Anda di halaman 1dari 11

TUGAS REVIEW JURNAL PTK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian”


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ani Rusilowati, M. Pd.

Disusun Oleh
Naila Rizqi Darma Putri
4201418066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Review Jurnal

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Usaha Dan Energi
Pada Peserta Didik Kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Sampolawa
Semester Genap Ta 2018/2019
Jurnal : Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
Volume & Halaman : Vol. 5 No. 1, 89-99
Tahun : Januari 2020
Penulis : Candra Dewi, La Tahang , Muhamad Yuris
Reviewer : Naila Rizqi Darma Putri
Tanggal : 16 April 2020

Tujuan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan pembelajaran Discovery


Learning bertujua untuk Penelitian ini bertujuan (1)untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X MIA2 SMA Negeri 3
Sampolawa pada materi usaha dan energi setelah penerapan model
pembelajaran discovery learning, (2) Untuk mengetahui ketuntasan hasil
belajar peserta didik kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Sampolawa pada materi
usaha dan energi setelah penerapan model pembelajaran discovery learning.
Latar Belakang Kegiatan di laboratorium merupakan suatu proses penemuan yaitu
melakukan kegiatan ilmiah dari teori yang telah dipelajari, permasalahan
yang terjadi pada sekolah SMA Negeri 3 Sampolawa peserta didik tidak
bisa melakukan kegiatan tersebut salah satunya pada materi usaha dan
energi, di sekolah tersebut baru gedung laboratorium fisika yang ada, untuk
peralatan belum ada satupun di dalam laboratorium sehingga menjadi
penyebab kegiatan praktikum tidak diadakan. Hasil observasi dan
wawancara bersama Guru SMA Negeri 3 Sampolawa pada tanggal 28
November 2018, diperoleh informasi dari guru bahwa peserta didik dalam
melakukan kegiatan diskusi masih kurang aktif dalam mengajukan
pertanyaan dan menyimpulkan hasil diskusinya sehingga pembelajaran
didalam kelas kurang optimal. Sedangkan informasi yang diperoleh dari
peserta didik bahwa dalam proses belajar mengajar peserta didik banyak
mengalami kesulitan untuk memahami materi pelajaran fisika yang
disampaikan oleh guru karena, peserta didik juga belum pernah melakukan
kegiatan eksperimen dan melakukan demostrasi secara langsung, akibatnya
peserta didik sangat kurang dalam malakukan eksperimen atau
mendemonstrasikan contohcontoh yang berada disekitarnya yang berkaitan
dengan materi. Hal tersebut membuat peserta didik kurang memahami
materi yang diajarkan. Sehingga, masalah-masalah tersebut berdampak
rendahnya hasil belajar peserta didik yang ditunjukan melalui ulangan
harian mata pelajaran Fisika peserta didik kelas X MIA2
Subjek Penelitian peserta didik kelas X MIA2 dengan jumlah peserta didik sebanyak 25 orang di SMA
Negeri 3 Sampolawa yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019.
Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian tindakan kelas (PTK) atau juga
disebut dengan Classroom Action Research. Dengan model pembelajaran
Discovery Learning.
Metode 1. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan a. Data mengenai aktivitas guru diambil dengan menggunakan lembar
dan observasi dengan cara check (√) serta memberikan skor pada setiap
Analisis aspek yang dilakukan untuk guru sesuai dengan kriteria yang
Data ditentukan.
b. Data mengenai hasil belajar Fisika diambil dengan menggunakan tes
hasil belajar yang dilaksanakan melalui tes siklus I dan tes siklus II yang
berbentuk essay test untuk aspek pengetahuan.
2. Instrument penelitian Instrumen yang di gunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi adalah berupa soal tes hasil
belajar peserta didik dan lembar observasi.
Langkah-langkah dalam menganalisis hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan hasil belajar peserta didik
2. Menentukan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik (X)
3. Mentukan standar deviasi tingkat hasil belajar peserta
4. Menentukan presentase tingkat ketuntasan belajar
Langkah-langkah
Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat 2 siklus. Setiap siklus terdapat 4 bagian proses
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi.
Hasil Penelitian Kesimpulan yang diperoleh dengan menerapkan pembelajaran
discovery learning yaitu hasil belajar peserta didik kelas X MIA2 SMA
Negeri 3 Sampolawa pada materi usaha dan energy yang diajar
menggunakan model pembelajaran discovery learning mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar peserta
didik pada siklus I sebesar 70,9, sedangkan pada siklus II nilai rata-
ratanya sebesar 80,6. 2. Ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas X
MIA2 SMA Negeri 3 Sampolawa pada materi usaha dan energi yang
diajar menggunakan model discovery learning meningkat secara
signifikan dari siklus I ke siklus II. Adapun ketuntasan belajar peserta
didik berdasarkan KKM pada siklus I sebesar 48 %, sedangkan pada
siklus II meningkat menjadi 88%.
Kekuatan - Tiap siklus dilakukan 2 kali tatap muka.
- Pengajar (guru) ikut diuji.
Penelitian
- Di dalam pendahuluan sangat terperinci dalam menjelaskan dasar-
dasar dan latar belakang penelitian.
- Manfaanya dapat dirasakan secara langsung dalam pembelajaran.
- Dalam pengumpulan data tersaji secara rapi dan komplit
- Penelitian ini merupakan penelitian yang tidak menghabiskan terlalu
banyak biaya.
- Terdapat langkah-langkah yang dilakukan untuk perbaikan secara
jelas dan terperinci.
- Pemilihan model pembelajaran membuat siswa menjadi lebih aktif
dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
- Penelitian lebih fleksibel karena dapat dilakukan saat proses belajar
mengajar.
Kelemahan - Masih terdapat beberapa kata yang salah ketik dan salam dalam
Penelitian penyebutan istilah.
- Penulisan masih kurang rapi.
- Model dikusi yang digunakan kurang dijelaskan terperinci dan
kurang efektif.

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI


GERAK LURUS MELALUI STRATEGI PEMBALAJARAN
QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PAPAN
LUNCUR
Jurnal : Jurnal Pendidikan Tambusai
Volume & Halaman : Volume 4 Nomor 1, 130-133
Tahun : 2020
Penulis : Nini Aswati
Reviewer : Naila Rizqi Darma Putri
Tanggal : 16 April 2020

Tujuan Penelitian Salah satu jenis strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa secara
aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam belajar adalah Pembelajaran dengan menerapkan strategi Quantum Teaching.
Pendidikan fisika di SMP diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan seharihari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar Menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah.
Latar Belakang Realitas menunjukkan sebanyak 55 % nilai IPA di kelas VII 8 dari hasil
ulangan harian kurang dari KKM Individu yang ditentukan sekolah yaitu
sebesar 75. Sedangkan rata–rata nilai kelas adalah 74,50. Ini menunjukkan
bahwa selama ini prestasi belajar siswa di kelas VII 8 dalam mata pelajaran
IPA Fisika masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dan
antusiasme siswa dalam belajar fisika. Sehingga perlu diterapkan suatu
strategi pembelajaran inovatif yang dapat menambah motivasi dan
antusiasme siswa dalam belajar IPA.
Subjek Penelitian Siswa kelas SMP Negeri 25 SMPN Pekanbaru sejumlah 31 siswa.

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
terdiri dari 2 siklus dan tiap siklusnya terdiri dari 1 kegiatan tatap muka, dengan
masing–masing tatap muka selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit). Setiap siklus
terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Metode Karakteristik responden adalah kelompok siswa yang beragam dari segi
Pengumpulan jenis kelamin dan tingkat prestasi belajarnya. Data hasil pengamatan hasil
dan aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
Analisis teknik persentase. Dalam penelitian ini siswa dikatakan aktif apabila skor
Data aktivitasnya minimal mencapai 70 % dari skor maksimal. Secara klasikal
siswa dikatakan aktif apabila dalam satu kelas siswa yang aktif secara
individu minimal 85 % dari keseluruhan siswa.

Langkah-langkah
Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat 2 siklus. Setiap siklus terdapat 4 bagian proses
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi.
Hasil Penelitian Penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching materi gerak
lurus dilakukan dengan cara mengorganisasi siswa dalam kelompok
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan langkah-langkah:
tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan. Pada
siklus I interaksi dan diskusi antar anggota kelompok belum maksimal.
Tetapi dengan bimbingan guru secara bergantian pada masing-masing
kelompok, pada Siklus II interaksi dan diskusi dapat berjalan lebih
maksimal. Penggunaan Strategi pembelajaran Quantum Teaching dapat
meningkatkan prestasi belajar fisika materi gerak lurus pada siswa kelas
VII 8 SMP Negeri 25 Pekanbaru pada Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal
ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa 77,41% pada siklus
I dan 87,10% pada siklus II. Hasil belajar siswa 70,96% pada siklus I dan
90,32% pada siklus II. Respon siswa 77,41% pada siklus I dan 90,32%
pada siklus II.
Kekuatan - Manfaanya dapat dirasakan secara langsung dalam pembelajaran.
- Terdapat pembahasan lebih detail setelah dilaksanakan siklus 2.
Penelitian
- Penelitian lebih fleksibel karena dapat dilakukan saat proses belajar
mengajar.
Kelemahan - Penjelasan tidak lengkap sesuai kaidah penulisan jurnal.
- Terdapat kalimat yang diulang ulang di paragraf selanjutnya.
Penelitian
- Data yang disajikan kurang lengkap secara rinci (banyak yang tidak
disajikan).
- Tidak diperhitungkan proses perhitungan dari hasil data yang
diperoleh.
- Kurang dijelaskan lebih detail bagaimana penerapan model
pembelajarannya.
- Penggunaan pencaoaian keaktifan siswa yang dinilai kurang efektif.

Judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA


MATERI FLUIDA DINAMIS MELALUI METODE
EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA
NEGERI 2 SIGLI TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Jurnal : Jurnal Real Reset
Volume & Halaman : Vol 2, No2, 49-58
Tahun : Januari 2020
Penulis : NURJANNAH
Reviewer : Naila Rizqi Darma Putri
Tanggal : 16 April 2020

Tujuan Penelitian Mengetahui metode eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar fisika materi fluida
dinamis pada siswqa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 2 Sigli tahun pelajaran 2019/2020.

Latar Belakang Berdasarkan proses pembelajaran yang sudah dilakukan, dalam


pembelajaran fisika masih menekankan pada penjelasan-penjelasan hukum-
hukum berikut persamaannya serta pembahasan soal-soal. Siswa
dihadapkan pada penghafalan rumus-rumus dan berhitung, belum
mengoptimalkan pembelajaran laboratorium. Kadang-kadang siswa meras
jenuh dan bosan dalm belajar. Bahkan siswa tidak terlihat aktif dan tidak
berminat untuk belajar. Dari sini terlihat bahwa strategi pembelajaran
dengan metode eksperimen dalam fisika belum terlihat optimal. Menurut
pengamatan yang dilakukan dari semua kelas hanya kelas XI MIPA 1 yang
hasil belajar masih rendah, dari 20 orang siswa hanya 5 orang siswa yang
tuntas atau hasil belajarnya baik, sedangkan lainnya masih rendah hasil
belajarnya, terutama pelajaran Fisika khususnya materi fluida dinamis. Ini
terbukti masih banyak siswa yang harus diremedialkan.
Subjek Penelitian 20 siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 2 Sigli tahun pelajaran 2019/2020.

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
terdiri dari 2 siklus dan tiap siklusnya terdiri dari 1 kegiatan tatap muka, dengan
masing–masing tatap muka selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit). Setiap siklus
terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dilibatkan
langsung untuk mengamati peristiwa atau kejadian yang terjadi pada suatu obyek
dibawa bimbingan guru. Metode eksperimen sebagai metode mengajar yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melatih melakukan suatu proses
secara langsung sehingga anak didik sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta
dalam mengumpulkan data, mengendalikan variabel dan memecahkan masalah
yang dihadapinya secara nyata. Agar dapat berpikir kreatif, siswa memerlukan
kebebasan berpikir untuk mengembangkan dan menghargai pendapat dan daya
nalar. Melalui metode eksperimen diharapkan dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Metode 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data
Pengumpulan menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir
dan siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi keaktifan belajar siswa.
Analisis Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi.
Data Observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas
kemampuan memahami pembelajaran Fisika pada siklus I dan siklus II.
Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
khususnya hasil belajar siswa dalam pelajaran Fisika.
2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data meliputi: a. Tes tertulis
(Soal) , terdiri atas 10 butir soal berbentuk essay b. Non tes, meliputi lembar
observasi dan dokumen.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
dekskriptif, yang meliputi:
1. Analisis deskriptif komparatif hasil belajar dengan cara membandingkan
hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar
dengan indikator pada siklus I dan siklus II.
2. Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan
hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.

Langkah-langkah
Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat 2 siklus. Setiap siklus terdapat 4 bagian proses
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan, terdiri atas kegiatan: 1) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP); 2) penyiapan skenario pembelajaran.
b. Pelaksanaan, terdiri atas kegiatan; 1) pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan
jadwal, 2) proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. 3) secara
klasikal menjelaskan model pembelajaran melalui metode eksperimen dilengkapi lembar
kerja siswa, 4) memodelkan strategi dan langkah-langkah metode eksperimen, 5)
mengadakan observasi tentang proses pembelajaran, 6) mengadakan tes tertulis, 7)
penilaian hasil tes tertulis.
c. Pengamatan, yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga
diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut
pada siklus berikutnya.
d. Refleksi, yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I.
2. Siklus II
a. Perencanaan, terdiri atas kegiatan: 1) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) 2) penyiapan skenario pembelajaran.
b. Pelaksanaan, terdiri atas kegiatan; 1) pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan
jadwal, pembelajaran metode eksperimen pada pembelajaran Fisika diikuti kegiatan kuis 2)
mengadakan observasi tentang proses pembelajaran, 3) mengadakan tes tertulis, 4)
penilaian hasil tes tertulis.
c. Pengamatan, yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes serta hasil
praktek sehingga diketahui hasilnya,
d. Refleksi, yaitu menyimpulkan pelaksa
Hasil Penelitian Telah terjadi peningkatan pemahaman materi fluida dinamis pada
pembelajaran fisika pada siswa kelas XI MIPA 1 pada semester I tahun
pelajaran 2019/2020. Peningkatan nilai rata-rata yaitu 54,7 pada kondisi
awal menjadi 75,3 pada siklus I dan menjadi 86,8 pada siklus II. Nilai rata-
rata siklus I meningkat 20,6% dari kondisi awal, nilai rata-rata siklus II
meningkat 11,5% dari siklus I. Peningkatan nilai rata-rata kelas secara
keseluruhan sebesar 32,1% Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I ada
peningkatan sebesar 40% dari kondisi awal, siklus II meningkat 25% dari
siklus II. Peningkatan ketuntasan secara keseluruhan sebesar 65%.
Kekuatan - Manfaanya dapat dirasakan secara langsung dalam pembelajaran.
- Dalam hal pejelasan sangat terperinci dan runtut,
Penelitian
misal dalam penjelasan latar belakangnya.
- Guru terlibat dalam semua proses pembelajarannya.
- Terdapat banyak indicator (data) yang dapat diperoleh.
- Penjelasan setiap proses penelitian sangat lengkap.
- Siswa lebih mudah memahami materi karna langsung
melihat bagaimana materi tersebut dapat dibuktikan.
Kelemahan - Menghabiskan banyak biaya dan waktu yang digunakan.
- Terdapat penulisan kata yang salah.
Penelitian
- Tidak dijelaskan perbaikan dari siklus 1 ke siklus 2.
- Tidak disajikan data hasil observasi,seharusnya banyak data yang
didapat diperoleh.
- Tidak di jelaskan dan di perlihatkan proses eksperimen.
- Peran guru yang bertindak sebagai peneliti sekaligus pengajar
seringkali membuat repot.

Anda mungkin juga menyukai