Anda di halaman 1dari 47

RAGAM BAHASA

Pengantar; ragam bahasa tulis


ilmiah dan cirinya
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Mahasiswa dapat menyebutkan berbagai


ragam bahasa beserta cirinya
2. Mahasiswa dapat menyebutkan ragam
bahasa tulis ilmiah dan cirinya
Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut


pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium
pembicara (Bachman, 1990).
Jenis Ragam Bahasa

Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa


dibedakan antara lain atas:
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa jurnalistik
- Ragam bahasa ilmiah
- Ragam bahasa sastra
Contoh di bidang hukum
Misalnya, memori banding, memori kasasi, hak
interpelasi,amar putusan, praperadilan, berita acara
pemeriksaan, buku putih.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 24 TAHUN 2009 2009
TENTANG
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,
SERTA LAGU KEBANGSAAN

bahwa bendera, bahasa, dan lambang


negara, serta lagu kebangsaan Indonesia
merupakan sarana pemersatu,identitas, dan
wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol
kedaulatan dan kehormatan negara
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
Contoh bahasa Jurnalistik

Media Cetak Media Televisi


UNJUK RASA MAHASISWA BENTROK
MAHASISWA DI DENGAN APARAT/
GEDUNG D-P-R-D KETIKA MAHASISWA
KOTA MEDAN/ BERUNJUK RASA DI
DIWARNAI BENTROK DEPAN GEDUNG D-P-
DENGAN APARAT R-D KOTA MEDAN//
KEAMANAN/// (Bahasa tutur)
(Formal, terutama
pada kata diwarnai. )
Contoh bahasa karya ilmiah

Makalah ini disusun agar pembaca dapat


mengetahui seberapa besar pengaruh televisi
terhadap ahlak anak berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
jika awan bergulung
singgah di punggung gunung
....
(Dodong Djiwapradja, 'Prahara")
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan
atas:
1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa cakapan
- Ragam bahasa pidato
- Ragam bahasa kuliah
- Ragam bahasa panggung
2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa teknis
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa catatan
- Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan
antarpembicara dibedakan menurut akrab
tidaknya pembicara
- Ragam bahasa resmi
- Ragam bahasa akrab
- Ragam bahasa agak resmi
- Ragam bahasa santai
- dan sebagainya
Sumber
http://mahkotaparis.blogspot.com/2010/10/p
engertian-bahasa-ragam-bahasa-dan.html
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman
Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa
istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek
seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya
bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota
masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek
bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa
sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain
sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat
suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang
akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang
jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa
lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam
bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Sumber
http://ada-blazer.blogspot.com/2010/10/bahasa-lisan-
dan-tulisan.html
RAGAM BAHASA KARYA TULIS
BUKAN FIKSI DAN FIKSI
Karangan Fiksi dan Nonfiksi
1. Karangan Fiksi yaitu karangan yang berisi
kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau
cerita rekaan biasanya berbentuk novel, dan
cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah fiksi ilmu
pengetahuan adalah fiksi yang ditulis
berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau
spekulasi ilmiah.
.
Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan
atau menggugah emosi pembacanya. Itulah
sebabnya, tulisan ini lebih dipengaruhi oleh
subjektifitas pengarangnya.
Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denotatif juga
konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya.
Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu
membayangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa
tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat memengaruhi
pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk
menggugah perasaan pembaca.
Fiksi: tulisan yang berdasarkan imajinasi dan khayalan
pengarang, namun tetap berpijak pada gagasan nyata.

Kata fiksi berasal dari bahasa Latin, fictum yang artinya


mencipta.

Tulisan fiksi disampaikan dalam rangkaian kata dan kalimat


yang penuh bunga gaya bahasa (hiperbola, metafora,
personifikasi, dsb) yang dikategorikan bahasa sastra.

Contoh:
Puisi (sajak, lirik, nyanyian), Prosa (cerita pendek, novel,
roman)
2. Karangan nonfiksi yaitu karangan yang dibuat
berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar
dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan
nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah
populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi,
makalah, dan sebagainya.
Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas
yang tinggi, berusaha menarik, dan menggugah nalar
(pikiran) pembaca.
Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan
menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas
sehingga tidak bermakna ganda.
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data data yang
otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi
penulis.
Nonfiksi dibagi menjadi 2 :
Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan
data data yang otentik
Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian
pengembangannya berdasarkan imajinasiyang pada umumnya dalam
bentuk novel, puisi, prosa
Menurut tingkat pemakaian, nonfiksi kreatif dibagi menjadi 2 sub pokok :
A. Nonfiksi kreatif yang sering dipakai
B. Nonfiksi kreatif yang jarang dipakai
Adapun jenis-jenis karangan non fiksi adalah sebagai berikut:
Esai
Anda mungkin masih ingat tipe esai yang pernah di bicarakan
dalam kelas bahasa di sekolah.Tapi,hanya cenderung di ajarkan
sebagai bentuk yang singkat saja.Namun esai bias menjadi
bentuk tulisan non-fiksi yang luar biasa kreatif.Jika kita lihat di
Koran,atau majalah ,kita akan menemukan esai dalam tulisan-
tulisan opini para pakar,kolom para budayawan dan
editorial(tajuk rencana) yang di tulis redaksi media bersangkutan.
Artikel Jurnalistik
Membaca artikel di surat kabar (kecuali dalam rubrik seperti
seni atau kehidupan). Anda akan menemukan kesamaan
informasi disusun secara hati-hati dalam struktur
sedemikian sehingga pembaca mendapatkan fakta-fakta
utama sesaat setelah membaca: yakni tentang siapa, apa,
kapan, dan dimana; biasanya pada kalimat pertama.
Setelah itu, artikel jurnalistik meluas secara bertahap,
menambahkan unsur-unsur mengapa dan sesuatu terjadi.
Ini dilakukan sedemikian rupa sehingga seberapa banyak
pun dipotong agar muat dalam ruang koran, artikel tersebut
akan tetap memuat informasi yang penting.
Tentu saja ada beberapa jenis jurnalisme
disamping berita koran. Cerita feature dan
artikel majalah cenderung tidak terstruktur
secara kaku, dan memberikan ruang bagi
kreativitas. Artinya dan tumpang-tindih antara
jurnalisme dan nonfiksi kretif, dan batasan itu
tergantung pada pendapat Anda.
Artikel Ilmiah
Seperti artikel jurnalistik, artikel ilmiah disusun untuk
secara efektif menyajikan informasi. Mirip seperti esai,
artikel ilmiah umumnya dibuka dengan ringkasan tentang
apa yang hendak disampaikan, kemudian menyertakan
bukti dan argumentasi atau informasi yang mendukung,
yang diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan.
Artikel ilmiah biasanya ditemukan dalam jurnal ilmiah,
yang dipublikasikan untuk kalangan terbatas maupun
masyarakat umum.
Contohnya, Medika, jurnal kedokteran di Indonesia.
Jurnal seperti ini umumnya diterbitkan oleh asosiasi
ilmuwan dan profesi.
Karena artikel-artikelnya ditujukan untuk pembaca
dari kalangan terbatas dan ditujukan untuk
menyampaikan informasi secara spesifik, hanya ada
sedikit ruang untuk kreativitas (meskipun masih
memberikan kesempatan untuk tulisan yang baik).
Seperti halnya artikel koran dan breaking news, artikel
ilmiah yang kreatif hanya digunakan untuk
mengkomunikasikan artikel.
Biografi
Biografi adalah karya tulis tentang kehidupan orang lain
( bukan kehidupan Anda sendiri, yang dikenal sebagai
otobiografi ). Umumnya biografi berisi kisah tentang
orang terkenal, bintang film, tokoh sejarah penting,
ilmuwan yang mengubah dunia, dan sebagainya.
Otobiografi lebih gampang dibuat dalam bentuk
nonfiksi kreatif dibandingkan biografi. Biografi
mengandung keterbatasan karena ketersediaan materi,
dan bukan karena bentuknya.
Dalam biografi, mungkin mungkin saja
penulis menciptakan adegan dan dialog, itu
artinya penulis menulis novel biografi.
Sebuah novel biografi sebenarnya sebuah
fiksi yang berdasarkan materi nonfiksi, bukan
sebuah karya nonfiksi yang menggunakan
teknik penulisan fiksi.
Kenapa Belajar Bahasa Tulis?
1. Bahasa tulis merupakan sarana yang
memadai untuk menyampaikan gagasan
dalam konteks ilmu pengetahuan.
2. Bahasa tulis sebagai dokumentasi otentik atas
peristiwa, gagasan, dan karya tulis seseorang.
Ciri-Ciri Bahasa Tulis

1. Ragam tulis tidak harus memerlukan orang kedua


sebagai lawan berbicara.
2. Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) yang lebih
lengkap agar lawan bicara (pembaca tulisan) dapat
memahami informasi yang disampaikan dengan jelas
dan benar.
3. Ragam tulis tidak terikat pada kondisi, situasi, ruang dan
waktu.
4. Ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf
capital, huruf miring dll.
RAGAM BAHASA TULIS MEMILIKI

1. Kaidah baku dan teratur seperti tata cara


penulisan (ejaan), tata bahasa, kosa kata,
kalimat dll.
2. Menuntut adanya kelengkapan unsur tata
bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda
baca.
Bukan Fiksi
(non fiction)

Bukan Fiksi: tulisan berdasarkan data dan fakta


(kenyataan di luar tulisan), terlepas cara
menyampaikannya tergolong ilmiah atau tidak
ilmiah.

Contoh:
1. Biografi
2. Laporan tulis di media cetak dan media internet.
3. Sejarah.
Fiksi
(fiction)

Fiksi: tulisan yang berdasarkan imajinasi dan khayalan


pengarang, namun tetap berpijak pada gagasan nyata.

Kata fiksi berasal dari bahasa Latin, fictum yang artinya


mencipta.

Tulisan fiksi disampaikan dalam rangkaian kata dan kalimat


yang penuh bunga gaya bahasa (hiperbola, metafora,
personifikasi, dsb) yang dikategorikan bahasa sastra.

Contoh:
Puisi (sajak, lirik, nyanyian), Prosa (cerita pendek, novel,
roman)
Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah: tulisan yang didasari oleh


hasil pengamatan, peninjauan, penelitian, dan
perenungan dalam bidang ilmu tertentu;
disusun menurut metode tertentu dengan
penulisan yang santun, baik, dan benar; atau
berdasarkan kaidah baku ragam bahasa tulis.

1. Laporan Penelitian: makalah seminar, jurnal


2. Karya Tulis Akademik: skripsi, tesis, disertasi
3. Buku Teks: buku diktat penunjang bahan ajar
Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
1. Koheren (terintegrasi): satu pikiran utama; ada kejelasan
hubungan antara unsur2 pembentuk kalimat.
2. Konsisten (ajeg): tulisan didukung fakta/data terpercaya,
ide tidak meloncat.
3. Sistematis: berdasar prosedur urutan (pendahuluan-isi-
simpulan).
4. Konseptual: perencanaan yang terarah dan terfokus.
5. Komprehensif: tuntas dan menyeluruh.
6. Logis: argumentasi bisa diterima nalar sehat.
7. Bebas: leluasa, mempertimbangkan kebebasan pihak lain.
8. Bertanggung jawab: tulisan yang etis dan berwawasan,
penulis dapat menjawab apapun tentang tulisannya.
Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya tulisan ilmiah populer adalah karangan yang ditulis
berdasarkan metoda ilmiah dengan bahasa komunikatif
hingga mudah dipahami oleh rata-rata pembaca.

Karya tulisan ilmiah populer biasa dimuat atau tersaji di media


massa (cetak dan internet).

Contoh:
- Reportase (berita)
- Esai
- Artikel (opini)
- Kolom
Karya Tulis Tidak Ilmiah

Karya Tulis non-ilmiah adalah tulisan ilmu


pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar,
topik dan cara penyajiannya juga bervariasi, tapi isinya
tidak didukung dengan fakta umum.
Data dihasilkan bukan dari riset langsung, melainkan
hasil dari kesimpulan wawancara, atau bentuk lain.
Ciri-ciri Karya tulis tidak
ilmiah
1. Emotif: sedikit informasi, situasional dan tidak sistematis.

2. Subjektif: lebih mengedepankan pendapat pribadi penulis yang


bersifat retorik, dan kebenaran yang ada adalah secara nalar.

3. Kritik (tanpa dukungan bukti): tidak memuat informasi spesifik,


berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi
sering dengan bahasa subyektif dan pribadi.
Evaluasi

1. Berdasarkan topik pembicaraan, ragam


bahasa dibedakan antara lain
atas........kecuali........
a. Ragam bahasa pidato
b. Ragam bahasa undang-undang
c. Ragam bahasa jurnalistik
d. Ragam bahasa ilmiah
e. Ragam bahasa sastra
2. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam wilayah
ragam bahasa menurut (Bachman, 1990).
adalah ....................
A. Variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda
B. Variasi bahasa menurut topik yang dibicarakan,
C. Variasi bahasa menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan,
D. Variasi bahasa menurut medium pembicara
E. Variasi bahasa menurut Undang-undang
3. Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa
dibedakan atas:
Ragam lisan yang antara lain meliputi
.....kecuali.......:
a. Ragam bahasa cakapan
b. Ragam bahasa pidato
c. Ragam bahasa kuliah
d. Ragam bahasa dialog
e. Ragam bahasa surat

4. Yang bukanciri karya tulisilmiah ialah.


a. Koheren (terintegrasi): satu pikiran utama; ada
kejelasan hubungan antara unsur2 pembentuk kalimat.
b. Konsisten (ajeg): tulisan didukung fakta/data
terpercaya, ide tidak meloncat.
c. Sistematis: berdasar prosedur urutan (pendahuluan-
isi-simpulan).
d. Konseptual: perencanaan yang terarah dan terfokus
e. Data dihasilkan bukan dari riset langsung, melainkan
hasil dari kesimpulan wawancara, atau bentuk lain.
5. Salah satu Ragam bahasa menurut
hubungan antar pembiacra dibedakan
menurut akrab tidaknya pembicara adalah
a. Ragam bahasa resmi
b. Ragam bahasa undang-undang
c. Ragam bahasa jurnalistik
d. Ragam bahasa ilmiah
e. Ragam bahasa sastra

6. Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa dibedakan


antara lain atas, kecuali :

A. Ragam bahasa undang-undang


B. Ragam bahasa jurnalistik
C. Ragam bahasa ilmiah
D. Ragam bahasa sastra
E. Ragam lisan
7. Ciri-Ciri Bahasa Tulisadalah berikut ini, kecuali.
A. Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara
dibedakan menurut akrab tidaknya Pembicara
B. Ragam tulis tidak harus memerlukan orang kedua
sebagai lawan berbicara.
C. Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) yang lebih
lengkap
D. ( pembaca tulisan) dapat memahami informasi yang
disampaikan dengan jelas dan benar.
E. Ragam tulis tidak terikat pada kondisi, situasi, ruang
dan waktu.
8. Bukan Fiksi: tulisan berdasarkan data dan
fakta (kenyataan di luar tulisan), terlepas cara
menyampaikannya tergolong ilmiah atau tidak
ilmiah. Ialah
A. Biografi B. Novel C. Cerpen D. Puisi
E.Komik
9. Yang membedakan antara karya tulisan ilmiah
populer dengan karya tulis ilmiah ialah
A. bahasa komunikatif hingga mudah dipahami
oleh rata-rata pembaca.
B. Bahasa yang digunakan persuasif
C. Bahasa yang digunakan konotatif
D. Bahasa yag digunakan argumentatif
E. Bahasa yang digunakan bahasa sastra
Ciri- ciri karangan tidak ilmiah adalah, kecuali.
a. Emotif
b. sedikit informasi,
c. situasional dan tidak sistematis.
d. Subjektif
e. Didukung dg bukti
Tugas individu

Berikan contoh kalimat

1. Ragam bahasa cakapan


2. Ragam bahasa pidato
3. Ragam bahasa kuliah
4. Ragam bahasa panggung

5. Ragam bahasa teknis


6. Ragam bahasa undang-undang
7. Ragam bahasa catatan
8. Ragam bahasa surat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai