Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG

Pengertian Sendi Pemerintahan:


Adalah suatu prinsip untuk dapat menjalankan pemerintahan dengan baik (ratio gubernadi),
dimana ada anggapan bahwa pemerintah dengan baik adalah membagi negara di dalam beberapa
wilayah. Dengan demikian sendi pemerintahan yang tertua semenjak zaman romawi ( sesudah
Polis Negara zaman Yunani ) ialah sendi kewilayahan. Hal semacam ini kerap dikaitkan dengan
persoalan “otonomi daerah”. Prinsip di dalam UUD 1945, pembagian daerah di Indonesia terdiri
atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahan yang ditetapkan undang-
undang. Di samping itu, dipegang prinsip dasar permusyawaratan dalam pemerintahan dan hak-
hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. Berikut beberapa penjelasan berkaitan
dengan prinsip tersebut.
1. Karena Indonesia adalah negara kesatuan maka tidak ada bagian negara yang bersifat
negara (negara bagian)
2. Daerah Indonesia dibagi dalam daerah propinsi, dan daerah propinsi akan dibagi dalam
daerah-daerah yang lebih kecil : kabupaten dan kota, kecamatan dan desa.
3. Baik daerah otonom maupun daerah administratif (tidak otonom) ditentukan dengan
undang-undang
4. Di daerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan badan perwakilan dan
pemerintahan akan bersendikan permusyawaratan
5. Untuk desa dihormati keistimewaan kedudukannya1
Dekonsentrasi
i. Pengertian: Menurut UU No.5 Tahun 1974 Pasal 1 (F) Dekonsentrasi adalah pelimpahan
wewenang dari pemerintah pusat atau kepala wilayah kepala instransi vertikal tingkat
atasannya kepada pejabat-pejabatnya di daerah. 2 Dengan berkembangnya kepentingan
dari pemerintah pusat, maka demi kebaikan dan kelancaran serta efektifitas dari
Pemerintah diadakan pelimpahan kewenangan-kewenangan pada instansi di daerah-
daerah yang berada jauh dari Pemerintahan Pusat, yang dapat berupa asas dekonsentrasi,
asas desentralisasi dan asas medebewind atau tugas bentauan. Ini merupakan pelaksanaan
tugas pemerintah berdasar sendi wilayah yang berarti membagi wilayah Negara dalam
beberapa daerah kemudian menerapkan sendi-sendi seperti sendi desentralisasi dan
dekonsentrasi sebagai wujud pembagian tugas pemerintah pusat dan daerah, selain sendi-
sendi tersebut pemerintah pusat juga menggunakan asas medebewind atau tugas
pembantuan dalam mempelancar tugas pemerintahan di daerah-daerah.3

1
Arif Pradono, Negara Dan Konstitusi, (Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta, 2017), Hlm 34
2
Conie Pania Putri Dan Evi Purnamawati, (Indramayu: Penerbit Adab, 2020), Hlm 102
3
Dinoroy Marganda Aritonang, Perkembangan Pengaturan Format Dekonsentrasi Di Indonesia
(The Evolution Of Deconcentration Form Arrangements In Indonesia, (Bandung: Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi Lan Bandung, 2017), Hlm 7
ii. Asas Dekonsentrasi:
Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertical tingkat atasnya kepada
pejabat-pejabat didaerah. Hal ini tercantum didalam pasal satu huruf F Undang-undang
No. 5 Tahun 1974. Ciri –ciri dari asas ini adalah sebgai berikut:
1) Bentuk pemencaran adalah pelimpahan
2) Pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri (perseorangan)
3) Yang dipencar ( bukan urusan pemerintah) tetapi wewenang untuk
melaksanakan sesuatu.
4) Yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah tangga sendiri.
Oleh karena itu tidak semua urusan pemerintahan dapat diserahkan kepada kepala
daerah otonom menurut asas desentralisasi ini merupakan salah satu yang membedakan
antara asas desentralisasi dengan asas dekonsentrasi. Menurut asas dekonsentrasi maka
segala urusan yang dilimpahkan oleh pemerintah pusat kepada pejabatnya didaerah tetap
menjadi tanggung jawab daeri pemerintah pusat yang meliputi :
1) Kebijaksanaan
2) Perencanaan
3) Pelaksanaan
4) Pembiyaan
5) Perangkat pelaksanaan.
Berbeda dengan asas desentralisasi yaitu pelaksanaan pemerintahan dilaksanakan
oleh rumah tangga daerah otonom sepenuhnya, sehingga penyelenggaraan berbagai
urusan pemerintahan pusat dilaksanakan oleh daerah sepenuhnya sebagai bentuk urusan
rumah tangga daerah tersebut.
Adapun unsur pelaksanaannya adalah segala instansi vertikal yang ada di daerah
yang dikoordinir oleh kepala wilayah sebagai alat/ aparat dekonsentrasi. Dalam hal
koordinasi ini, kepala wilayah tidak boleh membuat kebijakan (policy) sendiri, karena
kebijaksanaan terhadap pelaksanaan urusan dekonsentrasi tersebut sepenuhnya
ditentukan oleh pemerintah pusat. Pelaksannan asas dekonsentrasi ini melahirkan
pemerintahan lokal administratif. Daerah administratif meliputi tingkat provinsi,
kabupaten, dan kecamatan. Pemerintahan administratif diberi tugas atau wewenang
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan pusat yang ada di daerah. Ditinjau dari
wilayah pembagian Negara, asas dekonsentrasi adalah asas yang akan membagi wilayah
Negara menjadi daerah-daerah pemerintahan lokal administratif. Jadi asas dekonsentrasi
dapat dilaksanakan jika terdapat organ bawahan yang secara organisator dan hirarkis
berkedudukan sebagai bawahan secara langsung dapat dikomando dari atas. Oleh karena
itu dalam system ini tidak diperlukan adanya badan perwakilan rakyat daerah, yang
menampung suatu rakyat daerah yang bersangkutan, sebab segala kebutuhanya, diurus
oleh pemerintah pusat atau atasannya.4

iii. Tujuan Dekonsentrasi


Tujuan diselenggarakannya asas dekonsentrasi yaitu:
a. meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraaan pemerintahan, pengelolaan
4
Raihan Diandri, Op.Cit, Hlm 5
pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum;
b. terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam sistem
administrasi negara;
c. terpeliharanya keserasian pelaksanaan pembangunan nasional;
d. terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.5
https://jdih.esdm.go.id/peraturan/PP%20No.%2039%20Thn%202001.pdf
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG
PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI
iv. Fungsi Dekonsentrasi
Salah satu fungsi dekonsentrasi menurut Smith14 yaitu untuk mengurangi
pergolakanpergolakan daerah (forces of localism) dan mengusahakan keseragaman dalam
pengambilan keputusan di seluruh wilayah Negara. Hal tersebut berbeda dengan political
decentralization yang didesain untuk merefleksikan berbagai keberagaman karakteristik
persoalan dan kebutuhan daerah.6

pelaksanaan tugas pemerintahan dalam negara berdasar sendi keahlian dapat dibagi secara
vertical dan horizontal. Jelaskan apa maksudnya! a)Apabila tugas pemerintahan dibagi secara
horizontal maka keseluruhan tugas dibagi dalam beberapa bidang yang pelaksanaannya
diserahkan kepada para ahli seperti menteri beserta staffnya. b)Apabila tugas pemerintahan
dibagi secara vertical, dalam hal ini pemerintah pusat membagi tugasnya ke daerah-daerah
sehingga menimbulkan perwakilan- perwakilan pusat di daerah yang kedudukannya bertingkat-
tingkat dengan berdasar pada prinsip keahlian

5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi
6
Dinoroy Marganda Aritonang, Op.Cit, Hlm 3
Kehidupan Bermasyarakat, Bernegara, dan Berbangsa” hlm 27
Arif Pradono “Negara dan Konstitusi” Power Point Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran’’ Jakarta hlm 18
https://www.google.co.id/books/edition/PENGANTAR_ILMU_NEGARA/TdMeEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1

https://books.google.co.id/books?
id=HKLUEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA136&dq=sendi+pemerintahan
&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=sendi%20pemerintahan&f=false

https://www.google.co.id/books/edition/Pendidikan_Kewarganegaraan/CH0t8UPne44C?
hl=id&gbpv=1&dq=bentuk+pemerintahan&pg=PA73&printsec=frontcover bentuk pemerintahan

https://umsu.ac.id/mekanisme-pembagian-kekuasaan-yang-dilaksanakan-di-indonesia/
https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/RH/article/view/2631/1980

https://testbook.com/key-differences/difference-between-horizontal-power-sharing-and-vertical-
power-sharing vertikal horizontal

https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/497653/simak-pembagian-kekuasaan-menurut-
montesquieu-dan-john-locke

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/hukum/ilmu-negara-
teori-kekuasaan-negara/46025621 teori kekuasaan negara
file:///C:/Users/USER/Downloads/Resti%20Vany%20Yuliranza%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai