Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD 2 MIJEN
Niken Wulandari1, Muhammad Prayito2, Qibtiyah3
1Pendidikan Profesi Guru, Universitas PGRI Semarang, Jl. Lingga Raya No.8 Semarang, 50125
2Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Semarang Jl. Lingga Raya No.8 Semarang, 50125
3SD 2 Mijen, Jl. Pemuda Desa Mijen Kaliwungu Kudus,59332

E-mail: nikenwulan.wd@gmail.com1)
prayito@upgris.ac.id2)
qibtiyahqibty@gmail.com3)

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SD 2 Mijen dengan menerapkan
pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas V SD 2 Mijen. Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD 2 Mijen yang terdiri dari 39 siswa. Prosedurnya meliputi
dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pengumpulan data menggunakan tes, observasi,
dan dokumentasi. Ukuran ketuntasan kelas minimal 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
kelas V SD 2 Mijen mencapai hasil belajar yang lebih baik dalam menerapkan pendekatan saintifik
melalui model Problem Based Learning. Hal ini tercermin dari rata-rata skor Siklus I sebesar 76,95
dengan nilai capaian sebesar 82,85%. Hasil belajar siswa dari Siklus I meningkat pada Siklus II yaitu
88,86 dengan capaian ketuntasan belajar klasikal 94,28%. Dalam menerapkan pendekatan saintifik
melalui model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V SD 2
Mijen.

Kata Kunci : pendekatan saintifik, model Problem Based Learning, hasil belajar.

ABSTRACT
The research objective was to improve student learning outcomes at SD 2 Mijen by applying a
scientific approach through the Problem Based Learning model for fifth grade students at SD 2
Mijen. The research design used was a class action research model by Kemmis and Mc. Taggart. The
subjects in this study were fifth grade students at SD 2 Mijen which consisted of 39 students. The
procedure includes two cycles and each cycle consists of 2 meetings. Data collection uses tests,
observations, and documentation. The minimum grade level was 75. The results showed that fifth
grade students at SD 2 Mijen achieved better learning outcomes in applying a scientific approach
through the Problem Based Learning model. This is reflected in the average score of Cycle I of 76.95
with an achievement value of 82.85%. Student learning outcomes from Cycle I increased in Cycle II,
namely 88.86 with a classical learning achievement of 94.28%. In applying a scientific approach
through the Problem Based Learning model, it can improve learning outcomes for fifth grade
students at SD 2 Mijen.

Keywords: scientific approach, Problem Based Learning models, learning outcomes.


1. PENDAHULUAN Pendekatan saintifik dalam
Nurul (2013 dalam Johari, 2014: 4) pembelajaran IPA menjadikan siswa
menyebutkan pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, dan
berpendekatan saintifik merupakan pembelajaran menjadi lebih
pembelajaran yang menggunakan menyenangkan, siswa dapat berpikir lebih
pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana ilmiah dan karakter siswa semakin
siswa berperan secara langsung baik dibentuk (Wulandari et al, 2020: 3).
secara individu maupun kelompok untuk Pendekatan saintifik mengajak siswa
menggali konsep dan prinsip selama langsung dalam menginferensi masalah
kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas yang ada dalam bentuk rumusan masalah
guru adalah mengarahkan proses belajar dan hipotesis, rasa peduli terhadap
yang dilakukan siswa dan memberikan lingkungan, rasa ingin tahu dan gemar
koreksi terhadap konsep dan prinsip yang membaca (Machin, 2014: 30). Pendapat
didapatkan siswa. serupa juga dikemukan oleh Mira &
Pendekatan saintifik yang diyakini Riadin, A (2016: 7) mengenai pendekatan
dapat membuat siswa mengkontruksi saintifik adalah pendekatan dengan
pengetahuannya sendiri serta dapat menggunakan metode ilmiah, dimana
menumbuhkan sikap ilmiah maka dalam proses pembelajarannya ada proses
diperlunya suatu model pembelajaran 5M yaitu mengamati, menanya,
yang sinergi dan selaras dengan mengumpulkan informasi, mengolah
pendekatan saintifik tersebut. Selebihnya informasi dan mengkomunikasikan.
Kurikulum 2013 menganut pandangan Dalam kegiatan pembelajaran, proses
dasar bahwa pengetahuan tidak dapat pembelajarannya selalu berpusat pada
dipindahkan begitu saja dari guru peserta didik (student centered). Upaya
kepeserta didik, pembelajaran harus yang dilakukan guru dalam pendekatan
berkenaan dengan kesempatan yang saintifik yaitu menunjuk anak yang
diberikan kepada peserta didik untuk kurang aktif, sehingga anak tersebut
mengkontruksi pengetahuan dalam proses memiliki keberanian untuk menayakan
kognitifnya (Hosnan, 2014 : 282). hal yang belum dimengerti. Sehingga
Kemendikbud (2014: 7) menyatakan dapat disimpulkan bahwa penerapan
bahwa model pembelajaran yang pendekatan saintifik pada mata pelajaran
ditekankan pada kurikulum 2013 ini IPA terlaksana dengan sangat baik
adalah mengutamakan model (Rohmawati et al, 2018: 211).
pembelajaran Discovery Learning, Menurut Dahlia (2019: 2) tujuan
Problem Based Learning dan Project pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Based Learning. Ketiga model ini didasarkan pada keunggulan pendekatan
terkhusus Problem Based Learning sangat tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran
cocok dengan langkah-langkah dengan pendekatan saintifik adalah
pembelajaran pada pendekatan saintifik sebagai berikut: untuk meningkatkan
yakni meliputi 5 aspek yakni mengamati, kemampuan intelek, khususnya
menanya, mencoba, mengasosiasi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa;
mengkomunikasikan. Problem Based untuk membentuk kemampuan siswa
Learning adalah suatu cara yang dalam menyelesaikan suatu masalah
mendorong pemahaman lebih dalam dari secara sistematik; terciptanya kondisi
suatu materi, bukan pemahaman lebih pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
dalam dari suatu materi, bukan belajar itu merupakan suatu kebutuhan,
pemahaman yang dangkal, merupakan diperolehnya hasil belajar yang tinggi;
pembelajaran yang berorientasi pada untuk melatih siswa dalam
masalah sehingga para siswa tidak hanya mengomunikasikan ide-ide, khususnya
memperoleh pengetahuan dasar selama dalam menulis artikel ilmiah; dan untuk
belajar, tetapi memperoleh pengalaman mengembangkan karakter siswa. Dalam
bagaimana menggunakan Atikah, N & Ramadhani, A (2021: 1001)
pengetahuannya untuk menyelesaikan pendekatan saintifik integratif memiliki
permasalahan yang sebenarnya hubungan erat dengan pembelajaran IPA
di SD karena pendekatan pembelajaran ini
menekankan pada keaktifan siswi dalam 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
belajar serta memberikan kesempatan Menurut Dahliana et al (2019: 12)
kepada siswi untuk membangun konsep pembelajaran dengan pendekatan saintifik
dalam pengetahuannya secara mandiri, dirancang agar siswa secara aktif
membiasakan siswi dalam merumuskan, mengkonstruksi, konsep, hukum atau
menghadapi, dan menyelesaikan prinsip melalui tahapan-tahapan
permasalah yang ditemukan. Menurut mengamati, merumuskan masalah,
Rizki, N & Sari, N (2021: 1159) langkah- mengajukan atau merumuskan hipotesis,
langkah pendekatan saintifik adalah mengumpulkan data dengan berbagai
bentuk dari langkah-langkah ilmiah pada teknik, menganalisis data, menarik
proses pembelajaraan IPA yang dapat kesimpulan dan mengomunikasikan
dikaitkan dengan suatu proses ilmiah konsep, hukum atau prinsip yang
dalam kehidupan nyata siswa yang “ditemukan”.
dipercayai dapat meningkatkan Perlu diupayakan penggunaan
keterampilan komunikasi siswa. model dan media yang menunjang,
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi Problem Based Learning (PBL)
pendekatan saintifik dalam proses melibatkan siswa dalam proses
pembelajaraan. Pendekatan saintifik pembelajaran aktif dan kolaboratif, serta
dipercayai sebagai kebaikan dalam terpusat kepada siswa, sehingga mampu
perkembangan dan pengembangan mengembangkan kemampuan pemecahan
keterampilan, terutama keterampilan masalah secara mandiri. Aspek terpenting
komunikasi siswa. dalam pembelajaran berbasis masalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah bahwa pembelajaran dimulai
mendeskripsikan bagaimana penerapan dengan permasalahan, dari permasalahan
pendekatan saintifik melalui model tersebut akan menentukan arah
Problem Based Learning (PBL) dapat pembelajaran. Hal ini sependapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (Ngalimun, 2016) bahwa PBL adalah
SD 2 Mijen. model pembelajaran yang membuat siswa
lebih aktif karena dalam pembelajaran
2. METODE PELAKSANAAN siswa mendapat kesempatan untuk
Jenis penelitian ini adalah Penelitian mengembangkan kemampuan berfikirnya,
Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan sehingga memungkinkan siswa mampu
pada semester genap tahun pelajaran memecahkan masalah dalam bidang studi
2022/2023. Subjek dari penelitian ini yang dipelajari. Langkah-langkah
adalah siswa kelas V SD 2 Mijen yang penerapan model Problem Based
berjumlah 39 siswa. Variabel terikat Learning yaitu 1) siswa diperkenalkan
adalah hasil belajar siswa kelas V SD 2 dengan permasalahannya; 2) siswa
Mijen. Sedangkan, variabel bebasnya diorganisasikan untuk meneliti; 3)
adalah pendekatan saintifik melalui model melakukan investigasi secara mandiri atau
Problem Based Learning (PBL). Peneliti kelompok; 4) siswa mengembangkan dan
memilih desain penelitian kelas model mempresentasikan hasil; 5) mengevaluasi
Kemmis dan Mc. Taggart yang memiliki proses masalah.
empat tahapan meliputi perencanaan, Menurut (Nana Sudjana, 2011: 7)
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data hasil belajar merupakan suatu kompetensi
yang diperoleh dikumpulkan dengan atau kecakapan yang dapat dicapai oleh
melakukan tes, observasi, dan siswa setelah menyelesaikan
dokumentasi. Tes yang diberikan berupa pembelajaran. Dari pengertian tersebut
tes objektif yaitu soal evaluasi. Indikator dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
keberhasilan dalam penelitian ini adalah merupakan hasil yang diperoleh siswa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa berupa penilaian setelah mengikuti
kelas V SD 2 Mijen dengan menerapkan serangkaian aktivitas pembelajaran.
pendekatan saintifik melalui model Dalam pelaksanaan pembelajaran
Problem Based Learning. Hasil belajar siswa di kelas V SD 2 Mijen menerapkan
diinterpretasikan meningkat apabila pendekatan saintifik melalui model
ketuntasan belajar klasikal mencapai 85%. Problem Based Learning. Langkah-
langkah tersebut dilaksanakan secara mengenai urutan peristiwa dari video
berurutan dari siklus I hingga siklus II "Cerita Semut dan Beruang".
dengan tahapan perencanaan, tindakan, Fase 2 (Mengorganisasi siswa
observasi, dan refleksi. untuk belajar)
Siklus I (1) Siswa berkelompok menerima
a. Perencanaan Tindakan Siklus I LKPD dari guru; (2) Siswa
Rencana tindakan yang disusun berkelompok dikondisikan untuk
untuk mengetahui kebutuhan belajar mencari informasi tentang video
siswa melalui kegiatan observasi dan "Siklus Air"; dan (3) Siswa
asesmen awal yang diperoleh dari hasil berkelompok menemukan informasi
belajar soal prasiklus. Perencanaan dari video "Siklus Air".
tindakan dilakukan secara kolaborasi Fase 3 (Membimbing
antara peneliti dengan guru pamong penyelidikan secara kelompok)
yang meliputi beberapa kegiatan yaitu (1) Siswa bersama kelompoknya saling
menyusun RPP, bahan ajar, lembar bertanya mengumpulkan informasi
kerja peserta didik (LKPD), lembar dengan membuat gambar mengenai
observasi keterampilan guru dan "Siklus Air"; (2) Siswa bersama
aktivitas belajar siswa, menyiapkan kelompoknya menuliskan informasi
media, membuat kisi-kisi soal dan dengan membuat gambar mengenai
instrumen soal hingga menyusun "Siklus Air" dan menjelaskan
asesmen pembelajaran. bagaimana prosesnya; (3) Siswa
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I berdiskusi menyelesaikan soal yang ada
Pada tahap pelaksanaan tindakan di LKPD terkait "Siklus Air" dan
siklus I mengacu pada RPP yang telah menjelaskan bagaimana prosesnya; dan
dibuat dengan menerapkan pendekatan (4) Guru membantu memberikan solusi
saintifik melalui model Problem Based kepada siswa yang mengalami
Learning (PBL). Langkah-langkah yang kesulitan.
dilakukan sebagai berikut: Fase 4 (Mengembangkan dan
Siklus I pertemuan 1 menyajikan hasil karya)
Kegiatan pendahuluan siklus I (1) Setiap kelompok
pertemuan 1 meliputi: (1) Guru mempresentasikan hasil diskusinya di
mengucapkan salam, menanyakan depan kelas; (2) Kelompok lain
kabar, dan mengecek kehadiran siswa; memberikan tanggapan dari hasil
(2) Guru mengawali kegiatan presentasi kelompok yang maju; Guru
pembelajaran dengan mengajak siswa memberikan reward kepada kelompok
berdo’a; (3) Siswa diajak menyanyikan yang presentasi.
lagu “Indonesia Pusaka”; (4) Siswa Fase 5 (Menganalisis dan
memperhatikan penjelasan guru mengevaluasi)
tentang tujuan pembelajaran yang akan Guru memberi umpan balik dari hasil
dicapai. diskusi kelompok yang telah dilakukan.
Dalam kegiatan inti siklus I Kegiatan penutup siklus I
pertemuan 1 menerapkan pendekatan pertemuan 1 meliputi: (1) Siswa
saintifik melalui model Problem Based bersama guru menyimpulkan materi
Learning meliputi: yang telah dipelajari pada hari ini; (2)
Fase 1 (Orientasi siswa pada Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
masalah) mengetahui sejauh mana pemahaman
(1) Siswa mengamati video "Cerita siswa; (3) Siswa bersama guru
Semut dan Beruang" yang ditampilkan melakukan refleksi atas pembelajaran
oleh guru; (2) Siswa bersama guru yang telah berlangsung; (4) Siswa
melakukan tanya jawab tentang video menyimak penjelasan guru tentang
"Cerita Semut dan Beruang"; (3) Siswa aktivitas pembelajaran pada pertemuan
menemukan informasi dari video selanjutnya; (5) Kelas ditutup dengan
"Cerita Semut dan Beruang"; dan (4) doa bersama dipimpin salah seorang
Siswa mengkonstruksi pemahaman siswa.
Siklus I pertemuan 2 terkait membuat lembar aktivitas
Kegiatan pendahuluan siklus I penduduk sekitarmu yang
pertemuan 2 meliputi: (1) Guru memanfaatkan sumber daya alam; dan
mengucapkan salam, menanyakan (4) Guru membantu memberikan solusi
kabar, dan mengecek kehadiran siswa; kepada siswa yang mengalami
(2) Guru mengawali kegiatan kesulitan.
pembelajaran dengan mengajak Fase 4 (Mengembangkan dan
siswanya berdo’a sesuai dengan menyajikan hasil karya)
keyakinan agama masing-masing; (3) (1) Setiap kelompok
Siswa diajak menyanyikan lagu “Satu mempresentasikan hasil diskusinya di
Nusa Satu Bangsa”; (4) Siswa depan kelas; (2) Kelompok lain
memperhatikan penjelasan guru memberikan tanggapan dari hasil
tentang tujuan pembelajaran yang akan presentasi kelompok yang maju; (3)
dilakukan. Guru memberikan reward kepada
Kegiatan inti dengan penerapan kelompok yang presentasi.
pendekatan saintifik melalui model Fase 5 (Menganalisis dan
Problem Based Learning pada siklus I mengevaluasi)
pertemuan 2 meliputi: Guru memberi umpan balik dari hasil
Fase 1 (Orientasi siswa pada diskusi kelompok yang telah dilakukan.
masalah) Kegiatan penutup siklus I
(1) Siswa mengamati video "Rumah pertemuan 2 meliputi: (1) Siswa
Betang Uluk Palin" yang ditampilkan bersama guru menyimpulkan materi
oleh guru; (2) Siswa bersama guru yang telah dipelajari pada hari ini; (2)
melakukan tanya jawab tentang video Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
"Rumah Betang Uluk Palin"; (3) Siswa mengetahui sejauh mana pemahaman
menemukan konsep "Rumah Betang siswa; (3) Siswa bersama guru
Uluk Palin"; dan (3) Siswa melakukan refleksi atas pembelajaran
mengkonstruksi pemahaman tentang yang telah berlangsung; (4) Siswa
"Rumah Betang Uluk Palin". menyimak penjelasan guru tentang
Fase 2 (Mengorganisasi siswa aktivitas pembelajaran pada pertemuan
untuk belajar) selanjutnya; (5) Kelas ditutup dengan
(1) Siswa berkelompok menerima doa bersama dipimpin salah seorang
LKPD dari guru; (2) Siswa siswa.
berkelompok dikondisikan untuk c. Hasil Observasi Tindakan Siklus I
mencari informasi tentang video Secara keseluruhan, pelaksanaan
"Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah pembelajaran pada siklus I sudah
Indonesia". Dan (3) Siswa berkelompok sesuai dengan alur kegiatan pada RPP
menentukan informasi dengan namun terdapat beberapa siswa yang
membuat peta pikiran pada video belum mematuhi dan mengikuti
"Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah kegiatan pembelajaran dengan baik
Indonesia". serta guru belum optimal dalam
Fase 3 (Membimbing mengelola kelas dan mendorong
penyelidikan secara partisipasi siswa.
berkelompok) Hasil yang diperoleh dari observasi
(1) Siswa bersama kelompoknya saling tindakan siklus I, dari 39 siswa
bertanya mengumpulkan informasi terdapat 10 siswa yang memperoleh
dengan membuat lembar aktivitas nilai di bawah KKM. Rata-rata nilai
penduduk sekitarmu yang kelas 76,95 dengan presentase
memanfaatkan sumber daya alam; (2) ketuntasan belajar klasikal 82,85%.
Siswa bersama kelompoknya d. Hasil Refleksi Siklus I
menuliskan informasi dengan Beberapa tantangan yang
membuat lembar aktivitas penduduk ditemukan pada siklus I, antara lain
sekitarmu yang memanfaatkan sumber sebagian siswa belum mematuhi dan
daya alam; (3) Siswa berdiskusi mengikuti kegiatan pembelajaran
menyelesaikan soal yang ada di LKPD
dengan baik serta ketidakmampuan ditampilkan oleh guru; (2) Siswa
untuk berkonsentrasi. bersama guru melakukan tanya jawab
Beberapa perubahan yang dapat tentang video "Jenis Usaha Masyarakat
dilakukan dari hasil temuan siklus I Indonesia"; (3) Siswa menemukan
yaitu guru bersama siswa membuat informasi dari video "Jenis Usaha
kesepakatan kelas yang harus ditaati Masyarakat Indonesia"; dan (4) Siswa
semua siswa agar kelas tetap kondusif mengkonstruksi pemahaman mengenai
dan semua siswa mengikuti kegiatan urutan peristiwa dari video "Jenis
pembelajaran dengan baik serta untuk Usaha Masyarakat Indonesia".
mengembalikan konsentrasi dan Fase 2 (Mengorganisasi siswa
semangat belajar siswa. untuk belajar)
Siklus II (1) Siswa berkelompok menerima
a. Perencanaan Tindakan Siklus II LKPD dari guru; (2) Siswa
Kegiatan yang dilakukan pada berkelompok dikondisikan untuk
siklus II bertujuan untuk memperbaiki mencari informasi tentang video "Jenis
pelaksanaan pembelajaran pada siklus Usaha Masyarakat Indonesia"; dan (3)
I agar mencapai indikator keberhasilan. Siswa berkelompok menemukan
Adapun yang dilakukan peneliti antara informasi dari video "Jenis Usaha
lain: menyusun RPP, bahan ajar, Masyarakat Indonesia".
lembar kerja peserta didik (LKPD), Fase 3 (Membimbing
lembar observasi keterampilan guru penyelidikan secara kelompok)
dan aktivitas belajar siswa, menyiapkan (1) Siswa bersama kelompoknya saling
media, membuat kisi-kisi soal dan bertanya mengumpulkan informasi
instrumen soal hingga menyusun dengan membuat peta pikiran
asesmen pembelajaran. mengenai pengertian dan ciri-ciri pada
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II video "Jenis Usaha Masyarakat
Pada tahap pelaksanaan tindakan Indonesia"; (2) Siswa bersama
siklus II mengacu pada RPP yang telah kelompoknya menuliskan informasi
dibuat dengan menerapkan pendekatan dengan membuat peta pikiran
saintifik melalui model Problem Based mengenai pengertian dan ciri-ciri pada
Learning (PBL). Langkah-langkah yang video "Jenis Usaha Masyarakat
dilakukan sebagai berikut: Indonesia"; (3) Siswa berdiskusi
Siklus II pertemuan 1 menyelesaikan soal yang ada di LKPD
Kegiatan pendahuluan siklus II terkait Jenis Usaha Masyarakat
pertemuan 1 meliputi: (1) Guru Indonesia"; dan (4) Guru membantu
mengucapkan salam, menanyakan memberikan solusi kepada siswa yang
kabar, dan mengecek kehadiran siswa; mengalami kesulitan.
(2) Guru mengawali kegiatan Fase 4 (Mengembangkan dan
pembelajaran dengan mengajak siswa menyajikan hasil karya)
berdo’a; (3) Siswa diajak menyanyikan (1) Setiap kelompok
lagu “Garuda Pancasila”; (4) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di
memperhatikan penjelasan guru depan kelas; (2) Kelompok lain
tentang tujuan pembelajaran yang akan memberikan tanggapan dari hasil
dicapai. presentasi kelompok yang maju; (3)
Dalam kegiatan inti siklus II Guru memberikan reward kepada
pertemuan 1 menerapkan pendekatan kelompok yang presentasi.
saintifik melalui model Problem Based Fase 5 (Menganalisis dan
Learning, guru terlebih dahulu mengevaluasi)
membuat aturan bersama siswa untuk Guru memberi umpan balik dari hasil
ditaati selama kegiatan pembelajaran diskusi kelompok yang telah dilakukan.
berlangsung. Kegiatan inti meliputi: Kegiatan penutup siklus II
Fase 1 (Orientasi siswa pada pertemuan 1 meliputi: (1) Siswa
masalah) bersama guru menyimpulkan materi
(1) Siswa mengamati video "Jenis yang telah dipelajari pada hari ini; (2)
Usaha Masyarakat Indonesia" yang Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman berdiskusi menyelesaikan soal yang ada
siswa; (3) Siswa bersama guru di LKPD terkait "Siklus Air Tanah"; dan
melakukan refleksi atas pembelajaran (4) Guru membantu memberikan solusi
yang telah berlangsung; (4) Siswa kepada siswa yang mengalami
menyimak penjelasan guru tentang kesulitan.
aktivitas pembelajaran pada pertemuan Fase 4 (Mengembangkan dan
selanjutnya; (5) Kelas ditutup dengan menyajikan hasil karya)
doa bersama dipimpin salah seorang (1) Setiap kelompok
siswa. mempresentasikan hasil diskusinya di
Siklus II pertemuan 2 depan kelas; (3) Kelompok lain
Kegiatan pendahuluan siklus II memberikan tanggapan dari hasil
pertemuan 2 meliputi: (1) Guru presentasi kelompok yang maju; (4)
mengucapkan salam, menanyakan Guru memberikan reward kepada
kabar, dan mengecek kehadiran siswa; kelompok yang presentasi.
(2) Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengajak siswa Fase 5 (Menganalisis dan
berdo’a; (3) Siswa diajak menyanyikan mengevaluasi)
lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”; Guru memberi umpan balik dari hasil
(4) Siswa memperhatikan penjelasan diskusi kelompok yang telah dilakukan.
guru tentang tujuan pembelajaran yang Kegiatan penutup siklus II
akan dicapai. pertemuan 2 meliputi: (1) Siswa
Dalam kegiatan inti siklus II bersama guru menyimpulkan materi
pertemuan 2 menerapkan pendekatan yang telah dipelajari pada hari ini; (2)
saintifik melalui model Problem Based Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
Learning meliputi: mengetahui sejauh mana pemahaman
Fase 1 (Orientasi siswa pada siswa; (3) Siswa bersama guru
masalah) melakukan refleksi atas pembelajaran
(1) Siswa mengamati video "Siklus Air yang telah berlangsung; (4) Siswa
Tanah" yang ditampilkan oleh guru; (2) menyimak penjelasan guru tentang
Siswa bersama guru melakukan tanya aktivitas pembelajaran pada pertemuan
jawab tentang video "Siklus Air Tanah"; selanjutnya; (5) Kelas ditutup dengan
(3) Siswa menemukan konsep "Siklus doa bersama dipimpin salah seorang
Air"; dan (4) Siswa mengkonstruksi siswa.
pemahaman tentang "Siklus Air c. Hasil Observasi Tindakan Siklus
Tanah". II
Fase 2 (Mengorganisasi siswa Secara keseluruhan, pelaksanaan
untuk belajar) pembelajaran pada siklus II sudah
(1) Siswa berkelompok menerima sesuai dengan alur kegiatan pada RPP,
LKPD dari guru; (2) Siswa siswa sudah mampu mengikuti proses
berkelompok dikondisikan untuk pembelajaran dengan pendekatan
mencari informasi tentang video saintifik, serta guru sudah
“Siklus Air Tanah”; dan (3) Siswa memfasilitasi siswa sesuai dengan
berkelompok menentukan informasi kebutuhan belajarnya.
dengan membuat peta pikiran pada Hasil yang diperoleh dari observasi
video “Siklus Air Tanah”. tindakan siklus II pertemuan 1
Fase 3 (Membimbing memperoleh rata-rata hasil belajar
penyelidikan secara kelompok) 88,86 dengan ketuntasan belajar
(1) Siswa bersama kelompoknya saling klasikal 94,28%. Artinya, melalui
bertanya mengumpulkan informasi penerapan pendekatan saintifik melalui
dengan membuat urutan peristiwa model Problem Based Learning
dalam video "Siklus Air Tanah"; (2) dikatakan berhasil karena terjadi
Siswa bersama kelompoknya peningkatan dan mencapai indikator
menuliskan informasi dengan ketuntasan kelajar klasikal yang
membuat urutan peristiwa dalam video disyaratkan sebesar 85%.
"Siklus Air Tanah"; (3) Siswa
Peneliti telah menemukan bahwa Problem Based Learning telah
penerapan pendekatan saintifik melalui mencapai kriteria keberhasilan
model Problem Based Learning tindakan dilihat dari hasil belajar dan
memiliki dampak baik pada siswa aktivitas siswa yang meningkat,
dengan mampu berkolaborasi, sehingga tidak perlu diadakan
berpartisipasi aktif, dan memiliki pengulangan siklus.
keterampilan berpikir kritis untuk Berikut tabel yang menunjukkan
memecahkan masalah. adanya peningkatan hasil belajar
d. Hasil Refleksi Siklus II melalui penerapan pendekatan saintifik
Diketahui bahwa penelitian melalui model Problem Based
dilakukan dengan menerapkan Learning pada siswa kelas V SD 2
pendekatan saintifik melalui model Mijen.
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
Tabel 1. Selisih Hasil Belajar Tiap SD 2 Mijen.
Siklus Sesudah diberikan Perlakuan Rekomendasi untuk penelitian
No Kriteria Siklus Siklus Selisih selanjutnya adalah: berikut dapat ditarik
I II dari kesimpulan di atas: (1) Bagi guru
1 Nilai 90 100 10 khususnya guru SD, hendaknya selalu
Tertinggi menerapkan model pembelajaran inovatif
2 Nilai 60 63,3 3,3 yang mengaktifkan siswa pada kegiatan
Terendah pembelajaran secara maksimal sebagai
3 Tuntas 29 35 6 upaya untuk meningkatkan hasil belajar
4 Tidak Tuntas 10 4 6 siswa yaitu dengan model pembelajaran
5 Persentase 82,85% 94,28% 11,43 Problem Based Learning yang telah
Tuntas terbukti dapat meningkatkan hasil belajar.
Belajar Dan sebagai penunjang keberhasilan
6 Rata-rata 76,95 88,86 11,91 pembelajaran yang disesuaikan dengan
7 Jumlah Siswa 39 39 - kondisi sekolah dan siswa; (2) Problem
Based Learning dapat menjadi alternatif
metode pembelajaran. Proses
Dengan demikian, penerapan
pembelajaran mendorong keterlibatan
pendekatan saintifik melalui model
siswa dan kemampuan menggunakan
Problem Based Learning dapat
pemikiran kritis.
meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
4. KESIMPULAN
Atikah, N & & Ramadhani, A . (2021).
Berdasarkan hasil penelitian yang
Meningkatkan Keterampilan
telah dilaksanakan, maka dapat
Berpikir Kreatif dengan
disimpulkan bahwa penerapan
Menggunakan Model Pembelajaran
pendekatan saintifik model Problem
Saintifik Integratif pada Mata
Based Learning dapat meningkatkan hasil
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
belajar siswa. Pelaksanaan pendekatan
Siswi Kelas V di SD IT An-Najiyah
saintifik melalui model Problem Based
Pekanbaru. Jurnal Pendidikan
Learning mengalami peningkatan. Pada
Tambusai, 5(1), 999-1006.
siklus I, rata-rata hasil belajar yang
Retrieved from
diperoleh adalah 76,95 dengan persentase
https://jptam.org/index.php/jptam/
belajar klasikal sebesar 82,85%.
article/view/1063/947
Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa
siklus II mengalami peningkatan
Dahlia, D. (2019). Peningkatan Hasil
dibandingkan siklus I yaitu mencapai
Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1
88,86 dengan persentase belajar klasikal
Sidorejo melalui Pendekatan
sebesar 94,28%. Dengan demikian
Saintifik pada Materi Pokok Menulis
menunjukkan bahwa penerapan
Peristiwa menggunakan Aspek
pendekatan saintifik melalui model
5W+1H. BITNET Jurnal Pendidikan
Problem Based Learning dapat
Teknologi Informasi, 4(2), 1-7.
Retrieved from https://journal.umpr.ac.id/index.ph
http://journal.umpalangkaraya.ac.id p/tunas/article/view/554/509
/index.php/bitnet
Rizki, N & Sari, N. (2021). Meningkatkan
Dahliana, D., Setiawati, N. S., & Taufina. Keterampilan Komunikasi Siswa
(2019). Pendekatan Saintifik dalam dengan Menggunakan Pendekatan
Meningkatkan Hasil Belajar Saintifik pada Mata Pelajaran Ilmu
Pembelajaran IPA di Kelas IV Siswa Pengetahuan Alam di SDN 035
Sekolah Dasar. Pesona Dasar: Indrapuri 1A. Jurnal Pendidikan
Jurnal Pendidikan Dasar dan Tambusai, 5(1), 1157-1166.
Humaniora, 7(2), 10-17. Retrieved from
Retrieved from https://jptam.org/index.php/jptam/
https://doi.org/10.24815/pear.v7i2. article/view/1083/967
14754
Rohmawati, S., Sihkabuden, &
Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Susilaningsih. (2018). Penerapan
Implementasi Kurikulum 2013 Pendekatan Saintifik pada Mata
Tahun Ajaran 2014 Mata Pelajaran Pelajaran IPA di MTS Putri Nurul
Fisika SMA/SMK. Jakarta: Mayithoh Lumajang. Jurnal Kajian
Kementerian Pendidikan dan Teknologi Pendidikan. 1(3), 205-
Kebudayaan 212.
Retrieved from
Johari, M. (2014). Pengaruh Pembelajaran http://journal2.um.ac.id/index.php/
Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil jktp/article/view/4543
Belajar Biologi dan Keterampilan
Proses Sains Siswa MA Mu’allimat Wulandari, N., Nugroho, S. E., & Lisdiana,
NW Pancor Selong Kabupaten L. (2020). The Analysis of Character
Lombok Timur Nusa Tenggara Formation of Curiosity in Science
Barat. Jurnal Pendidikan dan Learning in Elementary Schools.
Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1), 1- Journal of Primary Education, 9(4),
12. 408-412.
Retrieved from Retrieved from
https://ejournal- https://journal.unnes.ac.id/sju/inde
pasca.undiksha.ac.id/index.php/jur x.php/jpe/article/view/41245
nal_ipa/article/view/1316

Machin, A. (2014). “Implementasi


Pendekatan Saintifik, Penanaman
Karakter dan Konservasi pada
Pembelajaran Materi
Pertumbuhan”. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia, 3(1), 28-35.
Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/ind
ex.php/jpii/article/view/2898/2927

Mira & Riadin, A. (2016). Upaya


Meningkatkan Hasil Belajar IPA
dengan Menggunakan Pendekatan
Saintifik pada Pesert Didik Kelas V
SDS Muhammadiyah Plus
Kabupaten Kapuas Tahun Pelajaran
2014/2015. TUNAS Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
2(1), 6-10.
Retrieved from

Anda mungkin juga menyukai