Kelas/Semester : XI/Ganjil
C. Materi Pembelajaran
Konsep hak dan kewajiban manusia
Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam perspektif Pancasila
Kasus-kasus pelanggaran HAM
Upaya Penegakan HAM
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengertian HAM
dengan tepat
Melalui pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapan mengindentifikasi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila dengan tepat
Melalui pembelajaran ini dharapkan peserta didik dapat menyebutkan Kasus Pelanggaran
HAM di Indonesia dengan tepat
Melalui pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat menguraikan upaya – upaya
pengakkan HAM di Indonesia dengan tepat
Langkah Kegiatan :
Pengertian HAM
Beberapa pengertian dikemukakan oleh para tokoh atau yang terdapat dalam dokumen
HAM dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. John Locke (Two Treaties on Civil Government) Hak asasi manusia adalah hak
yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan
tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak).
b. Koentjoro Poerbapranoto (1976) Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi.
Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia nenurut kodratnya yang tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.
c. UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi Manusia) Hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
Setiap orang selain mendapatkan hak, setiap orang juga mempunyai kewajiban. Kewajiban
secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar
setiap manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimana pun dari kewajiban
itulah muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara
yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh
terjadinya ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada maka
akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah bersifat universal. Artinya, hak
dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh 2. 2. Substansi
Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila setiap manusia di dunia tanpa membeda-
bedakan suku bangsa, agama, ras, maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib
menegakkan hak asasi manusia.
B. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila. Nilai
instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai instrumental
sifatnya lebih khusus dibandingkan dengan nilai dasar. Dengan kata lain, nilai
instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Perwujudan nilai
instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai dengan peraturan
daerah. Hak dan kewajiban asasi manusia juga dijamin dan diatur oleh nilai-nilai
instrumental Pancasila. Adapun, peraturan perundangundangan yang menjamin hak asasi
manusia di antaranya sebagai berikut.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama Pasal 28
A – 28 J.
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam
Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
i. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang
Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang
Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
ii. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
iii. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia.
iv. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang
KovenaInternasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
v. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu)
Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara
Perlindungan terhadap Korban dan Saksi dalam pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang Berat.
ii. Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi,
Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat
Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres).
i. Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.
ii. Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi
Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk
Berorganisasi.
iii. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Pengadilan HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan
Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Medan, dan Pengadilan Negeri
Makassar.
iv. Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan Keppres
Nomor 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi
Manusia Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
v. Keputusan Presiden Nomor Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia Tahun 2004 – 2009
C. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila.
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat
dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.
Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang terbuka. Hak asasi manusia
dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental
Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga
negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap warga negara menunjukkan sikap
positif dalam kehidupan sehari hari.
Sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan penegakan Hak Asasi Manusia.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa :
o Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga
terbina kerukunan hidup
o Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai agama dan
kepercayaannya Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada
orang lain
2) Kemanusian yang Adil dan Beradab :
o Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara sesama manusia
o Saling mencintai sesama manusia
o Tenggang rasa kepada orang lain
o Tidak semena-mena kepada orang lain
o Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
o Berani membela kebenaran dan keadilan
o Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
3) Persatuan Indonesia :
o Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
o Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
o Cinta tanah air dan bangsa
o Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
o Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
o Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
o Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
o Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
o Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
o Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
o Menghormati hak-hak orang lain - Suka memberi pertolongan kepada
orang lain Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
o Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah
o Rela bekerja keras Menghargai hasil karya orang lain
Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diri pelaku pelanggar HAM, di antaranya sebagai berikut
Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
Rendahnya kesadaran HAM
Sikap tidak toleran.
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut.
Penyalahgunaan kekuasaan
Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
Penyalahgunaan teknologi.
Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi.
B. Bentuk Pelangggaran Hak Asasi Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pernah mendengar berita tentang kasus pembunuhan,
pemerkosaan, penculikan, dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan kita pun pernah melihat
bahkan terlibat dalam kasus pengeroyokan, pelecehan, penghinaan, atau juga diperlakukan tidak
adil oleh orang lain. Pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk,
yaitu :
a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung maupun
tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar
dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan.
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun rohani.
a. Pelanggaran HAM Biasa Merupakan sebuah kasus pelanggaran HAM yang ringan
dimana tidak sampai mengancam keselamatan jiwa orang. Akan tetapi, ini tetap saja
termasuk dalam kategori berbahaya apabila dalam jangka waktu yang lama. Sehingga
sangat penting untuk segera diatasi supaya tidak ada pelanggaran yang lainnya. Beberapa
contoh pelanggaran HAM ringan yakni pencemaran lingkungan secara sengaja,
b. penggunaan bahan berbahaya pada makanan yang disengaja. 2. Pelanggaran HAM Berat.
Yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan,
penganiayaan, perampokan, perbudakan, penyanderaan.
Menurut UU. RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Pelanggaran HAM
Berat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
i. membunuh anggota kelompok;
ii. mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota
Kelompok.
iii. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya
iv. tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok;
v. memindahkan paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa :
i. Pembunuhan, pemusnahan, perbudakan
ii. Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
iii. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar (asasasas) ketentuan pokok hukum
internasional;
RANGKUMAN
Faktor Internal :
Faktor Eksternal :
1. Penyalahgunaan kekuasaan
2. Ketidaktegasan apparat penegak hukum
3. Penyalahgunaan teknologi
4. Kesenjangan social dan ekonomi
Instrumen Penegakkan Hak Asasi Manusia :
Latihan Essay
Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan alternatif
penyelesaiannya!
2. Mengapa antara hak asasi manusia dengan kewajiban asasi manusia dalam
perwujudanya harus diharmonisasikan?
Altenatif penyelesaian
3. Apa yang akan terjadi apabila dalam proses penegakkan hak asasi
manusia, Pancasila tidak dijadikan dasar atau landasan ?
Altenatif penyelesaian
4. Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-
ciri khusus. Apasajakah ciri khusu HAM itu ?
Altenatif penyelesaian
A hak
B tugas
C kewajiban
D pelaksanaan
E Pengabdian
Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan, Hak untuk dibela, Hak
4. untuk dipertahankan adalah merupakan dari.....
A Hak Negara
B Hak Warga Negara
C Kewajiban Negara
D Kewajiban Warga Negara
E Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak yang paling mendasar dari semua hak manusia adalah ...
6.
A Hak untuk hidup
B Hak untuk memilih
C Hak untuk memeluk agama
D Hak memperoleh keadilan
E Hak atas rasa aman
Hak asasi untuk tetap ada selama manusia itu hidup, merupakan
7. ciri-ciri HAM secara ....
A Umum
B Universal
C Hakiki
D Tidak dapat dicabut
E Tidak dapat dibagi
KONFLIK POSO
8. KONFLIK AMBON
Apa persamaan dari kedua konflik tersebut ?
A Konflik adat
B Konflik antar etnis
C Konflik antar budaya
D Konflik antar agama
E Konflik perebutan wilayah
⌂ Daftar Isi
e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penilaian Diri I
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
No. Pertanyaan Jawaban