Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CANVA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA


PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Rangka Penelitian


untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

ARVINY DIAN SAPUTRI


1892042057

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CANVA


TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia merupakan mahluk yang memiliki kelebihan dengan mahluk lain

yaitu diberikannya akal untuk berpikir. Manusia sebagai mahluk yang berpikir

menjadikan pendidikan sebagai salah satu kebutuhan pokok. Manusia untuk

mengolah akal pikiran yang dimilikinya membutuhkan proses pendidikan. Selain

itu juga manusia sebagai mahluk piskofisik netral yaitu ”mahluk yang memiliki

kemandirian jasmani dan ruhaniah” (Baharuddin & Makin, 2017). Dalam kondisi

kemandirian, manusia memiliki potensi untuk berkembang melalui proses

Pendidikan agar kebutuhan fisik dan psikis terpenuhi secara seimbang dan

harmonis.

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Proses Pendidikan terjadi melalui pembelajaran atau proses belajar

mengajar di lingkungan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan dalam

proses pembelajaran terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik.

1
2

”Dalam proses pendidikan seorang pendidik memiliki pengaruh yang besar yaitu

sebagai orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke

peserta didik” (Asmani, 2012). Untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan,

pendidik memerlukan sebuah metodologi pembelajaran yang meliputi metode

pembelajaran dan media pembelajaran.

Kata Media berasal dari Bahasa Latin Medius yang berarti ‘tengah’,

‘perantara’, atau ‘pengantar’. AECT (Asosiation of Education and Communication

Technology) menyebutkan bahwa “media adalah saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi”. Menurut Fleming dalam (Arsyad, 2019)

media adalah alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.

Jadi, sebuah media berperan sebagai wahana penyalur informasi atau penyampai

pesan dari satu pihak ke pihak lain. Dalam pendidikan dikenal istilah media

pembelajaran.

Gagne & Briggs mengatakan bahwa “Media pembelajaran adalah alat yang

secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengjaran, yang terdiri dari

buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar,

grafik, televisi, dan computer” (Arsyad, 2019). Secara ringkas media pembelajaran

merupakan sebuah alat yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi

pembelajaran kepada peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan

media pembelajaran yang tepat menjadi tugas seorang pendidik agar penyampaian

materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar menjadi efektif dan melibatkan
3

peserta didik untuk aktif dalam belajar. Media pembelajaran yang menarik akan

menambah motivasi peserta didik dalam belajar.

Menurut Mc. Donald dalam (Sardiman, 2018) “Motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Berdasarkan defenisi di atas maka

dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur yang saling terkait yaitu motivasi dimulai

dengan adanya perubahan energi dalam diri individu, motivasi ditandai dengan

munculnya rasa, dan motivasi dirangsang oleh adanya tujuan yang ingin dicapai.

Dengan munculnya motivasi ini akan menghadirkan energi dalam diri seseorang

yang akan melahirkan perasaan dan emosi untuk melakukan sesuatu yang didorong

oleh adanya sebuah tujuan yang diinginkan. Motivasi juga dapat dikatakan

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu agar seseorang mau

melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran, motivasi berperan dalam

menumbuhkan gairah, rasa senang, dan semangat dalam belajar. Peserta didik yang

memiliki motivasi yang kuat akan memiliki energi yang banyak untuk melakukan

kegiatan belajar.

Seorang pendidik memiliki peranan sebagai motivator, bagaimana

melakukan usaha-usaha yang dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi

kepada peserta didiknya agar melakukan aktivitas belajar yang baik. Untuk belajar

dengan baik maka dibutuhkan motivasi yang baik pula. Peserta didik yang

mengikuti proses pembelajaran tanpa motivasi tidak akan maksimal dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Secara ringkas motivasi merupakan penggerak


4

dalam diri peserta didik untuk mau mengikuti proses pembelajaran secara maksimal

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan media pembelajaran

merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk

meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan memberikan dampak yang

positif, salah satunya adalah hadirnya aplikasi-aplikasi berbasis online yang

dijadikan sebagai media pembelajaran. Salah satu aplikasi berbasis online yang

dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah canva.

Menurut Tanjung dan Faiza dalam jurnal (Pelangi, 2020) :

Canva adalah program desain online yang menyediakan berbagai macam


peralatan seperti presentasi, resume, poster, pamflet, brosur, grafis,
infografis, spanduk, penanda buku, bulletin, dan lain sebagainya yang
disediakan dalam aplikasi canva”.

Aplikasi canva menyediakan berbagai macam jenis presentasi diantaranya

presentasi kreatif, pendidikan, bisnis, periklanan, dan lain sebagainya. Penggunaan

canva sangatlah mudah karna tidak membutuhkan instalasi computer dikarenakan

aplikasi canva berbasis web/cloud dan tersedia aplikasi mobile untuk android

maupun iPhone sehingga kita tetap bisa mendesain walaupun jauh dari komputer.

Canva bisa digunakan oleh siapapun karena canva merupakan salah satu

aplikasi gratis dan terbuka untuk umum. Dalam proses pembelajaran canva bisa

digunakan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mendesain dengan

menggunakan fitur-fitur yang telah disediakan tanpa harus mendesain dari awal.

Penggunaan canva dalam proses pembelajaran sebagai media pembelajaran


5

membuat proses penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih efektif karena

penyampaiannya lebih menarik dan mudah dipahami.

Dari uraian di atas maka, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam

tentang "Pengaruh Media Pembelajaran Canva Terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pokok yang akan di

kaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Bagaimana Pengaruh Media Pembelajaran Canva terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan Universitas Negeri Makassar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk : Mengetahui Pengaruh Media Pembelajaran Canva terhadap

Motivasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri

Makassar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi lembaga pendidikan, dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan media

pembelajaran dan motivasi belajar yang akan di capai oleh peserta didik.
6

b. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi atau bahan pembanding bagi peneliti

yang ingin mengakaji masalah yang relavan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi tenaga pendidik dapat menjadi bahan masukan untuk lebih terampil

dalam menggunakan media pembelajaran agar dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik.

b. Bagi peserta didik sebagai bahan masukan untuk lebih berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam memahami apa yang akan dibahas dalam

penyusunan penelitian ini, maka akan diuraikan secara sistematika sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN, yang terdiri dari: A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Hasil Penelitian E. Sistematika Penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, yang terdiri dari: A.

Tinjauan Pustaka B. Kerangka Konseptual C. Hipotesis.

III. METODE PENELITIAN, yang terdiri dari: A. Variabel dan Desain Penelitian

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel C. Populasi dan Sampel D.

Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data.

JADWAL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Tinjauan Pustaka

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari Bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Jadi sebuah media

merupakan sebuah wahana penyalur informasi atau penyampai pesan. Menurut

Jacob dalam (Sani, 2019) secara luas “Media dapat berupa manusia, peristiwa, atau

benda yang dapat memungkinkan peserta didik dapat memperoolah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan”.

Lebih lanjut dalam dunia pendidikan dikenal istilah media pendidikan atau media

pembelajaran yang dapat berupa pengalaman belajar.

Gagne & Briggs dalam (Arsyad, 2019) mengemukakan secara implisit

mengatakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik di gunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdidri dari anatara lain buku,

tape recorder, film, slide, (gambar bingkai), foto, gambar, garafik, televisi, dan

komputer”. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahan

fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa untuk belajar.

Gerlach & P.Ely dalam (Kustandi & Darmawan, 2020) juga mengemukakan

media dalam arti luas dan dalam arti sempit, dalam arti luas media yaitu orang,

material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan

pebelajar memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang baru.


8

Dalam pengertian ini pembelajar, buku, dan lingkungan sekolah termasuk media.

Sedangkan dalam arti sempit yang dimaksud dengan media ialah grafik, potret,

gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang di pergunakan untuk menangkap,

memproses, serta menyampaikan informasi visual atau verbal, setiap medium

adalah alat untuk mencapai suatu tujuan.

AETC (Association of Education and Communication Technology) dalam

dalam (Kustandi & Darmawan, 2020) memberikan batasan tentang media sebagai

segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi atau

pesan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas

maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat atau cara yang

digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi

pembelajaran kepada peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz dalam (Arsyad, 2019) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran khusunya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi

kognitif, dan fungsi kompensatoris.

1) Fungsi atensi media visual yaitu menarik dan mengarahkan perhatian


peserta didik untuk berkonsentrasi pada pelajaran yang disampaiakn.
Media gambar yang ditampilkan dalam proses pembelajaran dapat
menarik perhatian peserta didik sehingga kemungkinan untuk
mengingat dan memperoleh pengetahuan lebih besar.
2) Fungsi afektif media visual yaitu fungsi untuk menggugah emosi dan
ssikap peserta didik.
9

3) Fungsi kognitif media visual berfungsi untuk memperlancar tujuan


memahami dan mengingat materi pelajaran melalui gambar-gambar
yang ditampilkan dalam proses pembelajaran.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran yaitu beerfungsi untuk
membantu peserta didik yang lemah dan lambat dalam memahami
pelajaran yang disampaikan dalam bentuk teks. Media pembelajaran
dalam bentuk visual ini mempermudah siswa untuk memahami dan
mengingat kembali materi pelajaran yang disajikan.
Menurut Kemp dan Dayton dalam (Arsyad, 2019) media pembelajaran

memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi memotivasi minat, menyajikan informasi, dan

memberi intruksi.

1) Fungsi memotivasi media pembelajaran dapat direalisasikan dalam


bentuk drama atau hiburan yang dapat merangsang peserta didik untuk
bertindak.
2) Fungsi informasi yaitu fungsi menyajikan informasi di hadapan peserta
didik.
3) Fungsi intruksi yaitu menjadikan informasi yang ada dalam media
pembelajaran mendorong siswa untuk melakukan aktivitas nyata agar
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran

media pembelajaran berfungsi untuk mempermudah pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran dan membantu peserta didik dalam memahami

materi pembelajaran serta menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Riva’I dalam (Kustandi & Darmawan, 2020) mengemukakan

ada empat manfaat media pembelajaran, yaitu :

1) Pembelajaran lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat


menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pembelajaran lebih jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta didik
dan memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar menjadi bervariasi
10

4) Peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran


Kemp dan Dayton dalam (Sani, 2019) menyebutkan ada delapan manfaat

dari media pembelajaran dalam proses pembelajaran, meliputi :

1) Menyeragamkan materi pembelajaran


2) Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik
3) Menjadikan proses belajar siswa lebih interaktif
4) Mempersingkat waktu penyampaian materi pembelajaran
5) Meningkatkan kualitas belajar
6) Proses belajarf mengajar dapat dilakukan dimana saja
7) Minat belajar peserta didik dapat ditingkatkan
8) Mengurah peran pendidik menjadi lebih positif dan produktif
Dari uraian manfaat media pembelajaran di atas yang dikemukakan oleh ahli

maka dapat disimpulkan secara sederhana bahwa penggunaan media pembelajaran

dalam proses pembelajaran memiliki banyak sekali manfaat,diantaranya proses

pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga peserta didik lebih aktif dalam

belajar dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan kriteria, diantaranya :
1) Berdasarkan sifatnya media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu:
a) Media Audio, yaitu media yang memiliki unsur suara dan hanya dapat
didengar. Contohnya radio dan rekaman suara.
b) Media Visual, yaitu media yang memiliki unsur gambar dan hanya bisa
dilihat. Contohnya foto, peta, gambar dan lain sebagainya.
c) Media Audio-Visual, yaitu media yang memilliki unsur gambar dan
suara yang dapat dilihat dan didengar. Contohnya video dan film.
2) Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
a) Media yang memiliki daya jangkau luas dan serentak. Contoh dari
media yang memiliki daya jangkau luas dan serentak adalah radio dan
televisi.
b) Media yang memiliki daya jangkau yang terbatas oleh ruang dan waktu.
Contoh media yang memiliki daya jangkau yang terbatas oleh ruang dan
waktu adalah slide dan video.
11

3) Berdasarkan cara atau teknik pemakaiannya, media dapat diklasifikasi


menjadi dua yaitu :
a) Media yang diproyeksikan, media ini membutuhkan alat proyeksi
khusus seperti LCD.
b) Media yang tidak diproyeksikan, yaitu media yang tidak membutuhkan
alat proyeksi khusus seperti foto, lukisan, dan gambar.

2. Aplikasi Canva

a. Pengertian Aplikasi Canva

Canva merupakan aplikasi desain grafis berbasis online yang dapat mudah

diakses menggunakan ‘mobile atau dekstop. Fitur aplikasi canva adalah desain

khusus pada aplikasi canva yang dapat membantu seorang pengguna untuk

membuat sebuah desain (Karlina , 2021)

b. Jenis-Jenis Fitur Aplikasi Canva

Adapun beberapa jenis-jenis fitur aplikasi canva yaitu (Karlina , 2021) :

1) Template Siap Pakai. Tersedia berbagai macam template yang bisa

langsung digunakan, sehingga dapat mempercepat proses pembuatan desain

konten dan dapat dirubah sesuai dengan keinginan pengguna.

2) Icon Serta Ilustrasi. Meskipun dalam versi yang gratis juga dilengkapi

dengan berbagai macam ikon dan ilustrasi yang bisa langsung digunakan.

3) Text dan Background. Adanya berbagai macam pilhan desain text dan ada

berbagai macam background yang dapat digunakan pada canva dan juga

bisa mengatur warna text atau background.

4) Animasi. Selain icon atau ilustrasi, juga dapat menggunakan animasi.

Terdapat berbagai macam bentuk animasi yang bisa digunakan.

5) Duplikasi. Adanya duplikasi sangat membantu pengguna untuk

mempecepat proses kerja dalam mendesain.


12

6) Efek, Pelurus, Pemburaman, Kroping Foto. Ada banyak pilihan untuk

mengedit sebuah foto, mulai dari memberikan efek, meluruskan foto,

melakukan pemburan foto dan memotong foto atau gambar agar komposisi

gambar tepat dan rapi.

7) Share Serta Unduh. Adanya fitur untuk membagikan desain ke berbagai

media secara langsung dan juga bisa mengunduh hasil desain yang sudah

dibuat.

8) Memori penyimpanan 1 Gb. Memiliki penyimpanan sekitar 1 Gb yang

digunakan untuk menyimpan hasil desain yang telah dibuat.

c. Kelebihan dan Kekurangan Fitur Aplikasi Canva

1) Kelebihan

a) Memiliki banyak fitur dan mudah untuk digunakan.


b) Bisa digunakan melalui web, tidak perlu mendownload.
c) Hasil design bisa di download dalam format png, jpg, pdf dan lain-lain.
d) Memiliki berbagai macam template desain grafis.
e) Memiliki puluhan ribu koleksi gambar yang siap digunakan.
f) Memiliki banyak jenis font.
g) Dapat diakses menggunakan handphone, laptop ataupun komputer.
h) Hasil desain otomatis ter-save pada web canva dan dapat dapat langsung
dibagikan ke sosial media.

2) Kekurangan

a) Karena berbasis web, harus menggunakan akses yang tersambung oleh


internet. Jika sinyal sedang tidak bagus, akan mempengaruhi kinerja
canva.
b) Beberapa fitur harus memakai canva premium.
c) Untuk export file hasil desain hanya berupa jpg, png dan pdf. Dan untuk
export dengan hasil animasi GIF atau video hanya tersedia pada versi
berbayar.
d) Hasil desain mudah dikenali karena sudah memiliki jumlah pengguna
yang sangat banyak menggunakan template desain yang sama.
13

d. Manfaat Aplikasi Canva

1) Membantu membuat logo, poster, desain kemasan Pengguna

2) Mendesain thumbnail Youtube Thumbnail Youtube sendiri merupakan

kilasan video youtube yang disajikan dalam bentuk gambar. Sama seperti

buku yang memiliki cover, youtube juga memiliki thumbnail sebagai

tampilan cover video yang diunggah.

3) Membuat video pembelajaran. Pengguna dapat membuat video

pembelajaran yang interaktif.

4) Membuat slide presentasi menjadi lebih menarik dan interaktif.

Mempermudah dalam merancang desain presentasi menjadi lebih menarik

dan interaktif. Pengguna dapat mengeksplor kreativitas dengan

menambahkn berbagai tema desain presentasi, template, dan animasi keren

yang tersedia.

5) Fitur “menambah kontributor” untuk menyunting desain bersama rekan.

Fitur ini memungkinkan untuk menambah rekan dan menyelesaikan

pekerjaan bersama dengan menambahkan email rekan yang siap diajak

untuk bekerja sama (Pangestuti, 2022).

e. Cara Menggunakan Aplikasi Canva

1) Membuat akun canva Pertama, untuk mengakses aplikasi canva pengguna

perlu memili akun canva. Pengguna dapat sign up atau login di

https://www.canva.com. Ada beberapa pilihan untuk Facebook, Gmail

maupun registrasi dengan mengisi data pribadi untuk membuat akun canva.
14

2) Pilih Kebutuhan Setelah itu, pengguna akan diberi pilihan untuk memilih

apa yang akan dilakukan dengan akun canva tersebut.

3) Demo dan Jenis Desain Selanjutnya, pengguna dapat memilih layout

graphic. Canva menyediakan berbagai macam layout dengan dimensi yang

sudah disesuaikan untuk platformnya dan juga pengguna dapat memilih

custom dimensi sendiri.

4) Pilih Gambar Yang Akan Digunakan dan Desain Sesuai Keinginan

Pengguna dapat membuat sebuah desain yang sesuai dengan keinginan dan

kreativitasnya (Cloudhost, 2019).

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut (Sardiman, 2018) “istilah motivasi berasal dari kata motif yang

dapat diartikan sebagai daya upaya untuk mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu”. Kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat di amati secara langsung, tetapi

dapat diinteprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau

pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Berawal dari kata motif

itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif

pada saat ada kebutuhan untuk mencapai sebuah tujuan.

Setelah mengetahui asal mula kata motivasi maka untuk mengetahui lebih

jelas tentang motivasi belajar maka akan di jelaskan pengertian motivasi menurut

beberapa pendapat ahli.


15

Menurut Mc Donald dalam (Sardiman, 2018) “Motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan “feeling”

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Pengertian ini tiga

elemen penting dari motivasi, yaitu motivasi menjadi awal terjadinya perubahan

energi dalam diri seseorang, motivasi ditandai dengan munculnya “feeling” , dan

motivasi dirangsang oleh adanya tujuan yang ingin dicapai.

Dari beberapa pengertian di atas, mengenai motivasi maka dapat di

simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang berasal dari dalam diri individu,

yang menggerakkannya untuk melakukan suatu aktivitas untuk mencapai suatu

tujuan.

Setelah mengetahui pengertian motivasi, maka untuk lebih jelasnya akan di

bahas mengenai pengertian belajar menurut beberapa pendapat ahli diantaranya

menurut Sani “Belajar adalah sebuah proses untuk memperoleh kompetensi yang

mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Sejalan dengan itu, Gagne

mendefenisikan ”Belajar adalah suatu perubahan kemampuan yang bertahan lama

dan bukan berasal dari proses pertumbuhan”.

Selanjutnya menurut Hilgard & Bower dalam (Aryani & Wahyuni, 2021)

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang akibat pengalaman

yang diperolehnya secara berulang-ulang, dimana perubahan tersebut tidak atas

dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat

seseorang”. Sedangkan menurut T Morgam “Belajar adalah perubahan yang

dihasilkan oleh pengalaman lalu”.


16

Dari pengertian diatas maka disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah

proses untuk memperoleh kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan ingkah laku pada seseorang.

Dari uraian di atas antara motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling terkait.

Dalam proses pembelajaran motivasi diperlukan untuk mendorong seseorang

belajar maksimal.

Menurut Menurut (Haling , 2007) bahwa ”Motivasi belajar adalah perilaku

belajar yang di lakukan oleh si pembelajar”. Djamarah dalam (Wahab , 2015)

mengemukakan bahwa “Motivasi belajar adalah merupakan aktor utama yang

menentukan keberhasilan belajarnya”. Kadar motivasi ini banyak di tentukan oleh

kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran milik siswa

bersangkutan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar

adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mengarahkan

peserta didik melakukan perilaku-perilaku atau aktivitas- aktivitas tertentu dalam

proses belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai.

b. Jenis - Jenis Motivasi Belajar

Menurut (Oemar, 2015) motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Motivasi Intrinsik, adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri peserta
didik. Motivasi intrinsik tercakup dalam situasi belajar dan menemui
kebutuhan dan tujuan-tujuan peserta didik. Motivasi intrinsik yang timbul
dari dalam diri peserta didik misalnya keinginan untuk mendapatkan
keterampilan, memperoleh informasi atau pengertian, mengembangkan
sikap untuk behasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya
terhadap kelompok, dan keinginannya untuk diterima oleh orang lain.
Motivasi intrinsik sering juga disebut dengan istilah motivasi sesungguhnya
(sound motivation).
17

2) Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor di


luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, hadiah, medali, dan
hukuman. Motivasi ekstrinsik diperlukan dalam proses pembelajaran karna
tdak semua pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
Sering kali peserta didik tidak mengerti untuk apa belajar, maka pendidik
berperan untuk memberikan motivasi agar peserta didik mau dan ingin
belajar.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi itu ada yang berasal dari

dalam diri seseorang, motivasi ini muncul sendiri darai diri individu tanpa adanya

paksaan dari pihak manapun, sedangkan motivasi yang berasal dari luar, jenis

motivasi ini muncul karena adanya pengaruh darai luar misalnya karena pengaruh

lingkungan.

c. Cara Membangkitkan Motivasi dalam Belajar

Seorang pendidik dapat menggunakan berbagai cara untuk mengerakkan

atau menbangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Menurut (Sardiman, 2018)

ada beberapa cara membangkitkan motivasi belajar peserta didik, yaitu:

1) Memberi Angka. Pada umumnya angka/nilai merupakan simbol dari hasil


belajar. Banyak peserta didik yang berusaha untuk belajar agar
mendapatkan angka/nilai yang baik. Oleh sebab, angka/nilai yang baik
merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk belajar.
2) Hadiah. Hadiah dapat juga digunakan sebagai motivasi, tetapi tidak semua
peserta didik dapat termotivasi dengan hadiah. Sebagai contoh peserta didik
yang tidak memiliki bakat menggambar tidak akan teratarik dengan hadiah
untuk menggambar.
3) Saingan/Kompetisi. Persaingan dapat menjadi motivasi peserta didik dalam
belajar guna lebih unggul dari pada peserta didik yang lain.
4) Ego-Involvement. Berperan menjadi motivasi bagi peserta didik karena
menumbuhkan kesadaran untuk merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehungga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri.
5) Memberi Ulangan. Adalah salah satu cara untuk memotivasi peserta didik
untuk belajar.
6) Mengetahui Hasil. Hasil yang meningkat menjadi motivasi bagi peserta
didik untuk terus belajar dengan harapan meningkatnya terus hasil yang
dicapai.
18

7) Pujian. Memberi pujian kepada peserta didik atas hal-hal yang telah di
lakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendodrong belajar.
Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
8) Hukuman. Hukuman menjadi motivasi apabila seorang pendidik memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9) Hasrat Untuk Belajar. Hasrat untuk belajar menandakan peserta didik
memiliki motivasi yang kuat untuk belajar.
10) Minat. Minat muncul karena adanya suatu kebutuhan.
11) Tujuan Yang Diakui. Dengan memahami tujuan yang ingin dicapai, dan
merasakan betapa pentingnya dan menguntungkannya maka akan timbul
gairah untuk terus belajar.
Selanjutnya, menurut De Decce & Grawford dalam (Wahab , 2015) ada

empat upaya guru sebagai pengajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,

adalah sebagai berikut :

1) Menggairahkan Peserta Didik. Dalam proses pembelajaran sehari-hari


seorang pendidik harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan
membosankan. Seorang pendidik harus memelihara minat peserta didik
dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebiasaan tertentu dengan
pengawasan.untuk meningkatkan kegairahan peserta didik, seorang
pendidik harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai di posisi
awal setiap peserta didiknya.
2) Memberikan Harapan Realistis. Seorang pendidik harus memelihara
harapan peserta didik yag realistis dan memodifikasi harapan yang kurang
raelistis atau tidak realistis. Untuk itu seorang pendidik perlu memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan peserta
didik di masa lalu.
3) Memberikan Insentif. Bila peserta didik mengalami keberhasilan, pendidik
diharapkan memberikan hadiah kepada peserta didik (dapat berupa pujian,
angka yang baik, dan sebagainya) atas keberhasilannya, sehingga peserta
didik didorong untuk melakukan usaha lebih lanjut.
4) Mengarahkan Perilaku. Seorang pendidik di tuntut untuk memberikan
respons terhadap peserta didik yang tak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Cara mengarahkan perilaku peserta didik dengan
memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang
mendidik, menegur dengan sikap lemah lembut.
Beberapa pendapat di atas, kita dapat melihat bahwa ada banyak cara yang

dapat dilakukan oleh seorang pendidk untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta

didiknya. Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi

peserta didik, apalah artinya seorang peserta didik belajar tanpa adanya motivasi
19

untuk belajar. Motivasi belajar sangatlah penting artinya dalam proses belajar ,

karena fungsinya mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar.

d. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Menurut (Sahabuddin, 2007) ada beberapa fungsi motivasi dalam belajar,

antara lain sebagai berikut :

1) Fungsi Memberikan Kekuatan. Hasil penelitian membuktikan bahwa


bahwa peserta didik yang memliki prestasi motivasinya lebih besar
daripad peserta didik yang kurang berprestasi.
2) Fungsi Menyaring. Motivasi tidak bekerja serampangan, melainkan
memilih objek-objek sesuai dengan minat atau harapan-harapan.
3) Fungsi Mengarahkan. Motivasi juga berfungsi mengarahkan perilaku,
ketepatan arah dan sasaran dalam bertindak.
Selanjutnya (Wahab , 2015) mengatakan bahwa fungsi motivasi sebagai

proses, adalah:

1) Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap


berminat dan siaga
2) Memusatkan perhatian peserta didik pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian belajar.
3) Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan jangka
panjang.
Sedangkan (Sardiman, 2018) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi,

antara lain sebagai berikut :

1) Mendorong Manusia Untuk Berbuat. Motivasi merupakan penggerak


dari setiap aktivitas yang akan dikerjakan manusia
2) Menentukan Arah Perbuatan. Motivasi menuntun seseorang ke arah
mana tujuan dari aktivitas yang dilakukannya.
3) Menyeleksi Perbuatan. Motivasi menjadi penentu aktivitas-aktivitas apa
yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan sehingga seseorang
hanya akan melakukan usaha-usaha yang berkaitan dengan tujuannya.
Dari uraian pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

sangat penting bagi seseorang. Motivasi dapat menjadi pendorong bagi seseorang

agar terfokus pada usaha-usaha yang berkaitan dengan pencapaian tujuannya.


20

e. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar

Menurut (Haling , 2007) motivasi memiliki lima prinsip dasar dalam

kegiatan pembelajaran :

1) Pujian lebih efektif daripada hukuman


2) Pemahaman yang jelas pada tujuan akan merangsang motivasi
3) Semua peserta didik memiliki kebutuhan psikologis tertentu yang harus
mendapatkan kepuasan
4) Motivasi yang berasal dari dalam diri individu lebih efektif daripada
motivasi yang berasal dari luar
5) Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreativitas
Sejalan dengan itu, menurut Menurut Djamarah dalam (Wahab , 2015)

prinsip motivasi dalam belajar, yaitu:

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.


Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.
Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong sesorang
untuk belajar.
2) Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam
belajar. Efek yang timbul dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
menyebabkan ketergantungan pada anak didik terhadap segala sesuatu
di luar dirinya, dan menyebabkan anak kurang percaya diri.
3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada motivasi berupa hukuman.
Motivasi pujian diberikan ketika peserta didik memperoleh sesuatu
yang baik, dan motivasi hukuman diberikan kepada peserta didik untuk
memberhentikan perilaku negatif.
4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Kebutuhan tak bisa di hindari oleh peserta didik adalah keinginannya
untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh kerena itu peserta
didik belajar. peserta didik giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya
demi memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu.
5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar peserta didik
mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan
stiap pekerjaan yang di lakukan.
6) Motivasi melahirkan prestasi belajar. Dari berbagai macam hasil
penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi
prestasi belajar.
21

Demikian beberapa prinsip yang hendaknya di perhatikan oleh seorang

pendidik dalam proses pembelajaran yang dapat di jadikan sebagai petunjuk dalam

rangka meningkatkan dan membangkitkan motivasi peserta didik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Agar peserta didik bisa merasa nyaman, tenang, dan

bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tidak ada lagi peserta

didik yang tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan tujuan dalam

pembelajaran dapat di capai dengan maksimal.

4. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan terhadap tulisan ini adalah penelitian yang pernah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan dengan tulisan ini, yaitu :

a. Penelitian yang dilakukan oleh (Leviasari, 2021) yang berjudul “Pengaruh Fitur

Aplikasi Canva Terhadap Kreativitas Desain Komunikasi Visual Pada

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya”. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi sebesar 0,902 antara fitur aplikasi

canva dengan krativitas desain komunikasi visual dan memiliki signifikansi

hubungan sangat kuat. Untuk nilai koefisien determinasi adalah 0,814. Maka

bisa disimpulkan bahwa kreativitas desain komunikasi visual 81,4%

dipengaruhi oleh fitur aplikasi canva. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

faktor yang lain.

Perbedaan : Penelitian ini meneliti pengaruh fitur aplikasi canva terhadap

kreativitas desain komunikasi visual mahasiswa. Sedangkan peneliti ingin


22

meneliti pengaruh media pembelajaran canva terhadap motivasi belajar

mahasiswa.

Persamaan : Penelitian ini memiliki persamaan yaitu menggunakan metode

penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi dan memiliki kesamaan

variabel bebas yaitu aplikasi canva.

b. Penelitian yang dilakukan oleh (Merdiana & Yamlean, 2022) yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Media Canva Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII

Mata Pelajaran IPS SMP Nurul Hidayah Babelan Bekasi”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa media canva berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS

siswa kelas VIII SMP Nurul Hidayah Babelan Bekasi.

Perbedaan : Penelitian ini meneliti pengaruh media canva terhadap hasil

belajar siswa. Sedangkan peneliti meneliti pengaruh media pembelajaran canva

terhadap motivasi belajar.

Persamaan : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

jenis penelitian korelasi dan menjadikan aplikasi canva sebagai variabel bebas

(independent).

c. Penelitian yang dilakukan oleh (Sari & Fatonah, 2022) yang berjudul “Pengaruh

Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Canva terhadap Motivasi dan Hasil

Belajar IPA Siswa Kelas IV”. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Terdapat

pengaruh media pembelajaran berbasis aplikasi canva terhadap motivasi belajar

IPA siswa kelas IV yang dibuktikan dengan uji-t yang menunjukkan nilai

signifikan 0,000 < 0,025, nilai thitung sebesar 4,358 > ttabel 2,000. (2) Terdapat
23

pengaruh media pembelajaran berbasis aplikasi canva terhadap hasil belajar

IPA siswa kelas IV yang dibuktikan dengan uji-t yang menunjukkan nilai

signifikan 0,000 < 0,025, nilai thitung 0,069 > ttabel 2,000. (3) Terdapat

pengaruh media pembelajaran berbasis aplikasi canva terhadap motivasi dan

hasil belajar IPA siswa kelas IV yang dibuktikan dengan uji Manova sebesar

signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung 11,471 > Ftabel 2,000.

Persamaan : Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu kesamaan variabel bebas

dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aplikasi canva

dan variabel terikatnya adalah motivasi belajar.

Perbedaan : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis

penelitain eksperimen. Sedangkan peneliti meneliti dengan menggunakan

metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi.

2. Kerangka Konseptual
Kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah dampak

positif. Salah satunya adalah kehadiran aplikasi berbasis online yang dapat

dijadikan media pembelajaran yaitu canva. Aplikasi canva menawarkan banyak

fitur yang dapat digunakan untuk mendesain bahan ajar, fiturnya yang mudah

digunakan, dan fleksibel digunakan pada perangkat keras (laptop, handphone,

komputer).

Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri peserta didik yang

menimbulkan kegiatan belajar, memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga

tujuan dari proses pembelajaran dapat dicapai. Dalam proses pembelajaran ada
24

beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didiknya yaitu menggairahkan peserta didiknya dengan

menyajikan pembelajaran yang menarik, memberikan harapan realistis,

memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku peserta didiknya.

Dari uraian singkat di atas, maka disusunlah kerangka pikir penelitian ini

yaitu :

Mahasiswa Prodi
Pendidikan Akuntansi

Variabel X Variabel Y

Media Pembelajaran Canva : Motivasi Belajar :

1. Banyaknya fitur desain 1. Menggairahkan peserta didik


2. Fitur yang mudah digunakan 2. Memberikan harapan realistis
3. Fleksibel digunakan di 3. Memberikan insentif
perangkat keras (Laptop, 4. Mengarahkan perilaku peserta
Handphone, Komputer) didik

Gambar 1 : Kerangka Pikir

3. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel

atau fenomena dalam penelitian. Hipotesis merupakan kesimpulan tentatif yang

diterima secara sementara sebelum diuji Berikut ini perumusan hipotesis dari

penelitian ini:
25

Ha: Ada pengaruh Media Pembelajaran Canva terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Makassar.

Ho: Tidak ada pengaruh Media Pembelajaran canva terhadap Motivas Belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Makassar.

III. METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitan

1. Variabel Penelitian

a. Variabel

Menurut (Sugiyono, 2013) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas

disimbolkan dengan (X). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

“Media Pembelajaran Canva”. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi.

Variabel terikat dilambangkan dengan (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah “Motivasi Belajar”.

b. Indikator Variabel

a) Indikator Variabel Media Pembelajaran Canva

1) Fitur-fitur Aplikasi Canva

2) Fitur yang Mudah Digunakan


26

3) Fleksibel Penggunaan pada Perangkat Keras (komputer, handphone,

dan laptop)

b) Indikator Variabel Motivasi Belajar

1) Menggairahkan Peserta Didik

2) Memberikan Harapan Realistis

3) Memberikan Insentif

4) Mengarahkan Perilaku

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini yaitu hubungan antara variabel X dan variabel Y. Oleh

karena itu penelitian ini bersifat korelasional, yaitu penelitian yang

menggambarkan hubungan kedua variabel tersebut.

Berdasarkan hal tersebut maka pendekatan penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dengan model:

X Y

Gambar 2 : Desain Penelitian

Keterangan : X: Media Pembelajaran

Y: Motivasi Belajar
27

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk mempermudah dalam pengambilan

data. Dengan adanya definisi operasional, maka akan memperjelas ruang lingkup

variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media

pembelajaran canva terhadap motivasi belajar. Adapun definisi opersional

penelitian ini adalah :

a. Canva

1) Fitur-Fitur Aplikasi Canva

Aplikasi canva menyediakan beragam template desain dan beberapa fitur

yang dapat digunakan untuk mendesain. Fitur utama yang membuat jutaan

orang menyukainya adalah adanya ketersediaan template desain yang

beragam, meskipun ada yang berbayar. Tetapi, untuk template desain yang

gratis sudah lebih dari cukup untuk digunakan dalam mendesain.

2) Fitur yang Mudah Digunakan

Program desain online yang menyediakan bermacam media pembelajaran

seperti presentasi, resume, poster, pamflet, brosur, grafik, infografis,

spanduk, penanda buku, bulletin, dan lain sebagainya. Adapun jenis-jenis

presentasi yang ada pada Canva seperti presentasi kreatif, pendidikan,

bisnis, periklanan, teknologi, dan lain sebagainya. Canva menyediakan

fitur-fitur atau kegunaannya untuk pendidikan, yaitu sebagai media

pembelajaran yang kreatif, inovatif, interaktif, dan kolaboratif sehingga

membuat pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan.


28

3) Fleksibel Penggunaan pada Perangkat Keras (komputer, handphone, dan

laptop)

Berbagai fitur yang terdapat pada aplikasi canva mudah digunakan dan juga

penggunaan aplikasi canva yang flexibel bisa digunakan di laptop,

komputer ataupun handphone yang menggunakan akses jaringan internet.

b. Indikator motivasi belajar, yaitu:

1) Menggairahkan Peserta Didik

Salah satu cara yang dapat di lakukan oleh seorang pendidik untuk menarik

perhatian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan

menggunakan media untuk menarik minat belajar, sehingga tercipta suasana

dan kondisi belajar menjadi lebih menyenangkan, merasa senang,

termotivasi dan bergairah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Memberikan Harapan Realistis

Untuk melihat peserta didiknya berhasil dalam proses belajar, maka

seorang pendidik harus memberikan harapan yang realistis,misalnya

memberi tahu bagaimana caranya untuk berhasil dalam pelajarannya.

3) Memberikan Insentif

Seorang pendidik memberikan apresiasi/penghargaan kepada peserta

didiknya yang berprestasi. Dalam hal ini insentif yang dimaksud bisa berupa

pujian atau nilai yang bagus, sehingga peserta didik termotivasi untuk lebih

meningkatkan prestasinya.
29

4) Mengarahkan Perilaku

Seorang pendidik dituntut untuk bisa memperhatikan semua peserta

didiknya dalam proses belajar. Mulai dari yang aktif mengikuti pelajaran

maupun yang tidak. Jadi yang tidak aktif harus di berikan perhatian khusus

misalnya di beri teguran yang mendidik, diberi tugas kemudian di bimbing.

2. Pengukuran Variabel

Untuk mengukur variabel ini,maka di gunakan instrument angket yang di

ajukan kepada responden dengan menggunakan skala Likert. Menurut (Sugiyono,

2013) bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi,

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala Likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Lebih lanjut (Sugiyono, 2013) mengatakan “jawaban dari setiap item

instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif”. Berikut skor alternatif jawaban kuesioner.


30

Tabel 1 Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu – Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Pengukuran untuk setiap instrumen menggunakan kategori sebagaimana

yang telah di kemukakan oleh (Riduwan, 2014) yaitu :

Tabel 2 Kriteria Presentase Tanggapan Respsonden


%Jumlah Skor Tingkat Kriteria

81% - 100% Sangat Baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup Baik

21% - 40% Kurang Baik

< 20% Tidak Baik

Oleh karena itu, untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran canva

dan motivasi belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Makassar maka variabel media pembelajaran di ukur dengan

menggunakan kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak baik.

Sedangkan motivasi belajar dapat di ukur dengan menggunakan kategori sangat

tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah dan sangat rendah.


31

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2013) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari kemudian di tarik kesimpulannya”.

Populasi sebagai sasaran dalam penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan

guna pengolahan data berdasarkan permasalahan yang di kaji peneliti.. Berdasarkan

dengan definisi populasi di atas, bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek

yang akan diteliti dengan segala karakteristik yang dimilikinya. Dalam hal ini yang

menjadi populasi adalah Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2019

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Jumlah total populasi adalah 81

orang ( Sumber : Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Makassar).

2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2013) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang di miliki oleh pupulasi”. Jika populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan

waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu.

Adapun Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu menggunakan pengambilan sampel Proportionate Stratified Random

Sampling, sampel dari populasi dipilih secara acak dan proporsional dalam setiap

sastra.
32

Menurut Sujarweni (2014:66) “Untuk menentukan ukuran sampel dapat

menggunakan rumus Slovin”. Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut:

N
n=
1 + (N x e2 )

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Populasi

e = Batas kesalahan yang ditoleransi (1%, 5%, 10%)

Jadi, sampel yang diperoleh adalah :

81
n=
1 + (81 x 102 )

81
=
1 + 1,81

= 44,7 dibulatkan menjadi 45.

Dari jumlah sampel 45 responden tersebut kemudian ditentukan jumlah

masing – masing sampel dari setiap kelas yang ada di Prodi Pendidikan Akuntansi

Angkatan 19 secara Proportionate Stratified Random Sampling dengan rumus

menurut Munarfah & Hasan (2009:82) sebagai berikut :

Ni
ni = N
.n

Keterangan :

ni = Jumlah sampel menurut stratum

n = Jumlah sampel seluruhnya

Ni = Jumlah populasi menurut sratum

N = Jumlah populasi seluruhnya


33

Berikut ini merupakan table jumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi

Angkatan 2019 yang dijadikan sampel.

Tabel 2 Jumlah Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2019


Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel

A 40 40/81x45 22

B 41 41/81x45 23

Jumlah 81 45

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah usaha-usaha untuk mengumpulkan data

yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data

terdiri dari :

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan awal secara langsung terhadap lokasi penelitian. Observasi ini di

lakukan untuk mengamati secara langsung mengenai permasalahan pengaruh media

pembelajaran canva terhadap motivasi belajar

2. Angket (Kuesioner)

Angket merupakan salah satu cara yang di gunakan dalam pengumpulan

data dengan cara menyebarkan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis

kepada responden. Teknik angket merupakan teknik utama yang di gunakan peneliti
34

dalam pengumpulan data pada penelitian ini. Adapun jumlah responden yang akan

mengisi angket pada penelitian ini yaitu sebanyak 27 orang.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data pendukung dalam

penelitian ini, misalnya gambaran lokasi penelitian dan struktur organisasi dan visi

misi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis statistik deskriptif dan teknik analisis inferensial yang bertujuan untuk

mengkaji variabel penelitian.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan kedua variabel

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Persentase

Rumus persentase menurut (Sudjono, 1994), yaitu:

𝑓
P= 𝑥 100%
𝑁

Dimana :

P = Angka Persentase

f = Frekuensi Jawaban Responden

N = Jumlah Responden
35

2. Analisis Statistik Inferensial

A. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan data tentang

media pembelajaran canva dan motivasi belajar. Uji normalitas yang digunakan

adalah rumus Chi Kuadrat yang di kemukakan oleh (Sugiyono, 2013) yaitu:

𝑘
(𝑓𝜊 − 𝑓ℎ)²
𝑥2 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1

Dimana :

𝑥 2 = Harga chi kuadrat

𝑓𝜊 = Frekuensi yang diobservasi

𝑓ℎ = Frekuensi yang diharapkan

Adapun kriteria pengujian dengan membandingkan harga chi kuadrat hitung

dengan chi kuadrat tabel. Jika chi kuadrat tabel hitung lebih kecil atau sama dengan

chi kuadrat tabel (X2h ≤ X2t) maka data terdistribusi normal dan apabila terjadi hal

yang sebaliknya maka di nyatakan tidak normal.

B. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Regresi linear terbagi

menjadi dua yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Regresi

linear sederhana digunakan untuk penelitian yang hanya memiliki satu variabel

bebas dan satu variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linear
36

sederhana karna hanya memiliki satu variabel bebas yaitu media pembelajaran

canva dan satu variabel terikat yaitu motivasi belajar. Rumus analisis regresi linear

sederhana sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏. 𝑋

Dimana :

Y = Subjek/nilai dalam media pembelajaran canva yang diprediksikan

a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi

penurunan.

X = Subjek pada motivasi belajar yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk keperluan regresi linear sederhana di gunakan uji-F melalui tabel

Anova hipotesisnya adalah:

H0 : α: β = 0, melawan

H1 : α ≠ 0 atau β ≠ 0

Kriteria pengujian adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf

signifikan 5% maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa media pembelajaran tidak

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan H1 diterima yang menyatakan

bahwa ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa, begitu

pula sebaliknya apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5% maka

H0 diterima yang menyatakan bahwa media pembelajaran tidak berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa dan H1 yang di tolak.


37

C. Analisis Korelasi Product Moment

Uji Korelasi Produck Moment digunakan untuk menguji pengaruh variabel

media pembelajaran canva terhadap motivasi belajar. Untuk keperluan ini,

digunakan rumus korelasi Product Moment oleh (Sugiyono, 2013) yaitu:

𝑛 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − (∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦𝑖 )
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )2 } − {𝑛 ∑ 𝑦𝑖 2 − (∑ 𝑦𝑖 )2 }

Dimana :

rxy = kofisien korelasi

x = nilai variabel X

y = nilai variabel Y

n = jumlah data

Selanjutnya, pengujian koefisien korelasi dengan menguji hipotesis, yaitu:

H0 : α : β = 0, melawan

H1 : α ≠ 0 atau β ≠ 0

Kriteria pengujian adalah ada pengaruh yang signifikan jika nilai r hitung

lebih besar nilai r tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5 % demikian

pula sebaliknya.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel media pembelajaran

dengan variabel motivasi belajar, maka digunakan tabel interpretasi nilai r dari

(Sugiyono, 2013) , yaitu:


38

Tabel 3. Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

Selanjutnya, untuk memudahkan dalam pengolahan data maka akan di

gunakan aplikasi SPSS 25.

JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di Universitas Negeri Makassar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis selama enam bulan dengan jadwal berikut :

2021-2022
NO KEGIATAN
AGST SEP OKT NOV DES JANS
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
Pengumpulan dan
3 Analisis Data
4 Penyusunan Laporan
Seminar Hasil
5 Penelitian
6 Ujian Akhir
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2019). Media Media Pembelajaran. Depok: Rajawali.

Aryani, & Wahyuni. (2021). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, TEORI DAN


IMPLIKASINYA. Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani.
Asmani, J. M. (2012). Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.
Jogjakarta: Diva Pers.
Baharuddin, & Makin, M. (2017). PENDIDIKAN HUMANISTIK. Yogyakarta: Ar-
Ruzz-Media.
Cloudhost, I. (2019, NOVEMBER 28 ). Mengenal Canva dan Cara
Menggunakannya untuk Design secara GRATIS. Retrieved from ID
Cloudhost:https://idcloudhost.com/mengenal-canva-dan-cara-
menggunakannya/
Haling , A. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Karlina , I. N. (2021, January 12). Cara Menggunakan Canva untuk Desain
Menarik. Retrieved from Qwords.com: https://qwords.com/blog/cara-
menggunakan-canva/
Kustandi, C., & Darmawan, D. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran.
Jakarta: Prenada Media.
Leviasari, R. A. (2021). PENGARUH FITUR APLIKASI CANVA TERHADAP.
Digital Library UIN Sunan Ampel Surabaya.
Merdiana, M., & Yamlean, M. (2022). Pengaruh Penggunaan Media Canva
Terhadap Hasil Belajar Siswa . Jurnal Pendidikan dan Bisnis, 3(2), 357-
366.
Munarfah, A & Hasan, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: CV Pratika Aksara
Semesta.

Oemar, H. (2015). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Pangestuti, O. (2022, Januari 15). Makin Populer, 5 Manfaat Canva yang Wajib
Kamu Tahu. Retrieved from IDN Times:
https://www.idntimes.com/tech/trend/oksi-pangestuti/manfaat-canva-yang-
wajib-kamu-tahu-c1c

39
40

Pelangi, G. (2020). PEMANFAATAN APLIKASI CANVA SEBAGAI MEDIA.


Jurnal Sasindo Unpam, 8.
Riduwan. ( 2014). Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:
Alfabet
Sahabuddin. (2007). Mengajar dan Belajar. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Sani, R. A. (2019). Strategi Belajar Mengajar. Depok : Rajawali Pers.
Sardiman. (2018). Interaksi dan Motivasi Belajar. Depok: Rajawali Pers.
Sari, L. S., & Fatonah, S. (2022). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Canva terhadap . Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 1699-1703.
Sudjono. (1994). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Pustakabarupress

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetesi Dan Praktiknya.


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wahab , R. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai