ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan jobsheet dalam
meningkatkan kompetensi pembuatan pola bebe anak pada siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Klaten; 2)
mengetahui peningkatan kompetensi pembuatan pola bebe anak pada siswa kelas XI di SMK Negeri 3
Klaten dengan tindakan menggunakan jobsheet. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) menggunakan model Kemmis dan Taggart yang dilakukan dalam 2 siklus. Tahapan:
perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI Tata
Busana 3 berjumlah 33 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes kognitif,
dan tes unjuk kerja disertai penilaian sikap kerja. Validitas instrumen menggunakan validasi isi.
Reliabilitas instrumen menggunakan metode antar rater dengan tingkat Procentage of Agreement.
Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian: 1) pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; 2) Peningkatan kompetensi siswa dari
pra siklus 42.4% menjadi 75.8% pada siklus I, dan siklus II meningkat menjadi 96.97%, sehingga
penggunaan jobsheet dapat meningkatkan kompetensi pembuatan pola bebe anak pada siswa XI Tata
Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten.
Kata kunci: jobsheet, kompetensi, pembuatan pola bebe anak
ABSTRACT
This study aimed to: 1) investigate the learning with jobsheets to improve the competency on
making children’s bebe patterns for Grade XI of SMK Negeri 3 Klaten; 2) to improve the competency
in making children’s bebe pattern for Grade XI of SMK Negeri 3 Klaten after the use of jobsheets. This
was classroom action research (CAR) study using Kemmis and Taggart model carried out 2 cycles.
Each cycle consisted planning, action and observation, and reflection. The research subjects were 33
students Grade XI students of Fashion Design 3. Methods of data collection using observation
sheets,cognitive test, and performance tests with assesment of work attitudes. The instrument validity
was assessed in term of content validaty. The instrument reliability was assessed by the inter-rater
method with a Procentage of Agreement. The data analysis used quantitative descriptive techniques.
The result of the research that the use of jobsheets can improve the competency of making children’s
bebe patterns manually with a grading system for Grade XI students of Fashion Design 3 of SMK Negeri
3 Klaten.
Keywords: jobsheets, competency, making children’s bebe pattern
2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana 2020
Siklus II
Siklus II dilakukan setelah 2. Peningkatan Kompetensi Pembuatan
dilakukan untuk memperbaiki dari siklus Pola Bebe Anak Pada Siswa Kelas XI
sebelumnya yaitu pada siklus II. Proses Tata Busana di SMK Negeri 3 Klaten
pembelajaran pembuatan pola bebe anak Pra Siklus
yang berkolaborasi dengan guru. 1) Berdasarkan data di bawah ini dapat
Perencanaan dalam siklus II, meliputi: dilihat bahwa pada tahap pra siklus, siswa
menganalisis silabus, menentukan IPK, yang mencapai nilai KKM hanya 14 siswa
menyusun RPP, menyusun materi atau14,4% dan sebanyak 19 siswa atau
pembelajaran, menyususn bahan ajar 57,6% belum memenuhi nilai KKM. Hasil
berupa jobsheet, menyusun instrumen pencapaian presentase belum memenuhi
penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor, keberhasilan tindakan sebanyak 80% dari
serta menyiapkan alat dan bahan. 2) jumlah siswa tuntas, sehingga peneliti akan
Tindakan dan observasi: dilaksanakan meningkatkan dengan penelitian tindakan
dengan penggunaan jobsheet pada proses kelas.
pembelajaran. Kegiatan dilakukan dengan Tabel 1. Hasil Pencapaian Kompetensi
Siswa Pra Siklus Berdasarkan KKM
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.
Jumlah Presentase
Kategori
Kegiatan inti meliputi 2 tahapan, yaitu inti Siswa (%)
Tuntas 14 42,4%
1 dengan problem based learning (pbl) pada
Belum 19 57,6%
aspek pengetahuan dan project based Tuntas
learning (pbjl) pada inti 2. Kegiatan inti 2 Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel di atas, maka
merupakan kegiatan praktik dari pembuatan
grafik pencapaian hasil kompetensi
pola bebe anak secara manual dengan
pembuatan pola bebe anak pada tahap pra
sistem grading.
siklus dapat dilihat seperti berikut:
Observasi dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi untuk Pra Siklus
19
20
Kegiatan selanjutnya adalah 3) refleksi, 14
15
dengan hasilnya bahwa terjadi peningkatan
10
hasil dibandingkan pada siklus I. Siswa 5
mulai aktif dan belajar secara mandiri 0
Siklus I Siklus II
Berdasarkan data di bawah ini dapat Berdasarkan data di bawah ini dapat
dilihat bahwa pada tahap Siklus I, siswa dilihat bahwa pada tahap Siklus II, siswa
yang mencapai nilai KKM mencapai 25 yang mencapai nilai KKM mencapai 32
siswa dengan presentase 75,8% dan siswa siswa atau 96,97%. Sedangkan siswa yang
yang belum mencapai KKM mengalami belum tuntas adalah 1 siswa atau 3,03%.
penurunan dari tahap pra siklus yaitu 8 Hasil pencapaian presentase telah
siswa atau mencapai 24,2%. Hasil memenuhi keberhasilan tindakan sebanyak
pencapaian presentase belum memenuhi 80% dari jumlah siswa yaitu 96,97%.
keberhasilan tindakan sebanyak 80% dari Tabel 3. Hasil Pencapaian
Kompetensi Siswa Siklus II Berdasarkan
jumlah siswa tuntas, sehingga peneliti akan
KKM
melakukan siklus selanjutnya. Kategori Jumlah Presentase
Siswa (%)
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kompetensi
Tuntas 32 96,97%
Siswa Siklus I Berdasarkan KKM
Belum 1 3,03%
Jumlah Presentase
Kategori Tuntas
Siswa (%)
Tuntas 25 75,8% Jumlah 33 100%
Belum 8 24,2% Berdasarkan tabel di atas, maka
Tuntas grafik pencapaian hasil kompetensi
Jumlah 33 100%
pembuatan pola bebe anak pada tahap siklus
Berdasarkan tabel di atas, maka
II dapat dilihat seperti berikut:
grafik pencapaian hasil kompetensi
pembuatan pola bebe anak pada tahap siklus 40 Siklus II
32
I dapat dilihat seperti berikut:
30 Siklus I 20
25
20
1
0
Tuntas Belum Tuntas
10 8
menggunaan bahan ajar jobsheet diterapkan Pada tahap Siklus II, berdasarkan
setelah kegiatan Pra Siklus dan dilakukan observasi (pengamatan) terdapat perbedaan
sebanyak dua siklus yaitu penerapan Siklus keadaan dengan tahap Siklus I. Seluruh
I dan Siklus II. Pada Pra Siklus, bahan ajar tahapan kegiatan pelaksanaan terlaksana
Hal ini dilihat dari rata-rata perolehan hasil rata-rata (mean) sebesar 79,37, nilai median
observasi yang dilakukan oleh observer I sebesar 81,1 dan nilai modus sebesar 83,76.
dan observer II sudah terlaksana 100%. Peningkatan jumlah siswa tuntas
Pada tahap Siklus II sebanyak 32 siswa atau dari Siklus I ke Siklus II meningkat
96,97% sudah memenuhi nilai Kriteria sebanyak 7 siswa atau dengan persentase
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan 1 peningkatan 21,17%. Berdasarkan data
siswa atau 3,03% siswa belum mencapai tersebut bahwa pencapaian dari presentase
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). kompetensi siswa pada siklus II telah
2. Peningkatan Kompetensi Pembuatan Pola memenuhi indikator keberhasilan yang
Bebe Anak Pada Siswa Kelas XI Tata ditentukan yaitu 80% dari jumlah siswa.
Busana di SMK Negeri 3 Klaten Terdapat peningkatan presentase dari tahap
Pada siklus I, berdasarkan hasil tahap Siklus I ke tahap Siklus II.
penilaian dan olah data menunjukkan Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan kategori nilai tuntas dan penggunaan jobsheet dapat meningkatkan
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal kompetensi, dilihat dari peningkatan
(KKM) dari 14 siswa tuntas atau 42,4% pada pencapaian kompetensi siswa dari tahap Pra
tahap Pra Siklus menjadi 25 siswa atau 75,8% Siklus ke tahap Siklus II dalam
pada tahap Siklus I. Sedangkan untuk pembelajaran pembuatan pola bebe anak
kategori yang belum tuntas dan belum secara manual dengan sistem grading pada
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal siswa kelas XI Tata Busana 3 di SMK
(KKM) dari 19 siswa atau 57,6% pada tahap Negeri 3 Klaten.
Pra Siklus menjadi 8 siswa atau 24,2% pada SIMPULAN DAN SARAN
tahap Siklus I. SIMPULAN
Pada tahap Siklus II berdasarkan hasil Berdasarkan hasil penelitian yang
penilaian dan olah data menunjukkan
dilakukan peneliti pada siswa kelas XI Tata
peningkatan kategori nilai tuntas dan
Busana 3 di SMK Negeri 3 Klaten, maka
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) menjadi 32 siswa atau 96,97%. dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sedangkan untuk kategori yang belum tuntas
1. Penggunaan jobsheet pada proses
dan mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
pelaksanaan pembelajaran terdapat dua
Minimal (KKM) adalah 1 siswa atau 3,03%.
siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II,
Perolehan nilai tertinggi pada siklus II adalah
dimana tiap siklusnya terdiri dari
85,37 dan nilai terendah adalah 67,19. Nilai
perencanaan, tindakan, dan observasi,
Penggunaan Jobsheet untuk...(Puput Puspita Giri) 9