Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4

TARI EMPAT ETNIS

DISUSUN OLEH:
 ESRA
 IRFAN AFIF ABBAS
 MEILANI
 MUH. AKBAR NAHRUM
 MUH. ALIF FAUSAN
 MUTMAINA
 NATHALIA PARARUK
 SAFIRA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa karena
berkat-nya lah makalah ini dapat kami selesaikan dengan sebaik
mungkin. Makalah ini kami susun dengan rasa tanggung jawab dan
kerja keras dari kelompok kami. Semoga makalah ini dapat
dimengerti dan juga dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
Dan juga semoga saja makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
bagi kita semua pihak yang membacanya. Apabila ada kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf.

Palopo, 02 Maret 2023

Kel
ompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................¡
DAFTAR ISI..................................................................................¡¡

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................1
B. Tujuan.............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Empat Etnis...........................................2
B. Unsur-unsur Dan penjelasan Tari Empat Etnis...............2
C. Sejarah tari Empat Etnis.................................................3
D. Makna tari Empat Etnis..................................................3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................4
B. Saran...............................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam
budaya kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat diseluruh daerah di Indonesia. Salah satu
bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah diwujudkan dengan
tari khas kebudayaan masing-masing di setiap daerah. Dengn
musik dan gerak menciptakan sebuah tarian yang menceritakan
kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia.
Ada berbagai jenis seni tarian yang merupakan asek budaya
Sulawesi Selatan yang memiliki kekuasaan sendiri, sama-sama
merasa paling layak mempresentasikan Sulawesi Selatan yaitu
“Tari Empat etnis”. Tarian ini diiringi oleh beberapa alat musik
tradisional khas Sulawesi Selatan. Dipersembahkan untuk
menyambut kedatangan para tamu-tamu penting. Tari ini
mempunyai fungsi sebagai tari pembuka, ucapan selamat datang,
dan terima kasih dari tuan rumah kepada tamu yang hadir pada
acara yang di selenggarakan.

B. Tujuan
Untuk mengetahui tari empat etnis secara luas mulai dari:
1. Pengertian
2. Makna
3. Unsur-unsur dan penjelasannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian tari 4 etnis


Tari 4 etnis merupakan gabungan dari beberapa Etnis yang ada
di Sulawesi Selatan yaitu Makassar, Bugis, mandar, dan toraja. Tari
tradisional kreasi ini merupakan hasil kreativitas estetik
masyarakat terdahulu hingga sekarang dan tidak lepas dari
realitas budaya Sulawesi Selatan. Tarian ini memiliki ragam yang
didasari atau yang berpekam dari etnis masing-masing seperti:

1. Tari Pakarena berasal dari Makassar


2. Tari pajogeq berasal Bugis Bone
3. Tari pattudu berasal dari mandar
4. Tari pagellu berasal dari toraja

Tari ini merupakan Tari kelompok yang pemainnya berjumlah


melebihi empat penari yang tidak boleh kurang dari empat penari.

B. Penjelasan dan unsur-unsur tari empat etnis


Adapun penjelasan karya tari empat etnis berdasarkan pada
etnis masing-masing yaitu:

1. Tari pakarena
Tari pakarena merupakan jenis tarian Tradisional yang
menjadi tarian daerah provinsi Sulawesi selatan. Tarian ini
menjadi salah satu icon kebudayaan provinsi yang beribu
kotakan di Makassar tersebut. Penari pakkarena diiringi
dengan alat musik yang terbuat dari kepala drum sementara
puik-puik merupakan alat musik tiup mirip dengan seruling.
Pada masa lalu jenis tari klasik ini dipertunjukkan sebagai
salah satu media pemujaan kepada para dewa. Keindahan
serta keunikan gerak tari pakkarena ini kemudian lain
menggeser fungsi tarian sebagai media hiburan.
Adapun kisah yang disampaikan melalui tarian tersebut
merupakan kisah seorang manusia Dengan penghuni langit.
Di mana penghuni langit yang entah di gambarkan sebagai
dewa ataupun bidadari khayangan memberikan pelajaran
kepada manusia tentang cara-cara bertahan hidup di muka
bumi mulai dari cara mencari makanan di hutan hingga
bercocok tanam di tanah. Dari legenda tersebut kemudian
tumbuh kepercayaan pada masyarakat Gowa bahwa gerakn
gerakan yang ditampilkan oleh para penari merupakan
gerakn penuh makna sebgai ungkapn terimaksih pada para
penghuni langit.seiring perkembang-
an jaman, tarian khas dari Sulawesi Selatan ini sangat di
minati oleh masyarakat sekitar dan akhirnya membuat tarian
kipas Pakarena menjadi salah satu media hiburan yang
menarik hati para penonton.

2. Tari pajjogeq
Pajjogeq adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi
selatan,baik Bugis maupun Makassar. Tarian ini biasanya
ditampilkan dalam istanah atau kediaman dari kalangan
rakyat biasa. awalnya tarian pajjogeq merupakan hiburan
bagi para lelaki. Tari ini dipentaskan di depan para penonton
yang berasal dari kalangan ningrat duduk membentuk
lingkaran. Para penari melingkar dan menari seorang diri
sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara
penonton. Ketika mendapat pasangan penari akan memberi
daun siri kepada lelaki yg sudah di pilihnya. Lelaki tersebut
akan menari dengan sang gadis,itulah fungsi tari pajjogeq
sebagai tarian hiburan, juga merupakan alat penghubung
antara raja dan rakyat untuk mendekatkan hubungan rakyat
tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya.

3. Tari pattudu
Tari pattudu salah satu tarian tradisional yang berasal dari
Sulawesi barat. Tarian ini biasanya di bawahkan oleh penari
wanita dengan gerakannya yang lemah gemulai dan
Menggunakan kipas sebagai alat menarinya. Tarian pattudu
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal
di Sulawesi barat dan sering di tampilkan di berbagai acara
penyambutan, pertunjukkan seni, dan festival Budaya.
Tari pattudu yang dulunya ditampilkan untuk menyambut
prajurit yang pulang dari Medan perang. Pada zaman dahulu
di daerah Sulawesi barat pernah terjadi peperangan antara
kerajaan Balanipa dan passokoroang, sepulangnya dari
medan perang. Kerajaan Balanipa mempunyai cara
tersendiri untuk menyambut para pasukan yang pulang dari
Medan perang tersebut. Salah satunya dengan
menampilkan tari pattudu ini. Selain sebagai wujud
penghormatan untuk para pahlawan, tarian ini digunakan
untuk menghibur bagi para pasukan. Seiring dengan
berakhirnya peperangan. Tari pattudu ini kemudian lebih
difungsikan sebagai tarian penyambutan raja maupun para
tamu penting yang datang ke sana. Hal tersebut, berlanjut
dan menjadi tradisi masyarakat mandar hingga sekarang.

4. Tari pagellu
Tari pagellu adalah salah satu tarian tradisional
masyarakat suku Toraja di Sulawesi Selatan. Tarian ini
termasuk tarian yang bersifat hiburan yang dibawakan oleh
beberapa penari wanita dan diiringi oleh musik tradisional
yang khas. Tari pagellu ini merupakan salah satu tarian yang
cukup terkenal di daerah Sulawesi Selatan. Biasanya tarian
ini ditampilkan di acara-acara seperti penyambutan,
pernikahan dan pesta rakyat.
Sejarah tari pagellu dulunya di tampilkan untuk
menyambut para pahlawan yang pulang dari Medan perang.
Namun seiring dengan berakhirnya masa perang. Tarian ini
lebih difungsikan sebagai tarian hiburan.
Tarian yang berdurasi 13 menit 21 detik ini uniknya selain
memiliki gerakan tari aktraktif, uniknya juga terletak dari
baju baju tradisional dan lagu daerah yang mengiringi tarian
etnis ini. Para penari menggunakan baju tradisional yang
khas keempat etnis ini. Setiap berganti tarian, lagu dan
musik daerah pun bergantian daerah bergantian
menyesuaikan ciri khas etnis gerakan tarian empat .

4. Alat musik pengiring yang di gunakan


 Satu pasang gendang,
 Puik puik (samacam suling),
 Gendrang Toraja
 Kecapi
 Katto katto

5. Kostum
Adapun kostum dan aksesoris yang di gunakan para
penari empat etnis yaitu:
A. Etnis Makassar
Kostum dan aksesoris yang di gunakan yaitu:
 Kutu-kutu (mahkota)
 Pinang goyang (tusuk konde)
 Bangkara (anting-anting)
 Rante ( kalung)
 Dipasang jima-jima (Azimat)
 Pinto La’bu (gelang panjang)

B. Etnis Bugis
Kostum dan aksesoris yang di gunakan yaitu:
 Pakkambang (kembang sanggul)
 Jungge
 Lida (ikatan pinggang yang berbentuk dasi di
letakkan di belakang pinggang)
 Anting-anting
 Gelang
 Kalung

C. Etnis mandar
 Bunga-bunga (kembang sanggul)
 Dali (anting-anting yang di ubah kembang melati)
 Tombi care-care (kalung yang terbuat dari kain warna
warni)
 Tombi ma’el (kalung)
 Tombi tunggal ( kalung tunggal)
 Tombi dianak (kalung kecil-kecil)
 Jima salleto (jima yang terpotong bercerai berai)
 Gallang balle (gelang)
 Sima siang (gelang di lengan)
D. Etnis Toraja
 Keris emas
 Kandaure
 Sa’pi’ ulu
 Tali tarrung
 Baju pokko

6. Properti tari empat etnisi


 Kipas
 Baju Pahang
 Lipa’ sa’be
 Perhiasan-perhiasan

7. Keunikan gerak tari empat etnis


Keunikan tari ini terlihat pada gerakan tari yang cukup
aktraktif, kostum berupa baju-baju tradisional dan musik
tradisi dari daerah masing-masing yang mengiringi tari
empat etnik. Para penari menggunakan kostum baju
tradisional yang khas dari keempat etnik ini.
B. Sejarah tari 4 etnis
Provinsi Sulawesi Selatan dikenal sebagai daerah yang dihuni
empat etnis (Makassar, Bugis, mandar dan toraja) dengan latar
belakang budaya dan seni tradisi yang kompleks. Di kekinian,
identitas empat etnis ini di populerkan lewat tari kreasi, meski etnis
mandar sudah memisahkan diri dari segi administatif pemerintah,
dalam wilayah provinsi Sulawesi barat.
Tak banyak yang menelusuri bagaimana asal-usul tari empat
etnis Sulawesi Selatan ini muncul dan akhirnya populer, bukan
hanya pada acara bertajuk budaya, bahkan digemari dipentaskan
pada pertunjukan seni di sekolah dan kampus.
Tari empat etnis di lembaga kesenian Batara Gowa terbentuk
karena permintaan dari Zainal Basri Palaguna yang waktu itu masih
menjabat sebagai gubernur Sulawesi Selatan tahun 1993-2003.
Pada waktu itu beliau meminta kepada Andi ummu Tunru untuk
dibuatkan tarian yang dalam satu kali pertunjukan bisa
menampilkan 4 tarian.
Dalam kombinasi gerakan yang tercipta, tetap nampak
kekhasan masing-masing tari dari empat etnis, begitu pula
maknanya. Seperti gerakan memutar seperti jarum jam dan tari
Pakarena yang melambangkan siklus kehidupan manusia. Semua
unsur tersebut di ramu menjadi gerak berkonsruksi dan selaras
dengan penguatan yang menjadi simbol budaya masing-masing.
Penari pertama membawakan tari pakarena, menampilkan
gambaran penghuni kehidupan dunia atas ( khayangan) mengajari
penduduk bumi bagaimana cara menjaga anak, memintal benang,
bersahabat, dan menjalani kehidupan sosial.
Gendang ditabuh bertalu-talu. Sembari para “pegandrang”
menciptakan bebunyian ritmis, empat orang penari berlenggak-
lenggok gemulai mengsinergikan gerakan satu sama lain, meski
masing-masing penari mewakili pakem tarian yang berbeda dari
keempat etnis.

C. Makna tari empat etnis


Hasil dari penelitian tari empat etnis memiliki makna denotasi
sebagai tarian yang menggambarkan gerak tubuh berirama yang
di lakukan di tempat dan waktu yang tertentu oleh orang-orang
terdahulu sebagai rasa bersyukur dengan cara yang tidak
berpaling dari norma dan adat kebiasaan Sulawesi Selatan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Melansir Laman resmi dinas kebudayaan dan pariwisata
(disbudpar) Sulawesi Selatan, dijelaskan bahwa tari Empat etnis
adalah tarian yang berasal dari tanah Sulawesi Selatan. Tarian ini
merupakan gabungan keempat etnis terbesar di Sulawesi Selatan,
yaitu Makassar, Bugis, mandar, dan toraja.

Saran
Di harapkan kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan agar
tetap selalu menjaga keunikan dari tari empat etnis ini. Sekian
presentasi dari kami Mohon maaf jika ada kesalahan dalam
pembuatan Ini kami mohon maaf sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai