Anda di halaman 1dari 4

HUKUM ADMINISTRASI DAERAH: SEBUAH PENGANTAR

Oleh: Bahrul Ulum Annafi, S.H., M.H.1

A. Pengantar
Sebagaimana telah umum dikemukakan, dalam membincangkan negara, dalam
konteks hukum, ada 2 (dua) jenis lapangan hukum yang dikenal menjadikan
negara sebagai objek pengaturannya. Yang pertama adalah Hukum Tata
Negara, dan yang kedua adalah Hukum Administrasi Negara. Kedua cabang
ilmu hukum ini memiliki keterkaitan yang sangat dekat. Hukum Administrasi
Negara, sebagaimana Hukum Tata Negara, berkaitan erat dengan persoalan
kekuasaan (administrative law deals with one aspect of the problem of power)2.
Mengingat negara merupakan sebuah organisasi kekuasaan, menurut Foulkes,
maka pada akhirnya akan muncul Hukum Administrasi Negara sebagai
instrument untuk mengawasi penggunaan kekuasaan pemerintahan.3
Keberadaan Hukum Administrasi di sebuah negara akan selalu berkesesuaian
dengan system pemerintahan dan struktur organisasi penyelenggara
pemerintahan yang ada. Hal inilah yang menyebabkan kenapa Hukum Tata
Negara dan Hukum Administrasi Negara tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki bentang wilayah sangat luas
dengan gugusan pulau-pulau besar dan kecil yang tersebar sepanjang 3.977
mil, dengan kondisi yang demikian, salah satu isu utama yang menjadi
permasalahan menahun adalah masalah kesejahteraan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sejak awal pendirian negara,
Indonesia telah menerapkan otonomi daerah, meskipun otonomi daerah yang
dianut di Indoensia berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi dan sikap
pemerintah. Otonomi Daerah dalam Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam

1
Pengajar Hukum Administrasi Daerah, Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,
Malang.
2
H. W. R. Wade dalam Ridwan HR., Hukum Administrasi Negara, Depok: Rajawali Pers, 2018.
Hlm. 23
3
Ibid. hlm. 24.
@bahrulannafi 1|4
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada hakikatnya, Otonomi Daerah
diberikan kepada rakyat sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang diberi
kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan yang
diberikan oleh pemerintah Pusat kepada daerah dan dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Kepala Daerah dan DPRD dengan dibantu oleh Perangkat
Daerah.4
Dengan hadirnya otonomi daerah, disertai dengan kewenangan yang dimiliki
oleh daerah dalam mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat yang ada di daerah, maka tentu diperlukan seperangkat aturan
yang disusun guna melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kewenangan
yang dimiliki oleh daerah (Hukum Administrasi Daerah). Apalagi jika kita lihat
besarnya kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat bagi daerah untuk
mengurus daerahnya sendiri, tentu keberadaan Hukum Administrasi yang
berlaku dan menjadi pedoman bagi daerah dalam melaksanakan
kewenangannya mutlak diperlukan. Kita tentu tidak ingin, otonomi daerah yang
dicita-citakan sebagai solusi untuk dapat memberikan pemerataan
kesejahteraan bagi masyarakat, justru menjadi ladang lain untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang tercela dan tidak sesuai dengan Asas Otonomi dan
Good Governance.
B. Silabi
Pentingnya keberadaan Hukum Administrasi Daerah dewasa ini di Indonesia
dijawab oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan menghadirkan mata
kuliah Hukum Admnistrasi Daerah, mata kuliah ini merupakan lanjutan dari
mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang mempelajari aktifitas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah baik dari aspek teori, asas, dan praktek.
Mata kuliah ini diharapkan mampu memberi pemahaman kepada mahasiswa,
dan mahasiswa mampu memahami dan menganalisis penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Daerah Otonom. Selain itu diharapkan
mahasiswa mampu mencermati fenomena perkembangan, efektivitas, dan
implementasi Hukum Administrasi Daerah yang selalu dinamis mengikuti

4
Penjelasan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
@bahrulannafi 2|4
dinamika sosial serta mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang
dihadapi secara arif dan bijaksana. Setelah berakhirnya kuliah Hukum
Administrasi Daerah akan memotivasi mahasiswa agar dapat melaksanakan
peran dan fungsinya sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan sehari-
hari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah Hukum Administrasi Daerah
disusun dengan beberapa level kompetensi, yaitu:
1. Pengertian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
a. Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah;
c. Asas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Medebewind; dan
d. Otonomi Daerah.
2. Perkembangan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
a. Era sebelum Orde Baru;
b. Era Orde Baru; dan
c. Era Orde Reformasi
3. Hukum Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
a. Wewenang Pemerintah Pusat;
b. Wewenang Pemerintah Daerah;
c. Hubungan antara Presiden dan Kepala Daerah; dan
d. Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah
4. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
a. Pemerintah Daerah;
b. DPRD;
c. Tugas Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat; dan
d. Perangkat Daerah
5. Keuangan Daerah
a. Hubungan APBN dengan APBD;
b. Pendapatan Asli Daerah;
c. Dana Perimbangan; dan
d. Pinjaman Daerah

@bahrulannafi 3|4
6. Produk Hukum Pemerintah Daerah
a. Peraturan Daerah;
b. Peraturan Kepala Daerah; dan
c. Keputusan Kepala Daerah
7. Pemerintahan Desa
a. Pemerintah Desa;
b. Badan Permusyawaratan Desa;
c. Keuangan Desa; dan
d. Pembinaan dan Pengawasan
8. Good Governance Dan Otonomi Daerah
a. Paradigma Baru Penyelenggaraan Pemerintahan;
b. Konsep Good Governance;
c. Good Governance dan Otonomi Daerah; dan
d. Good Governance dan Rencana Strategi

@bahrulannafi 4|4

Anda mungkin juga menyukai