Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK PGRI 8

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Program Keahlian : Semua Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraam (PPKn)

Kelas/Semester : X/Ganjil

Alokasi Waktu : 4JP (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajianPPKn pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI-4:Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian PPKn
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetisi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menganalisa Desentralisasi atau otonomi
Daerah dalam konteks Negara Kesatuan
3.4. Menganalisa hubungan struktural dan Republik Indonesia.
fungsional pemerintah pusat dan daerah 3.4.2 Mengidentifikasi Kedudukan dan Peran
menurut Undang Undang Dasar Negara 3.4.3 Mengidentifikasikan peran dan kedudukan
Republik Indonesia Tahun 1945. pemerintah daerah.
3.4.4 Menunjukkan hubungan struktural dan
fungsional Pemerintah pusat dan Pemerintah
Daerah.

4.4.1 Menyaji hasil telaah hubungan struktural


dan fungsional pemerintah pusat dan
4.4 Menyaji hasil analisis tentang hubungan pemerintah daerah menurut UNdang Undang
struktural dan fungsional pemerintah pusat dan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
pemerintah daerah menurut Undang Undang 4.4.2 Mengkomunikasikan hasil telaah hubungan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. struktural dan fungsional pemerintahan pusat
dan daerah menurut Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

C. Materi Pembelajaran
Materi Pokok :
 sentralisasi dan desentralisasi, pemerintah daerah dan pemerintah pusat kaitannya dengan
otonomi daerah.
 kedudukan dan peran pemerintah pusat, kedudukan dan peran pemerintah daerah.

Sub Materi :

 Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah.


 Sentralisasi, Desentralisasi , otonmi daerah serta pembagian pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik dapat menganalisis senstralisasi dan desentralisasi dalam pemerintahan pusat dan
daerah dengan baik

Langkah Kegiatan :

DESENTRALISASI ATAU OTONOMI DAERAH DALAM KONTEKS NEGARA


KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

1. Desentralisasi
Secara etimologis istilah desentralisasi berasal dr bahasa Belanda yaitu de yang berarti
lepas , dan centerum yang berati pusat. Jadi desentralisasi adalah sesuatu hal yang
terlepas dari pusat.
Adapun pengertian desentralisasi ketatanegaraan merupakan pemberian kekuasaan untuk
mengatur daerah didalam lingkungannya guna mewujudkan asas demokrasi dalam
pemrintahan negara.
Menurut Amran Muslimin ,desentralisasi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
 Desentralisasi politik yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat yang
meliputi hak memgatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi
badab badab politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah daerah
tertentu
 Desentralisasi Fungsional yaitu pemberian hak kepada golongan golongan
tertentu untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat baik
terikat maupun tidak terikat suatu daerah tertenttu seperti mengurus irigasi bagi
petani.
 Desentralisasi Kebudayaan yaitu pemberian hak kepada golongan golongan
minoritas salam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri seperti
ritual kebudayaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desentralisasi pada dasarnya adalah


proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari yang semula adalah
urusan pemerintah pusat kepada badan badan atau lembaga lembaga pemerintah
daerah.
2.Otonomi Daerah.

Definisi Otonomi Daerah menurut para ahli:

 C.J. Franseen, otonomi daerah ialah hak untuk mengatur urusan urusan daerah masing
masing dan menyesuaikan peraturan peraturan yang sudah dibuat dengannya.
 J.Wajong, otonomi daerah sebagai kebebasan untuk memelihara dan memajukan
kepentingan khusus daerah dengan keuangan sendiri ,menentukan hukum sendiri dan
pemerintahan sendiri
 Ateng Syarifudin, otonomi daerah sebagai kebebasan atau kemandirian tetapi
bukan kemerdekaan. Namun kebebasan itu terbatas karena merupakan perwujudan
dari pemberian kesempatan yang bharus dipertanggung jawabkan.
 Menurut Unsang Undang Republik Indonesia No 9 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas undnag undnag no 23 thn 2014 tentang Pemerintah Daerah , otonomi
daerah adalah hak atau wewenang dan kewajiban daerah otononm untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan
 pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang
undangan.

Otonomi daerah ialah Kewajiban yang diberikan kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahandan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi
masyarakat.

Tujuan Otonomi Daerah ialah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang undangan

B. Landasan Hukum Penerapan Ekonomi

 UU no 1 thn 1945 t6entang Komite Nasional daerah.


 UU no 22 thn 1948 tentang pokok pokok Pemerintahan Daerah
 UU Negara Indonesia Timur no 44 thn 1950 tentang Pemerintah Daerah Indonesia
Timur
 UU no 18 thn 1965 tentang pokok pokok pemerintahan daerah
 UU no 22 thn 1999 tentan Pemerintah daerah.
 UU no 25 thn 1999 tenyang perimbangan.
 UU no 32 thn.2004 tentang Pemerintah Daerah.
 UU no 33 thn 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
 Perpu no 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas undang undang no 32 tahun 2004
tentang Pemerintah daerah.
 Undang undang no 2 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang Undang no 2 thn 2014 tentang Perubahan atas undang undang no 23 thn
2014 tentang Pemerintah Daerah.

A. Prinsip Otonomi Daerah


 Nyata :otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi
obyektif di daerah.
 Bertanggung Jawab pemberian otonomi pembangunan diseluruh pelosok tanah
air.
 Dinamis pelaksanaan otonomi selalu menjasi sarana dan dorongan untuk lebih
baik dan maju.

B. Kedudukan dan Peran Pemerintahan Pusat


 Fungsi Layanan ( Fungsi Function): fungsi layanan dilakukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara tidak diskriminatif dan tidak
memberatkan serta dengan kualitas yang sama.
 Fungsi Pengaturan (Regulating Function): fungsi ini memberikan penekanan
bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi kepada pemerintah sendiri,
artinya dalam membuat kebijakan lebih dinamis yang mengatur kehidupan
masyarakat dan sekaligus meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan
masyarakat.
 Fungsi Pemberdayaan:fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka
pemberdayaan masyarakat , sehingga masyarakat tahu dan menyadari serta
mampu memilih alternatif yang baik untuk mengatasi atau menyelesaikan
persoalan yang dihadapi.Pemerintah hanya berfungsi sebagai fasilitator dan
motivator untuk membantu masyarakat menemukan jalan keluar dalam
menghadapi setiap persoalan hidup.

a. Kewenangan Pemerintah Daerah


Daerah mempunyai hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan otonomi.Hak dan
kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah
yang dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang
dikelola dalam sistem pengelolaan daerah. Pengelolaan keuangan daerah tersebut
dimaksud dilakukan dengan cara yang efisien, efektif , transparan, akuntabel dan
tertib, adil serta taat pada peraturan perundang undangan yang berlaku.
Beberapa urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk kabupaten
atau kota meliputi beberapa hal berikut:
 Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
 Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.
 Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
 Penyediaan sarana dan prasarana umum
 Penanganan bidang kesehatan.
 Penyelenggaraan Pendidikan
 Penanggulangan masalah social
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan
 Fasilitas pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah
 Pelayan Pertahanan

b. Kewajiban Pemerintah Daerah


Adapun kewajiban pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah antara
lain:
 Melindungi masyarakat., menjaga persatuan dan keamanan nasional.
 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
 Mengembangkan kehidupan demokrasi
 Mewujudkan kebenaran dan keadilan
 Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
 Menyediakan fasilitas kesehatan
 Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
 Mengembangkan sistem jaminan sosial.
 Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
 Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
 Melestarikan lingkungan hidup.
 Mengelola administrasi kependudukan.
 Melestarikan nilai sosial budaya.
 Membentuk dan menerapkan peraturan perundang undangan sesuai
dengan kewenangannya.
2. Indikator Keberhasilan Otonomi Daerah
Indikator keberhasilan otonomi daerah dapat dilihat dari yang meliputi pengawasan,
perencanaan pengendalian serta evaluasi pada semua aspek kehidupan.Adapun
indikator keberhasilan itu adalah...
o Terjaminnya keseimbangan pembangunan di wilayah Indonesia baik berskala
lokal maupun nasional.
o Terjangkaunya pelayanan pemerintah bagi seluruh rakyat Indonesia secara adil
dan merata..
o Tersedianya pelayanan pemerintah yang efektif dan efidien.

Sikap sikap yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan diatas adalah memiliki sikap
sebagai berikut:
o Kapabilitas
o Integritas
o Akseptabilitas
o Akuntabilisasi

RANGKUMAN

Desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik


Indonesia: Desentralisasi, Otonomi Daerah, Otonomi daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat : Fungsi layanan,
Fungsi pengaturan, Fungsi pemberdayaan
Latihan (essay)
Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan
dengan alternatif penyelesaiannya!

01. Jelaskan apa sajkah kewenangan dari pemerintah daerah itu.


Altenatif penyelesaian

02. Jelaskan apa sajakah kewajiban dari pemerintah daerah itu.


Altenatif penyelesaian

03. Sebutkan sikap sikap yang dibutuhkan untuk merealisasikan


indikator keberhasilan otonomi daerah.
Altenatif penyelesaian

Jakarta, 5 Januari 2020

Mengetahui Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah,

Drs. Sri Rahayu Miftahul Janah, S.Pd


NIP................................ NIP ................................

Anda mungkin juga menyukai