Tujuan sentralisasi diantaranya yaitu:
 Untuk memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanaannya
di setiap daerah.
 Untuk mencegah setiap daerah menjadi terlalu mandiri yang berpotensi
pada konflik kepentingan bahkan memisahkan diri.
 Untuk memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan
yang secara tidak langsung menunjukkan kepemimpinan yang kuat.

3. Kelebihan dan Kekurangan Sentralisasi


a. Kelebihan Sentralisasi, diantaranya yaitu:
 Kemudahan dalam berkoordinasi karena adanya unity of
command.
 Kemudahan dalam mengendalikan sistem manajerial.
 Terjadi pemusatan keahlian, dimana hal ini bisa
dimanfaatkan secara maksimal karena pemberian wewenang dari
pemimpin.
 Implementasi kebijakan umum terhadap keseluruhan bisa
lebih mudah dilaksanakan.
 Terciptanya strategi yang konsisten untuk kemajuan
organisasi atau pemerintah.
 Mencegah munculnya daerah yang berusaha untuk
independen atau memisahkan diri.

b. Kekurangan Sentralisasi, diantaranya yaitu:


 Organisasi atau pemerintah menjadi sangat tergantung pada
daya respon sekelompok orang sehingga respon terhadap perubahan
lingkungan menjadi lambat.
 Sebagian besar masyarakat menjadi tidak kreatif dan
kurang inisiatif karena terbiasa diarahkan.
 Munculnya pemerintah otoriter yang akhirnya tidak
mengakui hak-hak daerah.
 Terdapat elite politik akan melakukan eksploitasi kekayaan
alam di daerah.
 Hilangnya kemampuan masyarakat melakukan inovasi
dimana itu tidak sesuai dengan demokrasi terbuka.

4. Dampak Sentralisasi
Dampak sentralisasi dapat terjadi di berbagai bidang mulai dari
bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial budaya, bidang pertahanan
dan keamanan. Dampak tersebut bisa berupa dampak negatif maupun
positif.
a. Dampak Positif Sentralisasi
 Perekonomian lebih teratur dan terarah karena hanya
pemerintah pusat yang mengatur sistem perekonomian.
 Pemerintah daerah lebih mudah dalam pengambilan
keputusan karena keputusan kebijakan dilakukan pemerintah pusat.
 Dapat membantu mempersatukan segala perbedaan
kebudayaan yang ada di Indonesia.
 Adanya jaminan keamanan dan menekan konflik antar
daerah yang bisa mengganggu stabilitas nasional.

b. Dampak Negatif Sentralisasi


 Sulit bagi setiap daerah untuk berkembang karena tidak bisa
mengatur perekonomiannya sendiri sehingga sebagian besar uang
yang beredar hanya di wilayah pemerintah pusat.
 Pemerintah daerah akan terus tergantung pada keputusan kebijakan
pemerintah pusat sehingga proses pelaksanannya menjadi sangat
lambat.
 Terjadinya dominasi pemerintah pusat terhadap seluruh kegiatan
negara.
 Menonjolnya berbagai organisasi kemiliteran sehingga militer
memiliki hak yang lebih dibandingkan organisasi lainnya.

B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan Kekuasaan Pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. pengertian
ini sesuai dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2014. Dengan adanya
desentralisasi maka muncul otonomi bagi suatu pemerintahan daerah.
Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara
sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan.
Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi
akhir-akhir ini sering kali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan
adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan
di Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa desentralisasi
berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan
kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya
sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Adanya
desentralisasi akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah tertinggal
dalam suatu negara hingga daerah otonom tersebut dapat mandiri dan secara
otomatis dapat memajukan pembangunan nasional.

1. Tujuan desentralisasi antara lain:


 Meminimalisir munculnya rezim totalitarianisme.
 Meminimalisir munculnya kepemimpinan politik otoriter.
 Mengembangkan potensi daerah secara tepat dan cepat.
 Menciptakan pemerintahan yang demokratis.
 Meningkatkan partisipasi daerah dalam proses demokrasi.
 Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di daerah-daerah.
 Mengembangkan potensi independensi daerah otonom.
 Mengurangi ketergantungan sumber daya pada pusat.
 Mendorong terwujudnya daerah-daerah otonom yang masyarakatnya
sejahtera.
 Mendorong upaya pemerataan pembangunan dalam skala nasional.

Beberapa tujuan di atas harus dipahami oleh semua elemen


pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Dinas-dinas di daerah
mengemban tugas yang tidak mudah dalam mewujudkan tujuan-tujuan
tersebut. Partisipasi pemerintah daerah harus pula didukung oleh warga.
Jika tidak, warga akan bertanya bahwa pemda sebenarnya mewakili
siapa.
Dengan diterapkannya sistem pemerintahan yang desentralistik,
daerah memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
rumah tangga pemerintahannya sendiri dalam suatu tatanan yang
demokratis. Adanya kewenangan ini juga merupakan suatu bentuk
penerapan otonomi daerah.

2. Contoh desentralisasi
 Pemekaran daerah
Pemekaran daerah merupakan suatu contoh dari kebijakan
desentralisasi. Pemekaran daerah merupakan pemberian kewenangan
oleh pemerintah pusat kepada pemerintaha daerah untuk mengurusi
daerahnya sendiri yang diatur dalam undang-undang otonomi
daerah.
 Penetapan daerah otonomi khusus
Beberapa daerah dianggap memiliki keistimewaan secara kultural
ataupun kelembagaan. Keistimewaan ini menjadi pertimbangan
bahwa kekuasaan yang sentralistik tidak dapat mengatur
pemerintahan daerah secara tepat. Oleh karenanya, penetapan suatu
daerah menjadi daerah khusus atau daerah istimewa menjadi
kebijakan yang relevan.
 Dana istimewa atau dana otsus
Pemberian dana istimewa atau dana otonomi khusus merupakan
contoh upaya pemerintah pusat mendukung proses desentralisasi. Di
sini, pemerintah pusat menggelontorkan uang untuk sepenuhnya
dikelola daerah. Tentu saja dengan pertanggungjawaban daerah
kepada pemerintah pusat.
 Pilkada
Pemilihan kepala daerah selaras dengan asas desentralisasi. Dengan
diselenggarakannya pilkada, pemimpin daerah dipilih secara
langsung oleh rakyat daerah, sehingga diharapkan mewakili
kepentingan rakyat di daerah. Bandingkan dengan penetapan kepala
daerah yang dipilih oleh pemerintah pusat dimana kepala daerah
tersebut cenderung dilihat sebagai representasi pemerintah pusat.

3. Kelebihan desentralisasi
Sistem desentralisasi memiliki kelebihan dalam menjalankan
pemerintahan. Berikut kelebihan desentralisasi:
 Struktur organisasi merupakan pendelegasian wewenang dan
memperingan manajemen pemerintah pusat.
 Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.
 Dalam menghadapi permasalahan yang mendesak, pemerintah
daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pusat.
 Hubungan yang harmonis dan gairah kerja antara pemerintah pusat
dan daerah dapat ditingkatkan.
 Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggara
pemerintahan baik pusat maupun daerah.
 Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan
dapat segera dilaksanakan.

4. Kelemahan desentralisasi
Sistem desentralisasi tidak hanya memiliki kelebihan, tapi juga
kelemahan. Berikut kelemahan desentralisasi:
 Keseimbangan dan keserasian tujuan dapat mudah terganggu.
 Desentralisasi dapat memunculkan sifat kedaerahan.
 Memerlukan banyak waktu untuk melakukan perundingan atau
musyawarah.
 Memerlukan biaya besar.
 Besarnya organ pemerintahan, sehingga membuat struktur
pemerintahan jadi kompleks dan dikhawatirkan koordinasi tidak
lancer
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pelajaran.co.id/2018/31/pengertian-manfaat-dan-resiko-kontrak-
berjangka-indeks-saham-lengkap.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/19/140000969/desentralisasi--arti-
kelebihan-dan-kelemahannya?page=all
http://sosiologis.com/desentralisasi
https://guruppkn.com/kelebihan-dan-kekurangan-sentralisasi-dan-desentralisasi

Anda mungkin juga menyukai