1
Arif Pradono, Negara Dan Konstitusi, (Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta, 2017), Hlm 34
2
Conie Pania Putri Dan Evi Purnamawati, (Indramayu: Penerbit Adab, 2020), Hlm 102
3
Dinoroy Marganda Aritonang, Perkembangan Pengaturan Format Dekonsentrasi Di Indonesia
(The Evolution Of Deconcentration Form Arrangements In Indonesia, (Bandung: Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi Lan Bandung, 2017), Hlm 7
ii. Asas Dekonsentrasi:
Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertical tingkat atasnya kepada
pejabat-pejabat didaerah. Hal ini tercantum didalam pasal satu huruf F Undang-undang
No. 5 Tahun 1974. Ciri –ciri dari asas ini adalah sebgai berikut:
1) Bentuk pemencaran adalah pelimpahan
2) Pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri (perseorangan)
3) Yang dipencar ( bukan urusan pemerintah) tetapi wewenang untuk
melaksanakan sesuatu.
4) Yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah tangga sendiri.
Oleh karena itu tidak semua urusan pemerintahan dapat diserahkan kepada kepala
daerah otonom menurut asas desentralisasi ini merupakan salah satu yang membedakan
antara asas desentralisasi dengan asas dekonsentrasi. Menurut asas dekonsentrasi maka
segala urusan yang dilimpahkan oleh pemerintah pusat kepada pejabatnya didaerah tetap
menjadi tanggung jawab daeri pemerintah pusat yang meliputi :
1) Kebijaksanaan
2) Perencanaan
3) Pelaksanaan
4) Pembiyaan
5) Perangkat pelaksanaan.
Berbeda dengan asas desentralisasi yaitu pelaksanaan pemerintahan dilaksanakan
oleh rumah tangga daerah otonom sepenuhnya, sehingga penyelenggaraan berbagai
urusan pemerintahan pusat dilaksanakan oleh daerah sepenuhnya sebagai bentuk urusan
rumah tangga daerah tersebut.
Adapun unsur pelaksanaannya adalah segala instansi vertikal yang ada di daerah
yang dikoordinir oleh kepala wilayah sebagai alat/ aparat dekonsentrasi. Dalam hal
koordinasi ini, kepala wilayah tidak boleh membuat kebijakan (policy) sendiri, karena
kebijaksanaan terhadap pelaksanaan urusan dekonsentrasi tersebut sepenuhnya
ditentukan oleh pemerintah pusat. Pelaksannan asas dekonsentrasi ini melahirkan
pemerintahan lokal administratif. Daerah administratif meliputi tingkat provinsi,
kabupaten, dan kecamatan. Pemerintahan administratif diberi tugas atau wewenang
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan pusat yang ada di daerah. Ditinjau dari
wilayah pembagian Negara, asas dekonsentrasi adalah asas yang akan membagi wilayah
Negara menjadi daerah-daerah pemerintahan lokal administratif. Jadi asas dekonsentrasi
dapat dilaksanakan jika terdapat organ bawahan yang secara organisator dan hirarkis
berkedudukan sebagai bawahan secara langsung dapat dikomando dari atas. Oleh karena
itu dalam system ini tidak diperlukan adanya badan perwakilan rakyat daerah, yang
menampung suatu rakyat daerah yang bersangkutan, sebab segala kebutuhanya, diurus
oleh pemerintah pusat atau atasannya.4
pelaksanaan tugas pemerintahan dalam negara berdasar sendi keahlian dapat dibagi secara
vertical dan horizontal. Jelaskan apa maksudnya! a)Apabila tugas pemerintahan dibagi secara
horizontal maka keseluruhan tugas dibagi dalam beberapa bidang yang pelaksanaannya
diserahkan kepada para ahli seperti menteri beserta staffnya. b)Apabila tugas pemerintahan
dibagi secara vertical, dalam hal ini pemerintah pusat membagi tugasnya ke daerah-daerah
sehingga menimbulkan perwakilan- perwakilan pusat di daerah yang kedudukannya bertingkat-
tingkat dengan berdasar pada prinsip keahlian
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi
6
Dinoroy Marganda Aritonang, Op.Cit, Hlm 3
Kehidupan Bermasyarakat, Bernegara, dan Berbangsa” hlm 27
Arif Pradono “Negara dan Konstitusi” Power Point Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran’’ Jakarta hlm 18
https://www.google.co.id/books/edition/PENGANTAR_ILMU_NEGARA/TdMeEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1
https://books.google.co.id/books?
id=HKLUEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA136&dq=sendi+pemerintahan
&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=sendi%20pemerintahan&f=false
https://www.google.co.id/books/edition/Pendidikan_Kewarganegaraan/CH0t8UPne44C?
hl=id&gbpv=1&dq=bentuk+pemerintahan&pg=PA73&printsec=frontcover bentuk pemerintahan
https://umsu.ac.id/mekanisme-pembagian-kekuasaan-yang-dilaksanakan-di-indonesia/
https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/RH/article/view/2631/1980
https://testbook.com/key-differences/difference-between-horizontal-power-sharing-and-vertical-
power-sharing vertikal horizontal
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/497653/simak-pembagian-kekuasaan-menurut-
montesquieu-dan-john-locke
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/hukum/ilmu-negara-
teori-kekuasaan-negara/46025621 teori kekuasaan negara
file:///C:/Users/USER/Downloads/Resti%20Vany%20Yuliranza%20(1).pdf