A. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur tubuh
jamur tempe dan jamur oncom.
B. DASAR TEORI
Jamur adalah makhluk hidup eukariota ber sel satu atau multiseluler, dan
bersifat heterotroph dengan cara menyerap zat organic dari lingkungan. Jamur ada
yang bersifat parasite obligat, parasite fakultatif, atau saprofit.
Cara perkembangbiakannya dapat terjadi secara seksual melalui kontak
gametanium dan konjugasi, atau secara aseksual dengan pembentukan spora.
Jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam kelas
Deuteromycota.
Jamur ada yang bersifat menguntungkan da nada yang bersifat merugikan.
Beberapa anggota Basidiomycota, seperti jamur kuping dan jamur merang, dapat
dimakan. Beberapa anggota Ascomycota, seperti Penicillium, menghasilkan
antibiotic.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1. Mikroskop
2. Kaca obyek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Gelas kimia
6. Air
7. Tempe
8. Roti
9. Tusuk gigi
D. LANGKAH KERJA
1. Ambilah bagian putih dari tempe/oncom(bukan kedelai/bungkilnya)
dengan
menggunakan tusuk gigi
2. Letakkan diatas gelas obyek yang telah ditetesi air, sedikit dikocak agar benangbenangnya terurai, kemudian tutup dengan gelas penutup
3. Amati dengan menggunakan mikroskop, mulai dari perbesaran lemah sampai
dengan 100 kali
4. Gambar hasil pengamatanmu
E. GAMBAR PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Benang halus yang berwarna putih dari jamur tempe/ jamur oncom
merupakan penyusun tubuh jamur yang disebut Hifa. Nama jalinan benang yang
tersusun oleh cabang-cabang hifa adalah miselium.
Berdasar fungsinya miselium dibagi menjadi 2 yaitu Miselium vegetatif
fungsinya untuk menyerap makanan, kedua yaitu Miselium Generatif fungsinya
untuk menghasilkan spora.
Persamaan Hifa jamur tempe dengan jamur oncom yaitu sama-sama
mempunyai inti sel, Sitoplasma, dinding sel, dan bercabang. Perbedaannya, pada
hifa jamur oncom bersekat, dan jamur tempe tidak bersekat.
Inti pada hifa jamur tempe terletak di sekeliling dinding sel. Sedangkan jumlah
inti pada hifa jamur yaitu banyak dan letaknya tersebar.
Inti sel yang mempunyai selaput inti semacam ini disebut eukariotik.
Jamur tempe disebut Rhizopus Oligosporus, nama genusnya Rhizopus. Jenis
lain dalam genus Rhizopus yaitu Rhizopus Stolonifer dan Rhizopus Nigricans.
Ciri-ciri Jamur Zygomycota (jamur tempe) yaitu hidup dilingkungan darat,
saprofit, multiseluler, hifa tak bersekat, tidak berspora flagel, dan dihasilkan
zigospora.
Ciri-ciri Jamur Ascomycota (jamur oncom) yaitu berstruktur askus,
saprofit/parasit, uniseluler atau multiseluler, hifa bersekat, berspora, dan dihasilkan
askospora.
G. KESIMPULAN
Dari data hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa didalam jamur
tempe terdapat spora,stolon, dan sekat. Sedangkan dalam jamur roti terdapat spora
dan hifa.
Difusi
Tujuan:
1.
Mengapa
proses
difusi
pada
epidermis
bawang
bombay
2. Menjelaskan mekanisme proses difusi berdasarkan hasil pengamatan
alat
1.
2.
3.
4.
5.
5.
membran
tepung
Reagen
dan
epidermis
beras
atau
KI
pipet
petri
bawang
tepung
atau
bahan:
bombay
terigu
lugol
tetes
pinset
dish
cara
kerja
1.
ambil
membran
epidermis
bawang
bombay
2. lumuri membran epidermis bawang bombay dengan menggunakan tepung
beras atau tepung terigu hingga seluruh permukaan membran tertutup oleh
tepung
3. ambil reagen KI atau lugol dengan menggunakan pipet, amati dan catat
warna
dasar
larutan
KI
4. Teteskan larutan KI pada permukaan atas membran epidermis bawang
bombay,
amati
perubahan
yang
terjadi
Hasil pengamatan
Pertanyaan
1. Peristiwa yang ditunjukkan oleh perambatan warna reagen pada
epidermis adalah peristiwa difusi, mengapa demikian jelaskan jawabanmu
2. jelaskan bagaimana warna larutan KI tersebut bisa merambat di
sepanjang
epidermis
bawang
bombay?
3.Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
I.
Tujuan
Pengamatan ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui perbedaan proses transportasi
zat secara osmosis.
II. Landasan Teori
Osmosis adalah perpindahan zat dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah
yang konsentrasinya rendah (Hipotonis) kedaerah yang konsentrasinya tinggi (Hipertonis).
III. Alat dan Bahan :
Alat :
Pisau
Gelas plastic
Sendok plastic
Tissue
Bahan :
Kentang
Air
Gula
Garam
Kapur
IV.
Langkah Kerja
1. Kentang dibersihkan terlebih dahulu.
2. Kentang dipotong dengan ukuran 3,3 0,5 x 1 cm sebanyak 4 potong.
3. Empat buah gelas yang sudah dipersiapkan diisi air dengan ukuran yang sama secukupnya.
4. 2 sendok gula dilarutkan pada gelas pertama, 2 sendok garam dimasukkan dalam gelas ke-2
dan dua sendok kapur cair dimasukkan kedalam gelas ke-3 (gelas 4) hanya diisi dengan air
keran tanpa larutan apapun.
5. Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas yang telah
dipersiapkan.
6. Biarkan potongan kentang tersebut terendam selama 4 jam.
7. Setelah 4 jam angkatlah kemudian simpan di atas tissue. Dan periksa keadaan kentang
tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
V.
Hasil Pengamatan
No
Sebelum
Pengamatan
Larutan
1. Garam
2. Gula
3. Kapur
Keras
Keras
Keras
Setelah Pengamatan
Lembek, menyusut
Sangat lembek, menyusut
Mengeras, menipis, memanjang
4. Air
Keras
Tetap
VI. Pemabahasan
Ukuran kentang semula 3,3 x 0,5 x 1 . Setelah perendaman pada larutan gula, kentang
menyusut menjadi 2,9 x 0,4 x 1,1 dan teksturnya sangat lembek, sedangkan perendaman pada
larutan garam, kentang menyusut menjadi 3 x 0,4 x 1,3 dan teksturnya lembek. Pada larutan
kapur, kentang mengembang menjadi 3,6 x 0,5 x 1,5 dan tekturnya mengeras. Sedangkan
perendaman pada air, kentang tidak mengalami penyusutan ataupun penambahan ukuran
kentang.
VII. Kesimpulan
Ingat konsep ini: osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan
hipertonis melalui membran semipermeabel.
jadi dapat disimpulkan: larutan gula, larutan gula bersifat hipertonis sedangkan kentang
hipotonis. Larutan garam, larutan garan bersifat hipertonis sedangkan kentang
hipotonis. Larutan kapur, larutan kapur bersifat hipotonis dan kentang bersifat hipertonis.
UJI MAKANAN
B. Tujuan
Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat, protein, amilum, lemak) pada
beberapa makanan.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana reaksi zat makanan yang diuji
2.
3.
Tinjaun Pustaka
Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient
dalam makanan adalah:
1.
1.
Tabung reaksi
3.
4.
Pelat tetes
5.
Gelas kimia
6.
7.
Berbagai bahan makan, yaitu : tepung, putih telur, nasi tahu, gulali
8.
Kertas
9.
Pembakar spritus
4.
2.
Bahan makanan
Reagen
Reaksi warna
Tahu
Biuret
Ungu
Nasi
Lugol
Biru kehitaman
Gulali
Benedict
Merah bata
Tepung
Putih telur
Jenis Bahan
Makanan
Fungsi reagen
Hasil uji Ma
Biuret
Noda Pada
Kertas
Ungu
Biru
muda
Fehlin
Amilum
Biru muda
(sebelum)
Kelanu (sesudah)
Tahu
Kelabu
Nasi
Biru kehitaman
Gulali
Merah
kecoklatan
Merah bata
Kuning
kecoklata
n
Tepung
Kuning
Endapan kuning
Ungu
kecoklatan
Putih Telur
Kuning
kecoklatan
Biru (sebelum)
Ungu (sesudah)
ungu
Hasil pengamatan: Larutan tepung berubah warna dari warna asal putih keruh
menjadi berwarna biru kehitaman
Putih telur : Millon / Mollisch / Biuret merupakan reagen yang dapat
menunjukkan keberadaan protein pada suatu bahan makanan. Warna dasar lauran
biuret adalah biru
Hasil pengamatan: Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi ungum
Warna dasar larutan millon adalah ungu
Menguji kandungan lemak Kertas saring / kertas buram
Jika pada kertas buram terbentuk noda saan diterawang, maka makanan yang diuji
tersebut mengandung lemak. Makanan yang mengandung lemak hanyalah putih
telur.
Dalam praktikum untuk menguji ada tidaknya kandungan suatu zat terhadap suatu
makanan harus dipanasi, hal itu dimaksudkan agar larutan yang diuji tersebut
terlihat reaksinya.
Kesimpulan
1. Perubahan warna larutan tepung menjadi biru kehitaman menunjukkan larutan
yang diuji mengandung amilum
2. Perubahan warna larutan menjadi merah bata menunjukkan bahwa larutan
tersebut mengandung glukosa.
3. Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan
glukosa dalam larutan.
4. Perubahan warna ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut
mengandung protein
5. Perubahan warna larutan menjadi merah menunjukkan larutan putih telur
mengandung protein
6. Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya kandungan lemak
dalam minyak
PEMBELAHAN SEL
Mitosis terjadi melalui beberapa tahap, yaitu Profase, Metafase, Anafase, Telofase yang
merupakan tahap kariokinesis,
Dan tahap Interfase (fase istirahat) nucleus terlihat jelas, dan pada profase kromosom tampak
jelas.
ENZIM
D.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Lidi
Korek api
Hati dan jantung ayam
Blender
Kapas
H2O2
NaOH, HCl
Es
Air
E. Langkah Kerja
a. Haluskan organ hati dan jantung ayam dengan menggunakan blender. Tambahkan 30 ml air
untuk hati dan 10 ml air untuk jantung. Kemudian saring dengan menggunakan kapas untuk
memperoleh ekstrak hati dan jantung.
b. Bagilah ekstrat hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume yang sama sementara
ekstrak jantung ke dalam tabung reaksi ke enam.
c. Tambahkan 7 tetes HCL kedalam tabung ke dua dan tujuh tetes NaOH ke dalam tabung ke 5.
Masukkan tabung ke 4 ke dalam es batu dan tabung 5 ke dalam air mendidih selama 10
menit.
d. Berilah label a,b,c,d,e,dan f pada 6 tabung reaksi yang lain. Masukkan 3 ml H 2o2 Pada 6
tabung reaksi tutuplah rapat-rapat dengan kapas.
e. Tuanglah isi tabug pertama ke dalam tabung a, demikian juga tabung kedua ke dalam tabung
b, tabung ketiga dalam tabung c.
f. Amati gelembungnya (amat banyak, banyak,sedang, sedikit, atau tidak)
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
Pada hati ayam
Perlakuan
Ekstrak + H2O2
Ekstrak + HCl + H2O2
Gelembung
+++
-
++
Tidak menyala
Tidak menyala
Ekstrak+ Es+H2O2
Menyala
Gelembung
+++
Keterangan :
+ + + = banyak gelembung
++
= gelembungnya sedang
+
= sedikit gelembung
= tidak ada gelembung
BAB V
PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai
berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan
karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat
ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada hati ayam
1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya,
timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika
dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat
bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen
(O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50 0C, dan pada kondisi
asam maupun basa