A. Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang model-model
pembelajaran terpadu. Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
menggabungkan atau mengaitkan beberapa aspek dalam suatu mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran yang menjadikan pembelajaran bermakna, dalam artian siswa akan
mendapatkan pengetahuan yang beragam dan keterampilan serta dapat memahami konsep
yang berkaitan dengan kehidupan siswa secara langsung. Dalam pembelajaran terpadu akan
Maka makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
penyusunan tugas makalah ini baik penulis buku sumber belajar maupun teman-teman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga sangat
B. Latar Belakang
Siswa merupakan generasi penerus bangsa yang harus di didik menjadi seseorang
yang berkarakter. Selama ini, pembelajaran yang telah dilakukan dianggap belum berhasil
dalam mendidik siswa menjadi manusia yang berkarakter. Maka diperlukan kajian ulang
potensi yang dimiliki oleh siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan dalam sebuah
pendidikan.
khusus supaya siswa dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat
belajar. Pembelajaran disini bukan berarti memperbesar peranan siswa di satu pihak dan
memperkecil peranan guru dalam pihak lain. Dalam pembelajaran, guru tetap berperan
optimal hanya saja berpindah peran dari sumber belajar menjadi fasilitator yang tetap
memandu siswa dalam belajar dan siswa dari yang berpusat kepada guru menjadi berpusat
pada dirinya sendiri. Siswa diharuskan melakukan pengamatan secara langsung dan
berhubungan dengan lingkungan sekitarnya, hal itu yang menjadikan proses belajar siswa
Oleh karena itu, maka diperlukan pembelajaran terpadu yang mana pembelajaran
ini menekankan keterlibatan siswa secara langsung (siswa aktif). Siswa aktif dalam
memecahkan masalah sehingga menumbuhkan kreativitas anak sesuai dengan potensi dan
C. Rumusan Masalah
D. Kerangka Teori
Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan guru dimana siswa adalah pusat
dari kegiatan (student center) dalam proses perolehan informasi dan pengetahuan melalui
berbagai media dan guru bukan lagi sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator.
Menurut Gagne, peran guru dalam pembelajaran lebih ditekankan pada cara merancang
atau mengaransemen dari berbagai sumber serta menyediakan fasilitas yang tersedia untuk
menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa, guru dan sumber
belajar pada satu lingkungan belajar. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan fisik
Menurut La Iru dan Arihi, pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan memperlajari, dan
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran merupakan suatu
proses atau upaya menciptakan kondisi belajar dalam mengembangkan bakat dan minat siswa
Model pembelajaran menurut Joyce adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Joyce juga menyatakan
bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk
berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dan para perancang pembelajaran dalam
BAB II
PEMBAHASAN
terpadu pada dasarnya lahir salah satunya dari pola pendekatan kurikulum yang terpadu
“Studi terpadu adalah studi dimana para siswa dapat mengeksplorasi pengetahuan mereka
dalam berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkungan
mereka. Ia melihat pertautan antara kemanusiaan, seni komunikasi, ilmu pengetahuan alam,
matematika, studi sosial, musik, seni. Keterampilan pengetahuan dikembangkan dan
pengetahuan umum tetapi juga memotivasi dan mengembangkan kekuatan pembelajar untuk
memahami hubungan baru dan menciptakan model, sistem dan struktur baru. Kurikulum
terpadu juga sering disebut dengan kurikulum interdisipliner yang didefinisikan sebagai
organisasi kurikulum yang melintasi batas-batas mata pelajaran untuk berfokus pada
memadukan beberapa mata pelajaran kedalam sebuah objek aktif karena dengan cara itulah
siswa menemukan mata pelajaran yang digabungkan dengan dunia nyata siswa. Dari definisi
diatas dapat mewakili bahwa kurikulum terpadu adalah pendekatan edukasional yang
Sri Anitah (2003) menyatakan, bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang
baik inter maupun antar mata pelajaran. Terjalinnya hubungan antar setiap konsep secara
terpadu, akan memfasilitasi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan
mendorong siswa untuk memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang
bertujuan menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi
siswa.[8]
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan
bermakna kepada anak didik. Maksudnya, anak didik akan memahami konsep yang mereka
pelajari berdasarkan pengamatan langsung dan menghubungkan konsep yang sudah mereka
pahami sebelumnya.
Pemacu dalam pembelajaran terpadu adalah melalui eksplorasi topik. Dari eksplorasi
topik diangkatlah suatu tema tertentu. Kegiatan berlangsung diseputar tema kemudian baru
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa,
Menurut Robin Fogarty (1991) ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik
dan unit tematisnya, terdapat 10 cara atau model dalam merencanakan model pembelajaran
1) fragmented; 2) connected; 3) Nested; 4) sequnced; 5) Shared; 6) webb
ed; 7) threaded; 8) integrated; 9) Immersed; 10) Networked.[11]
dan nested (terangkai).
dan model integrated (keterpaduan).
Dari kesepuluh model pembelajaran terpadu diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan
Dari kelima model pembelajaran terpadu diatas terdapat kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bukunya Trianto sebagai berikut:
Nama Model Deskripsi Kelebihan Kelemahan
Terpisah Berbagai disiplin Adanya kejelasan Keterhubungan
(Fragmented) ilmu yang dan pandangan menjadi tidak
berbeda dan yang terpisah jelas; lebih
saling terpisah dalam suatu mata sedikit transfer
pelajaran pembelajaran
Keterkaitan/ Topik-topik Konsep-konsep Disiplin-disiplin
keterhubungan dalam 1 displin utama saling ilmu tidak
(Connected) ilmu terhubung, berkaitan, konten
berhubungan mengarah pada tetap berfokus
satu sama lain pengulangan pada displin ilmu
(review),
rekonseptualisasi,
dan asimilasi
gagasan-gagasan
dalam suatu
disiplin
Bentuk sarang/ Memberi perhatian Pelajar dapat
Memfasilitasi Membutuhkan
Model fragmented ini ditandai dengan pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata
keterampilan berbahasa dan sangat jelas materi yang terpisah didalam mata pelajaran
tersebut. Masing-masing materi tersebut dilaksanakan secara terpisah pada jam-jam yang
berbeda. Keterhubungan diantara empat materi tersebut tidak terlalu jelas. Misal, materi
menulis itu bisa dimasukkan ke dalam mata pelajaran bahasa indonesia dan keterkaitan
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan
topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas-tugas yang dilakukan
dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan dengan hari berikutnya, bahkan ide-ide
yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada satu semester
2 1
lain sebagai berikut:[17] (a) siswa mempunyai gambaran yang luas sebagaimana suatu
bidang studi yang berfokus pada suatu aspek tertentu. (b) siswa dapat mengembangkan
interbidang studi, (b) tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, (c) dalam memadukan
ide-ide pada satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar
ilmu yang tidak berkaitan dan konten tetap berfokus pada satu disiplin.[19]
c. Model Nested (Sarang)
1.) Pengetian Model Nested (Sarang)
secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang
ingin dilatihkan dari guru untuk muridnya dalam pembelajaran untuk ketercapaian materi
skill).[22]
banyak
Kekurangan tipe nested terletak pada guru ketika tanpa perencanaan yang matang
memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. hal ini
akan berdampak kepada siswa, dimana prioritas pelajaran akan menjadi kabur dan kehilangan
1.) Pengertian Model Sequenced (Rangkaian/Urutan)
pelajaran yang berbeda secara paralel. Jadi, topik-topik tersebut dapat dipadukan
pembelajarannya pada alokasi jam yang sama.[25] Pada model ini guru diharapkan
mempunyai fleksibilitas dalam menggabungkan antar mata pelajaran yang berbeda. Misalkan
materi tentang makhluk hidup dalam mata pelajaran IPA biologi dapat dipadukan tentang
ayat di dalam Al-Qur’an pada mata pelajaran agama, materi tentang IPS dapat dikaitkan
melintasi beberapa mata pelajaran. Kekuranganya adalah membutuhkan kolaborasi yang terus
menerus dan kelenturan yang tinggi karena guru-guru memiliki sedikir otonomi untuk
merancang kurikulum.[26]
e. Model Shared (Bagian/ Terbagi)
adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Perencanaan tim
atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin ilmu difokuskan pada konsep, keterampilan,
bersama dan dengan dua orang guru di dalam satu tim akan lebih mudah berkolaborasi.
[28]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Model pembelajaran terpadu pada dasarnya lahir salah satunya dari pola pendekatan
membekali siswa dengan pandangan terpadu mengenai pengetahuan tetapi juga memotivasi
dan mengembangkan kekuatan pembelajar untuk memahami hubungan baru dan menciptakan
model, sistem dan struktur baru. Dari kurikulum terpadu dapat dikembangkan menjadi
pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai
memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik dengan memahami konsep yang
mereka pelajari berdasarkan pengamatan langsung dan menghubungkan konsep yang sudah
2. Menurut Robin Fogarty (1991) ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik
dan unit tematisnya, terdapat 10 cara atau model dalam merencanakan model pembelajaran
1) fragmented; 2) connected; 3) Nested; 4) sequnced; 5) Shared; 6) webb
ed; 7) threaded; 8) integrated; 9) Immersed; 10) Networked.
pelajaran. Misalnya mata pelajaran indonesia terdapat materi menyimak, membaca, menulis,
berbicara.
pada salah satu induk mata pelajaran. Misalnya materi kosakata, struktur, mengarang daoat
pelajaran. Misal didalam mata pelajaran sains-fisika terdapat peta konsep, prediksi, dan
perambatan cahaya. Dimana ketiga konsep tersebut merupakan peta konsep (organizing
berbeda secara paralel yang dapat diajarkan secara bersamaan. Misalkan mata pelajaran sains
yang dapat dipadukan dengan mata pelajaran pendidikan agama islam yang sama
pembahasan topiknya.
atau ide pada dua mata pelajaran atau kebih. Misalnya, butir pelajaran pada mata pelajaran
kewarganegaraan bertumpang tindih pada butir mata pelajaran pafa ilmu pengetahuan sosial
dan pendidikan agama karena difokuskan pada konsep, keterampilan, atau sikap yang sama.
B. DAFTAR PUSTAKA