Karya Tulis ini Disusun untuk Mengikuti Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah
Tahun 2019 dengan tema “Generasi Penerus Merajut Simpul-Simpul
Keindonesiaan.”
Disusun oleh:
Rona Herdiana Chairunnisa
Karya tulis ilmiah ini telah diterima dan disahkan oleh kepala sekolah SMA
Negeri 2 Bondowoso guna mengikuti Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah Tahun
2019 dengan tema “Generasi Penerus Merajut Simpul-Simpul Keindonesiaan.”
yang diadakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I.Yogyakarta.
Ditetapkan di Bondowoso
Pada tanggal 28 Mei 2019
Kepala sekolah
Rasa syukur, saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya penyusunan karya tulis ilmiah “Pendidikan Sejarah Kaitannya Dengan
Pembangunan Karakter Bangsa”. Terima kasih saya ucapkan, kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang telah selesai
kami rampungkan. Karya tulis ilmiah yang telah kami rampungkan, disusun untuk
mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah Daerah Tahun 2019 dengan tema “Generasi
Penerus Merajut Simpul-Simpul Keindonesiaan.”
Melalui karya tulis ilmiah ini, diharapkan dapat melakukan pemanfaatan
sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu bentuk yang
signifikan dari pencapaian prestasi manusia. Macam-macam Ilmu yang kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat menumbuhkembangkan
kesadaran terhadap peran pendidikan sejarah di masyarakat.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ..............................................................................................................
Abstrak ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ......................................................................................
2. Saran ................................................................................................
Warisan budaya adalah benda atau atribut tak berbenda yang merupakan
jati diri suatu masyarakat atau kaum yang diwariskan dari generasi-generasi
sebelumnya, yang dilestarikan untuk generasi-generasi yang akan datang. Namun
nyatanya, salah satu masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayan
adalah masalah identitas kebangsaan. Dengan derasnya arus globalisasi
dikhawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal akan mulai terkikis.
Budaya asing yang mewabah mulai mengikis eksistensi budaya lokal.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kebudayaan merupakan sebuah hasil karya, rasa, dan cipta dari manusia
dalam masyarakat yang diturunkan dari generasi ke genarasi selanjutnya dan akan
tetap ada selama masih dibutuhkan. Secara teoritis, kebudayaan dan masyarakat
mungkin memang dapat dibedakan dalam masyarakat. Namun, dalam kehidupan
sehari-hari kebudayaan dan masyarakat selalu berdampingan. Di mana ada
masyarakat pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan.
Segala sesuatu yang ada di dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Maka, sudah sepatutnya kita sebagai anggota
masyarakat ikut melestarikan budaya yang telah diwariskan dan terus berusaha
mengembangkannya. Karena sampai kapan pun, kebudayaan adalah bagian dari
kehidupan kita dan menjadi identitas kebangsaan Indonesia yang dikenal
memiliki beragam budaya.
Tari ‘molong kopi’ adalah salah satu contoh kebudayaan yang ada dan
berkembang dalam masyarakat Bondwoso. Tari molong kopi merupakan tari
kelompok yang menggambarkan petani kopi yang dengan penuh suka cita
merayakan panen raya. Dengan menggunakan busana berwarna merah dipadukan
kemben warna hijau serta udeng para penari memeragakan tarian yang tegas
namun luwes. Tari molong kopi menggunakan alat musik yang disebut dengan
‘tong-tong’ sebagai pengiringnya.
Tari ‘molong kopi’ awalnya diciptakan untuk lomba duta tari tingkat Jawa
Timur pada tahun 2007. Selain dikenal dengan kota tape, Bondowoso juga dikenal
dengan sebutan ‘Republik Kopi’, tim duta tari pun membuat tari ‘molong kopi’
untu menunjukkan kekhasan Bondowoso akan kopinya. Saat ini, tari molong kopi
sangat dikenal secara luas oleh masyarakat Bondowoso.
Beberapa orang mengira bahwa tari molong kopi dan tari petik kopi yang
berasal dari Jember itu sama. Namun, pada kenyataannya keduanya memiliki
perbedaan. Pembeda yang mencolok pada keduanya adalah pada musik pengiring.
Petik kopi menggunakan musik jawaan seperti walang kekek sebagai
pengiringnya, sedangkan tari molong kopi menggunakan ‘tong-tong’ sebagai
pengiringnya. ‘Tong-tong’ merpukan alat musik berupa kentongan. Kentongan
terbuat dari kayu dan bambu dengan berbagai skala ukuran, yang menimbulkan
beragam bunyi-bunyian. Semua jenis kentongan kemudian dikolabirasikan
menjadi satu sajian suara yang indah dan enak didengar.
Tari ‘molong kopi’ biasa ditarikan saat bulan penen kopi tiba untuk
merayakan suka cita petani kopi. Bahkan beberapa kali tari ‘molong kopi’
ditampilkan di acara-acara tertentu, sebagai pembuka acara meskipun bukan
saatnya panen kopi. Pemerintah setempat pun mengapresiasi adanya tari ‘molong
kopi’ ini, dibuktikan dengan penampilan molong kopi saat Festifal Muharam,
HARJABO (Hari Jadi Bondowoso), pembukaan Festifal Ijen, dan pemilihan
Kacong Jebbing. Tari ‘molong kopi bahkan pernah ditampilkan di festifal
nasional, di Taman Mini Indonesia Indah
Hal ini menunjukkan bahwa rakyat bersama pemerintah terus bekerja sama
untuk mengembangkan dan mempertahankan kebudayaannya. Dengan terus
merawat warisan budaya yang ada, maka eksistensinya pun akan terus ada.
Warisan budaya yang ada di Indonesia dapat dikembangkan jika masyarakat
menjadi satu kesatuan untuk mempelajari, melestarikan, dan merawat warisan
budaya yang ada. Keberagaman Indonesia harus kita jadikan alasan untuk bersatu
bukan bercerai-berai.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan sebuah hasil karya, rasa, dan cipta dari manusia
dalam masyarakat yang diturunkan dari generasi ke genarasi selanjutnya dan akan
tetap ada selama masih dibutuhkan. Secara teoritis, kebudayaan dan masyarakat
mungkin memang dapat dibedakan dalam masyarakat. Namun, dalam kehidupan
sehari-hari kebudayaan dan masyarakat selalu berdampingan. Di mana ada
masyarakat pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan.
Warisan budaya adalah keseluruhan peninggalan kebudayaan yang memiliki
nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni. Segala
sesuatu yang ada di dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
masyarakat itu sendiri. Sampai kapan pun, kebudayaan adalah bagian dari
kehidupan kita dan menjadi identitas kebangsaan Indonesia yang dikenal
memiliki beragam budaya.
2. Saran
Tugas kita sebagai warga negara Indonesia adalah untuk meningkatkan
kesadaran budaya dan kesadaran sejarah terhadap masyarakat luas. Kesadaran
budaya, dapat ditandai dengan terus merawat dan mengembangkan unsur-unsur
warisan budaya. Di samping itu, kesadaran akan sejarah pun perlu ditumbuhkan
dan ditingkatkan karena melalui sejarah, kita juga dapat mempelajari dan
mengolah warisan budaya yang telah ada bahkan mungkin kita dapat menemukan
jejak kebudayaan dalam sejarah yang bisa saja terlewatkan sebelumnya.
Pemerintah telah membuat konsep untuk memelihara warisan budaya tak
benda. Pengelolaan warisan dunia merupakan tanggung jawab bersama di antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Dengan ini,
marilah kita bersama-sama merajut simpul-simpul warisan budaya untuk
menyatukan Indonesia agar tetap dan selalu menjadi negara kesatuan yang utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
(Abdurrahan:1999)
(Abdurrahman,1999: 67).
(Geriya, 2003).