Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN

SISTEM OPERASI BERBASIS JARINGAN PADA


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Mustari S. Lamada1, Suhartono2, Riski Anugrah3
Pend. Teknik Informatika dan Komputer Pend. Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar
1
mustarilamada@unm.ac.id
2
suhartono@unm.ac.id
3
rianugrah13@gmail.com

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran yang memenuhi kriteria valid,
praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, model penelitian dan pengembangan
yang digunakan adalah model 4D yang merupakan singkatan dari define (pendefinisian), design (perancangan),
develop (pengemangan), dan disseminate (penyebaran). Penelitian pengembangan Modul Pembelajaran Sistem
Operasi Berbasis Jaringan ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar dengan jumlah subjek uji coba sebanyak 30 responden (mahasiswa) yang dipilih
secara proporsional random sampling. Data penelitian diperoleh dengan teknik dokumentasi dan angket atau
kuesioner, dan data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket atau lembar validasi responden terhadap Modul Pembelajaran
Sistem Operasi Berbasis Jaringan, dapat ditarik kesimpulan bahwa modul tersebut masuk pada kategori sangat
baik dengan melihat hasil rerata penilaian dari keseluruhan aspek yaitu 4,51 dan berdasarkan hasil yang
diperoleh dari semua validitas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Modul Pembelajaran Sistem Operasi Berbasis
Jaringan tersebut masuk ke dalam kategori sangat valid dikarenakan semua hasil validitas dari ahli materi,
ahli media dan responden termasuk dalam kategori sangat valid atau kriteria sangat baik.

Keywords— Modul Pembelajaran, Sistem Operasi Berbasis Jaringan.

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan


I. PENDAHULUAN
dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan bagian Dalam perjalanannya, lembaga pendidikan formal dan non
yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena semakin formal tersebut tidak lepas dari sebuah proses pembelajaran.
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih. Proses pembelajaran memegang peranan yang penting dalam
Sehingga berpengaruh di segala bidang pendidikan dan menghasilkan sebuah lulusan berkualitas. Banyak faktor yang
kehidupan, termasuk bidang pendidikan lainnya. Pendidikan mempengaruhi tingkat kualitas sebuah pendidikan antara lain
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan peserta pengajar (dosen atau guru) yang profesional dan berkualitas,
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk penggunaan metode mengajar yang menarik dan bervariasi,
memiliki kekuatan spiritual keagaamaan, pengendalian diri, perilaku belajar peserta didik yang positif, suasana belajar yang
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang kondusif dan penggunaan perangkat pembelajaran yang tepat
diperlukan dirinya dan masyarakat. Oleh karna itu seseorang dalam mendukung proses belajar.
harus dapat mengetahui dan memahami secara baik pendidikan Salah satu contoh lembaga pendidikan formal adalah
agar dapat menciptakan generasi terbaik (Al-idrus, Hr, & perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan institusi
Vitoria, 2017). pendidikan yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem dengan kemampuan akademis pada bidang keilmuan yang
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah ditekuni. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus senantiasa
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif yang berkembang dengan pesat, guna melakukan penyegaran
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dan pembaharuan terutama terhadap motivasi, sikap dan hasil
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dari proses pembelajaran yang berlangsung di dalamnya.
Proses pembelajaran di perguruan tinggi tidak sama dengan
proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran di perguruan Dari pengalaman belajar mata kuliah Sistem Operasi
tinggi tidak hanya sekedar pemberian materi, topik ataupun Berbasis Jaringan ini dapat diketahui bahwa kesulitan
konsep-konsep yang strategis, tetapi juga harus memberikan mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan pada modul
pengalaman belajar yang memungkinkan berkembangnya adalah tidak adanya penjelasan yang lengkap tentang materi
kemandirian mahasiswa untuk belajar. Salah satu faktor yang yang ada dan langkah kerja praktikum atau contoh gambar juga
dapat menunjang kemandirian mahasiswa dalam belajar adalah tidak tersaji secara rinci dan jelas. Akibatnya mahasiswa hanya
ketersediaan sumber belajar yang memadai. Sumber belajar menunggu penjelasan dari dosen. Berdasarkan uraian yang ada,
tersebut dapat berupa buku teks, modul, lembar tugas, dan lain- maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang
lain. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan sumber “Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Operasi Berbasis
belajar yang belum sesuai dengan karakteristik belajar Jaringan pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
mahasiswa tentu tidak akan memunculkan minat mahasiswa dan Komputer Universitas Negeri Makassar”.
untuk belajar mandiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
Seorang pengajar (dalam hal ini dosen) harus memiliki dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu: (1) apakah hasil
kompetensi dalam mendesain aktivitas dan kemampuan pengembangan modul pembelajaran sistem operasi berbasis
berpikir seperti apa yang harus dikuasai mahasiswa. Pada saat jaringan, memenuhi kriteria valid?, (2) apakah hasil
mengajar, dosen harus memastikan sejauh mana tingkat pengembangan modul pembelajaran sistem operasi berbasis
kesiapan mahasiswa dalam pencapaian tujuan dan pengalaman jaringan, memenuhi kriteria praktis? dan (3) apakah hasil
belajar. Untuk menambah pengalaman mahasiswa, dosen harus pengembangan modul pembelajaran sistem operasi berbasis
selalu aktif dan kreatif berperan sebagai fasilitator yang jaringan, memenuhi kriteria efektif?
inspiratif. Guna mendukung proses pencapaian tujuan belajar, Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk
seorang dosen harus memiliki bahan ajar dan media untuk (1) Menghasilkan modul pembelajaran sistem operasi berbasis
menyampaikan bahan ajar tersebut. jaringan yang memenuhi kriteria valid, (2) Menghasilkan
Secara prinsip, tujuan pembelajaran adalah agar siswa modul pembelajaran sistem operasi berbasis jaringan yang
berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator memenuhi kriteria praktis dan (3) Menghasilkan modul
yang telah ditetapkan, karena dalam setiap kelas berkumpul pembelajaran sistem operasi berbasis jaringan yang memenuhi
mahasiswa dengan kemampuan yang berbeda-beda kriteria efektif.
(kecerdasan, bakat dan kecepatan belajar) maka perlu diadakan
pengorganisasian materi, sehingga semua mahasiswa dapat II. METODE PENELITIAN
mencapai dan menguasai materi pelajaran sesuai dengan yang Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan
telah ditetapkan dalam waktu yang disediakan, misalnya satu pengembangan (Research and Development). Penelitian dan
semester. Bentuk pelaksanaan cara mengajar seperti itu adalah pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
dengan membagi-bagi bahan pembelajaran menjadi unit-unit menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
pembelajaran yang masing-masing bagian meliputi satu atau tersebut (Sugiyono, 2011: 297). Penelitian ini menggunakan
beberapa pokok bahasan. Bagian-bagian materi pembelajaran jenis penelitian Research and Development (R&D) karena
tersebut disebut modul. dalam penelitian ini akan menghasilkan produk berupa modul
Modul merupakan sebuah bahan ajar yang disusun secara pembelajaran pada mata kuliah Sistem Operasi Berbasis
teratur sehingga penggunanya dapat belajar secara mandiri Jaringan di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan
dengan atau tanpa seorang guru. Bahan ajar dikatakan layak Komputer dalam bentuk cetak yang sifatnya melengkapi bahan
menurut BSNP apabila memenuhi empat komponen yaitu ajar yang sudah ada. Model penelitian dan pengembangan yang
komponen kelayakan kebahasaan, komponen kelayakan isi, digunakan pada penelitian ini adalah model 4D yang
komponen kelayakan penyajian, dan komponen kelayakan merupakan singkatan dari define (pendefinisian), design
kegrafikan (Yunita, 2014). (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate
Sistem Operasi Berbasis Jaringan merupakan salah satu mata (penyebaran). Tahapan setiap prosedur pengembangan model
kuliah wajib yang harus dipelajari dengan Jumlah 3 SKS oleh 4D dijabarkan sebagai berikut:
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
dan Komputer Universitas Negeri Makassar. Mata kuliah ini 1. Tahap Pendefinisian (define)
diberikan untuk memperdalam pemahaman tentang perintah Tahap ini dilakukan guna melihat gambaran kondisi di
dasar Linux, Shell Programing, Konfigurasi IP Address, SSH, lapangan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar
Routing, DNS, Database Server, Web Server, Samba File dan Sistem Operasi Berbasis Jaringan pada prodi PTIK Universitas
FTP Server, Mail Server, Proxy dan NAT dan beberapa hal lain Negeri Makassar, kemudian menganalisis permasalahan untuk
yang berkaitan dengan Sistem Operasi Berbasis Jaringan. menentukan tujuan pembelajaran dan batasan materi yang akan
Bagi mahasiswa, mata kuliah Sistem Operasi Berbasis dikembangkan. Proses yang dilakukan adalah (a) analisis awal
Jaringan termasuk kategori mata kuliah yang sulit dan butuh akhir, (b) analisis peserta didik, (c) analisis tugas, (d) analisis
perhatian ekstra agar mahasiswa dapat memperoleh nilai atau materi, dan (e) spesifikasi tujuan pembelajaran.
hasil yang memuaskan pada mata kuliah Sistem Operasi 2. Tahap Perancangan (design)
Berbasis Jaringan ini dan media pembelajaran yang digunakan Hasil dari tahap pendefinisian digunakan pada tahap
selama ini adalah sudah berupa buku teks yaitu modul. perancangan. Pada tahap perancangan ini, tindakan yang akan
dilakukan adalah merancang media yang akan dikembangkan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer. Jumlah subjek
yaitu modul pembelajaran Sistem Operasi Berbasis Jaringan. yang diambil adalah 30 orang mahasiswa (responden) yang
Langkah-langkahnya adalah (a) pemilihan media, media yang dipilih secara proporsional random sampling.
digunakan yaitu berupa modul yang telah disesuaikan dengan Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
tujuan pembelajaran serta kaidah dalam penyusunan modul penelitian ini adalah: (a) angket atau kuesioner dan (b)
pembelajaran yang benar. (b) pemilihan format, format yang dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan
dipilih harus mencirikan sistem operasi berbasis jaringan yaitu: (a) analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini
seperti berisi gambar-gambar dan ringkasan umum materi yang hanya berupa pemaparan dari para ahli dan responden pada uji
diajarkan, dan (c) rancangan awal, Rancangan awal yang coba lapangan dan (b) analisis data kuantitatif, yang digunakan
dimaksud adalah rancangan modul yang dibuat sebelum uji adalah berupa skor penilaian dari para ahli dan responden yang
coba. dijadikan sebagai penilaian kelayakan modul.
3. Tahap Pengembangan (develop)
Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah tahapan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
memvalidasi. Hasil atau bentuk akhir dari tahap pengembangan A. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Model 4D
ini adalah media pembelajaran berupa modul setelah melalui 1. Tahap Pendefinisian (define)
revisi berdasarkan masukan dari para ahli dan data hasil uji a. Analisis awa akhir
coba. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah Analisis awal akhir merupakan analisis kebutuhan yang
(a) validasi ahli dan (b) uji coba terbatas. mengacu pada kondisi yang ada di lapangan atau
4. Tahap Penyebaran (disseminate) pengidentifikasian masalah-masalah yang pernah dihadapi
Tahap ini merupakan suatu tahap akhir pengembangan saat melaksanakan pembelajaran sehingga dibutuhkan
produk setelah uji coba terbatas dan instrumen telah direvisi. pengembangan modul. Pengidentifikasian masalah dilakukan
Tujuan dari tahap ini adalah menyebarluaskan modul dengan bertanya kepada dosen tentang bahan ajar yang ada
pembelajaran yang dikembangkan, namun pada tahap dan aktivitas peserta didik. Dari pengidentifikasian ini
penelitian ini hanya dilakukan diseminasi terbatas saja, yaitu didapatkan beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa yaitu
dengan menyebarkan dan mempromosikan produk akhir kurangnya penjelasan dan uraian materi bahan ajar serta
berupa modul pembelajaran tersebut secara terbatas kepada tugas-tugas yang membahas sistem operasi berbasis jaringan
dosen Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer sehingga mahasiswa kurang memahami materi atau
Universitas Negeri Makassar. Hanya dilakukan diseminasi praktikum yang ada dan berdampak pada kurangnya motivasi
terbatas dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. dan kemandirian mahasiswa untuk belajar secara mandiri.
Skema Prosedur Pengembangan Model 4D menurut b. Analisis peserta didik
Thiagarajan dalam Trianto (2010), disajikan pada gambar 3.1 Dari tahapan awal akhir didapatkan masalah yaitu
berikut mengenai mahasiswa yang kurang mandiri dalam
mengerjakan tugas dan kurangnya penjelasan atau uraian
materi bahan ajar yang membahas sistem operasi berbasis
jaringan. Maka selanjutnya dilakukan observasi terhadap
mahasiswa mengenai alasan mahasiswa kurang mandiri
dalam mengerjakan tugas dan solusi yang bagaimana yang
mereka inginkan dalam pelajaran sistem operasi berbasis
jaringan. Dari proses observasi didapatkan alasan mahasiswa
kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yaitu karena
kurangnya materi dan penjelasan serta kurangnya contoh
gambar praktikum sehingga mahasiswa kurang termotivasi
untuk belajar secara mandiri dalam mengerjakan tugas.
Mahasiswa menginginkan bahan ajar (modul) dengan
penjelasan materi yang rinci dan media yang sesuai dengan
kriteria modul yang ada.
c. Analisis tugas
Analisis tugas yang sesuai yaitu mulai dari bahan kajian,
pokok bahasan, sub pokok bahasan serta garis besar perincian
isi pokok bahasan. Adapun bahan kajian yang sesuai dengan
kondisi berdasarkan analisis awal akhir dan analisis peserta
didik adalah pengembangan modul pembelajaran sistem
operasi berbasis jaringan yang berisi materi ajar yang disertai
Subjek uji coba pada penelitian ini adalah mahasiswa atau dilengkapi dengan contoh gambar hasil praktik yang
semester genap atau mahasiswa yang telah mempelajari mata dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami materi
kuliah Sistem Operasi Berbasis Jaringan dengan mengambil dan mengerjakan tugas. Tugas yang digunakan dalam modul
sampel di Universitas Negeri Makassar pada Program Studi
merupakan tugas yang berkaitan dengan materi yang yaitu 2 orang ahli materi/konten modul dan 2 orang validator
dipaparkan. ahli media. Hasil validasi dari para ahli yang berupa saran dan
d. Analisis materi komentar digunakan untuk merevisi modul pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah yang telah dibuat dan instrumen yang digunakan untuk
mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis validasi ahli berupa angket.
materi-materi utama yang akan dipelajari peserta didik. b. Uji coba terbatas
Materi yang digunakan dalam penelitian ini disusun Setelah direvisi dari validasi oleh para ahli, maka uji coba
berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata dilakukan dan dilaksanakan di Prodi PTIK JPTE FT UNM
kuliah sistem operasi berbasis jaringan. Adapun pokok dengan memberikan modul dan membagikan lembar respon
bahasan/bahan kajian yang digunakan adalah Pengenalan dan atau angket kepada mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa
Perintah Dasar Linux, Shell Programing, Konfigurasi IP untuk memperoleh data atau masukan terhadap rancangan
Address, SSH, Routing, DNS, Database Server, Web Server modul.
dan File Repository, Samba File Server dan FTP Server, Mail 4. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Server, NTP Server dan DHCP Server, Proxy dan NAT, Modul pembelajaran yang dihasilkan pada akhir tahap
Securing Web Server, dan Multimedia Streaming. pengembangan yaitu modul pembelajaran yang telah direvisi
e. Spesifikasi tujuan pembelajaran dari validasi oleh para ahli dan uji coba pada responden.
Spesifikasi tujuan pembelajaran ini berdasarkan hasil Selanjutnya yaitu tahap penyebaran (disseminate) dengan
analisis awal akhir, analisis peserta didik, dan analisis materi. menyebarluaskan modul pembelajaran, namun karena
Adapun pengalaman atau tujuan pembelajaran yang keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya dan kemampuan
diharapkan adalah mahasiswa mampu mengetahui dan peneliti dalam pengembangan produk, maka tahap
memahami Pengenalan Sistem Operasi Linux dan Perintah penyebaran ini dilakukan secara terbatas yaitu hanya
Dasar Linux Debian, memahami konfigurasi Shell dilakukan saat uji coba dan diberikan ke Prodi tempat
Programming, memahami konfigurasi IP Address dalam meneliti untuk digunakan oleh dosen bidang studi Teknik
Linux Debian, memahami SSH (secure sell), memahami Komputer dan Jaringan.
Routing, memahami konfigurasi DNS, memahami
konfigurasi Web Server, memahami Samba File Server dan B. Data Hasil Validasi Ahli Materi
FTP Server, memahami Mail Server, memahami NTP server Penilaian modul dilakukan dengan menggunakan angket.
dan DHCP server, memahami Proxy dan NAT Server, Dari angket tersebut butir-butir penilaian modul didasarkan
memahami Multimedia Streaming dan memahami Keamanan pada aspek karakteristik modul yang terdiri dari beberapa
Jaringan yaitu Securing Web Server. indikator yaitu (a) isi materi dengan jumlah persentase
92,85%, (b) judul dengan jumlah persentase 85%, (c)
2. Tahap Perancangan (design) rangkuman dengan jumlah persentase 80%, (d) soal latihan
a. Pemilihan media dengan jumlah persentase 85%, (e) referensi dengan jumlah
Pemilihan media disesuaikan dengan hasil dari analisis persentase 60%, (f) petunjuk penggunaan dengan jumlah
materi ayng telah dilakukan yang disesuaikan dengan persentase 85%, dan (g) bahasa dan istilah dengan jumlah
karakteristik peserta didik. Pemilihan media sangat penting persentase 80%. Secara keseluruhan, hasil validasi ahli materi
terkait dengan proses belajar mengajar yang efisien dan yang ditinjau dari aspek karakteristik modul dengan jumlah
menjadikan peserta didik menjadi aktif, percaya diri dan indikator sebanyak 7 mendapatkan jumlah persentase 85,5%
pembelajaran tidak lagi berpusat pada pendidik. Media yang dan termasuk ke dalam kategori sangat valid dengan nilai
digunakan yaitu berupa modul pembelajaran yang telah rata-rata 4,27 termasuk kategori sangat baik.
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran serta kaidah dalam Persentase penilaian yang diperoleh dari hasil validasi ahli
penyusunan modul pembelajaran yang benar. materi disajikan dalam bentuk diagram batang berikut:
b. Pemilihan format
Pemilihan format modul dimaksudkan untuk mendesain
atau merancang isi modul pembelajaran yang disesuaikan DATA HASIL VALIDASI
dengan materi pembelajaran. Format modul yang dipilih AHLI MATERI
harus dapat mencirikan sistem operasi berbasis jaringan Isi Materi
100,00% 92,85%
85%80%85% 85%80%
seperti berisi gambar-gambar dan ringkasan umum dari
Persentase Validasi Materi

Judul
materi yang diajarkan. 80,00%
60% Rangkuman
c. Rancangan awal 60,00% Soal Latihan
Rancangan awal yang dimaksud adalah rancangan modul 40,00% Referensi
yang dibuat sebelum uji coba. 20,00% Petunjuk Penggunaan
0,00% Bahasa dan istilah
3. Tahap Pengembangan (develop) Indikator Aspek Ketercernaan Modul
a. Validasi ahli
Validitas modul yang dilihat adalah penilaian dari segi Gambar 4.16
materi dan media. Peneliti memilih empat orang validator Diagram Data Hasil Validasi Ahli Materi
Jika ditinjau dari semua indikator aspek karakteristik
modul diatas, maka indikator yang harus lebih ditingkatkan DATA HASIL VALIDASI
adalah indikator referensi karena memperoleh nilai
persentase yang sedikit dibanding dengan indikator lain.
AHLI MEDIA
105,00% Aspek Ketercernaan

Persentase Validasi Media


C. Data Hasil Validasi Ahli Media 100% Modul
Penilaian modul dilakukan dengan menggunakan angket. 100,00%
95% Aspek Penggunaan
Dari angket tersebut butir-butir penilaian modul didasarkan 4 95,00% 93,33%
92% Bahasa
macam aspek, diantaranya yaitu aspek ketercernaan modul, Aspek Tampilan
aspek penggunaan bahasa, aspek tampilan, dan aspek 90,00%
pengorganisasian. Persentase hasil penilaian ahli media 85,00% Aspek
berdasarkan 4 macam aspek tersebut disajikan dalam berikut Aspek Penilaian Pengorganisasian

Tabel 4.14
Gambar 4.17
Persentase hasil penilaian ahli media
Diagram Data Hasil Validasi Ahli Media

D. Data Hasil Penilaian Responden/Pengguna


Penilaian dilakukan dengan membagikan lembar validasi
responden atau angket kepada mahasiswa sebanyak 30
mahasiswa dan diminta untuk memberikan penilaian
mengenai modul pembelajaran yang dikembangkan yaitu
pada mata kuliah Sistem Operasi Berbasis Jaringan.
Data hasil penilaian dari responden atau mahasiswa yang
ditindau dari 2 aspek disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.17
Rekapitulasi Data Uji Coba Reponden
Rerata
No Aspek Kriteria Nilai
Sumber: Hasil olah data, (2019) Penilaian
Tampilan Sangat
1 4,60 A
Persentase penilaian modul berdasarkan kualitas media modul Baik
yang terbagi menjadi 4 aspek didapatkan hasil persentase Sangat
2 Kemanfaatan 4,43 A
yang berbeda-beda. Pada aspek Ketercernaan Modul Baik
didapatkan hasil 93,33% yang dikategorikan pada kriteria Total Keseluruhan Sangat
“sangat valid” dengan total rata-rata 4,66 yang dikategorikan 4,51 A
Penilaian Baik
“sangat baik” berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Pada aspek Penggunaan Bahasa didapatkan persentase hasil Sumber: Hasil olah data (2019)
penilaian yaitu 92% yang berarti jelas masuk dalam kategori Berdasarkan hasil penilaian media pembelajaran berupa
“sangat valid” dengan total rata-rata yaitu 4,6 yang modul yang dilakukan oleh 30 mahasiswa pada uji coba
dikategorikan pada kriteria “sangat baik”. Aspek tampilan responden menunjukkan bahwa media pembelajaran berupa
mendapatkan nilai persentase 95% dan masih dalam kategori modul termasuk ke dalam kategori “sangat baik” yang
“sangat baik” atau “sangat valid”. Sementara pada aspek mengacu pada pedoman konversi data kuantitatif ke data
pengorganisasian mendapatkan nilai persentase 100% dengan kualitatif dengan Skala 5.
total rata-rata 5 yang berarti masuk dalam kategori “sangat Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan
baik” atau “sangat valid”. Berdasarkan skala Likert skor penilaian yang diperoleh dari hasil uji coba responden
persentase pencapaian kualitas media pada modul
pembelajaran Sistem Operasi Berbasis Jaringan termasuk ke DATA HASIL UJI COBA
dalam kategori “sangat valid” atau “sangat baik” sehingga RESPONDEN
layak digunakan sebagai modul pembelajaran dan dapat
diterapkan pada proses pembelajaran. 4,8
Persentase Uji Coba

4,6
Jika ditinjau dari semua aspek diatas, maka aspek yang 4,6 Aspek Tampilan
harus lebih ditingkatkan adalah aspek penggunaan bahasa 4,43 Modul
karena memperoleh nilai persentase yang sedikit dibanding 4,4 Aspek Kemanfaatan
dengan aspek yang lain. 4,2
Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan Aspek Penilaian
persentase penilaian yang diperoleh dari hasil validasi ahli
media Gambar 4.18
Diagram Data Hasil Uji Coba Responden
IV. SIMPULAN DAN SARAN Sekolah Dasar Negeri Lampageu Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. 2(1): 228–235.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat [5] Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bandung: Direktori
ditarik kesimpulan bahwa: UPI
1. Bentuk pengembangan yang digunakan dalam Modul [6] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Pembelajaran Sistem Operasi Berbasis Jaringan yang [7] Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
dilaksanakan di Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Jakarta: Gaung Persada (GP) Jakarta.
Komputer Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik [8] Borg, Walter R, & Gall, Meredith D. 1983. Educational Research an
Universitas Negeri Makassar adaah bentuk atau model Information (4 thed). New York: Longman Inc.
[9] Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
pengembangan 4D yang merupakan singkatan dari define Remaja Rosdakarya
(pendefinisian), design (perancangan), develop [10] Nasution, S. 2013. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar &
(pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Mengajar. Jakarta: Bumiaksara.
2. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari semua validasi [11] Pranata, K. S. 2013. Sistem Operasi Jaringan Untuk SMK/MAK Kelas
XI. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan.
baik dari ahli materi maupun ahli media, maka dapat ditarik [12] Puspari, D., & Wahyuni, H. I. 2017. Pengembangan Modul
kesimpulan bahwa Modul Pembelajaran Sistem Operasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar
Berbasis Jaringan masuk ke dalam kategori sangat valid atau Mengemukakan Daftar Urut Kepangkatan dan Mengemukakan
sangat baik, dikarenakan semua hasil validitas dari ahli materi Peraturan Cuti. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Manajemen dan Keuangan.
1(1): 54–68.
dan ahli media terhadap modul pembelajaran tersebut [13] Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:
mendapatkan jumlah persentase di atas 69% sehingga Kencana Prenada Media Group.
dikatakan sangat valid. [14] Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket respon Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[15] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
mahasiswa terhadap Modul Pembelajaran Sistem Operasi Bandung: Alfabeta
Berbasis Jaringan, dapat ditarik kesimpulan bahwa modul [16] Sutikno, Sobry. 2014. Metode & Model-Model Pembelajaran. Jakarta:
tersebut masuk pada kategori sangat baik dengan melihat hasil Katalog dalam Terbitan (KDT)
rerata penilaian dari seluruh aspek yaitu 4,51. [17] Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta:
PT Prestasi Pustaka.
[18] Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
REFERENSI Nasional.
[1] Adibah, F. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika [19] Yunita, I. E. 2014. Pengembangan Modul Berbasis Pembelajaran
dengan Kontekstual Bermuatan Karakter pada Materi Jurnal Khusus. Jurnal
[2] Pendekatan Inkuiri di kelas VIII MTs Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Akuntansi. 2(2): 1.
Widyaloka [20] Yunita Indriyanti, Nurma dkk. 2010. Pengembangan Modul. Surakarta:
[3] IKIP Widyadarma Surabaya,(Online), 1(1). Pelatihan Pembuatan emodule bagi Guru-guru IPA Biologi SMP seKota
[4] Al-idrus, T. S. F., Hr, M., & Vitoria, L. 2017. Penerapan Keterampilan Surakarta menuju Open Education Resources
Mengadakan Variasi Stimulus Pada Proses Mengajar Di Kelas 4 Dan 5

Anda mungkin juga menyukai