Anda di halaman 1dari 10

Penggunaan Jobsheet untuk...

(Puput Puspita Giri) 1

PENGGUNAAN JOBSHEET UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI


PEMBUATAN POLA BEBE ANAK PADA SISWA KELAS XI DI SMK
NEGERI 3 KLATEN
THE USE JOBSHEETS TO IMPROVE THE COMPETENCY IN MAKING
CHILDREN’S BEBE PATTERNS AMONG GRADE XI STUDENTS OF SMK NEGERI 3
KLATEN

Penulis 1 : Puput Puspita Giri


Penulis 2 : Sri Emy Yuli Suprihatin, M. Si
Instansi : Universitas Negeri Yogyakarta
Email : puputpuspita96.pp@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan jobsheet dalam
meningkatkan kompetensi pembuatan pola bebe anak pada siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Klaten; 2)
mengetahui peningkatan kompetensi pembuatan pola bebe anak pada siswa kelas XI di SMK Negeri 3
Klaten dengan tindakan menggunakan jobsheet. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) menggunakan model Kemmis dan Taggart yang dilakukan dalam 2 siklus. Tahapan:
perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI Tata
Busana 3 berjumlah 33 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes kognitif,
dan tes unjuk kerja disertai penilaian sikap kerja. Validitas instrumen menggunakan validasi isi.
Reliabilitas instrumen menggunakan metode antar rater dengan tingkat Procentage of Agreement.
Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian: 1) pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; 2) Peningkatan kompetensi siswa dari
pra siklus 42.4% menjadi 75.8% pada siklus I, dan siklus II meningkat menjadi 96.97%, sehingga
penggunaan jobsheet dapat meningkatkan kompetensi pembuatan pola bebe anak pada siswa XI Tata
Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten.
Kata kunci: jobsheet, kompetensi, pembuatan pola bebe anak

ABSTRACT
This study aimed to: 1) investigate the learning with jobsheets to improve the competency on
making children’s bebe patterns for Grade XI of SMK Negeri 3 Klaten; 2) to improve the competency
in making children’s bebe pattern for Grade XI of SMK Negeri 3 Klaten after the use of jobsheets. This
was classroom action research (CAR) study using Kemmis and Taggart model carried out 2 cycles.
Each cycle consisted planning, action and observation, and reflection. The research subjects were 33
students Grade XI students of Fashion Design 3. Methods of data collection using observation
sheets,cognitive test, and performance tests with assesment of work attitudes. The instrument validity
was assessed in term of content validaty. The instrument reliability was assessed by the inter-rater
method with a Procentage of Agreement. The data analysis used quantitative descriptive techniques.
The result of the research that the use of jobsheets can improve the competency of making children’s
bebe patterns manually with a grading system for Grade XI students of Fashion Design 3 of SMK Negeri
3 Klaten.
Keywords: jobsheets, competency, making children’s bebe pattern
2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana 2020

PENDAHULUAN segala bentuk bahan yang secara sistematis


Lembaga pendidikan yang ada di memungkinkan siswa dapat belajar sesuai
suatu negara merupakan suatu upaya yang kurikulum yang berlaku. Widarto (2016)
dilakukan untuk meningkatkan Sumber menjelaskan bahwa jobsheet merupakan
Daya Manusia (SDM) yang ada. Sekolah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan harus dikerjakan siswa. Jobsheet
lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu bahan ajar yang dapat
menyiapkan lulusannya untuk mampu menunjang pembelajaran di kelas. Azhar
mengaplikasikan materi yang di dapat di Arsyad (2006:38-40) mengungkapkan
sekolah kemudian diterapkan di dunia kerja, kelebihan jobsheet sebeagai berikut: (1)
sehingga pembelajarannya lebih banyak membantu siswa lebih mandiri, (2)
praktik daripada teori. membantu siswa mengulangi materi
SMK Negeri 3 Klaten merupakan pembelajaran, (3) membantu siswa
sekolah kejuruan yang program keahlian memiliki daya tarik terhadap perpaduan
tata busana. Salah satu kompetensi yang teks dan gambar di dalam jobsheet, (4)
harus dikuasai adalah pembuatan pola bebe membantu siswa aktif, (5) jobsheet dapat
anak secara manual dengan sistem grading didistribusikan dengan mudah.
pada mata pelajaran pembuatan busana Berdasarkan permasalahan yang
industri. ada, maka perlu adanya bahan ajar yang
Berdasarkan hasil observasi pada dapat menunjang pembelajaran yaitu
siswa di kelas XI Tata Busana 3 dalam digunakannya jobsheet melalui Penelitian
proses pembelajaran pembuatan pola bebe Tindakan Kelas (PTK). Penggunaa jobsheet
anak secara manual dengan sistem grading, sesuai dengan pembelajaran praktik yang
menunjukkan bahwa hanyak sebanyak 14 dilakukan, yaitu dalampembelajaran
siswa atau 42,4% dari 33 siswa yang pembuatan pola bebe anak secara manual
mencapai KKM. Pembelajaran terlihat dengan sistem grading. Tujuan
siswa yang pasif, kurang perhatian, sering dilakukannya PTK adalah: (1) mengetahui
bertanya temannya, siswa kurang semangat, pelaksanaan pembelajaran dengan
dan kurang bisa mengatur waktu. menggunakan jobsheet pada pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang kurang tepat pembuatan pola bebe anak secara manual
menjadi salah satu penyebab tidak dengan sistem grading, (2) mengetahui
tercapainya kompetensi. peningkatan kompetensi pembuatan pola
Menurut Ika Lestari (2013,1) bebe anak secara manual dengan sistem
menyatakan bahwa bahan ajar merupakan grading.
Penggunaan Jobsheet untuk...(Puput Puspita Giri) 3

METODE PENELITIAN learning (pbl) dan inti II pada aspek


Jenis Penelitian keterampilan menggunakan project based
Jenis penelitian ini merupakan learning (pbjl). Pada kegiatan inti, siswa
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melalukan penyelesaian dalam pembuatan
desain penelitian menggunakan model pola bebe anak secara manual dengan
Kemmis dan McTaggart. sistem grading.
Pada tahapan ini peneliti juga
Waktu dan Tempat Penelitian melakukan observasi terhadap proses
Penelitian ini dilakukan di SMK pembelajaran di dalam kelas dengan
Negeri 3 Klaten. Penelitian dilaksanakan penggunaan jobsheet. c) Refleksi,
pada bulan November 2019. merupakan tahapan analisis, sintesis, dan
penilaian terhadap hasil tindakan dan
Subyek Penelitian pengamatan yang dilakukan. Apabila
Subyek penelitian ini adalah siswa kriteria keberhasilan tindakan belum
kelas XI Tata Busana 3 di SMK Negeri 3 tercapai, maka dilakukan siklus selanjutnya.
Klaten yang berjumlah 33 siswa.
Teknik Pengumpulan Data dan
Skenario Tindakan Instrumen Penelitian
Skenario Tindakan ini mencakup Teknik pengumpulan data pada
tahapan pra siklus, siklus I, dan Siklus II. penelitian ini menggunakan teknik
Tahapan tiap siklus sebagai berikut: a) dokumentasi, observasi untuk proses
perencanaan, peneliti merancang pembelajaran, tes kognitif, tes unjuk kerja,
pembelajaran dan menyiapkan perangkat dan tes afektif.
pembelajaran yang berkolaborasi dengan
guru. b) Tindakan dan observasi, kegiatan Teknik Analisis Data
tindakan meliputi kegiatan pendahuluan, Teknik analisis data yang digunakan
inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan pada penelitian ini menggunakan teknik
meliputi kegiatan guru menyiapkan kondisi analisis deskriptif kuantitatif. Teknik
fisik dan mental siswa, menyampaikan analisis deskriptif disajikan dalam bentuk
apersepsi, prediksi, tujuan, manfaat, dan tabel distribusi presentase. Hal ini bertujuan
ruang lingkup penilaian yang akan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
dilakukan. Kegiatan inti yang dilakukan pembuatan pola bebe anak secara manual
meliputi kegiatan inti I pada aspek dengan sistem grading. Penilaian
pengetahuan menggunakan problem based
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana 2020

kompetensi dengan bobot nilai kognitif Siklus I


35%, psikomotor 45%, dan afektif 20%. Proses pembelajaran pembuatan
pola bebe anak yang berkolaborasi dengan
HASIL PENELITIAN DAN guru. 1) Perencanaan dalam siklus I,
PEMBAHASAN meliputi: menganalisis silabus, menentukan
Hasil Penelitian IPK, menyusun RPP, menyusun materi
1. Pelaksanaan Pembelajaran pembelajaran, menyususn bahan ajar
Menggunakan Jobsheet untuk berupa jobsheet, menyusun instrumen
Meningkatkan Kompetensi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor,
Pembuatan Pola Bebe Anak Pada serta menyiapkan alat dan bahan. 2)
Siswa Kelas XI Tata Busana di SMK Tindakan dan observasi: dilaksanakan
Negeri 3 Klaten. dengan penggunaan jobsheet pada proses
Penelitian tindakan ini meliputi pembelajaran pembuatan pola bebe anak.
tahapan pra siklus, siklus I, dan siklus II, Kegiatan dilakukan dengan tahapan
dengan tahapan tiap siklusnya meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan
tahapan perencanaan, tindakan dan inti meliputi 2 tahapan, yaitu inti 1 dengan
observasi, serta refleksi. problem based learning (pbl) pada aspek
Pra Siklus pengetahuan dan project based learning
Kegiatan pra siklus dilakukan (pbjl) pada inti 2. Kegiatan inti 2 merupakan
sebelum digunakannya bahan ajar jobsheet, kegiatan praktik dari pembuatan pola bebe
yaitu menggunakan bahan ajar handout. anak secara manual dengan sistem grading.
Proses pembelajaran menunjukkan bahwa Observasi dilakukan dengan
siswa masih pasif dalam proses menggunakan lembar observasi untuk
pembelajarannya. Siswa sering bertanya Kegiatan selanjutnya adalah 3) refleksi,
dengan temannya dalam proses siswa masih sering bertanya temannya
pembelajaran, sehingga menyebabkan dalam mengerjakan tugas dan belum
konsentrasi teman lainnya terganggu. sepenuhnya berpedoman pada jobsheet,
Kondisi terlihat bahwa siswa kurang sehingga siswa kurang mandiri dalam
bersemangat untuk menyelesaikan tugas mengerjakan tugas. Hasil analisis dengan
yang diberikan. guru maka belum mencapai kriteria
Data menunjukkan bahwa sebesar keberhasilan tindakan, sehingga dilakukan
42,4% atau 14 siswa tuntas atau mencapai siklus II.
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 70 dari 33 siswa.
Penggunaan Jobsheet untuk...(Puput Puspita Giri) 5

Siklus II
Siklus II dilakukan setelah 2. Peningkatan Kompetensi Pembuatan
dilakukan untuk memperbaiki dari siklus Pola Bebe Anak Pada Siswa Kelas XI
sebelumnya yaitu pada siklus II. Proses Tata Busana di SMK Negeri 3 Klaten
pembelajaran pembuatan pola bebe anak Pra Siklus
yang berkolaborasi dengan guru. 1) Berdasarkan data di bawah ini dapat
Perencanaan dalam siklus II, meliputi: dilihat bahwa pada tahap pra siklus, siswa
menganalisis silabus, menentukan IPK, yang mencapai nilai KKM hanya 14 siswa
menyusun RPP, menyusun materi atau14,4% dan sebanyak 19 siswa atau
pembelajaran, menyususn bahan ajar 57,6% belum memenuhi nilai KKM. Hasil
berupa jobsheet, menyusun instrumen pencapaian presentase belum memenuhi
penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor, keberhasilan tindakan sebanyak 80% dari
serta menyiapkan alat dan bahan. 2) jumlah siswa tuntas, sehingga peneliti akan
Tindakan dan observasi: dilaksanakan meningkatkan dengan penelitian tindakan
dengan penggunaan jobsheet pada proses kelas.
pembelajaran. Kegiatan dilakukan dengan Tabel 1. Hasil Pencapaian Kompetensi
Siswa Pra Siklus Berdasarkan KKM
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.
Jumlah Presentase
Kategori
Kegiatan inti meliputi 2 tahapan, yaitu inti Siswa (%)
Tuntas 14 42,4%
1 dengan problem based learning (pbl) pada
Belum 19 57,6%
aspek pengetahuan dan project based Tuntas
learning (pbjl) pada inti 2. Kegiatan inti 2 Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel di atas, maka
merupakan kegiatan praktik dari pembuatan
grafik pencapaian hasil kompetensi
pola bebe anak secara manual dengan
pembuatan pola bebe anak pada tahap pra
sistem grading.
siklus dapat dilihat seperti berikut:
Observasi dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi untuk Pra Siklus
19
20
Kegiatan selanjutnya adalah 3) refleksi, 14
15
dengan hasilnya bahwa terjadi peningkatan
10
hasil dibandingkan pada siklus I. Siswa 5
mulai aktif dan belajar secara mandiri 0

dengan memperhatikan jobsheet. Pada Tuntas Belum Tuntas

siklus II telah mencapai keberhasilan


Gambar 1. Grafik Pencapaian Kompetensi
tindakan sebesar 96.97%, sehingga tahapan Pra Siklus
siklus dihentikan.
6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana 2020

Siklus I Siklus II
Berdasarkan data di bawah ini dapat Berdasarkan data di bawah ini dapat
dilihat bahwa pada tahap Siklus I, siswa dilihat bahwa pada tahap Siklus II, siswa
yang mencapai nilai KKM mencapai 25 yang mencapai nilai KKM mencapai 32
siswa dengan presentase 75,8% dan siswa siswa atau 96,97%. Sedangkan siswa yang
yang belum mencapai KKM mengalami belum tuntas adalah 1 siswa atau 3,03%.
penurunan dari tahap pra siklus yaitu 8 Hasil pencapaian presentase telah
siswa atau mencapai 24,2%. Hasil memenuhi keberhasilan tindakan sebanyak
pencapaian presentase belum memenuhi 80% dari jumlah siswa yaitu 96,97%.
keberhasilan tindakan sebanyak 80% dari Tabel 3. Hasil Pencapaian
Kompetensi Siswa Siklus II Berdasarkan
jumlah siswa tuntas, sehingga peneliti akan
KKM
melakukan siklus selanjutnya. Kategori Jumlah Presentase
Siswa (%)
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kompetensi
Tuntas 32 96,97%
Siswa Siklus I Berdasarkan KKM
Belum 1 3,03%
Jumlah Presentase
Kategori Tuntas
Siswa (%)
Tuntas 25 75,8% Jumlah 33 100%
Belum 8 24,2% Berdasarkan tabel di atas, maka
Tuntas grafik pencapaian hasil kompetensi
Jumlah 33 100%
pembuatan pola bebe anak pada tahap siklus
Berdasarkan tabel di atas, maka
II dapat dilihat seperti berikut:
grafik pencapaian hasil kompetensi
pembuatan pola bebe anak pada tahap siklus 40 Siklus II
32
I dapat dilihat seperti berikut:

30 Siklus I 20
25

20
1
0
Tuntas Belum Tuntas
10 8

Gambar 3. Grafik Pencapaian


0
Tuntas Belum Tuntas
Kompetensi Siklus II
Peningkatan jumlah siswa tuntas
Gambar 2. Grafik Pencapaian
dan presentasenya dari dapat dilihat dari
Kompetensi Siklus I
peningkatan dari pra siklus ke siklus I dan
Dari tahap pra siklus ke tahap siklus
ke siklus II. Berikut adalah tabel
I mengalami peningkatan jumlah sebanyak
peningkatan jumlah dan presentase tiap
11 siswa atau 33,4%.
siklus:
Penggunaan Jobsheet untuk...(Puput Puspita Giri) 7

keterangan angka untuk mengerjakan tetapi


Peningkatan Jumlah Siswa
tidak disertai langkah-langkah urut,
Tuntas Pra Siklus, Siklus I,
NSiklus II sehingga menyebabkan siswa masih
50 25 32 kebingungan dalam mengerjakan.
14 11 7
0
0 Penggunaan handout masih kurang
Jumlah Siswa Tuntas
Penambahan Jumlah Siswa Tuntas
maksimal digunakan dalam pembelajaran,
Pra Siklus Siklus I Siklus II
hal ini dapat dilihat dari pencapaian
Gambar 4. Grafik Peningkatan Jumlah kompetensi siswa yaitu hanya 14 siswa atau
Siswa Tuntas tahap Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II dengan persentase 42,4% yang memenuhi
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Peningkatan Presentase dan 19 siswa atau dengan persentase 57,6%
Perolehan Hasil Kompetensi
siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II Minimal (KKM).
200,00% 96,97%
Kegiatan tahap Siklus I dilakukan
42,40% 75,80% 33,40%
0 21,17%
0,00% dengan tiga tahapan PTK, yaitu dengan
Persentase Perolehan
Peningkatan Persentase
perencanaan, tindakan dan observasi, serta
Pra Siklus Siklus I Siklus II
refleksi. Pada tahap Siklus I sebanyak 25
Gambar 5. Grafik Peningkatan Pencapaian
Kompetensi tahap Pra Siklus, Siklus I, dan siswa atau dengan persentase 75,8% sudah
Siklus II memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan

PEMBAHASAN Minimal (KKM) yaitu 70 dan 8 siswa atau

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan persentase 24,2% siswa belum

Menggunakan Jobsheet untuk mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Meningkatkan Kompetensi (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa

Pembuatan Pola Bebe Anak Pada penggunaan jobsheet dapat meningkatkan

Siswa Kelas XI Tata Busana di SMK kompetensi, dilihat dari peningkatan

Negeri 3 Klaten. pencapaian siswa dari tahap Pra Siklus ke

Penelitian tindakan kelas ini dengan tahap Siklus I.

menggunaan bahan ajar jobsheet diterapkan Pada tahap Siklus II, berdasarkan

setelah kegiatan Pra Siklus dan dilakukan observasi (pengamatan) terdapat perbedaan

sebanyak dua siklus yaitu penerapan Siklus keadaan dengan tahap Siklus I. Seluruh

I dan Siklus II. Pada Pra Siklus, bahan ajar tahapan kegiatan pelaksanaan terlaksana

yang digunakan berupa handout. Di dalam dengan baik.

handout terdapat gambar pola dengan


8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana 2020

Hal ini dilihat dari rata-rata perolehan hasil rata-rata (mean) sebesar 79,37, nilai median
observasi yang dilakukan oleh observer I sebesar 81,1 dan nilai modus sebesar 83,76.
dan observer II sudah terlaksana 100%. Peningkatan jumlah siswa tuntas
Pada tahap Siklus II sebanyak 32 siswa atau dari Siklus I ke Siklus II meningkat
96,97% sudah memenuhi nilai Kriteria sebanyak 7 siswa atau dengan persentase
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan 1 peningkatan 21,17%. Berdasarkan data
siswa atau 3,03% siswa belum mencapai tersebut bahwa pencapaian dari presentase
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). kompetensi siswa pada siklus II telah
2. Peningkatan Kompetensi Pembuatan Pola memenuhi indikator keberhasilan yang
Bebe Anak Pada Siswa Kelas XI Tata ditentukan yaitu 80% dari jumlah siswa.
Busana di SMK Negeri 3 Klaten Terdapat peningkatan presentase dari tahap
Pada siklus I, berdasarkan hasil tahap Siklus I ke tahap Siklus II.
penilaian dan olah data menunjukkan Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan kategori nilai tuntas dan penggunaan jobsheet dapat meningkatkan
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal kompetensi, dilihat dari peningkatan
(KKM) dari 14 siswa tuntas atau 42,4% pada pencapaian kompetensi siswa dari tahap Pra
tahap Pra Siklus menjadi 25 siswa atau 75,8% Siklus ke tahap Siklus II dalam
pada tahap Siklus I. Sedangkan untuk pembelajaran pembuatan pola bebe anak
kategori yang belum tuntas dan belum secara manual dengan sistem grading pada
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal siswa kelas XI Tata Busana 3 di SMK
(KKM) dari 19 siswa atau 57,6% pada tahap Negeri 3 Klaten.
Pra Siklus menjadi 8 siswa atau 24,2% pada SIMPULAN DAN SARAN
tahap Siklus I. SIMPULAN
Pada tahap Siklus II berdasarkan hasil Berdasarkan hasil penelitian yang
penilaian dan olah data menunjukkan
dilakukan peneliti pada siswa kelas XI Tata
peningkatan kategori nilai tuntas dan
Busana 3 di SMK Negeri 3 Klaten, maka
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) menjadi 32 siswa atau 96,97%. dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sedangkan untuk kategori yang belum tuntas
1. Penggunaan jobsheet pada proses
dan mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
pelaksanaan pembelajaran terdapat dua
Minimal (KKM) adalah 1 siswa atau 3,03%.
siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II,
Perolehan nilai tertinggi pada siklus II adalah
dimana tiap siklusnya terdiri dari
85,37 dan nilai terendah adalah 67,19. Nilai
perencanaan, tindakan, dan observasi,
Penggunaan Jobsheet untuk...(Puput Puspita Giri) 9

serta refleksi. guru memberikan evaluasi siswa dalam proses pembelajaran,


(evaluasi), siswa diberikan tugas untuk
seperti tidak lagi bertanya kepada
mendalami materi (tindak lanjut),
temannya dan hanya berpedoman
ditutup dengan doa dan salam penutup
(penutup). jobsheet, siswa menjadi lebih aktif
2. Peningkatan kompetensi pembuatan pola
dalam proses pembelajaran dan fokus
bebe anak secara manual dengan sistem
dengan materi pembelajaran.
grading pada siswa kelas XI Tata Busana
SARAN
sudah mencapai target yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian
peningkatan kompetensi pembuatan pola
Hal ini dibuktikan dengan hasil yang
bebe anak secara manual dengan sistem
melebihi 80% yang ditentukan dari 33
grading dengan penggunaan bahan ajar
siswa. Hasil nilai kompetensi siswa pada jobsheet di kelas XI Tata Busana 3 SMK
Negeri 3 Klaten dapat diberikan saran
tahap pra siklus menunjukkan bahwa
sebagai berikut:
siswa yang mencapai nilai Kriteria
1. Siswa diharapkan lebih fokus terhadap
Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak materi pelajaran yang disampaikan
guru dan lebih mandiri dalam
14 siswa atau 14,2%. Peningkatan dari
mengerjakan tugas dengan
tahap Siklus I ke Siklus II mengalami
berpedoman jobsheet dalam proses
peningkatan jumlah yaitu sebanyak 8 pembelejaran, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dan
siswa atau dengan persentase 21,17%.
pembelajaran dapat berjalan dengan
3. Jobsheet berperan dalam meningkatkan
kondusif.
kompetensi pembuatan pola bebe anak 2. Siswa diharapkan mampu belajar
secara aktif, baik aktif dalam berdiskusi
secara manual dilihat dari peningkatan
ataupun aktif dalam mengerjakan tugas
dari tiap tahapan Pra Siklus ke Siklus I
dan dikerjakan sesuai prosedur.
dan ke Siklus II, serta tahapan
DAFTAR PUSTAKA
keseluruhan dari tahap Pra Siklus ke Arsyad, Azhar. (2005). Media

Siklus II. Jobsheet juga berpengaruh Pembelajaran. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.
dalam meningkatkan sikap kemandirian
10 Jurnal Pendidikan Teknik Busana 2020

Pardjono, et al. (2014). Panduan Penelitian


Tindakan Kelas. Yogyakarta: LPPM UNY.
Tim Penyusun. (2016). Pedoman Tugas
Akhir. Yogyakarta: UNY.
Widarto. (2016). Panduan Penyusunan
Jobsheet Mapel Produktif pada SMK.
Dikutip dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
pengabdian/dr-widarto-mpd/panduan-
penyusunan-jobsheet-mapel-
produktif-pada-smk.pdf. Diakses pada
tanggal 20 Juli 2019, pukul 09:08 WIB.
Widjiningsih. 2002. Grading. Yogyakarta:
FT UNY.

Anda mungkin juga menyukai