1. Konsep sentralisasi
2. Konsep desentralisasi
3. Konsep dekonsentrasi
4. Konsep tugas pembantuan/medebewind
5. Daerah otonom dan otonomi daerah
6. Local Government
Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang
kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur
organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya
otonomi daerah, sentralisasi membuat pemerintah
pusat memiliki wewenang terbesar, di mana
pemerintah pusat mengeluarkan keputusan dan
kebijakan sesuai undang-undang.
Contoh sentralisasi adalah sistem pemerintahan
lama Indonesia di era Orde Baru, yang
menempatkan seluruh kekuasaan di pemerintah
pusat
Tujuan Sentralisasi
Untuk memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanannya di setiap
daerah. Untuk mencegah setiap daerah menjadi terlalu mandiri yang berpotensi pada
konflik kepentingan atau bahkan memisahkan
Kelebihan sentralisasi
Pemerintah pusat secara langsung dapat mengurusi semua urusan sampai ke
daerah. Peraturan diseluruh negara sama. Adanya kesederhanaan hukum.
Memberikan keseragaman dalam manajemen, sejak dalam aspek perencanaan,
pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran
Kelemahan dari asas sentralisasi
Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum
adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan
kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat,
sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 tahun
2004, desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus pemerintahan
dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia
contoh nyata dari desentralisasi yaitu penyerahan
beberapa tugas dari lembaga teratas ke lembaga di
bawahnya, contohnya pemerintah daerah yang
membantu tugas pemerintah pusat agar pekerjaan lebih
efisien dengan cakupan yang lebih melua
Desentralisasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah
dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan
kepada pemerintah daerah
Asas desentralisasi merupakan penyerahan kekuasaan
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
berdasarkan asas otonomi. Pengertian ini sesuai dengan
Undang-undang nomor 23 tahun 2014. Dengan
adanya desentralisasi maka muncul otonomi bagi suatu
pemerintahan daerah, maka desentralisasi dikatakan lebih baik
dibandingkan sentralisasi
Tujuan desentralisasi adalah meningkatkan kesejahteraan dan menjadi
salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan di daerah. Salah satu
fokus desentralisasi adalah pembangunan-pembangunan daerah tertingga
sehingga bisa terwujudnya suatu pemerintahan yang demokratis, melalui
pelayanan masyarakat yang efektif, efisien dan ekonomis.
Ciri-Ciri Desentralisasi
• Memiliki pendelegasian/pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah untuk melaksanakan fungsi tertentu pemerintahan.
• Terdapat wewenang pemerintah daerah untuk menetapkan hingga
melaksanakan suatu kebijakan
• Sehingga dalam penerapan desentralisasi ada kekurangan dan
kelebihan.
Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi
vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan
bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan
umum. Jadi berbeda Desentralisasi dengan dekonsentrasi
asas Dekonsentrasi menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 adalah pelimpahan
wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur
sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tertentu. Pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dapat
dilakukan kepada gubernur
Tugas Pembantuan