E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang penulis harapkan dalam penelitian adalah:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini mampu menyumbangkan pengetahuan mengenai pengaruh
penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbantu media komik digital
sebagai model yang digunakan untuk mengasah keterampilan metakognitif peserta
didik pada materi sistem ekskresi.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
Siswa mampu mengelola proses pembelajaran secara mandiri. Selain itu dengan
adanya peningkatan keterampilan metakognitif maka siswa dapat menyelesaikan
tugas di sekolah secara mandiri.
b. Bagi Guru
F. Kerangka Penelitian
Berdasarkan kurikulum 2013, materi sistem ekskresi adalah materi IPA yang
disajikan kepada siswa kelas VIII semester genap dari KD 3.9 Menjelaskan struktur
dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan
dan KD 4.9 Membuat karya tentang struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri. Menurut Zubaidah (2017:82) proses
pembuangan zat sisa metabolisme seperti karbondioksida, urin, dan keringat dari
dalam tubuh disebut sistem ekskresi. Terdiri atas 4 organ yakni hati, paru-paru, ginjal
dan hati.
Di era modernisasi ini peserta didik perlu menguasai kecakapan abad 21 salah
satunya yaitu keterampilan metakognitif. Keterampilan metakognitif merupakan
kegiatan penataan yang berkaitan dengan cara menguraikan masalah, terdiri dari
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Kemampuan tersebut harus dikembangkan
pada setiap siswa untuk menguraikan masalah yang berkaitan dengan pelajaran. Oleh
sebab itu keterampilan metakognitif sebaiknya diasah oleh guru agar dapat menaikkan
hasil belajar siswa. Keterampilan metakognitif menurut Swanson dalam Delvecchio
(2011:8) merupakan alat untuk memprediksi kesuksesan siswa dalam memecahkan
permasalahan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
Keterampilan Metakognitif peserta didik dapat diasah menggunakan model
Discovery Learning. Discovery Learning adalah model pembelajaran yang membuat
peserta didik aktif dalam menggali pengetahuannya sendiri dengan melakukan
pengamatan, mengidentifikasi masalah, menganalisis, menjelaskan, hingga membuat
kesimpulan (Sani, 2015:220). Adapun langkah-langkah pembelajaran model
Discovery Learning berbantu media komik digital sebagai berikut:
1. Stimulation (stimulasi) guru menstimulasi dengan kegiatan yang memicu rasa
ingin tahu siswa;
2. Problem statemen (identifikasi masalah) guru meminta siswa mengenali masalah
dan disusun menjadi hipotesis;
3. Data collection (pengumpulan data) siswa menghimpun data dengan observasi,
melaksanakan eksperimen dan membaca komik digital;
4. Verification (pembuktian) siswa menguji kebenaran hipotesis dengan dibantu
media komik digital;
5. Generalization (menarik kesimpulan) guru dan siswa membuat kesimpulan untuk
digunakan sebagai patokan secara umum (Kurniasih dan Sani, 2014:68-71).
Adapun skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada dapat
dilihat pada Gambar 1. di bawah ini
Analisis Materi KI dan KD Kelas VIII Semester Genap
Pretest
Posttest
Gambar 1. Kerangka berpikir pengaruh model Discovery Learning berbantu Komik Digital
G. Hipotesis Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, dapat dibuat hipotesis penelitian
yaitu “terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning berbantu media
komik digital terhadap keterampilan metakognitif siswa pada materi sistem ekskresi”.
Sedangkan hipotesis statistik diantaranya:
H0= Tidak terdapat pengaruh penggunaan model Discovery Learning berbantu media
komik digital terhadap keterampilan metakognitif siswa pada materi sistem
ekskresi.
H1= Terdapat pengaruh penggunaan model Discovery Learning berbantu media komik
digital terhadap keterampilan metakognitif siswa pada materi sistem ekskresi.
Hasil penelitian pengaruh model Discovery Learning ini sejalan dengan hasil
penelitian yang telah dilaksanak oleh peneliti lain menggunakan variabel dan materi
yang berbeda. Hasil penelitian yang menjadi referensi diantaranya:
b. Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian yaitu metode quasi-experiment
(eksperimen semu). Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen
memakai model Discovery learning berbantu media komik digital sedangkan pada
kelas kontrol memakai model PBL. Kelas kontrol tidak sepenuhnya untuk
mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun
pengaruh dari model Discovery Learning berbantu media komik digital ini dapat
dilihat dari perbedaan nilai pretest dan posttest.
Desain penelitiannya berupa Nonequivalent Control Grup Design yaitu
satu kelas akan diberi perlakuan tertentu dengan model Discovery learning
sedangkan kelas kelas yang satunya lagi dengan model yan biasa diterapkan. Pada
kedua kelas tersebut diberi tes awal (pretest) dan setelah dikenakan perlakuan
kedua diberi tes akhir (posttest) (Sugiono, 2013:77), adapun desain penelitian
dapat dilihat pada Tabel 1. dibawah ini:
Table 1. Desain Penelitian
Keterangan :
Keterangan:
rxy =validitas angket
N = jumlah responden
X = jumlah skor butir soal
Y = jumlah skor total
Hasil perhitunganrXY dikonsentrasikan dengan taraf signifikansi
5% atau taraf kepercayaan 95%. Jika didapatkan harga rXY>rtabel maka
butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga
rXY<rtabel maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2012:375) uji reliabilitas dipakai untuk
menentukan tingkat reliabel atau keterandalan suatu instrumen. Selain
menggunakan software bisa juga menggunakan rumus alpha dari
Cronbach, sebagai beriku
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas tes
n = jumlah butir item
DP = daya pembeda
X KA = rata-rata kelompok atas
X KB = rata-rata kelompok bawah
Skor maks = skor maksimum
Menurut Arifin (2012:133) menyatakan bahwa cara mengetahui
soal-soal yang akan digunakan dari daya pembeda soal, dapat
diklasifikasikan antara lain:
D = negatif adalah soal sangat jelek
D = 0, 00 – 0, 20 (soal jelek)
D = 0, 21 – 0, 40 (soal cukup)
D = 0, 41 – 0, 70 (soal baik)
D = 0, 71 – 1, 00 (soal sangat baik)
2) Pengujian Normalitas
Menurut Rahayu (2017:107-108), langkah pengujian normalitas
data adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan formula
H0 = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
b) Menentukan nilai Z, FT, FS dan | FT – FS |
c) Menentukan tingkat signifikansi
K-S=K-S (α) (n)
d) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Nilai terbesar | FT – FS | dibandingkan dengan nilai tabel
K-S:
-Jika nilai terbesar | FT – FS | lebih kecil dari tabel K-S,
maka H0 diterima. Data berdistribusi normal.
-Jika nilai terbesar | FT – FS | lebih besar dari tabel K-S,
maka H0 ditolak. Data tidak berdistribusi normal.
e) Memberikan kesimpulan
3) Pengujian Homogenitas
Uji Homogenitas varians berfungsi untuk mengetahui
keseragaman (homogen) ataupun bervariasi sampel yang diambil
dari populasi yang sama. Dalam Rahayu (2017:133), rumus uji F
adalah sebagai berikut:
a) Mencari nilai F
F = Vb
Vk
Keterangan : F = Distribusi F, Vb = Variansi terbesar, Vk =
Variansi terkecil
Jika Fhitung <Ftabel, maka 2 varian homogen
Jika Fhitung >Ftabel, maka 2 varian tidak homogen
b) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:
db1= n1– 1 db2 = n2– 1
Ket : db1= Derajat kebebasan data ke-1
db2= Derajat kebebasan data ke-2
n1= Jumlah sampel data ke-1
n2= Jumlah sampel data ke-2
c) Menentukan nilai Ftabel dari daftar
d) Menentukan homogenitas dengan kriteria
Jika Fhitung <Ftabel, maka daftar homogen
4) Pengujian Hipotesis
Setelah dilaksanakan uji prasyarat dan data dikategorikan
homogen serta berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan
analisis data untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, diukur
dengan pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis ada 2 cara
diantaranya:
1) Jika kedua kelompok memiliki data distribusi normal dan
variansinya homogen maka uji-t (t-test). Menurut Subana dan
Sudrajat (2011:127) tahapan-tahapan untuk uji t adalah
sebagai berikut:
a) Mencari Deviasi Standar Gabungan (dsg)
dsg=
Keterangan :
n1 : Banyaknya data kelompok 1
n2: Banyaknya data kelompok 2
S12 : Varian data kelompok 1
S22 : Varian data kelompok 2
b) Menentukan nilai thitung
Keterangan:
X1 : Rata-rata nilai pretest
X2 : Rata-rata nilai posttest
T : Distribusi
dsg : Deviasi Standar Gabungan
N : Jumlah Sampel
(Sudjana, 2005: 239).
c) Menentukan nilai ttabel dengan rumus:
d) Membuat kesimpulan
2) Jika datanya dinyatakan tidak berdistribusi normal maka
pengujian hipotesis dapat menggunakan statistik non
parametric dalam hal ini digunakan uji Mann-Whitney (U-
test). Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji dua
sampel independen (two independen sampel test) berbentuk
data ordinal atau nominal. Menurut Rahayu (2017:168),
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Membuat tabel penelitian tes awal dan tes akhir kelas
control dan eksperimen
b) Membuat sampek gabungan dengan peringkat
c) Membuat tabel penolong untuk pengujian dengan U-test
d) Menentukan harga U :
Keterangan :
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah ranking pada sampel n1
R2 = jumlah ranking pada sampel n2
3) Jika dari salah satu data berdistribusi normal, tetapi tidak
homogen, maka perhitungan yang tepat untuk uji hipotesisnya
adalah dengan menguji uji t` (Sudjana, 2005:204-241).
Adapun tahapan-tahapan perhitungannya sebagai berikut:
a) Rumusan Masalah
b) Menetukan t`
Rumus t` hitung :
Keterangan :
Dengan :
w1 = S2 1/n1 : w2 = S2 2/n2
t1 = t (1-1/2α), (n-1)
t2 = t (1-1/2α), (n-1)
c) Pengujian hipotesis
Ho diterima jika t` ada dalam daerah penerimaan
Ha diterima jika t` ada diluar daerah penerimaan
d) Penarikan kesimpulan
5) Pengujian Besarnya Pengaruh Model Pembelajaran
Suatu model pembelajaran dapat dikatakan memiliki
pengaruh apabila terdapat suatu efek yang dapat diukur. Untuk
mengukur besarnya efek dari satu variabel terhadap variabel yang
lain, dalam penelitian ini yaitu besarnya efek dari model
discovery learning berbantu media komik digital terhadap
keterampilan metakognitif siswa maka dilakukan suatu pengujian
effect size (d) dengan rumus dan kategorisasi disajikan dalam
Tabel 5. (Cohen, 2013:276) antara lain:
Keterangan :
D= effect size
MA= skor rata-rata kelompok A (eksperimen)
MB = skor rata-rata kelompok B (kontrol)
O = gabungan standar deviasi kedua kelompok
Tabel 5. Kategori Nilai Effect Size (d)
6) Menghitung Angket
Menghitung angket respon siswa dengan menggunakan
skala likert dengan ketentuan:
Keterangan:
NP : Nilai persen aktivitas siswa yang diharapkan
R : Jumlah skor yang diperoleh
SM : Skor maksimum ideal
100 : Bilangan tetap
c) Menurut Purwanto (2012:103) bahwa mengubah persentase
yang diperoleh kedalam kriteria penilaian aktivitas siswa,
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kriteria Aktivitas Siswa
Merumuskan Masalah
Analisis Instrument
Penelitian
Pretest
Kesimpulan
Gambar 2. Alur Penelitian model Discovery Learning berbantu media komik digital
pada materi sistem ekskresi