Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE PENELITIAN

NAMA : LIJON HASUDUNGAN SILALAHI

NIM : 5173331019

1 Judul Penelitian “Pengembangan Modul Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Sistem


Transmisi Tenaga Listrik Sekolah Menengah Kejuruan”
2 Latar Belakang Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah
Masalah satu lembaga formal dari pendidikan nasional yang
mempersiapkan peserta didiknya untuk mengembangkan diri,
menguasai kompetensi keahlian, dan memiliki profesi sebagai
calon tenaga kerja yang berkualitas. Dalam memperluas
pengetahuan peserta didik kurangnya sumber belajar dan
kemandirian peserta didik dalam belajar dapat menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam pendidikan
pengembangan bahan ajar bertujuan untuk menciptakan bahan
ajar yang mudah dipahami oleh peserta didik serta sesuai dengan
perkembangan kurikulum. Maka peneliti tertarik untuk membua
modul pembelajaran guna membantu memaksimalkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran sistem transmisi tenaga listrik.
3 Rumusan 1. Bagaimanakah prosedur pengembangan Modul Pembelajaran
Masalah Pada Mata Pelajaran Sistem Transmisi Listrik Sekolah Menengah
Kejuruan?
2. Bagaimanakah kelayakan Modul Pembelajaran Pada Mata
Pelajaran Sistem Transmisi Listrik Sekolah Menengah Kejuruan?
4 Kajian Teori Penelitian yang dilakukan oleh Desi Hanisa Putri yang berjudul
“Pengembangan Modul pada Materi Pokok Hidrokarbon Untuk
SMA Kelas XI” yang menunjukkan persentese pada kategori
kelayakan media sebesar 94% dan kelayakan materi sebesar
83,97% yang diperoleh dari hasil respon siswa kelas XI SMAN
Kota Bengkulu. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh
Rahayu Oktaviani dengan judul “Pengembangan Modul
Elektronik Materi Impuls di SMAN Mojokerto”, penelitian yang
dilakukan dengan metode Four D ini dinyatakan sangat layak
dengan persentase kelayakan sebesar 87%.
1.Modul
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan
evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar,2017:4). Modul
ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan
guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai
Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Modul ajar
merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun
sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. Modul
merupakan bentuk bahan ajar yang berbentuk cetakan yang
dirancang untuk siswa belajar sendiri secara mandiri oleh guru
karena itu modul memiliki petunjuk pembelajaran tersendiri,
dalam hal ini siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran
sendiri tanpa guru secara langsung (Rayandra Asyhar, 2011: 155).
Senada dengan pernyataan diatas (Prastowo, 2012) menyatakan
modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat
pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar secara
mandiri dengan bimbingan yang minimal dari guru.
Santyasa (2009) menjelaskan keuntungan menggunakan modul
diantaranya:

1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi


2. Meningkatkan motivasi belajar siswa
3. Setelah melakukan evaluasi guru dan siswa mengetahui
tingkat pencapaian belajar
4. Siswa memperolah hasil belajar dengan kemampuannya
sendiri
5. Pendidikan yang lebih berguna karena bahan pelajaran
disusun menurut jenjang akademik.
sifat- sifat yang dimiliki sebuah modul, dianataranya:
a. Merupakan unit pembelajaran terkecil yang lengkap

b. Merangkai kegiatan pembelajaran yang disusun secara

sistematis

c. Memuat tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara jelas

d. Bersifat Mandiri

2.Pembelajaran
Definisi pembelajaran tidak pernah lepas dari kata “belajar’.
Sadiman (2018: 5) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan
suatu usaha sadar pendidik atau pengajar untuk membantu peserta
didik atau anak didik nya, agar mereka dapat belajar sesuai
dengan kebutuhan dan minat nya. Pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan proses belajar
mengajar. Aktivitas mengajar dilakukan oleh seorang guru untuk
menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pembelajaran adalah
suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya
suatu kegiatan belajar yang memungkinkan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara memadai (Rusmono, 2014: 6). Pada
dasarnya pembelajaran adalah proses penambahan informasi dan
pengetahuan baru untuk siswa melalui perantara guru. Menurut
Hamzah B. Uno (2015: 142), pembelajaran adalah proses kegiatan
belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa dalam
pencapaian tujuan atau indikator yang telah ditentukan.
Sedangkan menurut Nini Subini (2017: 8), pembelajaran adalah
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.

5 Metodologi 1.Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan


penelitian pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and
Development (R&D).Menurut Sugiyono (2019: 6) metode
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut Penelitian pengembangan bersifat
analisis kebutuhan dan dapat menguji keefektifan produk yang
dihasilkan agar dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk pengujian produk.Penelitian
pengembangan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan
suatu produk yang efektif berupa materi pembelajaran, media
pembelajaran, strategi pembelajaran untuk digunakan di sekolah,
bukan untuk menguji teori.
2.Responden dari penelitian ini adalah dua orang ahli media dan
dua orang ahli materi.
3. Pengambilan data akan dilakukan dengan menggunakan angket.
4.Teknik Analisi data:

1. Memvalidasi media kepada ahli materi dan ahli media.


2. Angket validasi yang diisi oleh ahli materi dan ahli
media diperiksa.
3. Mengkuantitatifkan penilitian validasi ahli materi dan
ahli media sesuai dengan bobot penilaian yang
ditentukan sebelumnya.
4. Membuat tabulasi data.
5. Membagikan angket kepada siswa.
6. Angket yang telah diisi responden, diperiksa
kelengkapan jawabannya.
7. Mengkuantitatifkan pertanyaan dengan memberikan
skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan
sebelumnya.
8. Membuat tabulasi data.
9. Menghitung persentase item dengan rumus sebagai
berikut :

X=
∑X (Sumber : Sriadhi, 2018)
N
Dimana : N :Jumlah item
6 Daftar Pustaka Arsyad, Azhar. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: P.T. Raja
Grafindo Persada.
Asyar, Rayandra. (2011). Kreatif Mengembangkan Modul
Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Jakarta. Anggraeni, Nurul. 2015. Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS 5 untuk
SMK Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran pada Kompetensi Dasar
Menguraikan Sistem Informasi Majemen. Skripsi
tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
(http://eprints.uny.ac.id/26928/1/skripsi.pdf diakses
pada tanggal 03 Maret 2023).
Mulyasa, E. (2016). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurdyansyah dan Eni Fariyarul. (2016). Inovasi Model
Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo:
Nizamia Learning Center.
Sadiman, Arief. (2013). Media Pembelajaran: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. (2017). Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung: Alphabeta.
Setiawati, Tati,. & Karpin. (2018). Modul 6: Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Kementerian Riset, Teknologi,
Dan Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai