Anda di halaman 1dari 10

Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN.

2503-4448

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM


BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA

Wiji Tri Utari*, Raudhatul Fadhilah dan Fitriani


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No 111 Pontianak Kalimantan Barat
*Email: wiji.tri.utari95@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi
Larutan Penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya yang valid, praktis dan efektif. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Borg & Gall.
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa: (1) LKS Praktikum Berbasis Inkuiri
terbimbing yang dikembangkan dinyatakan valid, mendapatkan rata-rata skor 1,00 dengan
klasifikasi sangat tinggi. (2) LKS dinyatakan praktis, mendapatkan persentase sebesar 83,71% pada
uji coba lapangan awal dan sebesar 85,65% pada uji coba lapangan utama dengan klasifikasi sangat
tinggi. (3) LKS dinyatakan efektif dengan persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 76,47%.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Larutan Penyangga, LKS Praktikum

ABSTRACT

This research aimed to develop student worksheet for experiment based on guided inquiry in buffer
solution at SMA Negeri 4 Sungai Raya which are valid, practical, and effective. The development
of student worksheet in this research used Borg & Gall model. The results of this research showed
that : (1) This student worksheet was stated as a valid result with an average score 1,00 which
classified very high criteria. (2) This student worksheet was stated as a practical result with the
percentage of preliminary field testing was 83,71% and 85,65% in main field testing which
classified very high criteria. (3) This student worksheet was stated as an effective result with the
classical completeness percentage was 76,47%. Based on the results, it can be concluded that the
worksheet for experiment based on guided inquiry can be used in learning process.

Keywords: Guided Inquiry, Buffer Solution, Student Worksheet for Experiment

69
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

PENDAHULUAN penyangga dalam tubuh makhluk hidup”


Ilmu kimia dipelajari bukan hanya yang merujuk pada Kurikulum Tingkat
untuk menguasai kumpulan pengetahuan Satuan Pendidikan (KTSP) yang
berupa fakta, konsep, atau prinsip tetapi dipelajari di kelas XI semester genap.
juga untuk mengetahui suatu proses Hasil belajar siswa pada materi
penemuan dan penguasaan petunjuk atau larutan penyangga yang masih banyak
metode ilmiah (Jahro dan Susilawati, berada di bawah KKM dapat dilihat pada
2009: 20). Realita yang terjadi di sekolah Tabel 1 berikut.
bahwa mata pelajaran kimia dianggap Tabel 1. Persentase Nilai Ulangan
sulit oleh sebagian besar siswa SMA, Harian Kimia Materi Asam Basa,
sehingga banyak dari siswa yang tidak Larutan Penyangga dan Hidrolisis
berhasil dalam belajar kimia. Selain itu, Garam XI IPA Tahun Ajaran
ada anggapan bahwa pelajaran kimia 2015/2016 SMA Negeri 4 Sungai Raya
merupakan pelajaran yang menakutkan Asam Larutan Hidrolisis
dan membosankan (Yuniasri, 2013: 2). Kel Basa Penyangga Garam
Banyak faktor yang menyebabkan kimia as T TT T TT T TT
dianggap sebagai pelajaran yang sulit, di (%) (%) (%) (%) (%) (%)
antaranya kurangnya pemahaman siswa XI 60,2 39,7 21,5 78,4 29,8 70,1
IPA 3 6 9 0 8 1
terhadap konsep-konsep kimia dan
banyak konsep-konsep kimia yang
Keterangan :
bersifat abstrak (Nazar dkk, 2013: 1).
T : Tuntas
Faktor penyebab siswa merasa
TT : Tidak Tuntas
sulit dalam belajar kimia karena
kurangnya pemahaman konsep juga
Masalah mengenai kurangnya
dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA
pemahaman konsep ini dapat diatasi
Negeri 4 Sungai Raya. Berdasarkan
dengan adanya pengembangan
wawancara yang telah dilakukan dengan
keterampilan proses sains. Dwinjayanti &
guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 4
Siswaningsih (2005:2) menyatakan
Sungai Raya, diketahui bahwa hasil
bahwa pengembangan keterampilan
belajar siswa masih banyak yang berada
proses sains siswa dan penguasaan
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
konsep siswa, dapat ditingkatkan
(KKM) yaitu 75 serta kesulitan yang
menggunakan metode praktikum, karena
sering dialami siswa ialah berupa
pada kegiatan praktikum dapat
penalaran konsep dalam materi
dikembangkan keterampilan
pembelajaran kimia, salah satunya pada
psikomotorik, kognitif, dan juga afektif.
materi larutan penyangga. Materi larutan
Hasil observasi pra-penelitian
penyangga merupakan salah satu materi
menunjukkan bahwa metode praktikum
kimia Sekolah Menengah Atas (SMA)
telah dilaksanakan di SMA Negeri 4
yang terdapat dalam Standar Isi yang
Sungai Raya pada beberapa materi
termasuk ke dalam Standar Kompetensi 4
pelajaran kimia seperti pada materi uji
dengan Kompetensi Dasar 4.3 yaitu
larutan elektrolit, asam-basa, laju reaksi,
“Mendeskripsikan sifat larutan
koloid dan sebagainya. Namun belum
penyangga dan peranan larutan

70
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

terlaksana pada materi larutan tanpa bantuan karena kurangnya


penyangga. Salah satu kendalanya ialah pengalaman dan pengetahuan atau belum
karena belum tersedianya Lembar Kerja mencapai tingkat perkembangan kognitif
Siswa (LKS) praktikum yang yang diperlukan untuk berpikir abstrak.
mendukung untuk mengatasi masalah Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing
pemahaman konsep siswa pada materi siswa memiliki kesempatan untuk
larutan penyangga. menginvestigasi materi baik secara
Pembelajaran menggunakan metode konseptual dan prosedural dengan arahan
praktikum selain ditunjang dengan berupa pertanyaan dalam LKS.
ketersediaan alat dan bahan, juga harus Penelitian sebelumnya yang
ditunjang dengan sumber atau media dilakukan oleh Zahara (2013: 75)
pembelajaran yang lain. Salah satu mengenai pengembangan LKS
sumber dan media pembelajaran yang praktikum berbasis inkuiri terbimbing
dapat menunjang pembelajaran pada subpokok materi hubungan hasil
praktikum adalah LKS praktikum. kali kelarutan dan pengendapan
Menurut Afifah (2015: 2), salah satu menunjukkan hasil bahwa keterlaksanaan
peran LKS di dalam pembelajaran adalah LKS berbasis inkuiri yang
dapat menuntun siswa dalam proses dikembangkan sangat baik dengan
belajar dan mengembangkan kemampuan persentase sebesar 91,57% yang terdiri
kerja ilmiahnya. Dalam hal ini, maka dari observasi keterlaksanaan tahapan
penting adanya LKS praktikum yang inkuiri (100%) dan penilaian jawaban
dapat mengembangkan serta membantu siswa terhadap tugas-tugas LKS
siswa melakukan kerja ilmiah dalam (83,15%). Respon siswa terhadap LKS
menemukan konsep pembelajaran yang berbasis inkuiri ini juga sangat baik
ingin dicari, sehingga siswa menjadi dengan persentase sebesar 83,45%.
terbiasa untuk melakukan kegiatan- Wulandari (2014: 96) pada penelitiannya
kegiatan ilmiah dan kemampuan kerja mengenai pengembangan LKS
ilmiahnya dapat meningkat. praktikum berbasis inkuiri terbimbing
Suyanti (2010: 68) menyatakan pada pokok bahasan sistem koloid
bahwa, model pembelajaran inkuiri melalui pembuatan dan pengujian sabun
merupakan suatu rangkaian kegiatan juga menunjukkan tingkat keterlaksanaan
belajar yang melibatkan seluruh praktikum menggunakan LKS yang
kemampuan siswa untuk mencari dan dikembangkan tergolong baik sekali
menyelidiki secara sistematis, kritis dan (88,32%) yang terdiri dari observasi
logis sehingga siswa dapat merumuskan keterlaksanaan praktikum (98,77%) dan
penemuannya sendiri. Gormally et al penilaian jawaban siswa terhadap tugas –
(2011: 45) mengungkapkan bahwa jenis tugas dalam LKS (77,86%). Berdasarkan
inkuiri yang cocok digunakan untuk uraian di atas, maka peneliti merasa perlu
tingkat SMA adalah inkuiri terbimbing, melakukan penelitian dengan judul
dikarenakan inkuiri terbimbing “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
menyediakan lebih banyak arahan untuk (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri
para siswa yang belum siap untuk Terbimbing pada Materi Larutan
menyelesaikan masalah dengan inkuiri

71
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

Penyangga di SMA Negeri 4 Sungai sampel uji coba lapangan utama. Sampel
Raya”. penelitian pada uji coba lapangan awal
sebanyak 9 siswa, dan pada uji coba
METODE PENELITIAN lapangan utama sebanyak 30 siswa.
Jenis Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Teknik dan Alat Pengumpul Data
penelitian dan pengembangan atau Teknik pengumpulan data yang
Reasearch and development menurut digunakan adalah teknik komunikasi
Borg and Gall. Mulyatiningsih (2012 : tidak langsung, teknik observasi dan
163) menyatakan bahwa metode teknik pengukuran. Alat pengumpul data
penelitian dan pengembangan merupakan yang digunakan adalah lembar validasi,
metode penelitian yang digunakan untuk angket respon siswa, lembar observasi dan
mengembangkan atau memvalidasi soal posttest.
produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Penelitian Analisis Data
dan pengembangan LKS praktikum Analisis data pada penelitian
berbasis inkuiri terbimbing ini dilakukan pengembangan LKS praktikum berbasis
hanya sampai langkah ke tujuh dari inkuiri terbimbing ditinjau dari aspek
sepuluh langkah. Langkah-langkah yang kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Analisis Kevalidan
1) Penelitian dan pengumpulan data Kevalidan LKS berbasis inkuiri
(research and information collecting), 2) terbimbing didasarkan menurut penilaian
Perencanaan (planning), 3) validator yang ahli dibidangnya.
Pengembangan draf produk (develop Penilaian para validator yang terdiri dari
preliminary form a product), 4) Ujicoba 2 ahli materi, 2 ahli media, dan 2 ahli
lapangan awal (preliminary field testing), bahasa. Data yang dperoleh kemudian
5) Merevisi hasil ujicoba (main product diolah dengan rumus perhitungan
revision), 6) Ujicoba lapangan utama Gregory. Hasil validitas kemudian
(main field testing), 7) Penyempurnaan dicocokan dengan kriteria kevalidan
produk hasil uji lapangan (operational instrumen penelitian menurut Amir, dkk
product revision). (2015: 206) pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Kriteria Kevalidan Instrumen
Subjek Penelitian Penilaian
Subjek pada penelitian ini adalah
siswa kelas XI dan XII IPA SMA Negeri
4 Sungai Raya dengan total berjumlah 43
siswa. Pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik
sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Sampel yang 2. Analisis Kepraktisan
akan digunakan pada penelitian ini terdiri Analisis kepraktisan diketahui
dari sampel uji coba lapangan awal dan berdasarkan analisis angket respon siswa.
72
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

LKS yang dikembangkan dikatakan Tabel 4. Kriteria Nilai Respon Siswa


praktis jika rata-rata respon siswa lebih
dari ≥ 60% atau interpretasi kepraktisan
menunjukkan tinggi atau sangat tinggi
(Prasetyo, 2012: 3). Sebelum
menganalisis data respon, mula-mula
dihitung jumlah responden melalui
pilihan jawaban pada setiap butir
pernyataan. Kemudian dicari nilai skor
angket per item dengan mengalikan 3. Analisis Keefektifan
jumlah responden dan skor pilihan LKS praktikum berbasis inkuiri
jawaban sesuai kriteria pernyataan positif terbimbing yang dikembangkan
dan negatif. Skor setiap pilihan jawaban dikatakan efektif jika setelah mengikuti
untuk menghitung nilai skor angket per pembelajaran dengan menggunakan LKS
item dapat dilihat pada Tabel 3. praktikum berbasis inkuiri terbimbing,
siswa tuntas secara klasikal atau lebih
Tabel 3. Skor Pilihan Jawaban Angket besar sama dengan 65% dari jumlah
Respon Siswa siswa yang ada di kelas tersebut (Astuti
dkk, 2012:30).

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian
dan pengembangan atau Research and
Development (R & D) yaitu
Jumlah keseluruhan dari nilai skor
menghasilkan produk berupa LKS
angket per item ditentukan terlebih
praktikum berbasis inkuiri terbimbing
dahulu, kemudian dicari nilai dengan
yang layak digunakan sebagai bahan ajar
rumus yang dimodifikasi dari Khabibah
penunjang pelaksanaan praktikum guna
(Prasetyo, 2012: 2), seperti persamaan
mengatasi masalah pemahaman konsep
berikut.
dalam sub materi sifat larutan penyangga.
Nilai = x 100% Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
Skor maksimum dapat dicari dengan a. Pengumpulan Data
mengalikan jumlah responden dan skor Pada tahap ini peneliti melakukan
pilihan terbaik dari pernyataan positif dan analisis kebutuhan, kajian literatur, dan
negatif yaitu 4. Kemudian menghitung mengidentifikasi faktor-faktor yang
banyaknya kriteria sangat lemah, lemah, menimbulkan permasalahan sehingga
kuat, dan sangat kuat dari seluruh butir perlu ada pengembangan produk baru
pernyataan. Selanjutnya membuat (Mulyatiningsih, 2012: 163). Analisis
kategori untuk seluruh butir pernyataan kebutuhan bertujuan menetapkan masalah
yang dapat dilihat pada Tabel 4. dasar penelitian. Analisis kebutuhan
(Prasetyo, 2012: 2). dimulai dengan analisis kurikulum.

73
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

Analisis dilakukan pada silabus Kimia revisi. Berikut ini hasil perhitungan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan validasi yang dilakukan oleh tim pakar
(KTSP) kelas XI semester genap materi pada instrumen penelitian berupa RPP,
larutan penyangga. angket respon siswa, dan soal posttest.
1. Rekapitulasi validasi RPP dapat dilihat
b. Perencanaan pada Tabel 5.
LKS praktikum berbasis inkuiri Tabel 5. Rekapitulasi validasi RPP
terbimbing pada materi larutan
penyangga yang akan dikembangkan
pada penelitian ini berisi sintaks inkuiri
diantaranya: rumusan masalah,
merumuskan hipotesis, menguji hipotesis,
menganalisis data dan merumuskan
kesimpulan. Selain itu LKS yang
dikembangkan ini juga berisi materi yang
ringkas dan mudah dipahami, intruksi
yang meningkatkan pemahaman konsep
dan keterampilan siswa dalam bekerja
secara ilmiah, apersepsi yang dibahas
lebih lanjut dalam materi, serta gambar-
gambar yang mendukung materi larutan
penyangga.

c. Pengembangan Draf Produk


2. Rekapitulasi validasi angket respon
Pada tahap ini mulai disusun
dapat dilihat pada Tabel 6.
rancangan awal LKS berbasis inkuiri
Tabel 6. Rekapitulasi validasi angket
terbimbing dan instrumen yang
respon siswa
dibutuhkan dalam penelitian. Kemudian
dilakukan validasi terhadap rancangan
awal produk oleh pakar yang ahli dalam
bidangnya. Sebelum diujicobakan pada
siswa, Instrumen penelitian dan LKS
praktikum harus divalidasi terlebih
dahulu dengan merujuk pada ketentuan
validasi isi menurut Gregory (Hairida dan
Astuti, 2012: 29). Validasi dilakukan oleh
ahli pada bidangnya meliputi ahli materi,
ahli media, ahli bahasa dengan jumlah
validator sebanyak 2 orang untuk masing-
masing ahli. Proses ini dilakukan untuk
mengoreksi LKS praktikum yang telah
disusun sebelumnya dan hasilnya
digunakan sebagai acuan dalam proses

74
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

3. Rekapitulasi validasi soal posttest Tabel 9. Rekapitulasi validasi ahli


dapat dilihat pada Tabel 7. media
Tabel 7. Rekapitulasi validasi soal
posttest

3. Rekapitulasi validasi ahli bahasa dapat


dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rekapitulasi validasi ahli
bahasa

Rekapitulasi perhitungan validasi


instrumen penelitian pada Tabel 4, 5 dan
6 menunjukkan koefisien validitas
sebesar 1,00 yang termasuk pada criteria
validitas sangat tinggi. Hal ini berarti Rekapitulasi perhitungan validasi
instrumen penelitian tersebut layak untuk LKS praktikum berbasis inkuiri
digunakan. terbimbing pada Tabel 7, 8 dan 9
Setelah dilakukan analisis terhadap menunjukkan koefisien validitas sebesar
instrumen penelitian dan dinyatakan 1,00 yang termasuk pada kriteria validitas
instrumen telah layak digunakan maka sangat tinggi. Hal ini menunjukkan
tahap selanjutnya melakukan validasi bahwa LKS praktikum berbasis inkuiri
LKS terhadap 2 validator ahli materi, 2 terbimbing tersebut layak untuk
validator ahli media dan 2 validator ahli digunakan pada tahap uji coba.
bahasa.
1. Rekapitulasi validasi ahli materi dapat d. Uji Coba Lapangan Awal
dilihat pada Tabel 8. Borg & Gall (Mulyatiningsih, 2012:
Tabel 8. Rekapitulasi validasi ahli 163) membatasi jumlah sampel dalam uji
materi coba lapangan awal melibatkan sekitar 6-
12 orang sampel. Nugraha dkk (2013 :
32) menyatakan bahwa uji coba lapangan
awal dilakukan untuk mengetahui dan
mencari kekurangan, kelemahan, kendala
serta hambatan yang mungkin terjadi
selama proses pembelajaran. Apabila
2. Rekapitulasi validasi ahli media dapat LKS praktikum berbasis inkuiri
dilihat pada Tabel 9. terbimbing sudah memenuhi kriteria

75
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

keefektifan dan kepraktisan maka digunakan penelitian pre-experimental


penelitian dapat dilanjutan pada tahap dengan bentuk one-shot case study.
selanjutnya yaitu uji coba lapangan Adapun rekapitulasi hasil analisis
utama. Sampel pada uji coba lapangan angket respon siswa dapat dilihat pada
awal ini melibatkan 9 siswa kelas XII Tabel 11.
IPA SMA Negeri 4 Sungai Raya. Siswa Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Angket
dari kelas tersebut dipilih masing-masing, Respon Siswa
yaitu 3 siswa berkemampuan tinggi, 3 Tahapan Nilai Respon
siswa berkemampuan sedang dan 3 siswa Siswa
berkemampuan rendah dalam mata Uji coba lapangan awal 83,71%
pelajaran kimia. Untuk menguji Uji coba lapangan 85,65%
kepraktisan produk, akan dilihat pada utama
hasil analisis angket respon siswa yang
diberikan setelah pembelajaran. Untuk Berdasarkan hasil perhitungan respon
menguji keefektifan produk, digunakan siswa diperoleh nilai sebesar 83,71%
penelitian pre-experimental dengan pada uji coba lapangan awal dan 85,65%
bentuk one-shot case study. pada uji coba lapangan utama. Sesuai
dengan kategori yang ditetapkan, respon
e. Revisi Uji Coba Lapangan Awal siswa pada uji coba lapangan tersebut
Revisi yang dilakukan pada tahap ini berada pada interval 80% - 100%
berdasarkan analisis komentar/saran yang menunjukkan kategori sangat kuat, hal ini
diberikan oleh siswa terhadap LKS. berarti LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing dikatakan praktis untuk
f. Uji Coba Lapangan Utama digunakan.
Borg & Gall (Mulyatiningsih, 2012: Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Post-test
164) menyebutkan dalam uji coba Siswa Uji coba Lapangan Awal dan Uji
lapangan utama disarankan mengambil Coba Lapangan Utama
sampel yang lebih banyak yaitu Uji coba Uji coba
melibatkan sekitar 30-100 orang sampel. lapangan lapangan
Uji coba lapangan utama melibatkan awal utama
seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri Jumlah siswa 9 34
4 Sungai Raya dengan jumlah seluruhnya Jumlah siswa 7 26
sebanyak 34 siswa. Uji coba lapangan tuntas
utama bermanfaat untuk melihat sejauh Jumlah siswa 2 8
mana produk yang dibuat dapat mencapai tidak tuntas
sasaran dan tujuan. Uji lapangan utama Persentase 77,78% 76,47%
ini dilakukan untuk memperoleh produk ketuntasan
akhir dari LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing yang dikembangkan. Untuk Keefektifan LKS praktikum berbasis
menguji kepraktisan produk, akan dilihat inkuiri terbimbing dapat diketahui dari
pada hasil analisis angket respon siswa hasil posttest siswa pada uji coba
yang diberikan setelah pembelajaran. lapangan awal dan uji coba lapangan
Untuk menguji keefektifan produk, utama. Analisis kefektifan dilakukan

76
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

dengan menganalisis nilai sesudah coba lapangan awal dan utama


pembelajaran dengan menggunakan LKS berturut-turut adalah 77,78% dan
praktikum berbasis inkuiri terbimbing. 76,47% yang telah memenuhi kriteria
Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat aspek keefektifan.
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. menunjukan persentase hasil DAFTAR PUSTAKA
posttest pada uji coba lapangan awal dan
uji coba lapangan utama. Nilai ketuntasan Afifah, R. N. (2015). Pengembangan
dari 9 siswa pada uji coba lapangan awal Lembar Kerja Siswa (LKS) Ilmu
sebesar 77,78% sedangkan ketuntasan Pengetahuan Alam Berbasis
dari 34 siswa pada uji coba lapangan Metode Percobaan. Skripsi.
utama persentase ketuntasan posttest Yogyakarta: Universitas PGRI.
sebesar 76,47%. LKS praktikum berbasis Yogyakarta
inkuiri terbimbing yang dikembangkan Amir, M., Muris dan Arsyad, M. (2015).
dikatakan efektif jika setelah mengikuti Pengembangan Perangkat
pembelajaran menggunakan LKS Pembelajaran Berbasis
praktikum berbasis inkuiri terbimbing, Pengalaman Pada Peserta Didik
siswa tuntas secara klasikal atau lebih Kelas XI IPA SMA Negeri 9
besar sama dengan 65% dari jumlah Pinrang. Jurnal Sains dan
siswa yang ada di kelas (Astuti dkk, Pendidikan Fisika. 11(3): 202-
2012: 30). Dari data tersebut dapat 213.
disimpulkan bahwa LKS praktikum Astuti, W. P., Nur, M. dan Rahayu, Y. S.
berbasis inkuiri terbimbing, telah (2011). Pengembangan Perangkat
memenuhi aspek keefektifan. Pembelajaran untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
SIMPULAN Siswa Melalui Pelatihan Strategi
Berdasarkan hasil penelitian yang Belajar Membaca pada Pokok
telah dilakukan, maka dapat diambil Bahasan Sistem Peredaran Darah
kesimpulan sebagai berikut: di SMA. Pendidikan Sains
1. Hasil analisis kevalidan aspek materi, Pascasarjana Universitas Negeri
media dan bahasa menunjukkan nilai Surabaya.1(1) : 28-35.
koefisien validitas masing-masing Dwijayanti, G dan Siswaningsih, W.
sebesar 1,00 dengan kriteria sangat (2004). Keterampilan Proses
tinggi. Siswa SMU Kelas II pada
2. Hasil analisis kepraktisan berdasarkan Pembelajaran Kesetimbangan
nilai respon siswa untuk uji coba Kimia melalui Metode Praktikum,
lapangan awal dan utama berturut- Makalah FPMIPA. Bandung :
turut adalah 83,71% dan 85,65% Universitas Pendidikan Indonesia.
dengan kriteria sangat tinggi. Gormally, C., Brickmann, P., Hallar, B.
3. Hasil analisis keefektifan, yang dan Armstrong, N. (2011).
didasarkan pada analisis hasil belajar Lessons Learned about
setelah menggunakan LKS praktikum Implementing an Inquiry-Based
berbasis inkuiri terbimbing untuk uji Curriculum in College Biology

77
Vol. 6 No. 1, Februari 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

Laboratory Classroom. Journal of Suyanti, R. D. (2010). Strategi


College Science Teaching. 40 (3): Pembelajaran Kimia. Yogyakarta
45-51. : Graha Ilmu.
Hairida dan Astuti, M. W. (2012). Self Wulandari dan Fitri, D. (2014).
Efficacy dan Prestasi Belajar Pengembangan Lembar Kerja
Siswa dalam Pembelajaran IPA- Siswa (LKS) Praktikum Berbasis
Kimia. Jurnal Pendidikan Inkuiri Terbimbing pada Pokok
Matematika dan IPA. 3(1) : 29- Bahasan Sistem Koloid Melalui
33. Pembuatan dan Pengujian Sabun.
Jahro, I. S., dan Susilawati. (2009). Skripsi. Bandung: Universitas
Analisis Penerapan Metode Pendidikan Indonesia.
Praktikum pada Pembelajaran Yuniasri, D. (2013). Identifikasi
Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Miskonsepsi Siswa Kelas XI di
Atas. Jurnal Pendidikan SMA Negeri Singaraja dan SMA
Kimia.1(1) : 20-26. Negeri Bali Mandara pada Materi
Struktur Atom dan Ikatan Kimia.
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Skripsi. (Tidak diterbitkan).
Penelitian Terapan Bidang Singaraja : Universitas
Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Pendidikan Ganesha.
Nazar, M., Sulastri., Winarni. S., & Zahara, R. (2013). Pengembangan
Fitriana. R. (2013). Identifikasi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Miskonsepsi Siswa SMA pada Praktikum Berbasis Inkuiri
Konsep Faktor-faktor yang Terbimbing Pada Subpokok
Mempengaruhi Laju Reaksi. Materi Hubungan Hasil Kali
Jurnal Biologi Edukasi. 2(3) : 1-5. Kelarutan dan Pengendapan.
Nugraha, D. A., Binadja, A. dan Skripsi. Bandung: Universitas
Supartono. (2013). Pendidikan Indonesia.
Pengembangan Bahan Ajar
Reaksi Redoks Bervisi SETS,
Berorientasi Konstruktivistik.
Journal of Innovative Science
Education. 2(1) : 27-34.
Prasetyo, W. (2012). Pengembangan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
dengan Pendekatan PMR pada
Materi Lingkaran di Kelas VIII
SMPN 2 Kepohbaru Bojonegoro.
MATHEdunesa. 1(1) : 1-6.

78

Anda mungkin juga menyukai