Abstrak
Modul dapat digunakan bagi peserta didik untuk belajar mandiri dan diintegrasikan nilai keIslaman dengan
harapan peserta didik memiliki pondasi agama yang kokoh dengan cara mengetahui kaitannya materi
Biologi dengan nilai Islami. Selain itu, modul harus disesuai dengan perkembangan zaman, yaitu kebutuhan
teknologi elektronik (e-modul). Tujuan penelitian adalah mengembangkan dan melihat kelayakan bahan
ajar berupa e-modul yang terintegrasi nilai-nilai Islam. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan
menggunakan model pengembangan Thiagarajan (4D) yang terdiri dari empat tahapan: pendefinisian,
perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Tahap pengembangan terdiri atas validasi dan revisi.
Validasi dilakukan melalui uji coba dengan 2 tahap, yaitu uji ahli (ahli desain oleh 2 dosen, ahli materi oleh
2 dosen dan 1 guru, dan ahli tafsir Ayat Al-Qur’an oleh 1 dosen) dan uji kelompok kecil (25 peserta didik).
Validasi digunakan untuk kelayakan produk yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan e-modul
terintegrasi nilai KeIslaman yang telah dikembangkan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran
biologi pada materi sistem respirasi dengan penilaian sangat baik berdasarkan penampilan desain 85,36%,
isi materi 89,22%, tafsir ayat Al-Qur’an 96,36%, dan respon peserta didik 85,60%. e-Modul dapat diakses
dimana saja dan kapan saja pada Playstore melalui smartphone android dengan kata kunci “Sistem
Respirasi Manusia by Anggia”.
Abstract
Module can be used for students to learn independently and be integrated with Islamic values in the hope
that students have a solid religious foundation by knowing the relationship between Biology material and
Islamic values. In addition, the module must be adapted to the times, namely the need for electronic
technology (e-module). The research objective was to develop and determine the feasibility of teaching
materials in the form of e-module that was integrated with Islamic values.This type of research was
research and development using the Thiagarajan development model (4D) which consists of four stages:
define, design, develop, and disseminate. The development stage consists of validation and revision.
Validation was carried out through trials with 2 stages, namely expert testing (design experts by 2 lecturers,
material experts by 2 lecturers and 1 teacher, and exegesis of the Qur'anic Verses by 1 lecturer) and small
group testing (25 students). Validation was used for the feasibility of the developed product. The results
showed that the integrated e-module of Islamic values that has been developed was feasible for learning
biology on the respiratory system material with a very good assessment. It based on the appearance of the
design was 85.36%, the content of the material was 89.22%, the exegesis of the Qur'anic Verses was
96.36%, and students' response was 85.60%. e-Module can be accessed anywhere and anytime on
Playstore via an Android smartphone with the keyword " Sistem Respirasi Manusia by Anggia".
nilai Islam di dalamnya yang berkaitan aktif oleh pembelajar sesuai dengan
dengan materi sumber belajar dalam proses kecepatan atau kemampuannya tanpa
pembelajaran. Dibutuhkan modul yang dapat bimbingan dari guru.
digunakan bagi peserta didik untuk belajar Siswa dapat belajar secara mandiri
mandiri dengan ditambahkan integrasi nilai- dikarenakan komponen modul yang memang
nilai keIslaman. Pengembangan modul sesuai didesain agar siswa dapat lebih terarah untuk
dengan nilai-nilai Islam salah satunya adalah belajar lebih mandiri. Komponen modul
dapat menyediakan sarana dan prasarana terdiri dari: 1) Pendahuluan, yang
pendukung untuk terciptanya peserta didik memaparkan petunjuk penggunaan modul,
yang unggul dalam prestasi serta religius. Kompetensi Dasar (KD) dan tujuan
Pengembangan modul dilakukan untuk pembelajaran. 2) Isi, yang memaparkan
melengkapi bahan ajar yang telah digunakan materi yang terdiri dari konsep, fakta dan
di sekolah, di dalam modul dilengkapi prosedur. 3) Lembar Kerja peserta didik,
dengan soal-soal serta kunci jawaban yang yang memaparkan Langkah kerja tugas-tugas
mendorong peserta didik dapat bertanggung yang akan dikerjakan 4) Evaluasi dalam
jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri. bentuk soal yang disertai kunci jawaban
Tujuan pemberian nilai-nilai Islam di dalam untuk mengukur tingkat ketuntasan (Asih,
modul dilakukan untuk menanamkan nilai- Khayuridlo, & Noor, 2018).
nilai Islam, yaitu memberikan bekal kepada Hubungan teknologi yang semakin
peserta didik berupa ajaran-ajaran Islam canggih seperti yang dikemukakan oleh
sebagai pedoman dalam hidupnya, dengan Fausih & Danang (2015), modul yang pada
harapan peserta didik selain belajar materi umumnya disajikan dalam wujud cetakan
biologi, peserta didik memiliki pondasi saat ini, dengan menggunakan teknologi
agama yang kokoh dengan cara mengetahui elektronik menggunakan komputer modul
kaitannya materi dengan nilai Islami. dapat disajikan dalam bentuk digital atau
Proses pembelajaran yang dilakukan disebut dengan e-modul, sehingga mudah
oleh peserta didik dan guru selama di kelas didapat dengan harga terjangkau. Secara
akan menentukan berhasil atau tidaknya umum definisi elektronik adalah ilmu yang
suatu tujuan pendidikan. Guru saat proses mempelajari tentang listrik arus lemah yang
pembelajaran dituntut untuk teliti saat dioperasikan dengan cara mengontrol aliran
menerapkan metode mengajar sehingga pada elektron atau partikel bermuatan listrik dalam
saat menerapkan metode tersebut dapat suatu alat seperti komputer, peralatan
memilih menggunakan media yang elektronik, termokopel, semikonduktor, dan
mempermudah dalam menyampaikan materi lain sebagainya.
di kelas. Media sebaiknya sesuai dengan Nurmayanti, Bakri, & Budi (2015)
materi yang dipelajari. Media yang menarik menyatakan bahwa modul elektronik adalah
membuat peserta didik menjadi lebih sebuah bentuk penyajian bahan belajar
menyukai pelajaran dan dapat menimbulkan mandiri yang disusun secara sistematis ke
daya tarik peserta didik dengan media yang dalam unit pembelajaran terkecil untuk
dikembangkan oleh guru. Salah satu yang mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang
dikembangkan adalah elektronik modul (e- disajikan ke dalam format elektronik yang di
modul). dalamnya terdapat animasi, audio, navigasi
Inovasi dalam mengembangkan yang membuat pengguna lebih interaktif
pembelajaran yang berupaya meningkatkan dengan program. Media elektronik yang
perilaku dan kreativitas pembelajaran Abad dapat diakses oleh siswa mempunyai manfaat
21 dibutuhkan perancangan pembelajaran dan karakteristikyang berbeda-beda. Jika
yang aktif, salah satunya dengan modul ditinjau dari manfaatnya media elektronik
elektronik. Seperti yang dikemukakan oleh sendiri dapat menjadikan proses
Purwaningtyas, Dwiyogo, & Hariyadi pembelajaran lebih menarik, interaktif, dapat
(2017), modul elektronik merupakan bentuk dilakukan kapan dan dimana saja serta dapat
bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik meningkatkan kualitas pembelajaran.
materi ajar yang telah dikemas dalam satu Berdasarkan kajian yang telah
kesatuan yang utuh, yang disusun secara diuraikan, dapat diketahui bahwa sumber
sistematis dipelajari secara mandiri dan lebih belajar berupa e-modul dapat menarik
perhatian dan minat peserta didik sehingga dan menyesuaikan kebutuhan pembelajaran
termotivasi untuk belajar, dengan harapan peserta didik yang ada di sekolah SMA
dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran Negeri 1 Punggur Lampung Tengah. Tahap
di kelas. Penelitian ini dikembangkan dan ini dilakukan melalui wawancara dan
dikaji dengan judul “Pengembangan e-modul pengisian angket terhadap peserta didik dan
Terintegrasi Nilai-nilai Islam pada Materi guru Biologi SMA Negeri 1 Punggur. Hasil
Sistem Respirasi Biologi Kelas XI di SMA tahap pendifinisian ini menjadi salah satu
Negeri 1 Punggur. Hasil penelitian alasan dikembangkannya produk e-modul.
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan
oleh masyarakat luas untuk dapat Tahap Perancangan (Design)
memanfaatkan teknologi yang semakin Tahap perancangan bertujuan untuk
canggih, memanfaatkan smartphone dengan menyusun perangkat pembelajaran yang
hal-hal positif. Bagi peserta didik dan guru, e- diawali dengan membuat desain
modul dapat digunakan untuk bahan ajar pengembangan produk. Tujuan tahap
yang dikemas dalam smartphone sehingga perancangan adalah untuk mendesain format
dapat dibawa kemana saja dan dapat penulisan modul yang sistematis dan modul
digunakan kapan saja. yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
Mengenai pengertian integrasi sains peserta didik.
dan teknologi dalam Islam, dikemukakan
oleh Hamzah (2015) bahwa pengertian Tahap Pengembangan (Develop)
integrasi sains dan teknologi dengan Islam Tahap pengembangan dilakukan untuk
dalam konteks sains modern bisa dikatakan menguji isi materi dan keterbacaan. Hasil dari
sebagai profesionalisme atau kompetensi pengujian digunakan untuk merevisi modul
dalam satu keilmuan yang bersifat duniawi di yang telah dikembangkan menjadi lebih baik
bidang tertentu dibarengi atau dibangun lagi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
dengan pondasi kesadaran ketuhanan. Langkah-langkah pengembangan (develop)
Kesadaran ketuhanan tersebut akan muncul terdiri atas validasi dan revisi. Validasi
adanya pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu merupakan proses kegiatan untuk menilai
Islam. Oleh sebab itu, ilmu-ilmu Islam dan rancangan produk yang telah dibuat layak
kepribadian merupakan aspek yang saling atau tidak untuk digunakan. Sedangkan revisi
menopang satu sama lain dan secara bertujuan untuk menghasilkan produk yang
bersama-sama menjadi sebuah pondasi bagi lebih baik melalui perbaikan dari komentar
pengembangan sains dan teknologi. Bisa dan saran yang diberikan oeh validator dan
disimpulkan, integrasi ilmu berarti adanya peserta didik.
penegasan sains dan teknologi dipadukan Validasi dilakukan melalui uji coba
dengan ilmu-ilmu Islam dan kepribadian dengan 2 tahap, yaitu uji ahli dan uji
Islam. kelompok kecil. Validasi ahli terdiri dari
validasi ahli desain (oleh 2 dosen), validasi
Metode Penelitian ahli materi (oleh 2 dosen dan 1 guru), dan
Jenis penelitian ini adalah Penelitian validasi ahli tafsir Ayat Al-Qur’an (oleh 1
dan Pengembangan, menggunakan model dosen). Hasil validasi ahli dianalisis untuk
pengembangan yang diberikan oleh menentukan kelayakan modul. Setelah modul
Thiagarajan, Semmel, & Semmel (1974), dinyatakan layak dilanjutkan dengan uji coba
yaitu model 4-D. Model ini terdiri dari 4 kelompok kecil (uji respon siswa/uji
tahap, yaitu define (pendefinisian), design kepraktisan). Uji coba kelompok kecil
(perancangan), develop (pengembangan), dilakukan oleh peserta didik kelas XI
dan disseminate (penyebaran). Setiap tahap sejumlah 25 orang.
pengembangan memiliki beberapa kegiatan, Data respon siswa dianalisis dengan
yang dijelaskan dengan keterangan berikut. cara mentabulasi data yang bertujuan untuk
memberikan gambaran frekuensi dan
Tahap Pendefinisian (Define) kecenderungan dari setiap jawaban
Tahap pendefinisian ini adalah tahap berdasarkan pertanyaan angket dan
menganalisis kebutuhan-kebutuhan banyaknya sampel. Jawaban angket dihitung
pembelajaran awal dengan memperhatikan
validasi sangat baik. Sedangkan pada tahap dengan kriteria lebih baik. Tabel 1
kedua didapatkan nilai 96,36% dan jika merupakan beberapa rekomendasi perbaikan
dikonversikan mencapai kriteria validasi berdasarkan hasil uji validasi. Contoh
sangat baik. perbaikian e-modul sebagai produk yang
Setelah desain produk divalidasi oleh dikembangkan ditampilkan dalam Gambar 1-
ahli desain, materi, dan tafsir ayat Al-Qur’an, 3. Gambar 1 adalah contoh perbaikan desain
diketahui kelemahan atau kekurangan e- produk pengembangan (bagian
modul yang dikembangkan. Kelemahan sampul/cover). Gambar 2 adalah perbaikan
tersebut dikurangi dan diperbaiki agar produk materi. Gambar 3 adalah perbaikan tafsir ayat
yang dikembangkan mendapatkan penilaian Al-Qur’an.
Tabel 1. Rekomendasi Perbaikan Berdasarkan Komentar dan Saran dari Uji Validasi Ahli
Komentar dan Saran Secara Umum
Komentar dan a. Pada bagian sampul/cover modul terdapat angka “2” menunjukkan kelas.
saran ahli desain Perlu adanya perbaikan menjadi “XI” pada cover modul dan merubah tulisan
pada cover menjadi warna putih supaya lebih hidup.
b. Menambahkan umpan balik/tindak lanjut pada latihan soal.
Komentar dan a. Memperbaiki peta konsep.
saran ahli materi b. Info biologi diisi yang berhubungan dengan materi (ada kaitannya dengan
fenomena alam atau dunia).
Komentar dan a. Memperbaiki ayat Al-Qur’an mengenai Kuasa Allah SWT terhadap manusia.
saran ahli tafsir b. Menambahkan ayat Al-Qur’an mengenai pensempurnaan ciptaan Allah SWT.
ayat Al-Qur’an c. Memperbaiki ayat Al-Qur’an mengenai sifat Allah SWT yang menciptakan
segala sesuatu secara teratur.
a b
Gambar 1. Perbaikan/revisi cover berdasarkan hasil uji validasi desain: a Cover sebelum direvisi;
b. Cover sesudah direvisi.
Gambar 1 adalah perbaikan tulisan supaya terlihat lebih hidup dan mengganti
pada cover, diubah menjadi warna putih angka 2 pada cover menjadi romawi XI yang
menunjukkan kelas XI SMA. Produk tersebut dasarnya fungsi utama sebuah sampul buku
pada bagian cover dibuat semenarik mungkin adalah untuk melindungi bagian dalam
untuk peserta didik lebih mudah dalam sebuah buku agar tidak sobek atau rusak.
membaca judul atau apapun pada bagian Namun, seiring berkembangnya ilmu
cover. Hal ini menunjukkan bahwa e-modul pengetahuan dan teknologi, sampul buku
yang dikembangkan sesuai menurut Purnomo mulai dialihfungsikan sebagai sarana untuk
(2017) bahwa sampul memiliki fungsi yang menarik perhatian dan meningkatkan minat
lain, yakni sebagai pelindung buku. Pada baca.
a b
Gambar 2. Perbaikan materi: a. Info biologi sebelum revisi; b. Info biologi sesudah revisi
a b
Gambar 3. Perbaikan tafsir ayat Al-Qur’an: a. Belum dicantumkan ayat Al-Qur’an;
b. Ayat Al-Qur’an sesudah revisi
Kepraktisan atau Respon Peserta Didik kecil. Validasi kepraktisan oleh peserta didik
untuk e-Modul Terintegrasi Nilai-nilai Islam dilakukan pada 25 orang peserta didik
pada Materi Sistem Respirasi sebagai praktisi pengguna e-modul untuk
Setelah produk divalidasi oleh ahli mencapai kriteria valid. Adapun komentar
desain, materi dan tafsir Ayat Al-Qur’an, dan saran yang diberikan oleh peserta didik
produk siap diujicobakan kepada peserta adalah sebagai berikut.
didik. Validasi kepraktisan atau respon
peserta didik diuji melalui uji coba kelompok
1. Intonasi suara pengisi pada video tidak mengerjakan soal latihan yang telah
teratur, sebaiknya video lebih ditampilkan disediakan.
dengan penjelasan teks. 3. Materi pada e-modul sebaiknya
2. Memperbaiki keyboard, sebab saat nama dicantumkan pada satu semester, jadi
responden yang diawali dengan huruf X tidak terpacu pada materi sistem respirasi
dan Q mencoba masuk ke menu latihan saja.
soal, huruf X dan Q tidak dapat digunakan Gambar 4 adalah contoh hasil revisi produk
pada keyboard, sehingga responden (e-modul) berdasarkan komentar dan saran
berawalan nama X dan Q tidak dapat peserta didik berupa perbaikan keyboard.
a b
Gambar 4. Perbaikan keyboard: a. Keyboard sebelum revisi, huruf X dan Q tidak bisa masuk;
b. Keyboard sesudah revisi, huruf X dan Q sudah bisa digunakan
Setelah didapatkan data respon dari 25 menit mampu memberikan keluwesan lebih
orang peserta didik, data tersebut bagi guru dan dapat mengarahkan
direkapitulasi dan dihitung sehingga pembelajaran secara langsung pada siswa.
didapatkan penilaian rata-rata adalah Video dapat digunakan sebagai media dalam
85,60%. Hasil ini jika dikonversikan proses pembelajaran agar lebih efektif dan
berdasarkan Riduwan & Akdon (2010), maka efisien. Video juga dapat menampilkan
didapatkan kriteria vaidasi sangat baik informasi yang berupa tulisan, gambar,
dengan batas minimum penilaian ≥ 61%. animasi, serta suara ssehingga siswa dapat
Wujud akhir dari penelitian dan lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
pengembangan e-modul adalah Ali, Sunarno, & Sukarmin (2015)
menghasilkan produk berupa modul yang menyatakan pelajaran IPA memiliki karakter
dikembangkan dalam Software Adobe religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
Animate CC 2015 diakses pada smartphone kepedulian, demokratis, ingin tahu, berpikir
android. Cara mengakses e-modul ini adalah logis, kritis, kreatif, dan inovatif, bergaya
mengunduh e-modul pada akun Playstore hidup sehat, percaya diri, menghargai
dengan mencari di kolom pencarian “Sistem keberagaman, disiplin, kemandirian,
Respirasi Manusia by Anggia”. Dengan bertanggung jawab, cinta ilmu. Penekananya
demikian, e-modul ini dapat diakses dimana secara umum adalah berpikir logis, kritis,
saja dan kapan saja. kreatif, dan inovatif, yaitu berpikir dan
e-Modul dilengkapi dengan video melakukan sesuatu secara kenyataan atau
yang dapat peserta didik pelajari sesuai logika untuk menghasilkan cara atau hasil
dengan materi yang dikembangkan oleh baru dan termutakhir dari yang telah dimiliki.
peneliti, yaitu mengenai sistem respirasi
manusia. Dewi & Rimpiati (2016) Simpulan dan Saran
menyatakan bahwa video interaktif Berdasarkan hasil penelitian yang
digunakan sebagai media pembelajaran tidak telah dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa
dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat bahwa e-modul yang telah dikembangkan
ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan layak untuk digunakan dalam kegiatan
budaya teknologi yang berkembang pesat. pembelajaran setelah melalui uji coba dengan
Video dengan durasi yang hanya beberapa 2 tahap, yaitu uji ahli dan uji kelompok kecil.
Validasi ahli terdiri dari ahli desain, ahli “Instalasi Jaringan LAN (Local Area
materi dan ahli tafsir ayat Al-Qur’an. Uji Network) untuk Siswa Kelas XI
coba kelompok kecil dilakukan pada 25 Jurusan Teknik Komputer Jaringan di
orang peserta didik sebagai praktisi pengguna SMK Negeri 1 Labang Bangkalan
e-modul. Kelebihan dari e-modul ini adalah Madura. Jurnal Mahasiswa Teknologi
dapat diakses dan diunduh dimana saja dan Pendidikan Unesa, 01 (01), 1-9.
kapan saja pada akun Playstore melalui Hamzah, F. (2015). Studi Pengembangan
smartphone android dengan kata kunci Modul Pembelajaran IPA Berbasis
“Sistem Respirasi Manusia by Anggia” Integrasi Islam-Sains pada Pokok
Saran oleh penulis dari hasil penelitian Bahasan Sistem Reproduksi Kelas IX
ini adalah: 1) produk yang telah Madrasah Tsanawiyah. Jurnal
dikembangkan berupa e-modul dapat Pendidikan Islam, 01 (01), 41-54.
menjadi alternatif dalam proses pembelajaran Hartoyo. (2009). Pengembangan Modul
di kelas. 2) Secara umum, peneliti Pembelajaran Mata Kuliah Tekhnik
mengembangkan produk e-modul ini di SMA Pendinginan dan Tata Udara Berbasis
Negeri 1 Punggur. Produk yang Kompetensi sebagai Upaya untuk
dikembangkan belum dapat dikembangkan Meningkatkan Prestasi Belajar
secara meluas pada sekolah-sekolah lain. 3) Mahasiswa. Jurnal Edukasi Elektroni,
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat 05 (01), 53-66.
dijadikan acuan untuk mengembangkan Nurmayanti, F., Bakri, F., & Budi, E. (2015).
materi pada e-modul untuk materi Pengembangan Modul Elektronik
pembelajaran lainnya. Fisika dengan Strategi PDEODE pada
Pokok Bahasan Teori Kinetik Gas
Daftar Pustaka untuk Siswa Kelas XI SMA. Prosiding
Ali, M., Sunarno, W., & Sukarmin. (2015). Simposium Nasional Inovasi dan
Pengembangan Modul IPA Berbasis Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS
Karakter Islami Melalui Pendekatan 2015), 337-340.
Saintifik pada Tema Rotasi dan Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif
Revolusi Bumi sebagai Implementasi Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Kurikulum 2013. JURNAL INKUIRI, Yogyakarta: DIVA Press.
04 (02), 57-67. Purnomo, A. (2017). Kajian Visual Desain
Amri, S. (2010). Kontruksi Pengembangan Sampul Novel “Filosofi Kopi”.
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Kemadha Jurnal Seni dan Desain, 06
Pustakarya. (02), 18-25.
Asih, T., Khayuridlo, M., & Noor, R. (2018). Purwaningtyas, Dwiyogo, W.D., & Hariyadi,
Pengembangan Modul Praktikum I. (2017). Pengembangan Modul
Botani Tumbuhan Rendah Melalui Elektronik Mata Pelajaran Pendidikan
Identifikasi Makroalga Kawasan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pesisir Barat Lampung. Didaktika Kelas XI Berbasis Online dengan
Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Program Edmodo. Jurnal Pendidikan
Biologi, 2 (2), 93-102. Terori, Penelitian, dan
Dewi, L.M.I., & Rimpiati, N.L. (2016). Pengembangan, 2 (1), 121-129.
Efektifitas Penggunaan Media Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data
Pembelajaran Video Interaktif dengan dalam Analisis Statistika. Bandung:
Seting Diskusi Kelompok Kecil untuk CV. Alfabeta.
Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M.
Kritis pada Anak Usia Dini. JEPUN, I. 1974. Instructional Development for
01 (01), 31-46. Training Teachers of Expectional
Fausih, Moh., & Danang, T. (2015). Children. Minneapolis, Minnesota:
Pengembangan Media e-Modul Mata Leadership Training Institute/Special
Pelajaran Produktif Pokok Bahasan Education, University of Minnesota.