Salah satu tujuan utama dari otonomi daerah adalah untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-
hari. Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam
mengelola anggaran, mengembangkan kebijakan, serta mengatur aspek-aspek lain dari
pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik khas wilayahnya. Hal ini
memungkinkan penerapan solusi yang lebih tepat sasaran dan responsif terhadap
permasalahan lokal. Namun, walaupun pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih
luas, batas-batas kekuasaannya tetap diatur oleh undang-undang nasional. Prinsip dasar dari
otonomi daerah adalah menjaga kesatuan negara sambil memberikan ruang gerak kepada
daerah untuk mengelola urusan lokalnya. Oleh karena itu, kebijakan dan tindakan pemerintah
daerah harus tetap sejalan dengan hukum yang berlaku dan tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan nasional.
Pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia diatur oleh
prinsip otonomi daerah. Otonomi daerah mengacu pada pemberian wewenang kepada
pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur kepentingan lokal sesuai dengan aspirasi
masyarakat setempat. Pembagian kewenangan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Studi kasus atau contoh konkret tentang implementasi kekuasaan pemerintah dalam
otonomi daerah.