Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS SIGIL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING MATA PELAJARAN KORESPONDENSI UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Nur Anggi Purnama Dewi1, imam.bukhori.fe@um.ac .id2


Pedidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Malang
e-mail: nuranggipurnama@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) Menghasilkan soft file e-modul berbasis sigil dengan model pembelajaran
discovery learning pada mata pelajaran Korespondensi untuk siswa kelas X di SMK Muhammadiyah 3
Kabupaten Malang, (2) Kelayakan e-modul berbasis sigil dengan melakukan validasi yang dilakukan oleh
ahli media, ahil materi dan peserta didik, (3) Mengetahui hasil belajar peserta didik yang menggunakan e-
modul dengan yang tidak menggunakan e-modul berbasis sigil pada mata pelajaran Korespondensi
dengan Model Pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini menggunakan metode penelitian R&D
dengan prosedur penelitian menggunkan langkah Dick & Carey . Data yang didapat berupa angket diisi
oleh validator ahli media, validator ahli materi, dan 9 peserta didik kelas X OTKP 2 sebagai uji coba
pengguna kelompok kecil.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh (1) Hasil pengembangan e-modul berbasis sigil
dengan model pembelajaran discovery learning yang telah dikembangkan pada mata pelajaran
korespondensi pada peserta didik kelas X di SMK Muhammadiyah 3 Kabupaten Malang, dinyatakan
sangat valid untuk digunakan bahan ajar berdasarkan beberapa uji coba yang dilakukan. (2) Hasil validasi
media sebesar 93,3 % dengan kriteria sangat valid, hasil validasi ahli materi sebesar 96% dengan kriteria
sangat valid, dan pengguna (uji coba kelompok kecil) sebesar 84% dengan kriteria sangat valid. (3) Hasil
posttest kognitif dan psikomotorik yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan
adanya perbedaan pada hasil belajar pseserta didik.

Kata Kunci: E-Modul, Sigil, Discovery Learning, Korespondensi, Hasil Belajar

Abstract
This Research aims (1) produce a soft file e-module sigil based on Discovery Learning models on
correspondence subjects for grade X students in SMK Muhammadiyah 3 Malang District, (2) the feasibility
of e-Module -based Sigil by conducting validation conducted by the media experts, Ahil material and
students, (3) Knowing the outcomes of learners who use e-modules with who do not use the e-module sigil
based on correspondence subjects with the Learning Model Discovery learning. The study used the R & D
research method with the research procedure of using Dick step & Carey. The Data obtained in the form
of poll is filled by media expert validators, material expert validators, and 9 Learners of class X OTKP 2 as
a small group user trial.
Based on the research done, obtained (1) the results of the development of E-module sigil based
on Discovery Learning model that has been developed in correspondence subjects at the class X students
at SMK Muhammadiyah 3 Malang District, is stated to be very valid for material teaching based on several
trials conducted. (2) Media validation result of 93.3% with very valid criteria, material member validation
result of 96% with very valid criteria, and user (small group trial) of 84% with very valid criteria. (3) The
results of the cognitive and psychomotor posttests conducted in the control class and the experimental
class showed differences in student learning outcomes.
Keywords: E-module, Sigil, Discovery Learning, correspondence, learning outcomes
 
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu kemampuannya tanpa bimbingan dari guru,
kebutuhan yang sangat penting bagi semua Purwaningtyas, dkk (2017). Pembuatan e-
masyarakat. Melalui pendidikan akan modul dapat dengan berbagai macam media
tercipta sumber daya manusia (SDM) yang salah satunya adalah Sigil aplikasi yang
berkompeten serta unggul dalam bidang memiliki kepanjangan sea digital learning
keahliannya untuk bersaing di era teknologi ini adalah aplikasi untuk memanajemen
dan informasi saat ini. Tercapainya tujuan dalam pembuatan buku digital yang
dalam pendidikan juga tidak lepas dari didukung dengan format teks, html, dan
upaya untuk meningkatkan mutu format epub, Ramadhani (2013). Sigil
pendidikan seperti yang tertera dalam merupakan aplikasi pembuat e-modul
Undang-Undang Republik Indonesia nomor dimana nantinya modul ini akan berformat
20 pasal 3 tahun 2003 tentang Sistem epub sehingga memudahkan pengguna
Pendidikan Nasional (2003:3). Dalam upaya menggunakan aplikasi tambahan untuk
memperbaiki mutu pendidikan Mentri membuka epub yang ada di smartphone
Pendidikan mengupayakan adanya atau laptop karena saat ini telah banyak
perbaikan dan pengembangan komponen aplikasi untuk membuka file berformat
pendidikan. Komponen-komponen tersebut epud yang dapat didownload secara gratis
antara lain pendidik, kurikulum, serta dan digunakan secara offline. Hal tersebut
bahan ajar. Selain adanya perubahan yang pertimbangan peneliti untuk
kurikulum komponen lainnya yang juga menggunkan aplikasi Sigil karena di SMK
harus diperbaiki ialah bahan ajar yang Muhammadiyah 3 Singosari, Kabupaten
mana bahan ajar adalah segala bahan baik Malang masih belum memiliki sarana dan
informasi, alat, maupun teks yang sudah prasarana sekolah yang memadai dan hal
dirancang secara sadar dan sistematis tersebut juga menjadi pertimbangkan
untuk pencapaian kompetensi peserta didik karena peserta didik biasanya lebih suka
secara utuh dan digunakan dalam proses aplikasi yang tidak menggunakan jaringan
pembelajaran dengan tujuan perencanaan internet.
dan penelaahan implementasi Model pembelajaran yang
pembelajaran, Prastowo (2014:26). digunakan di SMK Muhammadiyah 3
Bahan ajar yang digunakan haruslah Kabupaten Malang juga masih
sesuai dengan perkembangan zaman serta menggunakan model pembelajaran
harus sesuai dengan kurikulum yang konvensional, dimana peran guru lebih
berlaku saat ini, maka modul dapat menjadi dominan daripada peran peserta didik. Di
pilihan sebagai bahan ajar saat ini karena karenakan tugas guru pada abad 21 ini
modul lebih mudah mengikuti zaman memerlukan atau membutuhka kompetensi
terutama e-modul. Berdasarkan observasi 4c (Critical Thingking, Creativiti,
yang dilakukan oleh peneliti di SMK Colaboratio, and Comunication). Sehingga
Muhammadiyah 3 Singosari, Kabupaten pembelajaran harus berpusat pada peserta
Malang bahwa guru hanya mengajar didik dengan model pembelajaran efektif
menggunakan bahan ajar berupa buku dan pemanfaatan teknologi yang optimal,
cetak yang nantinya buku tersebut akan di oleh sebab itu e-modul ini menggunakan
fotocopy oleh peserta didik atau dengan model pembelajaran discovery learning
cara mencatat, terutama untuk mata yang selain berkaitan dengan e-modul,
pelajaran korespondesi yang hanya model pembelajaran ini juga dapat
memiliki sedikit bahan ajar. Oleh sebebab meningkatkan kemampuan berpikir kritis
itu peneliti memilih bahan ajar yang mudah dan kreatif peserta didik, karena kegiatan
untuk digunakan berupa e-modul, Karena e- pembelajaran yang melibatkan secara
modul merupakan bahan ajar yang sesuai makasimal seluruh kemampuan siswa
dengan karakteristik materi ajar yang telah untuk mencari dan menemukan sesuatu
dikemas dalam satu kesatuan yang utuh, (benda, manusia, atau peristiwa) secara
yang disusun secara sistematis dipelajari sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
secara mandiri dan lebih aktif oleh mereka dapat merumuskan sendiri
pebelajar sesuai dengan kecepatan atau penemuannya dengan penuh percaya diri,
Munandar (1999:85). Hal tersebut menjadi Pembelajaran Discovery Learning Mata
tolak ukur peneliti dalam mengambil topik Pelajaran Korespondensi Untuk
pembahasan dengan judul “Pengembangan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
E-Modul Berbasis Sigil Dengan Model

METODE
Penelitian ini menggunakan metode Sedangkan data kualitatif diperoleh
penelitian R&D dengan prosedur penelitian berdasarkan saran dan komentar yang
menggunakan langkah-langkah dari Dick & diberikan oleh ahli media dan ahli materi
Carey (dalam Setyosari, 2010:284). Dimana yang nantinya akan dipakai sebagai
tahap pengembangan Dick and Carey yang perbaikan untuk penyempurnaan e-modul.
telah dimodifikasi berdasarkan pada Dalam penelitian ini meenggunakan metode
kebutuhan waktu, keadaan lapangan, dan dan instrument pengumpulan data dengan
biaya Penelitian yaitu: (1) analisis cara observasi, wawancara, angket, dan tes.
kebutuhan dan tujuan, (2) analisis Untuk menggelolah data validasi dari ahli
pembelajaran, (3) analisis pembelajar media, ahli materi, dan uji kelompok kecil
(peserta didik) dan konteks, (4) peneliti menggunakan rumus deskriptif
merumuskan tujuan performasi, (5) presentase menurut Akbar (2017:82-83),
mengembangkan instrument, sebagai berikut:
(6)mengembangkan strategi pembelajaran,
(7) mengembangkan dan memilih bahan
pembelajaran, (8) merancang dan T se
melakukan evaluasi formatif, (9)melakukan V − pg= × 100 %
T sh
revisi.
T se
V −ah= ×100 %
T sh
T se
V −au= ×100 %
T sh

Keterangan:
V-pg : Validasi ahli materi
V-ah : Validasi ahli media
V-au : Validasi ahli pengguna
T se : Total skor empirik yang dicapai
T sh : Total skor yang diharapkan
100% : Konstanta

Untuk mempermudah kesimpulan terhadap


hasil analisi data, ditetapkan kriteria
analisis data validasi menurut Akbar
Instrumen pengumpulan data terdiri dari
(2017:82) sebagai berikut.
angket, observasi, wawancara, dan tes.
Subjek uji coba dalam penelitian ini yaitu
Tabel 1. Kriteria untuk Analisis Data
peserta didik kelas X OTKP di SMK
Validasi
Muhammadiyah 3 Singosari, Kabupaten
Presentase Tindakan
Malang dengan cara posttes kognitif dan
81,00 % - 100,.00 Sangat valid, sangat
possttes psikomotorik. Jenis data yang % efektif, sangat tuntas,
dikumpulkan pada penelitian berupa data dapat digunakan tanpa
kuantitatif yang diperoleh dari hasil uji coba perbaikan.
ahli media, ahli materi, dan uji coba 61,00% – 80,00% Cukup valid, cukup
kelompok kecil, dan uji coba lapangan. efektif, cukup tuntas,
dapat digunakan namun Tidak Tuntas/Remedi
50-70
perbaikan kecil. Sebagian
41,00% - 60,00% Kurang valid, kurang Tidak Tuntas/Remedi
0-59
efektif, atau kurang Keseluruhan
tuntas, perlu perbaikan (Sumber: Data diadaptasi dari KKM
besar, disarankan tidak Korespondensi
dipergunakan. SMK Muhammadiyah 3 Singosari, 2019)
21,00% - 40,00% Tidak valid, tidak efektif,
tidak tuntas, tidak bisa Berdasarakan tabel diatas apabila hasil
dipergunakan. rata-rata belajar kelas eksperimen
00,00% - 20,00% Sangat tidak valid, sangat mendapatkan >70 maka pembelajaran
tidak efektif, sangat tidak menggunakan e-modul berbasis sigil
tuntas, tidak bisa dengan model pembelajaran discovery
digunakan.
learning pada mata pelajaran
(Sumber: Akbar, 2017:82)
korespondensi dapat dikatakan valid
sebagai bahan ajar disekolah.
Rumus yang digunakan untuk menghitung
Untuk mengetahui keefektifan e-modul
hasil belajar peserta didik menggunakan
berbasis sigil dengan model pembelajaran
rumus rata-rata sebagai berikut.
Discovery Learning pada mata pelajaran
korespondensi terhadap hasil belajar
~ ∑x peserta didik yang menggunakan e-modul
X=
∑ xi dan yang tidak menggunakan e-modul
peneliti menggunakan Uji Independent
Keterangan: Sample t Test. Apabila pada uji t terdapat
~ : nilai rata-rata kelas perbedaan hasil belajar, maka e-modul
X
berbasis sigil dengan model pembelajaran
∑ x : jumlah nilai peserta didik yang Discovery Learning pada mata pelajaran
mengikuti tes
korespondensi berpengaruh dalam
∑ x i: jumlah peserta didik yang mengikuti meningkatkan hasil belajar peserta didik.
tes Uji t atau Uji Independent Sample t Test pada
Nilai KKM untuk mata pelajaran penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS
Korespondensi di SMK Muhammadiyah 3 25.0. Adapun hipotesis (dugaan) dalam
Singosari Kabupaten Malang adalah 70. penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
Peserta didik dapat dinyatakan tuntas - H 0 : tidak terdapat perbedaan antara
apabila dalam mengikuti posttest rata-rata hasil belajar peserta didik
mendapatkan nilai sebesar >70. Kriteria kelas eksperimen yang menggunakan
ketuntasan belajar peserta didik dapat e-modul dengan kelas kontrol yang
dilihat pada table berikut. tidak menggunakan e-modul.
- H 1 : terdapat perbedaan antara rata-
Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Nilai Rata-rata
Peserta Didik rata hasil belajar peserta didik kelas
Nilai Rata-rata Tingkat Ketuntasan eksperimen yang menggunakan e-
71-100 Tuntas modul dengan kelas kontrol yang tidak
menggunakan e-modul.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini bertujuan untuk didik dapat belajar secara mandiri. Pada
menghasilkan e-modul berbasis sigil dengan saat observasi yang dilakukan oleh peneliti
model pembelajaran discovery learning di SMK Muhammadiyah 3 Singosari
pada mata pelajaran korespondensi untuk diketahui bahan ajar yang digunakan hanya
membatu peserta didik meningkatkan hasil berupa buku cetak guru dan peserta didik
belajar dengan bahan ajar yang mudah hanya mencatat atau fotocopy buku tersebut
digunakan sehingga peserta didik dapat lalu guru akan menerangkan materi dengan
belajar dengan lebih mudah dan peserta metode ceramah, karena di sekolah belum
mempunyai modul atau bahan ajar untuk tabel 1 menurut Akbar (2017:82), maka e-
peserta didik terutama untuk pelajaran modul berbasis sigil dengan model
korespondensi. Selain itu peneliti pembelajaran discovery learning pada mata
menggembangkan e-modul dikarenakan pelajaran korespondensi sudah dapat
sarana dan prasarana sekolah yang masih dikatakan sangat valid digunakan sebagai
kurang memadai sehingga e-modul menjadi bahan ajar. Validasi juga memperolehhasil
bahan ajar yang sangat membantu baik rata-rata sebesar 91.1%, berdasarkan tabel
guru maupun peserta didik yang Kriteria untuk Analisis Data Validasi
sebelumnya hanya mencatat dari buku menurut Akbar (2017:82) dapat
cetak guru dengan menggunakan e-modul disimpulkan bahwa e-modul sangat valid
peserta didik dapat belajar kapan saja tanpa untuk digunakan sebagai bahan ajar pada
menunggu materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran korespondensi.
dari buku cetak. Sehingga hasil belajar
peserta didik juga dapat melampaui nilai Data hasil belajar peserta didik
KKM yaitu 70. Pengembangan e-modul diperoleh peneliti dari X OTKP 1 sebagai
berbasis sigil ini juga dikembangkan kelas kontrol dan kelas X OTKP 2 sebagai
menggunakan model pembelajaran kelas eksperimen. Dalam menentukan kelas
discovery learning yang bertujuan untuk kontrol dan kelas eksperimen, peneliti
membuat peserta didik aktif dan mandiri menggunakan acuan dari hasil ulangan
dalam proses pembelajaran serta tengah semester yang diberikan oleh guru
berinisiatif untuk mengetahui proses mata pelajaran korespondensi di SMK
pembelajarannya untuk mencapai hasil Muhammadiyah 3 Singosari. nilai rata-rata
belajar yang sesuai dengan KKM. ulangan tengah semester kelas X OTKP 1
Berdasarkan penjelasan diatas maka sebesar 44 dan kelas X OTKP 2 sebesar 47.
berikut akan diurakan pembahasan hasil Nilai hasil ulangan tengah semester kelas X
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang OTKP 1 dan X OTKP 2 pada mata pelajaran
terdiri dari hasil validasi serta hasil uji coba koresnpondensi dapat dilihat sebagai
lapangan terhadap e-modul yang berikut.
dikembangakan. hasil validasi dan uji coba Tabel 4. Perbandinagn Hasil Nilai Posttest
kelompok kecil dapat dilihat pada tabel Kognitif
berikut. Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 3. Analisis Data Ahli Media, Ahli Nilai rata-
Materi, dan Pengguna No. Kelas Jumlah Nilai rata
Persentase posttest
No. Validasi Keterangan
(%) Kelas Kontrol
1. Validasi 1. 1918 71
(X OTKP 1)
ahli 93,3 Sangat valid Kelas
media 2. Eksperimen (X 2074 79,7
2. Validasi OTKP 2)
ahli 96 Sangat valid Selisih nilai 8.7
materi
3. Uji coba Berdasarkan dari tabel diatas yang
kelompok 84 Sangat valid diperoleh dengan cara posttest kognitif dan
kecil
posttest psikomotorik pada kelas X OTKP 1
Rata-rata 91.1 Sangat valid
dan Kelas X OTKP 2. Nilai rata-rata hasil
Berdasarkan data diatas dapat dilihat posttest kognitif peserta didik kelas kontrol
hasil validasi ahli media diperoleh hasil adalah 71 yang mana hasil data tersebut
penilaian secara keseluruhan sebesar 112 diperoleh dari posttest online yang diisi
atau dalam persentase menjadi 93,3%. oleh 27 peserta didik menggunakan google
Validasi ahli materi juga memperoleh hasil form dan nilai rata-rata hasil posttest kelas
144 atau dalam persentase sebesar 96%. eksperimen adalah sebesar 79,7 yang mana
Dan hasil uji coba kelompok kecil data tersebut juga diperoleh dari posttest
memperoleh 530 atau dalam persentase online yang diisi oleh 26 peserta didik
sebesar 84%. Berdasarkan Kriteria untuk menggunakan google form. Dari data
Analisis Data Validasi yang tertera pada
tersebut dapat dibandingkan nilai rata-rata Perolehan nilai rata-rata kelas ekperimen
posttest kelas kontrol dan kelas dan kelas kontrol tersebut, dilihat kembali
eksperimen, nilai rata-rata yang diperoleh keefektifitasannya menggunakan Uji
kelas eksperimen sebesar 79,7. Untuk nilai Independent Sample t Test. Uji t dilakukan
KKM mata pelajaran Korespondensi adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan
70, maka kelas eksperimen dinyatakan rata-rata nilai hasil belajar secara
telah berhasil mencapai nilai rata-rata yang
signifikansi pada kelas eksperimen dan
diatas KKM, dengan selisih nilai antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen sebesar 8,7 .
kelas kontrol.

Tabel 5. Kriteria Ketuntasan Nilai Rata-rata Peserta Didik


Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
Std. 95% Confidence
Sig. Error Interval of the
(2- Mean Differen Difference
F Sig. t Df tailed) Difference ce Lower Upper
Hasil Nilai Equal 5.248 .026 3.205 51 .002 8.732 2.725 3.262 14.202
Posttest variances
assumed
Equal 3.227 46.2 .002 8.732 2.706 3.286 14.178
variances not 06
assumed

Berdasarkan tabel diatas, dapat menunjukkan bahwa nilai signifikansi <


dilakukan analisis untuk pengambilan 0,05. Maka dapat disimpulkan sesuai
keputusan. Hasil dari tabel tersebut dengan pengembilan keputusan dalam Uji
menunjukkan rata-rata kelas eksperimen Independent Sample t Test bahwa H 0 ditolak
sebesar 79,77 dan rata-rata kelas kontrol dan H 1 diterima. Artinya, terdapat
sebesar 71,04. Hasil analisis uji F perbedaan antara rata-rata nilai hasil
menunjukkan bahwa nilai uji F untuk kedua belajar peserta didik kelas eksperimen yang
varian sebesar 5,248 dengan signifikansi menggunakan e-modul dengan kelas
sebesar 0,026 yang berarti nilai signifikansi kontrol yang tidak menggunakan e-modul.
< 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
Artinya, terdapat perbedaan varians antara disimpulkan penggunaan e-modul berbasis
kelas eksperimen dengan kelas kontrol sigil dengan model pembelajaran discovery
(kedua kelas tersebut tidak homogen/tidak learning pada mata pelajaran
sama). Karena H 0 ditolak, maka analisis uji korespondensi dapat dikatakan lebih efektif
t menggunakan Equal Variances Not dan dapat meningkatkan hasil belajar
Assumed. Analisis uji t menunjukkan bahwa peserta didik dibandingkan dengan kelas
nilai t hitung sebesar 3,227 dengan yang tidak menggunakan e-modul dalam
signifikansi sebesar 0,002. Hal tersebut pembelajaran.

SIMPULAN (PENUTUP) X program keahlian Otomatisasi Tata


Kelola Perkantoran pada semester
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat genap, (2) Aspek kelayakan e-modul
disimpulkan (1) penelitian dan berbasis sigil dengan model
pengembangan ini menghasilkan E- pembelajaran Discovery Learning pada
Modul berbasis sigil dengan model Mata Pelajaran Korespondensi untuk
pembelajaran Discovery Learning pada meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran korespondensi untuk diperoleh dari hasil validasi ahli media,
meningkatkan hasil belajar siswa kelas
ahli materi, dan uji coba kelompok kecil, hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
adapun hasil yang didapat validasi ahli yang menggunakan e-modul dengan kelas
media menunjukan bahwa e-modul kontrol yang tidak menggunakan e-modul.
sangat valid digunakan sebagai bahan
ajar siswa, dengan beberapa revisi kecil,
revisi telah dilakukan oleh penelti agar SARAN
e-modul dapat digunakan dengan baik.
Saran penelitian dan pengembangan ini
Sedangkam validasi ahli materi
adalah : (1) dapat menambahkan materi
memperoleh hasil sangat valid tanpa korespondensi lainnya dikarenakan e-
harus adanya perbaikan atau revisi modul ini hanya memuat dua materi yaitu
terhadap produk karena produk materi menerapkan tata cara
dinyatakan telah refrensentatif pembuatan surat pribadi dan
digunakan sebagai bahan ajar disekolah. menganalisis surat dinas. (2)
Dan uji coba kelompok kecil atau uji Penambahan materi berupa video yang
coba pengguna yang diisi oleh 9 peserta dapat membantu peserta didik
didik menunjukan kriteria sangat valid memahami materi karena didalam e-
tanpa perlu adanya revisi atau modul hanya memuat beberapa video
perbaikan terhadap e-modul. (3) materi.(3) mengembangkan penelitian
terdapat perbedaan hasil belajar pada menggunakan metode penelitian yang
kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih luas, dikarenakan dalam penelitian
yang mana yang mana analisis uji t ini peneliti hanya menggunkan lingkup
menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar kecil yaitu diSMK Muhammaduyah 3
3,227 dengan signifikansi sebesar 0,002.
Singosari Kabupaten Malang. Sehingga
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan diharapkan e-modul dapat diujikan
sesuai dengan pengembilan keputusan pada lingkup yang lebih luar agar
dalam Uji Independent Sample t Test bahwa mendapatkan data yang lebih valid lagi
H 0 ditolak dan H 1 diterima. Artinya,
terdapat perbedaan antara rata-rata nilai

DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI pendidikan nasional. Jakarta :
No.20 tahun 2003 .tentang sistem Depdiknas
Akbar, Sa’dun. 2017. Instrumen Pendidikan Olahraga-Pascasarjana
Perangkat Pembelajaran. Bandung: Universitas Negeri Malang. 2 (1).
Rosdakarya. (Online), diakses 10 februari 2020.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/j
Munandar, S.C. Utami, 1999, Kreativitas
p.v2i1.8471
dan Keberbakatan, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Ramadhani, D. Mayangsari. 2013.
Seamolec Sigil. (Online),
Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan (http://dianasukses.blogspot.co.id
Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana.
/2013/08/day-1-seamolec
Purwaningtyas, dkk. (2017). sigil.html), diakses pada tanggal 12
Pengembangan Modul Elektronik Oktober 2019
Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan Setyosari, Punaji.2015. Metode
Kelas Xi Berbasis Online Dengan Penelitian Pendidikan dan
Program Edmodo. Jurnal
Pengembangan Edisi ke Empat. Jakarta: Universitas Negeri Malang, 2010.
Prenadamedia Group. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Edisi 5. Malang: Universitas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai