Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI TARI DAN DRAMA

TARIAN-TARIAN TRADISIONAL NTB


Dosen Pengampu : Rifaatul Mahnudah, M, Pd

Oleh:
Sulistiya Wati
180102034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2020
TARIAN-TARIAN TRADISIONAL NTB
Tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat – Seperti Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB)

punya banyak keindahan alam dan budayanya serta pakaian adat yang apik. Nusa Tenggara Barat

mempunyai 2 pulau terbesar, yaitu Lombok dan Sumbawa, keindahan dari keduanya diperkaya dari

keberagaman suku yang ada di sana. Ragam budaya berselera tinggi tercipta mengiringi sejarah

mereka. Suku Sasak dari Pulau Lombok dikenal masih kuat memegang tradisi dari leluhur. Pemuda di

Suku Sasak jago bertarung, menenun, dan menari. Tarian dari Suku Sasak diiringi dengan gamelan

sasak. Tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat juga berkembang di Suku Duo Mbojo dan Suku

Sumbawa yang ada di bagian barat dan tengah Pulau Sumbawa. Kesenian tari masih terjaga di sana. 6

tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat akan dirangkum di artikel ini

1. Tari BujaKadanda

Sumber: suarantb.com

Tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat yang pertama adalah tari bujakadanda, prajurit

prajurit dari Bima. Tari bujakadanda menarikan 2 prajurit yang berperang berpakaian rapi dan

bertombak. Gerakkan tarian ini adalah seni bela diri sehingga membutuhkan keahlian khusus.

Tari bujakadanda diawali dengan iringan tabuhan gendang, gong, serunai, dan tawa-tawa yang

mengalun dengan 2 irama beda, bertempo cepat saat mengiringi di tengah-tengah tarian dan tempo

lambat saat mengawali dan menghentikan tarian.


2. Tari Gandrung

Sumber: negerikuindonesia.com

Tari gandrung dari Banyuwangi melebar sampai ke bali hingga Lombok dalam sejarahnya

karena dulunya, Bali dan Lombok Barat merupakan satu daerah. Tari gandrung terkenal sebelum

Kerajaan Lombok terakhir jatuh pada tahun 1894. Tari gandrung dari Banyuwangi menyebar ke Bali

dan menyesuaikan dengan penduduk lokal.

Tari gandrung di Bali ditarikan oleh laki-laki berbusana wanita sampai tahun 1930an,

selanjutnya di Lombok, penarinya diganti dengan perempuan. Tahun 1938, tari gandrung sudah

terkenal di Lombok.

3. Tari Gendang Beleq


Sumber: nusabali.com

Tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah tari gendang beleq. Gendang

beleq mengacu pada alat musik tradisional dari Suku Sasak. Beleq dalam Bahasa Suku Sasak berarti

besar sehingga gendang beleq dapat diartikan sebagai gendang besar. Tari gendang beleq punya asal

usul dan sejarahnya juga .

Gendang beleq termasuk dari tari karena pemainnya menabuh gendang sambil menari. Penari

beranggotakan 13-17 orang. Gendang beleq mempunyai 2 jenis gendang yaitu mama dan nina untuk

menciptakan dinamika serta gendang kodeq yang berukuran kecil.

Alat musik pembantu lainnya di pertunjukkan adalah perembakbeleq dan perembakkodeq sebagai alat

ritmis, gong, dan 2 reog untuk melodi. Di masa lalu, tari gendang beleq diperuntukkan sebagai

penyemangat prajurit, sekarang diperuntukkan sebagai pengiring acara adat Sasak.

4. Tari Lenggo
Sumber: suarantb.com

Kesenian di Istana Bima berkembang pesat di masa pemerintahan Sultan Abdul Khair

Sirajuddin pada tahun 1640-1682. Mpa'a merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seni

tari. Tari lenggo merupakan salah satu tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat sampai sekarang.

Tari lenggo ada 2 jenis yaitu lenggomone yang diperkenalkan di Istana Bima oleh para mubaligh dari

Sumatera Barat dan lenggosiwe karena ditarikan oleh laki-laki.

5. Tari Nguri

Sumber: negerikuindonesia.com
Di tanah Samawa, dulu sempat dibangun kerajaan yang kemudian menjadi Kesultanan

Sumbawa. Kerajaan ini memiliki ragam tari-tarian salah satunya adalah tari nguri. Nguri berasal dari

kata Guri yang berarti perkataan dan tingkah laku lembut lembut untuk menghibur raja yang sedang

berduka. Tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat ini awalnya dari ritual masyarakat kepada

raja. Masyarakat datang ke istana membawa hasil bumi dengan tujuan menghibur hati raja. Tradisi ini

kemudian diperagakan dalam bentuk tari. Tari nguri diciptakan oleh seorang penata tari bernama

Mahmud di era tahun 60-an. Tari nguri sempat mengalami pembaruan. Sekarang, tari nguri dimaknai

sebagai simbol penghormatan, keterbukaan, dan keramah-tamahan masyarakat Sumbawa. Tari nguri

yang ditarikan massal dengan musik pengiringnya adalah gong, gendang, rebana, serunai, palampong,

dan satungserek.

6. Tari Oncer

Sumber: tarioncer.blogspot.com

Tari oncer adalah tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Barat khas Suku Sasak.  Tari

kelahiran di era tahun 60-an sebagai karya milik Muhammad Tahir dari desa Puyung, Lombok

Tengah. Tari yang mempunyai asal usul dan sejarahnya sendiri . Tari oncer tarian berkelompok yang

dibagi menjadi 3 kelompok penari yaitu penari kenceng yang terdiri dari 6-8 penari pembawa

kenceng, 2 penari gendang, dan 1 penari petuk. Oncar tarian yang berkaitan erat dengan kesenian

gendang beleq karena di bagian akhir tarian ada penyajian tari gendang beleq. Tari oncer terbagi
menjadi 3 bagian, bagian pertama menggambarkan perang, bagian ke-2 dan ke-3 lebih

menggambarkan situasi pasca perang.

Anda mungkin juga menyukai