Anda di halaman 1dari 6

acc 8/4/2022

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DALAM BENTUK E-MODUL POKOK BAHASAN


FLUIDA STATIS BERBASIS SAINTIFIK DI SMA

Yunus Al Mahdi Siregar1, Sahyar2


Universitas Negeri Medan
yunussiregar330@gmail.com, sahyarunimed.ac.id

ABSTRAK
Pembelajaran melalui pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hokum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hokum atau prinsip yang ditemukan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar dalam bentuk e-modul pokok bahasan Fluida
Statis untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan modul serta hasil belajar peserta
didik yang dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian research and development
(R&D) dengan tipe metode ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu: 1). Analysis, 2). Design, 3).
Development, 4). Implementation, 5). Evalution. Berdasarkan hasil penelitian e-modul berbasis saintifik
pokok bahasan fluida statis yang dikembangkan terdapat 4 kategori, yaitu: 1). Ahli desain memperoleh
kategori valid dan perlu direvisi mendapatkan persentase sebesar 75% dan untuk ahli materi mendapatkan
persentase sebesar 95% dalam kategori sangat valid, 2). Uji coba kepraktisan mendapatkan hasil dari
beberapa pihak responden yaitu hasil uji coba dari guru bidang studi memperoleh persentase sebesar 88%
dalam kategori sangat baik dan uji coba kelompok besar dengan 30 peserta didik memperoleh persentase
sebesar 81% dalam kategori sangat baik, dan 3). E-modul berbasis saintifik pokok bahasan fluida statis
memperoleh kategori sangat baik untuk tingkat keefektifan nya. Hasil yang telah diperoleh pada tes ini
sebesar 83,30% dan dikatakan efektif dalam mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Pengembangan, E-Modul, Berbasis Saintifik, Fluida Statis

ABSTRACT
Learning through a scientific approach is a learning process designed in such a way that students
actively construct concepts, laws or principles through the stages of observing (to identify or find
problems), formulate problems, propose or formulate hypotheses, collect data with various techniques,
analyze data, draw conclusions and communicate the concepts, laws or principles found. This study aims
to determine the process of developing teaching materials in the form of e-modules on the subject of Static
Fluids to determine the validity, practicality and effectiveness of the modules and student learning
outcomes developed. The type of research used is research and development (R&D) with the type of
ADDIE method which consists of 5 stages, namely: 1). Analysis, 2). Designs, 3). Developments, 4).
Implementation, 5). evaluation. Based on the results of scientific-based e-module research, the subject of
static fluid developed there are 4 categories, namely: 1). for design experts to get a valid category and
need to be revised to get a percentage of 75% and for material experts to get a percentage of 95% in the
very valid category, 2). This practicality trial got results from several respondents, namely the results of
trials from teachers in the field of study getting a percentage of 88% in the very good category and large
group trials with 30 students getting a percentage of 81% in the very good category, and 3). The scientific-
based e-module on the subject of static fluid has a very good category for its effectiveness. The results that
have been obtained in this test are 83.30% and are said to be effective in knowing the increase in student
learning outcomes.

Keywords: Development, E-Module , Scientific Based, Static Fluid

PENDAHULUAN tidak bergantung pada informasi searah dari


Pendekatan saintifik merupakan salah guru..
satu pendekatan pembelajaran ilmiah. Majid Pembelajaran saintifik menjadikan
(2014) mengungkapkan bahwa penerapan pembelajaran lebih aktif dan tidak
pendekatan saintifik bertujuan untuk membosankan, siswa dapat mengonstruksi
pemahaman kepada peserta didik dalam pengetahuan dan keterampilannya melalui fakta-
mengenal, memahami berbagai materi fakta yang ditemukan dalam penyelidikan di
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa lapangan guna pembelajaran. Selain itu, dengan
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, pembelajaran berbasis pendekatan saintifik ini,
siswa di dorong lebih mampu dalam
mengobservasi, bertanya, bernalar, dan satuan pembelajaran terkecil dan
mengomunikasikan atau mempresentasikan hal- memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam
hal yang dipelajari dari fenomena alam ataupun satuan waktu tertentu agar siswa menguasai
pengalaman langsung. Keefektifan dan kompetensi yang diajarkan. (Darmiyatun, 2013).
keefesienan sebuah pembelajaran diukur dari Penelitian lain yang dilakukan oleh Eli
tingkat pemahaman materi oleh siswa yang Sumiati dkk dengan tujuan mengetahui
berujung pada peningkatan prestasi belajar karakteristik hasil pengembangan modul fisika
siswa. Untuk itu peran guru adalah memilih berbasis scientific approach, mengetahui
pendekatan pembelajaran yang sesuai, yang keefektifan pengguna modul dalam
mampu membawa siswa kepada pencapaian meningkatkan keterampilan siswa pada proses
prestasi yang setinggi-tingginya. Kenyataannya, sains mendapatkan hasil penelitian yaitu
guru masih menggunakan model pembelajaran karakteristik modul fisika berbasis scientific
tradisional. Hal ini berdampak kepada approach, yang dikembangkan menyajikan
pencapaian prestasi siswa yang kurang materi yang disesuaikan dengan langkah ilmiah
maksimal. (Maria, 2015). dengan fitur akses video dan keefektifan madul
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dikembangkan dapat dikatakan efektif
dengan seorang guru bidang studin fisika di untuk meningkatkan keterampilan proses sains
SMA NEGERI 1 BABALAN bahwa peserta siswa pada materi fluida statis. (Sumiati
didik banyak sekali mengalami kesulitan dalam dkk,2018).
mempelajari ilmu fisika, peserta didik hanya Berdasarkan uraian diatas peneliti
belajar melalui buku pelajaran fisika. Peserta tertarik melakukan penelitian tentang
didik tidak melakukan praktikum di “Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dalam
laboratorium dan peserta didik hanya diberikan Bentuk E-Modul PDF Berbasis Saintifik Pokok
tugas-tugas yang terkadang peserta didik tidak Bahasan Fluida Statis di SMA”.
mengerti, ternyata dengan teori saja peserta
didik tidak mudah untuk memahami pelajaran METODE PENELITIAN
tersebut. Dan disekolah tersebut, guru bidang Penelitian ini sudah dilaksanakan di
studi belum menggunakan bahan ajar modul SMA Negeri 1 Babalan yang beralamat di Jalan
dikarenakan teori yang diajarkan oleh guru Melati Pangkalan Berandan, Kecamatan
melalui bahan ajar seperti buku. Untuk itu Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera
sekolah perlu bahan ajar modul, modul yang Utara untuk siswa kelas XI semester 2 tahun
digunakan yaitu modul berbasis saintifik.. 2021/2022. Penelitian ini merupakan jenis
Modul pembelajaran menurut Winkel penelitian pengembangan atau Research and
(2009), merupakan satuan program belajar Development (R&D) yang bertujuan untuk
mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh mengembangkan bahan ajar modul fisika
siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan berbasis pendekatan saintifik. Penelitian
oleh siswa kepada dirinya sendiri (self- pengembangan adalah sebuah proses untuk
instructional). Modul adalah suatu cara mengembangkan yaitu merencanakan,
pengorganisasian materi pelajaran yang merumuskan, memvalidasi, dan merevisi produk
memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pendidikan. Penelitian pengembangan bahan
pengorganisasian materi pembelajaran ajar modul ini dilakukan berdasarkan analisis
mengandung squencing yang mengacu pada kebutuhan yang sesuai dengan Kurikulum 2013.
pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, Pada saat ini, model ADDIE telah
dan synthesizing yang mengacu pada upaya banyak digunakan untuk mengembangkan
untuk menunjukkan kepada pebelajar model pembelajaran dan model pelatihan dalam
keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur dan bidang pendidikan. Model tersebut mencakup
prinsip yang terkandung dalam materi lima fase utama, yakni : (1) Analysis, (2) Design,
pembelajaran. (3) Development, (4) Implementation, dan (5)
Salah satu solusi diatas pendidik Evaluation and Control. Deskripsi mengenai
dituntut untuk mencari dan menemukan cara setiap fase adalah sebagai berikut :
untuk dapat menumbuhkan keterampilan 1) Fase analisis (analysis) mencakup
berfikir dan memecahkan masalah peserta didik analisis tentang pekerjaan, memilih
melalui pembuatan bahan ajar. Salah satu cara fungsi kerja yang akan dilatihkan,
untuk meningkatkan pemahaman maupun hasil mengkontruksi cara pengukuran kerja,
belajar peserta didik yaitu dengan cara menganalisis kegiatan belajar yang ada,
mengembangkan bahan ajar yang baik. Salah dan memilih pengaturan pembelajaran.
satu bahan ajar yang dapat dikembangkan Pada fase ini peneliti perlu
adalah modul. Modul adalah bahan ajar yang mengidentifikasi permasalahan
dirancang secara sistematis berdasarkan pembelajaran, menetapkan tujuan
kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk pembelajaran, mengidentifikasi
pengetahuan dan keterampilan peserta Hasil Validasi Ahli Desain
didik, dan menganalisis lingkungan Bahan ajar e-modul divalidasi oleh ahli
belajar yang ada. media yang dilakukan oleh 1 orang dosen yaitu
2) Fase perancangan (design) mencakup Ibu Yeni Megalina, S.Pd., M.Si, selaku dosen
pengembangan tujuan, fisika di Universitas Negeri Medan. Penilaian
mengembangkan tes, mendeskripsikan ini berguna untuk mengetahui atau
perilaku awal (entry behaviour), meningkatkan kelayakan dari modul yang
peneliti juga perlu menganalisis konten dikembangkan.
pembelajaran, memilih media, dan Hasil penilaian terhadap indikator yang
membuat plot pembelajaran telah dinilai dari aspek kelayakan kegrafikan
(storyboard). terdapat 7 kriteria sangat baik, 15 kriteria baik,
3) Fase pengembangan (development) dan 5 kriteria kurang. Pada aspek kelayakan
mencakup penentuan aktivitas belajar, bahasa terdapat 12 kriteria baik. Dari pernyataan
menentukan rencana manajemen diatas,dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
pembelajaran dan system modul berbasis saintifik pokok bahasan fluida
penyampaian, memilih/menelaah bahan statis yang telah dikembangkan terdapat 7
ajar yang ada, mengembangkan kriteria sangat baik, 37 kriteria baik, dan 5
rencana pembelajaran, dan kriteria kurang dengan presentase 75,5%
memvalidasi rancangan pembelajaran. dengan kriteria “layak dan perlu revisi”.
4) Fase implementasi (implementation)
mencakup implementasi rencana Hasil Validasi Ahli Materi
manajemen pembelajaran dan Setelah divalidasi oleh ahli desain dan
melakukan pembelajaran/pelatihan. direvisi, maka dikembangkan kembali oleh ahli
5) Fase evaluasi dan control (evaluation materi. Validasi oleh ahli materi dilakukan oleh
and control) mencakup kegiatan 1 dosen yaitu Bapak Purwanto, S.Si.,M.Pd,
evaluasi internal, evaluasi eksternal, selaku dosen fisika di Universitas Negeri Medan.
dan revisi sistem yang dikembangkan. Penilaian ini berguna untuk mengetahui atau
meningkatkan kelayakan serta ketepatan isi dari
Instrument penelitian yang digunakan e-modul yang dikembangkan.
adalah instrument penilaian pokok yang Hasil penilaian terhadap indikator yang
dikembangkan dengan menggunakan telah dinilai dari aspek kelayakan isi terdapat 8
instrument pengumpulan data yaitu angket atau kriteria sangat baik dan 7 kriteria baik,
kuisioner. Instrument yang digunakan dalam sedangkan dari aspek kelayakan penyajian
penelitian ini adalah: terdapat 4 kriteria sangat baik dan 6 kriteria baik,
1. Angket wawancara guru bidang studi dan dari aspek penilaian saintifik terdapat 2
fisika. kriteria sangat baik. Dari pernyataan diatas,
2. Angket penilaian dari ahli materi modul. dapat disimpulkan bahwa modul yang telah
3. Angket penilaian dari ahli desain modul. dikembangkan terdapat 14 kriteria sangat baik
4. Angket penilaian dari guru fisika. dan 12 kriteria baik dan dikatakan valid dengan
5. Angket penilaian siswa terhadap modul. 95% dengan kriteria “sangat layak dan tidak
6. Angket tes hasil belajar siswa perlu direvisi”

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil respon guru fisika


Hasil Penelitian Setelah modul ini direvisi oleh ahli
Hasil penelitian yang digunakan desain dan ahli materi, tahap selanjutnya yaitu
adalah jenis penelitian R&D (Research and uji kepraktisan modul yang dilakukan pada guru
Development) yang menggunakan model SMA Negeri 1 Babalan. Tahap ini dilakukan
ADDIE. Produk yang dihasilkan bahan ajar sebelum produk diuji coba kepada peserta didik.
fisika berupa e-modul dengan materi fluida Uji kepraktisan ini bermaksud untuk mengetahui
statis kelas XI yang berbasis saintifik. Hasil beberapa kelemahan yang akan dialami sebelum
kelayakan, kepraktisan dan keefektifan produk produk diberikan kepada peserta didik. Setelah
yang dikembangkan serta hasil respon guru dan diperolehnya data hasil uji kepraktisan oleh guru
peserta didik. Hasil uji produk yang dilakukan fisika SMA Negeri 1 Babalan terhadap modul
adalah hasil kevalidan, kepraktisan, dan fisika pada materi Fluida Statis, diperoleh
keefektifan dari suatu e-modul tersebut. Proses kesimpulan bahwa modul yang telah
pembuatan e-modul menggunakan aplikasi dikembangkan mencapai persentase sebesar
Microsoft Word untuk bagian isi dari modul. 88% atau termasuk kriteria sangat layak.
Untuk membuat bagian cover modul dapat
memanfaatkan bagian-bagian yang terdapat di
Microsoft Word yaitu Shapes dan Clip Art.
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil kepraktisan modul yang dilakukan pada peserta
Setelah diperolehnya data hasil didik SMA Negeri 1 Babalan.
kepraktisan, maka tahap selanjutnya yaitu uji Setelah diperolehnya data hasil uji
coba produk pada kelompok kecil yang kepraktisan oleh peserta didik SMA Negeri 1
dilakukan oleh peserta didik di kelas XI MIA 2 Babalan kelas XI MIA 2 terhadap modul fisika
SMA Negeri 1 Babalan sebanyak 10 orang. pada materi Fluida Statis, diperoleh kesimpulan
Hasil dari uji coba ini berguna untuk bahwa modul yang telah dikembangkan
mengetahui apakah ada hambatan yang akan mencapai persentase sebesar 81% atau
terjadi ketika modul sebelum dan sesudah termasuk kriteria sangat layak.
dipakai peserta didik sebagai alat yang
membantu mereka dalam proses pembelajaran Hasil Uji coba Kelompok Besar
berlangsung khususnya dalam pembelajaran Uji coba kelompok besar pada 30
fisika pada materi Tekanan Hidrostatis, Prinsip peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1
Archimedes, dan Prinsip Pascal di SMA Negeri Babalan dapat disimpulkan ke dalam kriteria
1 Babalan. “sangat baik” dengan jumlah persentase yang
Setelah diperolehnya data hasil uji diperoleh sebesar 83%. Dalam hal ini dapat
coba yang dilakukan oleh kelompok kecil dikatakan produk modul fisika pokok bahasan
sebanyak 10 orang peserta didik, sehingga fluida statis berbasis saintifik tidak terdapat
diperoleh kesimpulan bahwa uji kelompok masalah ataupun kelemahan untuk diperbaiki
kecil mencapai sebesar 40% atau termasuk dan melakukan revisi kembali. Ini berarti
dalam kriteria “kurang baik”. Adapun hasil bahwa modul yang telah dikembangkan dapat
yang ditunjukkan pada tabel terdapat beberapa dipakai oleh peserta didik dari segi keefektifan.
siswa yang memberi skor rendah. Kemudian Hasil yang telah didapat berdasarkan uji coba
peneliti memberikan modul yang telah di kelompok besar dapat dilihat dari histogram
validasi oleh guru bidang studi fisika dan dari hasil uji kelompok kecil pada gambar
peserta didik diberi angket dan soal untuk dibawah ini.
menilai sebuah modul. Dan tahap selanjutnya
yang akan dilakukan ialah uji coba kelompok
besar. Uji coba ini bermaksud untuk melihat 100
80
beberapa kekurangan yang didapat sebelum 60
40
modul diserahkan oleh peserta didik. Hasil 20
0
Amelia…
Dava Aryo…

Fayyaza…
Fadlah…

Sarah Fiwi…
M.…

Revanda…
yang telah didapat berdasarkan uji coba Izzatul Umma T

Uci Rahayu
Nazwa Sahara
kelompok kecil dapat dilihat dari histogram u…
dari hasil uji kelompok kecil pada gambar
dibawah ini.

80 12345678910
11121314151617182920212232425262728390
60 70 70 70 70 Hasil keefektifan modul uji coba
40 60 60 60 60 60 kelompok besar yaitu 30 siswa di SMA Negeri 1
50
20 Babalan didapatkan dengan memberikan 6 soal
0 yang akan diselesaikan. Secara keseluruhan data
T…
yang diperoleh berdasarkan skor telah diuji,
ternyata untuk uji kelompok besar sangat efektif
dan mendapatkan kriteria 83,30% yaitu sangat
Hasil keefektifan modul uji coba baik.
kelompok kecil yaitu 10 siswa di SMA Negeri
1 Babalan didapatkan dengan memberikan 6 Pembahasan
soal yang akan diselesaikan. Secara a. Pengembangan Modul Berbasis Saintifik
keseluruhan data yang diperoleh berdasarkan Berdasarkan hasil analisis uji coba
skor telah diuji, ternyata untuk uji kelompok pengembangan modul yang sudah
kecil belum efektif dan masih mendapatkan dikembangkan dapat dijadikan sebagai acuan
kriteria 40% yaitu kurang baik kelayakan suatu perangkat pembelajaran yang
yelah dirancang untuk diimplementasikan dalam
Uji Kepraktisan Modul Pada Peserta Didik proses belajar mengajar. Perangkat
Setelah modul ini sudah dinilai oleh pembelajaran yang dirancang dievaluasi.
guru dan mendapatkan kriteria sangat layak, Berdasarkan nilai kevalidan, respon atau
maka modul tersebut tidak perlu direvisi. tanggapan siswa dan nilai keefektifan dari
Kemudian tahap selanjutnya yaitu uji perangkat tersebut, media yang dihasilkan
peneliti merupakan modul berbasis saintifik.
Hasil analisis melalui wawancara 36 orang siswa kelas XI IPA4. Untuk uji
dengan guru dan menganalisis beberapa jurnal kepraktisan pada siswa dilakukan dengan
menunjukkan bahwa proses pembelajaran sebelum memberikan angket maka peneliti akan
kurang tersedianya modul. Oleh karena itu guru melakukan proses pembelajaran menggunakan
setuju bila dikembangkan modul yang menarik LKPD yang telah dikembangkan, lalu setelah
dan mudah untuk dipahami oleh siswa. proses pembelajaran maka siswa akan diberikan
Pendekatan berbasis saintifik dirancang angket uji kepraktisan LKPD.
untuk membantu siswa lebih aktif memahami Adapun hasil data uji kepraktisan oleh
konsep, hukum dengan beberapa tahapan. Hasil guru fisika adalah LKPD yang telah
penelitian sejalan dengan pemahaman konsep dikembangkan dinyatakan dengan hasil
pendekatan saintifik oleh Hosman (2014 : 34), persentase aspek kemudahaan penggunaan 86%
yakni dengan adanya pendekatan saintifik ini dengan 3 kategori sangat baik dan 4 kategori
diharapkan peserta didik dapat menciptakan baik, aspek kemenarikan sajian 88% dengan 2
pembelajaran yang lebih terstruktur dan kategori sangat baik dan 2 kategori baik, aspek
menjadikan peserta didik lebih aktif dalam manfaat 90% dengan 3 kategori sangat baik dan
mendapatkan informasi dari berbagai sumber. 2 kategori baik. Persentase rata-rata yang
b. Kevalidan didapat dari hasil kepraktisan guru fisika ialah
Perangkat pembelajaran telah sebesar 87,74% yang dikategorikan sangat baik
memenuhi kriteria valid dengan melakukan Dan hasil data untuk uji kepraktisan
penilaian umum dan adanya revisi. Berdasarkan kelompok besar yang dilakukan oleh 36 orang
validator oleh ahli desain, modul yang siswa adalah LKPD yang telah dikembangkan
dikembangkan peneliti dapat dinyatakan bahwa dinyatakan dengan hasil persentase aspek
diperoleh dengan hasil persentase nya kemudahan penggunaan 89% aspek
berdasarkan beberapa aspek dan mendapatkan kemenarikan sajian 94%, aspek manfaat 90%.
skor sebesar 75,5%. Jika dicocokkan dengan Persentase rata-rata yang didapat dari hasil uji
table kriteria kelayakan, maka skor pencapaian ke praktisan oleh peserta didik yang melibatkan
ini termasuk dalam kriteria “layak”. 36 orang siswa ialah sebesar 91% yang
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli dikategorikan sangat baik. Dapat disimpulkan
materi, modul yang telah dikembangkan oleh dari kedua tahap uji kepraktisan LKPD semua
peneliti dapat dinyatakan dari beberapa aspek menyatakan bahwa LKPD masuk dalam
terdapat skor 95%. Jika dicocokkan dengan kategori sangat baik.
tabel kelayakan, maka skor pencapaian ini d. Keefektifan
termasuk kriteria “sangat layak”. Respon siswa terhadap modul berbasis
Hasil validitas modul ini memperoleh saintifik pada materi Fluida Statis yang
revisi kemudian dilakukan perbaikan sesuai dikembangkan diperoleh berdasarkan pengisian
dengan saran-saran para ahli, sampai bahan ajar angket. Untuk mengetahui respon siswa melalui
ini layak digunakan dalam proses pembelajaran. pengisian angket terdiri dari 17 indikator
Hasil validitas modul ini sejalan dengan hasil penilaian pada kelompok kecil yang berjumlah
peneliti Imam Darmawan, Dkk (2016) 10 siswa dan pada kelompok besar berjumlah 30
menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan siswa. Respon siswa terhadap modul yang
berkategori baik dan layak untuk digunakan dikembangkan terdapat kriteria sedang untuk uji
dalam pembelajaran. coba kelompok kecil dengan skor 40%.
Berdasarkan hasil penelitian Eli Sedangkan respon siswa terhadap modul yang
Sumiati, Dkk (2018) juga menyatakan bahwa dikembangkan terdapat kriteria sangat baik
modul berbasis saintifik ini memiliki kategori untuk uji coba kelompok besar dengan skor
sangat layak untuk digunakan berdasarkan ahli 83,30%.
materi dan layak digunakan berdasarkan ahli Hasil penelitian pengembangn modul
desain. Namun terdapat perbedaan hasil ini sejalan dengan hasil peneliti Imam
penilaian produk yang dikembangkan oleh Darmawan, Dkk (2016) menunjukkan bahwa
peneliti sendiri yaitu melibatkan guru dalam modul yang dikembangkan berkategori baik dan
penilaian produk modul yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
agar penilaian terhadap modul lebih valid Hasil penelitian pengembangan modul
c. Kepraktisan berbasis saintifik juga sejalan dengan hasil
Untuk mendapatkan hasil kepraktisan peneliti Eli Sumiati, Dkk (2018) yang
LKPD, uji kepraktisan dilakukan dua tahap menyatakan bahwa tingkat kelayakan
yaitu uji kepraktisan oleh guru fisika dan uji berdasarkan respon siswa terhadap modul
kepraktisan kelompok luas. Uji kepraktisan oleh berbasis saintifik ini memiliki persentase
guru dilakukan oleh Ibu Misrokiah Husni sebesar 83,30% termasuk kategori sangat layak
Batubara, S.Pd. selaku guru fisika disekolah, untuk digunakan. Berdasarkan hasil penelitian
untuk uji coba luas kepraktisan dilakukan oleh ini membuktikan bahwa pengembangan modul
berbasis saintifik sangat mempengaruhi minat 2. Uji coba kepraktisan mendapatkan
belajar siswa. Jika dibandingkan dengan hasil hasil dari beberapa pihak responden
respon siswa terhadap modul yang telah yaitu hasil uji coba dari guru bidang
dikembangkan oleh peneliti sendiri masih studi memperoleh persentase sebesar
memiliki persentase yang lebih rendah. Ini 88% dalam kategori sangat baik dan uji
artinya peneliti harus meningkatkan kemampuan, coba kelompok besar dengan 30 peserta
pengetahuan dan kreativitas yang tinggi dalam didik memperoleh persentase sebesar
mengembangkan modul supaya produk yang 81% dalam kategori sangat baik.
dihasilkan jauh lebih baik sesuai dengan tujuan 3. E-modul berbasis saintifik pokok
yang hendak dicapai. bahasan fluida statis memperoleh
kategori sangat baik untuk tingkat
Temuan Penelitian keefektifan nya. Hasil yang telah
Keterbatasan peneliti dalam diperoleh pada tes ini sebesar 83,30%
mengembangkan e-modul pdf berbasis saintifik dan dikatakan efektif dalam
pokok bahasan fluida statis di SMA Negeri 1 mengetahui peningkatan hasil belajar
babalan bermanfaat untuk menelaah perolehan siswa.
data selama pelaksanaan penelitian. Terdapat
beberapa temuan peneliti selama proses
penelitian yaitu 1) Keterbatasan waktu yang SARAN
disediakan oleh pihak sekolah mengakibatkan Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
meminimalkan pelaksanaan penelitian terutama saran yang akan peneliti sampaikan yaitu :1).
pada kegiatan uji coba kelompok besar. 2) Pada Dalam pemakaian modul ini sebaiknya siswa
penelitian bagian uji coba kelompok kecil dapat mengakses atau melihat modul ini
peserta didik mengalami kesulitan dalam sebelum dan sesudah dilakukannya
memahami gambar yang ada di bagian kegiatan pembelajaran agar pada saat dilakukannya
(mengamati). Hal ini terjadi dikarenakan peserta pembelajaran siswa terlebih dahulu telah
didik belum pernah melihat gambar tersebut dan memahami kegiatan dalam praktikum sehingga
tidak ada keterangan pengantar mengenai kasus siswa lebih paham konsep dari materi tersebut,
pada gambar tersebut. 3) Pada penelitian bagian dan 2). Untuk mendapatkan hasil yang lebih
uji coba kelompok kecil juga peserta didik maksimal lagi, peneliti berharap dapat
mengalami kesulitan dalam penggunaan e- dilakukannya penelitian lanjut pada responden
modul. Hal ini terjadi dikarenakan peserta didik atau sampel yang lebih banyak dan luas lagi
belum pernah melakukan praktikum
menggunakan media praktikum secara virtual
khususnya modul elektronik. Untuk masalah ini DAFTAR PUSTAKA
solusi yang dilakukukan adalah melakukan Darmawan, Imam. Dkk (2016) Pengembangan
sosialisasi terlebih dahulu mengenai Modul Pembelajaran Fisika Untuk
penggunaan e-modul sebelum melakukan SMA/MA. Prosiding SNFA (Seminar
pelaksanan penelitian pada uji coba kelompok Nasional Fisika dan Aplikasinya). ISSN:
besar. 4) Pada penelitian bagian uji kelompok 2548-8325. Hal. 75-85. 2016.
besar peserta didik mengalami sedikit kesulitan Daryanto dan Suryati, Darmiatun. 2013.
dalam memahami tulisan pertanyaan pada tahap Pendidikan Karakter di Sekolah.
“mengasosiasikan” di modul. 5) Pada uji Yogyakarta : Gava Media
kepraktisan yang dilakukan oleh peserta didik Ine, M. Emanuela. (2015). Penerapan
memberikan saran agar memperbaiki beberapa Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan
tulisan yang rancu pada bagian materi modul Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
dan mengganti gambar pada bagian materi Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasa Pasar.
„fluida statis‟ kurang menarik dikarenakan Prosiding Seminar Nasional. Universitas
gambar tersebut tidak mempunyai warna yg Negeri Surabaya.
menarik (alias ada contoh gambar yang lain) Majid, Abdul. (2006). Perencanaan
Pembelajaran. Bandung: Remaja
KESIMPULAN Rosdakarya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Sumiati. Eli., Septian. D., & Faizah,F.(2018).
didapat dari menganalisis data maka dapat Pengembangan Modul Fisika Berbasis
disimpulkan : Scientific Approach Untuk Meningkatkan
1. Ahli desain memperoleh kategori valid Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal
dan perlu direvisi mendapatkan Pendidikan Fisika Dan Keilmuan.
persentase sebesar 75% dan untuk ahli 4(2).75-88.
materi mendapatkan persentase sebesar Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengejaran.
95% dalam kategori sangat valid. Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai