KAJIAN PUSTAKA
I. Kajian Teori
Pembelajaran Vokasional
yang berbeda dibanding dengan pendidikan akademik murni yang tidak diarahkan
untuk suatu peran tertentu (Burke, et al., 2009). Pembelajaran yang diperlukan
yaitu: (1) mampu mentransfer pembelajaran dari kelas ke dunia kerja, (2)
memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dengan melakukan (by doing), (3)
memberikan umpan balik segera, (4) memberikan kegiatan otentik, (5) dalam
konteks sosial dengan pengetahuan dan keterampilan baru, dan (6) melibatkan
dan dunia kerja, memasuki jabatan-jabatan dalam dunia kerja, lalu berkembang
8
berbasis kompetensi, pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran di tempat kerja,
pembelajaran kooperatif.
mereka akan bekerja setelah tamat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
berbasis kompetensi.
Media Pembelajaran
kepada penerima. Gerlach & Ely dalam Arsyad 2011:3) menyatakan bahwa secara
umum media adalah manusia itu sendiri, materi, atau peristiwa yang dapat
keterampilan, dan sikap. Guru, buku pelajaran, dan lingkungan belajar juga
merupakan contoh media secara umum. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
media merupakan perantara yang menghantarkan pesan (berupa ilmu atau materi)
kepada penerima.
9
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau
proses, yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada
dalam pembelajaran atau disebut juga pembelajaran bermedia dalam proses belajar
menjadi lebih hidup dan bermakna. Secara lebih luas, media pembelajaran
merupakan alat, metode dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan interaksi
pembelajaran adalah suatu alat perantara yang membantu proses transfer ilmu
pengetahuan oleh pendidik agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah
diterima, dimengerti, dan dipahami oleh peserta didik. Selain itu, media
Modul Pembelajaran
yang disajikan secara sistematis sehingga peserta didik dapat belajar tanpa seorang
10
guru. Jika guru memiliki fungsi menjelaskan maka modul harus mampu
menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah diterima peserta didik sesuai
tingkat pengetahuannya.
Menurut Asyhar (2012: 155) modul adalah salah satu bentuk bahan ajar
berbasis cetakan yang dirancang untuk belajar secara mandiri oleh peserta
pembelajaran, karena itu modul dilengkapi denga petunjuk untuk belajar sendiri.
Dalam hal ini, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar sendiri tanpa
kehadiran pengajar secara langsung. Modul bisa dipandang sebagai paket program
bahan pelajaran, metode belajar, alat atau media; serta sumber belajar dan sistem
evaluasinya (Sudjana dan Rifai, 2007: 132) dalam Sukiman (2012: 131).
disimpulkan bahwa modul merupakan suatu paket bahan ajar yang disusun terdiri
atas rangkaian kegiatan belajar sistematis guna membantu kegiatan belajar siswa
suatu materi pelajaran secara mandiri sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
pengetahuannya.
(2) Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar kompetensi
11
(3) Relevansi kurikulum ditunjukan dengan adanya tujuan dan cara
pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik. Siswa sebagai peserta didik dapat
modul. Sebuah modul dapat dikatakan baik apabila disusun dengan memperhatikan
berikut:
(1) Self instructional. Modul membuat peserta didik mampu belajar mandiri tanpa
(e) Materi yang disajikan terkait dengan suasana lingkungan dan tugas
penggunanya (kontekstual).
self assement.
12
(i) Menyediakan instrumen yang dapat digunakan pengguna mengukur tingkat
penguasaan materi.
yang dibahas.
(2) Self contained. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari
tersaji dalam satu modul yang utuh sehingga peserta didik dapat mempelajari
(3) Stand alone. Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau
(5) User friendly. Setiap instruksi dan informasi yang terdapat dalam modul harus
diketahui karakteristik modul yaitu (1) self instructional, (2) self contained, (3)
stand alone, (4) adaptive, dan (5) user friendly. Dengan memperhatikan
13
mempermudah siswa untuk mencapai seperangkat tujuan pembelajaran. Dari
(c) Modul merupakan unit-unit yang berhubungan satu dengan yang lain secara
hirarkis.
(1) Pedoman guru, yang berisi petunjuk untuk guru agar pembelajaran dapat
(2) Lembaran kegiatan siswa, yang berisi materi pelajaran yang harus dikuasai
oleh siswa.
(3) Lembaran kerja, yaitu lembaran yang digunakan untuk engerjakan tugas yang
harus dikerjakan.
(4) Kunci lembaran kerja, yaitu jawaban atas tugas-tugas, agar siswa dapat
pekerjaannya.
14
(5) Lembaran tes, yaitu alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur tercapai
(1) Topic statement, yaitu sebuah kalimat yang menyertakan pokok masalah yang
akan diajarkan.
(4) Concept, yaitu abstraksi atau ide pokok dari materi pelajaran yang tertuang di
dalam modul.
(5) Behavioral objective, yaitu pernyataan tentang kemampuan apa yang harus
dikuasai siswa.
(6) Pretest, tes yang mengukur kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum
mengikuti pelajaran.
(7) Suggest teacher technique, yaitu petunjuk kepada guru tentang metode apa
(8) Suggest student activities, yaitu aktivitas yang harus dilakukan siswa untuk
15
(9) Multimedia resources, yaitu menunjukan sumber dan berbagai pilihan materi
(10) Post test and evaluation, yaitu guru menerapkan kondisi dan kriteria penilaian
(11) Remidiations plans, yaitu untuk membantu siswa yang lemah dalam
Untuk menghasilkan suatu modul yang baik dalam arti sesuai dengan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan, maka pembuatan modul harus dilakukan secara
sistematis, melalui prosedur yang benar dan sesuai kaedah- kaedah yang baik.
a. Define (pendefinisian)
produk. Dalam konteks pengembangan bahan ajar (modul, LKS, buku) tahap
1) Analisis kurikulum
Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum yang saat itu digunakan. Analisis
tersebut untuk menentukan pada kompetensi apa bahan ajar tersebut akan
16
dikembangkan, hal ini dilakukan karena tidak semua kompetensi dapat disediakan
bahan ajarnya.
karakteristik peserta didik yang akan menggunakan bahan ajar. Hal- hal yang perlu
3) Analisis Materi
secara sistematis.
4) Merumuskan Tujuan
17
(f) Peta konsep
(2) Kegiatan Belajar berisi tentang pembahasan materi modul pembelajaran sesuai
dengan tuntutan isi kurikulum atau silabus mata pelajaran. Bagian kegiatan
(d) Rangkuman
(e) Tugas/latihan
(3) Evaluasi dan Kunci Jawaban berisi soal-soal untuk mengukur penguasaan
mereka dengan kunci jawaban yang telah tersedia. Evaluasi yang dilakukan
tidak hanya terpaku pada evaluasi di bidang kognitif saja, namun evaluasi juga
dapat dilakukan untuk menilai aspek psikomotor dan sikap peserta didik.
18
(4) Daftar Pustaka semua sumber-sumber referensi yang digunakan sebagai acuan
pada saat penulisan modul pembelajaran akan dituliskan pada daftar pustaka.
modul pembelajaran mencakup lima bagian, yaitu (1) bagian pendahuluan, (2)
kegiatan belajar, (3) evaluasi dan kunci jawaban, (4) glosarium, dan (5) daftar
b. Design (perancangan)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat media sesuai dengan
kerangka isi hasil analisis kurikulum dan materi. Dalam tahap ini peneliti membuat
produk awal yang dihasilkan adalah (1) Konsep media yang akan dikembangkan
(2) Hasil analisis kurikulum dan materi (3) Layout media pembelajaran. Tahap ini
langkah dalam membuat peta penyebaran SMK Program Keahlian DPIB di DIY
pembelajaran.
c. Develop (pengembangan)
Pada tahap ini dilakukan dengan cara menguji isi keerbacaan media atau
bahan ajar tersebut kepada para pakar yang terlibat pada saat validasi. Sebelum
produk perlu divalidasi. Validasi dilakukan oleh dosen atau guru pembimbing
19
perbaikan sesuai dengan saran dan masukan validator. Kegiatan ini dilakukan
d. Disseminate (penyebarluasan)
dengan cara sosialisasi bahan ajar melalui pendistribusian dalam jumlah terbatas
dengan format soft file melalui Whats App serta mengunggah modul pembelajaran
wajib yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan (PTSP) FT
yang mempelajari tentang pembuatan peta, mengacu pada silabus mata kuliah
tersebut.
Menurut Brinker & Wolf (2000:3), dalam pengertian yang lebih umum
dianggap sebagai disiplin ilmu yang mencakup keseluruhan metode dalam proses
pengumpulan dan pengolahan informasi tentang bumi dan lingkungan fisis. Brinker
& Wolf (2000:4) menambahkan bahwa dalam ilmu Teknik Sipil dan Perencanaan,
20
Geomatika merupakan ilmu yang cukup penting. Ilmu ini telah dipraktikkan oleh
manusia dari zaman dahulu, mulai dari hal-hal kecil semisal penentuan batas tanah
Di era modern seperti ini, ilmu ini akan sangat dibutuhkan oleh manusia.
PTSP UNY, Hartanto dan Kustarto (2012) menyatakan bahwa cakupannya antara
lain adalah pembuatan peta. Pembuatan peta merupakan proses penyajian informasi
spasial atau keruangan dari permukaan bumi. Peta yang menyajikan tema tertentu
disebut peta tematik, seperti: peta transportasi, peta permukiman, peta penggunaan
Dalam ilmu Teknik Sipil dan Perencanaan dijadikan sebagai salah satu
Pekerjaan pembuatan peta tematik dilakukan untuk memperoleh data dan informasi
spasial yang selanjtnya dapat digunakan untuk menyajikan informasi spasial berupa
peta tematik. Pekerjaan ini mencakup beberapa tahap, antara lain, mengekstrak data
dari ArcGIS Online, dan melanjutkan memproses menjadi data spasial dengan tema
21
Perkembangan teknologi survei dan pemetaan cenderung berakibat
tertentu. Frank (2006) mengilustrasikan tipikal satu tim survei terestris dengan alat
optis-mekanis minimal tiga orang, yaitu satu operator theodolit atau waterpas dan
dua pemegang rambu ukur. EDM mengurangi personil satu tim menjadi dua orang,
satu operator EDM dan satu pemegang prisma reflektor. Perkembangan teknologi
berlangsung.
informasi spasial. Data dan informasi spasial paling umum disajikan dalam bentuk
peta. Peta yang menyajikan tema tertentu disebut peta tematik, seperti: peta
ArcGIS Online
lokasi rumah sakit, dan berapa kapasitas dan okupansi pasiennya, serta tingkat
22
(1) Verifikasi untuk membuat dan berbagi isi peta.
(3) Membuat Web App. Akan tampak tab: Configurable Apps, Web AppBuilder,
lunak membuat alat untuk pembuatan peta digital ataupun non digital. Peta-peta
digital lebih dititikberatkan untuk analisis spasial. Akan tetapi untuk menjalakan
basis data spasial atau Spatial Database Management System (SDBMS) diperlukan
perangkat lunak sebagai alat bantu untuk mengoperasikan data spasial tersebut.
bukan untuk analisis spasial, melainkan untuk dicetak, sehingga dapat digunakan
atau dipasang sebagai poster, diletakkan sebagai neon box, dicetak pada undangan,
memudahkan akses dalam mencari tata letak SMK yang ada di daerah dan memberi
tahu informasi hanya dalam mengakses satu website sudah mencakup semua SMK
23
yang akan dicari. Setelah kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) biasanya
SMK yang ada di daerah sekitar. Oleh karena itu, semakin berkembangnya
eningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara.
ditunjukkan oleh perolehan nilai hasil belajar mahasiswa yang telah memenuhi dan
melampaui kriteria minimal (nilai C). Hasil nilai selengkapnya adalah: pada siklus
sebanyak 3 orang, dan nilai C sebanyak 3 orang, sedang siklus 2, nilai A- sebanyak
menggunakan modul dan lembar kerja dengan soal latihan berjenjang lebih baik
dibanding yang tanpa lembar kerja dengan soal latihan berjenjang, dan (2)
pembelajaran menggunakan modul dan lembar kerja dengan soal latihan berjenjang
24
pembelajaran ini diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan prestasi
teknik UNY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulisan modul Bahan Teknik
Dasar dikembangkan dari kurikulum dan silabi mata kuliah Bahan Teknik Dasar
yang memiliki struktur terdiri dari halaman sampul, pengantar, judul pokok
belajar, kunci jawaban dan daftar pustaka. Penulisan modul merupakan proses
modul bahan teknik dasar meliputi analisis kebutuhan modul, penyusunan draft, uji
coba, validasi, revisi dan produksi. Modul yang dibuat dapat diterima oleh dosen
prestasi belajar antara kelompok yang diberi modul dengan kelompok yang tidak
dan Wahyu Dwi Kurniawan (2012) melalui penelitian tindakan kelas. Penerapan
pembelajaran mata kuliah Pneumatik dan Hidraulik meningkat dari 66,63% pada
25
siklus 1 ke 86,88% pada siklus 2, dan ketuntasan belajar meningkat dari 73% ke
100%.
Savira S.R. (2020) meneliti tentang modul AutoCAD untuk mata pelajaran
Aplikasi Perangkat Lunak dan Interior Gedung (APLIG) semester genap di SMK
menunjukkan skor 3,9 dengan predikat “sangat layak”, hasil validasi media
dilakukan oleh ahli media dengan skor 3,76 dengan predikat “sangat layak”, data
hasil validasi guru mata pelajaran dengan skor 3,78 dengan predikat “sangat layak”
sehingga modul AutoCAD untuk mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan
menurut ahli materi dengan skor 3,55 dengan predikat “sangat layak”, skor
kelayakan modul menurut ahli media dengan skor 3,00 dengan predikat “layak”,
serta kelayakan menurut Guru dengan skor 2,95 dengan predikat “layak”. Di sisi
(1) Komponen Self Instruction cenderung masuk kategori layak dengan dipilih
tujuh belas responden (57%); (2) Komponen Self Contained cenderung masuk
26
kategori layak dengan dipilih empat belas responden (47%); (3) Komponen Stand
Alone cenderung masuk kategori cukup layak dengan dipilih dua puluh responden
(67%); (4) Komponen Adaptive cenderung masuk kategori sangat layak dengan
dipilih empat belas responden (47%); (5) Komponen User Friendly cenderung
masuk kategori sangat layak dengan dipilih 21 responden (70%); (6) Komponen
ukuran modul cenderung masuk kategori sangat layak dengan dipilih tujuh belas
responden (57%); (7) Komponen desain sampul modul cenderung masuk kategori
sangat layak dengan dipilih 21 responden (70%): dan (8) Komponen desain isi
modul cenderung masuk kategori sangat layak dengan dipilih 23 responden (77%).
K. Kerangka Berpikir
kuliah Geomatika, salah satunya adalah pembuatan peta tematik.. Selain itu, hasil
bahwa ada keterbatasan waktu praktikum. Sedangkan mahasiswa jika harus belajar
27
secara autodidak belum cukup ilmu untuk mengenal lebih mendalam tentang
materi membuat sebaran peta SMK menggunakan ArcGIS Online pada Praktikum
dapat diterima oleh mahasiswa secara mudah dan pembelajaran yang berlangsung
menjadi lebih menarik. Alat bantu tersebut biasa disebut dengan istilah media
pembelajaran.
lebih menarik dan dapat memberikan peragaan yang membuat mahasiswa dapat
merasakan situasi yang lebih nyata. Berdasarkan kajian teori dan permasalahan
yang telah disampaikan, dapat disusun kerangka berpikir mengenai penelitian yang
akan dilakukan.
28
melakukan pembuatan produk awal. Setelah produk awal yang dikembangakan
selesai dibuat. Peneliti harus melakukan validasi produk awal oleh tim ahli yang
terdiri dari ahli materi dan ahli media, untuk mengetahui ketepatan substansi produk
dilakukan uji coba kelayakan. Jika pada tahapan uji coba pengguna
ArcGIS Online.
pembuatan Peta Sebaran SMK menggunakan ArcGIS Online akan lebih menarik
L. Pertanyaan Penelitian
29
(3) Bagaimanakah tahap disseminate pengembangan modul pembelajaran
30