Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1

TUGAS MODEL PEMBELAJARAN INOVASI


MEMBUAT PAPER YANG BERKAITAN DENGAN
BLENDED LEARNING

Nama Kelompok : Andini Pratiwi (21053146)


Rahma Dewi (21053171)
Siti Nurhayati (21053145)
Siti Rahmah (21053144)
Prodi : Pendidikan Matematika (PM)
Semester : II
Mata Kuliah : Model Pembelajaran Inovasi
Dosen Pengampu : Khairina Afni, S.Pd., M.Pd

Blended Learning

A. Pengertian Blended Learning


Blended Learning merupakan cara pembelajaran baru dimana menggabungkan strategi
tatap muka di ruang kelas dan pembelajaran jarak jauh atau daring (online).
Sementara menurut Association for Talent Development, Blended Learning atau
pembelajaran campuran merupakan praktik menggunakan beberapa media dalam satu kurikulum
dan menggabungkan pembelajaran formal dan informal, seperti kegiatan belajar di kelas, online,
dan pembelajaran langsung di lapangan, serta pembinaan pekerjaan. Dan, Watson menyebutkan
bahwa Blended Learning merupakan bentuk pembelajaran online dengan pembelajaran tatap
muka yang telah mengalami kovergensi. Dengan tegas Ia juga menyebutkan bahwa Blended
Learning ialah bentuk perpaduan terbaik dari komponen pembelajaran online dan tatap muka
yang mengkombinasikan komponen terbaik pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka
(Watson, 2008, hlm 4).

B. Sintak Model Pembelajaran Blended Learning


Sintak atau tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran Blended Learning sebagai berikut:
1) Guru meng-upload materi pembelajaran, tugas-tugas pada aplikasi Quipper School
2) Guru menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-upload, baik
secara langsung maupun tidak (melalui aplikasi Quipper School)
3) Guru mengecek kehadiran siswa
4) Guru menjelaskan materi ajaran dengan memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
siswa dalam materi,
5) Guru memotivasi dan membimbing siswa untuk mendapatkan informasi tambahan, serta
memberikan jawaban dari masalah yang sulit dimengerti siswa,
6) Guru mengapresiasikan keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas,
7) Guru memberikan evaluasi melalui aplikasi Quipper School dalam membentuk kuis maupun
essay yang telah dipersiapkan.
A. Kelebihan Model Pembelajaran Blended Learning
 Lebih menghemat waktu dan biaya
 Pembelajaran lebih efektif dan efisien
 Pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu
 Peserta didik mudah mengakses materi pembelajaran
 Peserta didik leluasa mempelajari materi secara online
 Guru dan peserta didik dapat berdiskusi di luar jam tatap muka
 Guru dapat dengan mudah menambahkan materi pelajaran dengan fasilitas internet
 Dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan pelatihan
 Hasil belajar lebih optimal
 Meningkatkan daya tarik peserta didik dalam belajar

A. Kekurangan Model Pembelajaran Blended Learning


 Sulit diterapkan jika sarana dan prasana tidak mendukung
 Tidak meratanya fasilitas belajar yang dimiliki peserta didik
 Akses internet yang tidak lancar akan menghambat proses pembelajaran
 Guru harus selau mendesain pembelajaran yang menarik untuk diikuti secara online

A. Teori belajar yang mendukung dari model pembelajaran Blended Learning


Dalam beberapa penelitian model blended learning , tercantum teori-teori yang digunakan
sebagai tumpuan dalam mengkaji Blended Learning dalam peningkatan hasil belajar dan
motivasi belajar peserta didik, yaitu sebagai berikut:

1. Taylor (1995)
Mengemukakan bahwa mulanya blended learning (pembelajaran campuran atau hybrid)
muncul pada akhir tahun 1990 sebagai metode pengajaran baru untuk pembelajaran jarak
jauh melalui penerapan teknologi dan internet.

2. Valiathan (2002)
Mengidentifikasi model blended learning menjadi 3 pengertian yaitu, sebagai berikut:
1) Model pembelajaran yang digerakkan oleh keterampilan, yaitu model ini menggabungkan
pembelajaran mandiri dengan dukungan pengajar atau fasilitator untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan khusus peserta didik di kelas
2) Model yang digerakkan oleh sikap, yaitu model ini memadukan berbagai media
pembelajaran untuk meningkatkan sikap dan perilaku baru bagi peserta didik dan
memprioritaskan interaksi peer-topeer dan lingkungan bebas risiko
3) Model pembelajaran berbasis kompetensi:
yaitu model ini memadukan perangkat pendukung kinerja dengan manajemen sumber
daya pengetahuan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi di
tempat kerja.
1. Thorne (2003)
Menyebutkan keberadaan blended learning adalah sebuah bentuk respon terhadap adanya
kemajuan teknologi online dengan kegiatan
pembelajaran tradisional. Ia juga menyebutkan bahwa blended learning merupakan
sebuah peluang dalam usaha mengintegrasi inovasi serta kemajuan teknologi yang
berlangsung secara online dan pembelajaran tradisional yang berlangsung interaksi
serta partisipasi (Thorne, 2003).

2. Teori belajar Konstuktivisme (individual learning).


Karakteristik teori belajar konstruktivisme (individual learning) untuk blended e-learning
(Hasibuan, 2006:4) adalah sebagai berikut:
 Active learnes
 Learners construct their knowledge
 Subjective
 dynamic and expanding
 Processing and understanding of information
 Learners has his own learning
Individual learning dalam teori ini pelajar adalah peserta yang aktif, kalau dapat membangun
pengetahuan mereka sendiri, secara subjektif, dinamis dan berkembang. Kemudian
memproses dan memahami suatu informasi, sehingga pelajar memilik pembelajarannya
sendiri. Pelajar membangun pengetahuan mereka berdasarkan atas pengetahuan dari
pengalaman yang mereka alami sendiri.

1. Teori belajar kognitif


Pendekatan kognitif menekankan bagan sebagai satu struktur pengetahuan yang diorganisasi
(Brunner,1990; Gagne et.al., 1993). Menurut Bloom (1956) mengindentifikasi enam
tingkatan belajar kognitif yaitu “pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis”.

2. Teori belajar konstruktivisme sosial


Dikembangkan oleh Vygotsky (1978) adalah sebagai berikut:
the way learners construct knowledge, think, reason, and reflect on is uniquely shaped by
their relationship with other. He argued that the guidance given by more capable other, allows
the learner to engage is levels of activity that could not be managed alone.
Konstruktivisme sosial disebut juga collaborative learning. Karakteristik teori belajar tersebut
adalah sebagai berikut (Hasibuan, 2006:4):Teori ini membuat pelajar membangun
pengetahuan, berfikir, mencari alasan, dan dicerminkan dengan bentuk yang unik melalui
berhubungan dengan yang lain. Pelajar belajar dari penyelesaian masalah yang nyata, pelajar
juga bergabung pada suatu pembangkit-pengetahuan. Pengajar juga masuk ke dalam sebagai
pelajar bersama-sama dengan siswanya. Bentuk tugas juga akan diolah dan pengetahuan
dinilai dan diciptakan lalu membangun pengetahuan yang baru.
Daftar Pustaka

Among Guru. (2020). Diakses pada 4 Juni 2020, dari https://www.amongguru.com/model-blended-


learning-unsur-unsur-kelebihan-dan-kekurangannya/

Watson, (2008). model pembelajaran learning dan hasil belajar blended learning.33, dari
http://repository.unpas.ac.id

Sukoco, Citra, BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN ,327 - 328

Yunizha, Vindiasari. (2021). Ruang Kerja. Diakses pada 10 oktober 2021, dari
https://www.ruangkerja.id/blog/memahami-konsep-blended-learning-dan-manfaatnya

Yuni, Pratiwi dkk. Penerapan Model Blanded Learning Untuk Meningkatkan Performansi Belajar
Siswa Mata Pembelajaran Ekonomi di SMA. 3

Anda mungkin juga menyukai