Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL


PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

Duta Setyawan
08
X TEDK 2
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam
Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Latar Belakang Pelaksanaan Otonomi Daerah


 Pelayanan terhadap rakyat tidak mungkin terpusat pada satu pemerintahan (pemerintah
pusat), tetapi harus didistribusikan pada pemerintah daerah.
2. Desentralisasi
 Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
daerah otonom berdasarkan asas otonomi
Ada dua jenis desentralisasi, yaitu sebagai berikut
 Desentralisasi territorial
Desentralisasi teritorial adalah memberi kepada kelompok yang mempunyai batas-batas
teritorial suatu organisasi tersendiri, dengan demikian memberi kemungkinan suatu
kebijakan sendiri dalam sistem keseluruhan pemerintahan
 Desentralisasi fungsional
Desentralisasi fungsional adalah memberi kepada suatu kelompok yang terpisah secara
fungsional suatu organisasi sendiri, dengan demikian memberi kemungkinan akan suatu
kebijakan sendiri dalam rangka sistem pemerintahan
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam
Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

 Bagir Manan menyebutkan bahwa desentralisasi mengandung segi positif


dalam penyelenggaraan pemerintahan baik dari sudut politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun pertahanan keamanan
 Di sisi lain, J. Kaho menyebutkan salah satu kelemahan desentralisasi adalah
besarnya organ-organ pemerintahan menyebabkan struktur pemerintahan
bertambah kompleks, yang mempersulit koordinasi.
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam
Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

3. Hubungan Desentralisasi dengan Otonomi Daerah


 Otonomi daerah merupakan akibat dari adanya desentralisasi dengan
penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah kepada daerah tertentu
untuk diatur & diurus sebagai urusan rumah tangga sendiri.
4. Pengertian Otonomi Daerah
 otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem NKRI(UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
5. Landasan Hukum Otonomi Daerah
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah (KND).
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam
Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

6. Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan


 Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
7. Tujuan Otonomi Daerah
I. Pendidikan politik.
II. Pelatihan kepemimpinan.
III. Menciptakan stabilitas politik.
IV. Mewujudkan demokratisasi sistem pemerintahan di daerah.
8. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia
 Otonomi seluas-luasnya
 Otonomi nyata
 Otonomi bertanggung jawab
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat

1. Asas Penyelenggaraan Pemerintahan


 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi,
asas dekonsentrasi, dan asas tugas pembantuan
2. Fungsi Pemerintahan
1. Fungsi Pelayanan
2. Fungsi Pembangunan
3. Fungsi Pemerintahan Umum

3.Urusan Pemerintahan
4. Urusan Pemerintahan Absolut
5. Urusan Pemerintahan Konkuren
6. Urusan Pemerintahan Umum
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat

4. Prinsip Pembagian Urusan Pemerintahan


a) akuntabilitas
b) efisiensi
c) eksternalitas,
d) kepentingan strategis nasional
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah

1. Kewenangan Pemerintah Daerah


 Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomiseluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip NKRI, sebagaimana dimaksud dalam UUD NKRI 45
2. Daerah Khusus atau Daerah Istimewa
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang ( Pasal 18 B Ayat (1) UUD
NRI Tahun 1945 )
3. Kepala Daerah dan Perangkat Daerah
 Penyelenggara pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota terdiri atas kepala
daerah dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah.
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


 DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah dibagi menjadi 2 yaitu provinsi dan kota
5. Peraturan Daerah
 Peraturan daerah tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau kesusilaan.
6. Keuangan Daerah
 Untuk membiayai penyelenggaraan urusan pemerintahan yang diserahkan dan/atau
ditugaskan kepada daerah. dikelola oleh bendahara umum daerah
D. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah
Pusat dan Daerah

1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah


 Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah timbul sebagai
konsekuensi atas dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan negara
2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah
 Adanya hubungan atau bagian dari komunikasi karena diakibatkan oleh faktor
proses, sebab akibat atau karena kepentingan yang sama. Contohnya yaitu :
a. eksternalitas, b. akuntabilitas, dan c. Efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai