TINJAUAN MAKNA/SIMBOL
1.
PENDAHULUAN
Pada tanggal 12-13 Mei 2013 mahasiswa sendratasik prodi musik 2012
melihat di bawah peraduan permaisuri Surati terdapat sebuah ikat kepala seorang
laki-laki. Setelah itu pengemis tersebut langsung menghilang. Raden Banterang
ingin membuktikan kebenaran ucapan pengemis itu. Sehingga Bergegaslah ia
pulang. Setiba di istana Raden Banterang langsung menghampiri istrinya. ketika
melihat yang di genggam pada tangan surati ternyata memang ada sebuah ikat
kepala laki-laki. Begitu kecewa Banterang terhadap istrinya, diajaklah surati ke
muara sebuah sungai. Mereka saling menjelaskan satu sama lain, namun
Banterang tetap percaya, kemudian dihunus keris yang terselip di pinggangnya.
Sebelum keris itu ditikamkan pada Surati, Surati melompat ke sungai lalu
menghilang.
Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di
sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara
gemetar. Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya! Betapa menyesalnya
Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya.
Namun sudah terlambat. Dari situlah asal usul nama banyuwangi.
Selain asal usul nama banyuwangi yang khas ternyata banyuwangi juga
terkenal dengan santet. Namun tujuan santet ini adalah untuk mengembalikan
saja, kalau diserang/disakiti lawan. Dan jika disuruh untuk memulai tidak akan
mau. Adapula beberapa julukan lain, diantaranya Kota Banteng Kabupaten
Banyuwangi dijuluki kota banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di Taman
Nasional Alas Purwo terdapat banyak banteng jawa. Yang kedua The Sunrise of
Java Julukan The Sunrise of Java di sandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain
karena daerah yang terkena pertama sinar matahari terbit di Kabupaten
Banyuwangi. Kemudian Kota Pisang Sejak dahulu Kabupaten Banyuwangi
sangat dingenal sebagai penghasil pisang terbesar, bahkan tiap dipekarangan
rumah warga selalu terdapat pohon pisang.
Dari keunikan keunikan yang dikenal masyarakat tersebutlah, di sisi lain
segi kesenian yang dimiliki banyuwangi juga tidak kalah menarik dan masih
langka karna masih banyak yang belum mengena di kalangan masyarakat untuk
budaya Indonesia sendiri.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Secara garis besar Musik gedhongan merupakan tradisi yang pada mulanya
digunakan untuk hiburan setelah selesai menumbuk beras pada acara hajatan.
Mereka beramai ramai membunyikan peralatan penumbuk beras, seperti, alu,
lesung dan lumping, sehingga menimbulkan suara yang enak untuk didengar.
Mereka menyanyi sambil menabuh gamelan tersebut. Biasanya tradisi ini di
mainkan ketika ada acara - acara tertentu, tetapi tidak menutupkan kemungkinan
tradisi ini dimainkan saat ada yang meminta untuk mendapat hiburan ini.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum musik gedhogan
dimainkan yang mepunyai makna tersendiri sampai lirik musik gedhogan yang
mempunyai arti dan simbol pada kehidupan masyarakat.
3.1 Ritual yang dilakukan sebelum musik gedhogan dimainkan
Setelah pengamatan yang kami lihat pada observasi tersebut, ternyata ada
sebuah ritual yang dilakukan sebelum musik gedhogan dimainkan. Ritual ini
disebut dengan buyut cili.
Ritual buyut cili ini merupakan suatu keyakinan dari masyarakat
banyuwangi yang dimitoskan dan dianggap sebagai danyang atau penjaga desa
Kemiren. Ritual buyut cili dilakukan jika ada peristiwa peristiwa penting
seperti, bersih desa, hajatan, bahkan seseorang datang dengan rombongan dari
masyarakat selain warga banyuwangi yang datang untuk mengetahui musik
gedhogan, warga desa kemiren melakukan persembahan sesaji untuk Buyut Cili
lewat upacara slametan. Slametan ini mempunyai simbol dengan makna sebagai
memohon keselamatan seluruh pelaksananya. Harapan masa depan yang lebih
cemerlang, dan untuk mendapatkan ridha Tuhan. Sehingga mereka takut jika
meninggalkan kegiatan ini karena sudah menjadi keyakinannya apabila
meninggalkan tradisi ini dan melanggar tidak akan mendapat berkah.
Selain itu adapula syarat syarat dalam ritual buyut cili diantaranya :
a. Wewangian non alkohol yang berupa dupa, kulit kelapa dan bunga karena
menjadi satu sumber wangi yang bebas dari alkohol sehingga menandakan
kesucian.
b. Untuk sesajen digunakan ayam perjaka baik ayam jantan maupun betina yang
belum pernah dikawinkan, yang menjadi keyakinan masyarakat sekitar bahwa
ayam perjaka memiliki makna Kesucian dan masih bersih.
Berikut ini adalah gambar ritual buyut cili :
(a.)
3.2 Simbol dan makna dari pakaian yang dikenakan pemusik gedhogan
Selain ritual ternyata ada hal lain yang menonjol yaitu keseragaman pakaian
yang dikenakan pada setiap pemain. Pakaian ini menjadi salah satu ciri khas dan
makna tersendiri oleh pemain. Sebagai contoh:
- Warna pakaian pada pemain yang condong dengan warna merah tua, mereka
memilih
warna
merah
- kemudian
untuk
sampirnya
satu
simbol
agar
para
- Sedangkan untuk udeng yang terlebih digunakan oleh kaum laki laki pada
warga osing ternyata mempunyai keunikan dan simbol makna tersendiri dan
ada perbedaannya. Sebagai contoh untuk udeng pada usia muda yang
bentuknya seperti tanduk pada kanan
kiri lebih panjang yang mempunyai
makna bahwa usia yang muda dapat
mencapai cita cita/keinginan di
kemudian
hari
masih
panjang.
sirih,kapur,tembakau,dubang
tempolong,gambir,pinang. Nginang
menjadi
bahwa
tren
karena
wanita
itu
anggapan
tabu.
Jika
KESIMPULAN
Musik Gedhogan merupakan tradisi yang pada mulanya digunakan untuk
hiburan setelah selesai menumbuk beras pada acara hajatan. Mereka beramai
ramai membunyikan peralatan penumbuk beras, seperti ali, lesung dan lumping,
sehingga menimbulkan suara yang harmonis.
Selain itu ternyata sebelum melakukan sagala aktifitas seperti hajatan,
slametan di desa kemiren mereka melakukan sebuah ritual buyut cili yang
menjadi satu keyakinan dari warga desa kemiren dan dianggap sebagai danyang
atau penjaga desa kemiren.
5
DAFTAR PUSTAKA